Showing posts with label Ceritaku. Show all posts
Showing posts with label Ceritaku. Show all posts

Wednesday, January 25, 2017

Menjemput Jodoh


Assalamu'alaikum wr. wb.

Umur 25 tahun dan belum memiliki pasangan bagi seorang gadis kampung di tahun 2004 adalah merupakan mimpi buruk saya di waktu itu. Saya merasakan banyak cibiran-cibiran orang-orang kampung yang mengecap saya sebagai "perawan tua". Awal-awalnya saya merasa sedih dengan cibiran itu, setelah itu saya berpikir kalau semua omongan orang saya masukkan ke hati, lama-lama saya bisa jadi gila. 

Ya, saya adalah salah satu dari sejumput orang di kampung saya yang meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi yaitu tingkat Diploma. Waktu itu diploma adalah pendidikan paling tinggi. Rata-rata teman-teman saya hanyalah lulusan sma, menikah dan mempunyai anak, sudah. Bahkan teman dekat sepermainan saya waktu itu sudah memiliki 3 orang anak. Banyaklah orang-orang yang membisiki orang tua saya agar membuat ritual semacam membuang *maaf* beha ke sungai, mandi 7 kembang atau mandi di sungai untuk mengundang jodoh. Waduh bener-bener absurd dan tidak masuk akal pikir saya. Untunglah, kedua orang tua saya tidak terpengaruh, dan mereka memiliki latar belakang agama yang kuat.

Dari dulu saya memang tipikal orang rumahan, lebih suka berlama-lama di rumah, keluarpun  untuk hal-hal yang positif semacam bekerja dan mengaji. Itu saja. Saya bergaulpun sangat pilih-pilih, maksudnya dengan orang-orang yang positif seperti perkumpulan remaja masjid dll. Karena, kampung saya lumayan semrawut ada yang suka mabuk, narkoba, dan ada beberapa remaja perempuan yang saya tidak suka dengan cara mereka berpakaian yang serba pendek. Dan oleh mereka saya dicap sombong.


Image result for jodoh
Diambil dari ilmuislami.com

Soal jodohpun bukan berarti saya tidak berusaha. Karena untuk mendapatkan jodoh kan kita tidak bisa hanya berdiam diri menunggu jodoh datang. Saya juga pernah dikenal-kenalin teman kakak saya, teman saya, anaknya teman ortu dan tidak ada satupun yang cocok. Yang dikenalin kakak saya seorang polisi tapi gemar mabuk, yang dikenalin teman saya dia sukaaa banget dengan saya tetapi saya tidak. Sama sekali tidak klik. Selain berusaha saya juga sholat tahajud setiap malam, memohon kepada Allah swt jodoh yang terbaik untuk saya. 

Waktu itu saya memiliki impian untuk memiliki suami seperti ayah saya. Saya begitu kagum dengan ayah saya. Seorang ayah yang sabar, sangat bertanggung jawab dan kuat agamanya. Sebenarnya banyak laki-laki yang ingin mendekati saya, namun entah mengapa saya merasa belum yakin. Terutama masalah agama. Saya yakin kalau seorang laki-laki baik di agamanya maka dia akan baik pula di keluarganya. Selain itu ada hal lain yang membuat saya ragu menikah karena ayah ibu saya kurang harmonis. Tidak perlu saya jelaskan alasannya. Kenangan itu masih membekas dalam hati saya sampai sekarang. Saya merasa takut untuk menyakiti dan disakiti ketika sudah menikah nanti. Untunglah, meski ayah ibu saya tidak harmonis saya memiliki pegangan agama yang kuat, sehingga saya tidak terjerumus ke pergaulan yang negatif.

Kemudian saya beranikan diri untuk menjalin hubungan dengan beberapa pria. Istilahnya yang tanpa dikenalin orang. Dan berakhir putus di tengah jalan. Sampai 3 kali. Sayapun semakin menenggelamkan diri saya dalam pekerjaan dan sejenak tidak ingin berpikir tentang lelaki.Pasrah dan ikhlas dengan Allah SWT.

Pertemuan dengan suami saya juga melalui perantara teman saya. Kita sudah lama sekali berteman. Jadilah, dia sudah sangat mengenal saya. Entah mengapa dari dulu saya suka banget cowok berkacamata, menurut saya kalau cowok berkacamata itu kayaknya cowok pinter. Nah, teman saya bilang kalau si B ingin bertaaruf dengan saya. Oia waktu itu saya belum berjilbab seperti sekarang he he. Kemudian si B main ke rumah saya. Kesan pertama saya ketika melihatnya adalah lumayan cakep, enak diajak ngomong (nyambung), humoris, rajin sholat dan hobinya naik gunung katanya. Wah, kayaknya sudah satu paket nih he he pikir saya dalam hati. Tapi, saya kan tidak mengerti respon dia terhadap saya. Waktu itu adalah waktu kemunculan handphone. Sepulang dari saya hujan turun sangat lebat. Si B datang ke rumah itu pagi dan pulang jam 12.00.

Dia sama sekali tidak mengirim pesan singkat waktu itu. Saya sudah berpikir yang tidak-tidak, jangan-jangan dia tidak suka dengan saya. Jangan-jangan cintaku bertepuk sebelah tangan?

Akhirnya ketika maghrib dia mengirim pesan singkat yang masih saya ingat sampai sekarang :

"Saya merasa cocok dengan kamu. Maukah kamu membina hubungan keluarga denganku ?
Tidak perlu waktu lama saya untuk menjawab saya katakan : "Saya mau."
Kemudian dia mengirim pesan singkat lagi :

"Bisakah kamu membaca Al Qur'an?
Saya jawab, "Bisa". Beberapa saat setelah itu dia meminta saya berhijab, dan saya mengiyakannya. 


Image result for balon



Selanjutnya hubungan kita berlanjut lewat pesan-pesan singkat di handphone. Baru berkenalan 2 minggu si dia sudah mengajak menikah. Kata si dia buat apa menunggu lama-lama karena sudah sama-sama cocok. Dia berjanji akan membuat saya bahagia. Saya menjawab saya masih ingin membuat orang tua saya bahagia jawab saya. Tiga bulan kemudian dia mengajak menikah (lagi). Saya menjawab saya masih trauma dengan kehidupan ortu saya jawab saya. Dia berusaha meyakinkan kalau itu tidak akan terjadi. Bulan ke 7 dia mengajak menikah lagi, akhirnya saya menjawab iya. Karena, saya sudah capek setiap kali ketemu selalu mengajak menikah. Iya, lelaki itu sudah seperti ayah saya. 

Akhirnya kami menikah pada tanggal 12 September 2004 bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, dan memiliki dua anak yang sama-sama lahir pada bulan September. Saya yakin kalau sudah jodoh segala sesuatu akan dipermudah seperti pertemuan saya dengan suami. Sebaliknya kalau belum jodoh meski dikejar sampai ke kutub utarapun kalau belum jodoh tidak akan klik. Jangan pernah putus asa menjemput jodoh kita. 

Semarang, 26 Januari 2017

Prananingrum



















Saturday, January 14, 2017

Bete Ama Siapapun?Banyak-banyaklah Mengingat Kebaikannya

Hai...Mommies,

Selamat pagi, selamat beraktivitas, ingatlah selalu mengawali hari ini dengan penuh optimis. Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka dialah orang yang beruntung. Semoga Anda semua termasuk orang yang beruntung.

Bete..bete...ah...bete...bete...ah. Masih inget ga ama lagu satu ini ?Lagu yang hits di tahun 2000an ini cocok banget buat Anda yang sedang bete dengan seseorang.

Bete ma pasangan, bete ma teman, bete ma ibu mertua atau bete ma tetangga. Just mention it.
Image result for gambar orang bete
Bete....bete ah....


Anda pastinya percaya dengan istilah berikut ini bahwa no body's perfect, tidak ada seorangpun di dunia ini yang sempurna. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Kitapun terkadang tanpa disadari kadang membuat orang lain juga bete. Ya, kan?

Bete dengan pasangan, misalnya pasangan Anda suka menaruh handuk sembarangan. Meski sudah seringkali dinasehatin tetapi tetep saja diulangi (ini cuman contoh loh suamiku enggak begitu, justru aku yang kek gitu ha...ha...). Mendadak muka Anda langsung berubah seperti ini :

Image result for gambar orang marah
Hari ini kamu bener-bener nyebelin banget !!!!


Bete sama ibu mertua contohnya suka mengatur apalagi kalau pas di dapur, merasa beliau yang paling ahli. Ini cuman contoh loh. 

Bete sama teman misalnya teman mengkritik gaya berpakaian Anda, meski itu sebenarnya benar tetapi mungkin karena mood Anda lagi jelek Anda jadi marah. Atau teman yang sok pintar, merasa pendapat dia yang paling benar. Meski dia baik tapi kadang-kadang bikin sebal.

Bete sama tetangga  misalnya ada tipe tetangga yang suka kepo apapun tentang kita, ataupun kepo tentang orang lain. Di lingkungan kita dia dianggap sebagai sumber segala informasi entah gosip atau yang lainnya. 

Jangan kita abaikan rasa bete ini menyelimuti pikiran Anda karena ada beberapa kasus orang bercerai tanpa alasan yang jelas,  misalnya tidak ada WIL/PIL, bukan pula masalah ekonomi, tetapi ternyata  karena ketidakcocokan dalam hal tertentu seperti ada kebiasaan-kebiasaan sepele pasangan yang membuat kita bete seperti contoh diatas suka menaruh handuk sembarangan, mau pergi-pergi tidak pamit lebih dahulu, suka menaruh kaus kaki sembarangan, suka menguasai remot, suka membuang guntingan kuku sembarangan dll. 

Nobody's perfect dan merubah watak seseorang itu sangatlah susah. Bagaimana kalau dia sudah terlanjur jadi pasangan kita dan watak dia terbentuk dari keluarga terutama ayah ibunya. Meski sudah kita nasehatin berulang kali tapi tetep namanya sifat/watak susah banget untuk diubah. Waduh gimana dong. 

Daripada kita stress dan bete lebih baik banyak-banyak mengingat kebaikan pasangan, teman, tetangga kita, ibu mertua kita. Ingat-ingatlah betapa mereka sering membantu kita dan menyayangi kita. Mungkin ada kalanya kritikan mereka pedas dan kebiasaan-kebiasasan mereka kadang menjengkelkan. Tapi merekalah yang mengisi hidup kita dengan segala kekurangannya. 


Semoga bermanfaat. Have a nice weekend ^_^.














Wednesday, January 4, 2017

Pendidikan Tinggi Tanpa Good Manner = Zonk

Hai moms,
Tak terasa kita sudah berada di awal bulan Januari di tahun 2017 yang indah.  Mungkin akan ada banyak pelangi di kehidupan kita. Hidup memang  tak selalu datar/flat seperti sepatu saya, semua orang setuju bahwa hidup selalu ada naik turun. Awali bulan ini dengan penuh semangat. Bawa hepi aja.
Pagi hari ini belum-belum saya sudah harus tersenyum simpul membaca meme-meme tentang pizza hut yang "berubah nama" menjadi fitsa hats. Orang-orang Indonesia memang kreatif membuat berita seperti Om Telolet Om dan sekarang Fitsa Hats. Viral lagi kan ?Ha..ha...
Image result for pendidikan tinggi
Google Image 
Sedikit flash back ke beberapa bulan yang lalu tentang berita-berita yang menjadi viral. Diantaranya adalah cerita tentang pilot maskapai penerbangan Citilink berinisial TP yang kedapatan mabuk ketika akan mengendarai pesawat dan untunglah tingkah lakunya terekam oleh CCTV dan diprotes oleh penumpang, sehingga pilot tersebut gagal terbang. Peristiwa ini menyebabkan TP dipecat dari Citilink. Dilihat dari jam terbang dan pendidikan sekolahnya pilot TP berpendidikan sangat tinggi bahkan lulus dari sekolah penerbangan Australia (Australian National Airline College).

Cerita lainnya adalah tentang kasus Dora Natalia seorang pegawai PTUN MA yang mencakar seorang polisi ketika hendak ditilang karena hendak masuk bus way.

Setelah banyak dikritik netizen, pihak Dora pun merespons tanggapan publik di media sosial melalui Desi Singarimbun, yang menyebut dirinya sebagai adik Dora. Desi menyampaikan klarifikasi di akun instagramnya @desisingarimbun pada Selasa malam. Berikut penjelasannya.
Bapak Ibu yang terhormat terimakasih atas kritikan manis nya, saya hanya ingin sedikit menceritakan kejadian di tkp versi kakak saya Dora Natalia Singarimbun.
Kakak saya menegur polisi krn berdiri di jalan yang lancar dan mengatakan pak kalo mau mengatur lalu lintas di tempat yang macet jangan yang di jalan yang lancar, tapi polisi malah menghadang dan mengambil kunci mobil tanpa membuat surat tilang, (memang kk saya org nya tempramen) akhirnya kakak saya turun dari mobil dan meminta kunci mobil dan di buatkan surat tilang klo memang didapati kesalahan berlalu lintas, tapi si polisi tidak kasih malahan polisi yg satu mengambil kesempatan dgn merekam kejadian disaat kakak saya berusaha menggapai kunci yg di pegang polisi, seolah kk saya mencakar polisi.
Sayangnya, saat polisi mengembalikan kunci mobil kakak saya sambil menginjak kaki kakak saya yg tanpa sepatu dengan sepatu boot polisi itu tidak di rekam oleh teman nya.tapi ya itu lah sehebat apapun kita tetap kita manusia biasa yg lemah di mata Tuhan. Saya pribadi tetap menilai Kakak saya ada kesalahan tapi tidak untuk kita hakimi (solo tribunnews).

Kalau kita melihat 2 kasus diatas, pilot Citilink dan Dora Natalia sama-sama bersalah karena tidak bisa mengendalikan emosi mereka dengan baik. Padahal sanksi untuk mereka sangat berat pilot Citilink dipecat dan Dora Natalia dimutasi ke daerah PekanBaru dengan pangkat yang diturunkan, belum lagi tercorengnya nama baik mereka.
Sayang sekali juga pendidikan tinggi tak lantas membuat seseorang juga memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Saya rasa ini menjadi PR bagi semua lembaga pendidikan Indonesia untuk tak hanya menghasilkan lulusan yang cerdas secara intelektual tetapi juga cerdas emosional dan spiritualnya. 
Selain itu juga peran aktif orang tua di rumah terutama ibu, untuk dapat memberikan pendidikan emosional dan spiritual di rumah. Jangan lantas kita bekerja kemudian kita mempercayakan 100% pendidikan anak kepada pembantu atau mertua kita. Jangan lantas kita menjadi ibu rumah tangga, kita lantas melupakan pendidikan anak kita. 

Semoga peristiwa ini menjadi sentilan kepada semua orang tua dan pendidik di Indonesia, teguran buat diri dan kita semua untuk dapat lebih mengendalikan emosi lebih baik. Pendidikan tinggi tanpa good manner = zonk.











Monday, December 12, 2016

Karma Will Know Where He Has To Go Dear Liar

Dear Moms,


Pernahkan Anda ditipu orang? Mungkin ada yang pernah, ada yang belum pernah. Beberapa pengalaman ditipu misalnya  ditipu pacar, ditipu kala mencari kerja, ditipu oleh teman sendiri. Well believe me it hurts.. Tapi pengalaman adalah guru yang terbaik. Tanpa ada pengalaman itu Anda tidak akan pernah menjadi lebih hati-hati dari sebelumnya.



Dulu sekali saya pernah ditipu orang gara-gara mencari pekerjaan. Itu terjadi sekitar 15 tahun yang lalu ketika saya di Salatiga. Kota Salatiga adalah kota yang sangat kecil, lebih kecil dari kota Semarang. Lowongan pekerjaan di Salatiga tidaklah sebanyak lowongan kerja di kota-kota besar seperti Semarang, Jakarta, Surabaya dan lain-lain. Untuk mengisi waktu  saya bekerja di sebuah rental komputer dan di rumah saya membuka penerjemahan Bahasa Inggris. Waktu itu internet belum masuk ke Indonesia. Belum ada google translate. Saya menerjemahkan juga menggunakan kamus Bahasa Inggris yang dikarang oleh Pak Purwodarminto kalau enggak salah. Bisnis penerjemahan saya sangat laris manis waktu itu. Konsumen saya kebanyakan adalah mahasiswa, dokter dan dosen-dosen. Saya sampai-sampai kewalahan terkadang harus melek sampai jam 2 pagi dibantu oleh adik perempuan saya.

Meski saya sudah bekerja  entahlah masih saja ada orang yang mencibir saya. Mindset orang Indonesia kebanyakan  mengira bahwa orang bekerja itu harus berada di kantor. Yang paling menyakitkan adalah tatkala orang mencibir bahwa lulusan Diploma kok cuman bekerja di rental? Aduh, tak bisa saya bayangkan perasaan saya waktu itu. Tetapi biarlah yang penting kan pekerjaan saya halal dan saya berpikir bekerja di rental tidak untuk selamanya.
Dari pihak keluarga juga terkadang tidak mendukung sepenuhnya pekerjaan saya, terutama ibu saya dan inginnya saya bekerja di kantor. 

Suatu hari, teman saya menawarkan dia mempunyai teman dekat yang bekerja di PLN, katanya ada lowongan administrasi di sebuah garmen di Ungaran. Kemudian, saya meminta teman saya untuk dikenalkan dengan si B yang bekerja di PLN tersebut. Penampilannya rapi, sekilas mirip dengan Doyok pelawak, memakai mobil dan seragam PLN, yah tentu saja saya percaya. Apalagi ketika orang tersebut juga membeli komputer teman saya. Entahlah, waktu itu saya seperti dihipnotis. Saya percaya begitu saja dengan segala omongan si B yang menurut saya agak bombastis.


Image result for ditipu orang
Google Image

Waktu itu yang ada di dalam pikiran saya adalah ingin sekali membahagiakan orang tua saya. Ingin mewujudkan impian mereka melihat saya bekerja di kantor. Padahal, saya sebenarnya ingin membuka usaha di rumah saja. Saya menurut saja ketika si B bilang kalau lowongan administrasi tersebut harus cepat-cepat dan dia kenal si pemilik garmen tersebut tetapi harus memakai uang pelicin katanya. Padahal, waktu itu ortu saya memiliki uang tetapi uangnya sebenarnya untuk kebutuhan lain. Tetapi, ibu saya mendesak meski sebenarnya Ayah saya tidak setuju. Waktu itu si B meminta uang Rp 300 ribu. Di tahun tersebut uang Rp. 300.000,00 sangatlah berarti. 
Si B terus menerus menelepon sebelum uang tersebut diberikan. Bahkan terkadang tidak mengenal waktu, ketika itu ibu saya sedang periksa di rumah sakit juga ditelepon. Minta ketemu di rumah sakit sekarang sekarang juga. 
Saya juga sama sekali tidak menaruh curiga sewaktu si B tiba-tiba ke rumah dan minta uang Rp. 300.000 itu dan seperti dihipnotis sayapun memberikan uang tersebut. Dalam hati saya merasa senang karena sebentar lagi bisa bekerja kantoran, meskipun itu bukan keinginan dari lubuk hati saya. 

Sebulan, 2 bulan saya tunggu kata si B nanti akan ada surat panggilan dari perusahaan garmen tersebut. Beberapa hari kemudian teman saya di rental komputer juga memberikan kabar yang kurang menggembirakan ternyata komputernya dibawa kabur dan sisa pembayaran komputer tidak dibayarkan. Alamat tidak baik nih pikir saya. 
Malam harinya saya mendengar suara mobil berhenti didepan rumah saya. Ternyata benar si B  datang membawa surat panggilan katanya. Dia hanya berdiri di pintu lantas pergi begitu saja katanya ada urusan penting katanya. Herannya, saya kok juga melongo saja.

Setelah surat saya buka ternyata suratnya palsu. Sepertinya hasil ketikannya sendiri, dan kopsuratnya juga palsu. 
Kemudian saya mencoba menelusuri nomer telepon si B ternyata nomer teleponnya tersebut terhubung dengan orang tuanya di Surabaya. Bahkan, orang tuanya bilang kalau sudah tidak berurusan lagi dengan si B, anak durhaka katanya. 
Tentu saja orang tua saya kecewa waktu itu, tetapi ya sudah diikhlaskan saja. Mungkin belum rejeki dan percaya bahwa orang yang suka menipu pasti akan mendapatkan balasan karma atas perbuatan mereka. Mungkin kita tidak bisa membalasnya namun ALLAH SWTlah yang akan membalasnya. Dari pengalaman ditipu tersebut menjadikan saya sangat berhati-hati dalam bertindak. Jangan pernah percaya orang yang memberikan pekerjaan kepada Anda dengan memberi uang. Alhamdulilah, saya kemudian bisa bekerja di tempat yang saya inginkan. Saya mendengar kabar bahwa si B akhirnya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan tragis. 



"Karma Will Know Where He Has To Go Dear Liar"


********************************














Monday, December 5, 2016

Yuk, Moms Matikan Lampu Ketika Tidur !




Dear Moms,
Here comes December !! 😆


Alhamdulilah sudah Senin lagi, dan tak terasa kita sudah tiba di akhir tahun yaitu bulan Desember. Di bulan Desember ini saya sedang disibukkan dengan anak-anak yang sedang tes semesteran SD. Pelajaran SD sekarang susah-susah tidak seperti dulu jaman saya kecil. Sekarang, orang tua harus aktif campur tangan kalau tidak kasihan anak-anak bisa keteteran. Untunglah, suami saya mau terlibat dalam mengajari anak-anak jadi kalau sedang tes saya "pegang" si adik sedang suami "pegang" si kakak. 

Cerita lainnya lagi adalah baru 3 hari ini saya dan keluarga  mencoba tidur dalam keadaan lampu mati dan berhasil. Setelah sekian lamanya, sejak saya menikah sih, karena suami mempunyai kebiasaan tidur dalam keadaan lampu menyala. Awal-awal sih saya tidak bisa tidur dengan keadaan lampu menyala tetapi karena saya istri yang baik hati saya menurut saja tidur dalam keadaan lampu menyala. Bahkan, saya juga kemudian terbiasa dalam keadaan lampu nyala.


Image result for matikan lampu
Google image

Setelah 12 tahun menikah ini saya rasakan kok bayar listrik semakin mahal saja bayangkan tiap bulan saya harus mengeluarkan Rp. 500.000 bahkan terkadang lebih  untuk membayar listrik saja. Tinggal di tempat yang panas seperti tempat tinggal saya yang sekarang Klipang membuat saya harus banyak tergantung dengan kipas angin dan AC. Kipas angin saya nyalakan hampir seharian, mulai pukul 11 pagi sampai dengan jam 8 malam. Alhamdulilah, terbantu oleh banyaknya bukaan di rumah. Ada lo yang mulai jam 6-7 pagi sudah nyalain kipas angin. Untung, kipas anginnya tidak bisa ngomong, kalau bisa ngomong dia pasti bilang : Capek deh. Saya terkadang kasihan melihat kipas angin saya makanya kalau malam hari dia tak suruh beristirahat. Puk..puk ...istirahat dulu ya. 

Terkadang terlintas dalam benak saya untuk pindah ke tempat yang lebih sejuk seperti Ungaran atau Salatiga, tetapi ada banyak pertimbangan yang membuat berat untuk pindah seperti lingkungan komplek saya orangnya baik-baik, tempat kuliah dengan banyak pilihan yang terdekat ya hanya di Semarang. Saya inginnya anak-anak sekolah dan kuliah di Semarang karena saya menyadari biaya kuliah makin lama akan makin tinggi. Jika kuliah dekat-dekat rumah kan tidak perlu memikirkan biaya kos dll. Bisa sedikit berhemat.

Tidur dalam keadaan mati lampu ternyata banyak manfaatnya lo mau tahu :

1. Mencegah penyakit kanker.

2. Mencegah penyakit prostat.

3. Tidur menjadi lebih nyenyak.

4. Meningkatkan kekebalan tubuh.

5. Menghemat listrik

6. Menghemat pengeluaran keluarga 


Salah satu petunjuk Rasulullah di malam hari adalah mematikan lampu sebelum tidur. Sehingga umat beliau tidur malam dalam kondisi gelap.

أَطْفِئُوا الْمَصَابِيحَ بِاللَّيْلِ إِذَا رَقَدْتُمْ ، وَغَلِّقُوا الأَبْوَابَ ، وَأَوْكُوا الأَسْقِيَةَ ، وَخَمِّرُوا الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ
"Padamkanlah lampu-lampu di malam hari pada saat kalian tidur malam, kuncilah pintu dan tutuplah bejana, makanan dan minuman." (HR. Al Bukhari)

Ternyata, hadits yang telah disabdakan lebih dari 14 abad itu baru terkuak rahasia medisnya di era modern ini.
Penelitian Joan Robert menemukan bahwa tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin ketika tidak ada cahaya.
Hormon melatonin merupakan salah satu hormon kekebalan tubuh yang dapat memerangi dan mencegah sejumlah penyakit, termasuk kanker payudara dan kanker prostat.


Alhamdulilah keluarga saya sekarang sudah mulai untuk tidur dalam keadaan  lampu mati dan ternyata bisa menghemat pengeluaran lo. Lumayan kan Moms kalau kita tidur jam 9 dan bangun jam 5 pagi itu sudah 8 jam ya. Dan jika itu dilakukan oleh semua orang Indonesia dan dunia, bayangkan pasti itu signifikan banget. Semoga bermanfaat...







Back to Top