Friday, February 12, 2016

Pilih Mana Durian Atau Teman ?

Dear My readers,
Bagaimana kabar Anda hari ini? I hope you have a very nice day...



Suatu hari teman kuliah saya Yuya bbm : "Na, (teman kuliah saya kalo memanggil saya Na) besok hari Minggu ada reuni untuk kelas kita. Kalo bisa dateng ya.  Belum selesai baca dia bbm lagi.  Diusahakan dateng lo Na, kan udah lama kita enggak ketemuan."
Lalu saya jawab :  "Insya Allah datang Yuk, kalo tidak ada acara.


Image result for gambar orang bingung
Bingung ya ?
Memang sudah lama kita tidak ketemuan.  Terakhir ketemuan di reuni 2 tahun lalu di sebuah Cafe di Simpang Lima. Lupa namanya.  Rasanya kangen banget dengan teman-teman kuliah dulu yang mayoritas perempuan.  Dulu saya kuliah di Politeknik Undip mengambil jurusan Sekretaris, jadi ya temennya dominan cewek.  Ada cowok itupun cuman 4 biji. Satu diantaranya ada yang suka sama saya. Seringkali menulis puisi untuk saya ditaruh meja.  Lumayan cakep sih.  Cuman enggak tahu saya belum "klik" aja.  Sialnya hampir semua teman di  jurusan tahu kalau dia naksir saya.  Grrrrr...

Kuliah di Politek itu berasa seperti masih di SMA. Bagaimana tidak, bangkunya berdua. Kadang-kadang, kalau dosen ditunggu-tunggu lama enggak dateng-dateng kita kabur bareng-bareng.  Terus ada kelas komputer/mengetik, terkadang kita rebutan.  Makanya dulu kita menyebutnya SMA kelas 4.  Kalau diingat-ingat masa itu lucu juga. 
I miss you All.......
Tapi jujur saya bangga bisa menjadi alumnus Politeknik Undip yang keren.  Banyak menghasilkan lulusan-lulusan yang sukses dibidangnya.  Ingin berterima kasih juga kepada bapak ibu dosen yang telah banyak membimbing saya.  Tanpa mereka im nothing.

Oke back to story.


Hari setelahnya, kakak saya yang di Salatiga bbm bunyinya:  Aku panen duren kamu pulang ga? Duriannya gedhe lo.  Mateng pohon.  Kandel. (bhs Jawa:  Tebal dagingnya). Sudah kebayang nih lezatnya durian.   Sebenernya sering beli di musim durian ini, tapi kalau mateng dari pohon kan beda ya sensasinya.  Tak cuman mingin-mingini, kakak saya juga memfoto durian itu di bbm.  Besar juga.  Kalau beli mungkin yang harganya Rp.  50-60 ribuan.  

Piye arep bali opo ora? Nek ra, arep tak wenehke masmu. (kalau enggak pulang mau dikasihke kakakku).


Lama banget bbm dari kakakku baru kubales akhirnya kuputuskan :Mbak, hari Sabtu aku tidak bisa pulang karena ada reuni dengan teman. Durennya dikasihkan kakak aja enggak papa.
Bingung juga antara pergi ke reuni teman kuliah atau pulang ke Salatiga.  Sudah 1 bulan tidak pulang Salatiga.  Biasanya saya memang pulang ke Salatiga 1 bulan sekali karena anak-anak sekolah, juga suami kerja liburnya Sabtu-Minggu. Sempat kepikiran juga gimana seandainya berangkat reuni hari Sabtu ke Salatiga, hari Minggunya pulang? Tapi rasanya kok kurang seru kalo di Salatiga cuman sehari.   

Pernah tidak Anda mengalami hal seperti ini?
Setelah menikah, biasanya kita mau hangout  dengan teman  seringnya terbentur dengan banyak kepentingan ya seperti kejadian di atas contohnya, terkadang juga anak sakit, terkadang juga kepentingan keluarga suami dan lain-lain. Bukan berarti saya menakut-nakuti Anda yang mau menikah lo.  Tapi itu sebenarnya bukan masalah besar. No problemo.

Kembali ke ceritaku ya...
Setelah saya memutuskan untuk pergi ke reuni teman, malam harinya tepatnya Sabtu malam teman saya bbm kalau reuninya tidak jadi karena beberapa teman ada yang anaknya sakit panas.  Jadi reuninya dibatalkan. Kesimpulannya : bisa Anda simpulkan sendiri.   

Kalau Anda pilih yang mana ?


Salam hangat,











****************************************

Friday, February 5, 2016

Makna di Balik Si Legit Kue Keranjang

Dear My Readers,

Happy Weekend,


Siapa sih yang tak kenal dengan kue yang satu ini? Penganan yang satu ini wajib ada dalam setiap perayaan tahun baru China (Gong Xi Fat Choi). Kalo menurut saya penganan ini lebih mendekati penganan dodol. Sama-sama manis dan legit.  Warna kue keranjang biasanya pink atau merah identik dengan perayaan imlek itu sendiri yang dominan warna merah, penuh lampion-lampion yang cantik.  Kue keranjang biasanya dibungkus plastik atau dibungkus daun pisang.  Sekarang ada banyak varian rasa kue keranjang selain rasa original yaitu ada rasa jeruk, pandan, dll.


Image result for gambar kue keranjang
kue keranjang 
Saya mengenal kue keranjang pertama kali ketika bekerja. Biasa, dapat bingkisan dari si bos.  Awalnya sih kurang suka karena jujur agak eneg buat saya tapi lama-lama suka juga. Cemal-cemil sama teman-teman sekantor, lama-lama habis. Jadi suka sampai sekarang.  
Setelah menikah, beda lagi cara penyajiannya.  Awalnya mertua saya bilang kue keranjang enak lo kalo digoreng.  Eh, yang bener nih batinku?  Ceritanya ibu mertua dapat bingkisan kue keranjang dari tetangga sebelah.  Selepas dari mertua saya buka bingkisan kue keranjang pemberian ibu mertua saya lantas saya iris-iris, diberi kocokan telur lantas digoreng. Tapi jangan lama-lama entar gosong.  Goreng sebentar aja lalu tiriskan.  Beda lo sensasinya.

Cara Pembuatan Kue Keranjang
Kita sebagai pembeli kue keranjang seringkali penasaran bagaimana sih cara pembuatan kue keranjang? Ternyata cara pembuatan kue keranjang mempunyai tahap yang panjang, ketimbang memakannya ^_^. Mengaduknya bisa sampai 6 jam lo.  Jadi memang butuh kekuatan ekstra untuk membuatnya, makanya tenaga pengaduk biasanya dikerjakan oleh kaum laki-laki. Kue keranjang terbuat dari beras ketan dan gula (bisa gula pasir atau gula jawa). Lebih lengkapnya simak berikut ini.  Cekidot.

BAHAN DASAR :
  • 2 kg tepung beras ketan 
  • 3 kg santan
  • 3 kg gula pasir
  • 3 kg gula merah
  • 5 butir kelapa untuk santan

CARA MEMBUAT KUE KERANJANG :
  1. Tepung ketan dicampur terlebih dahulu dengan gula merah hingga menjadi satu.
  2. Kemudian masukkan santan agar menjadi cair, baru rebus sambil terus diaduk-aduk perlahan hingga mendidih dan berubah warna kecoklatan.
  3. Siapkan cetakan, alasi dengan daun pisang atau plastik minyak.
  4. Tuang adonan tadi ke dalam cetakan, biarkan hingga dingin.
  5. Bagian atas cetakan atau jangan dulu ditutup supaya bisa cepat dingin.  Setelah dingin baru tutup bagian atas tadi dengan daun pisang atau plastik minyak yang tersisa.
  6. Kue keranjang sudah jadi dan siap disantap.  

Ngomong-ngomong soal kue keranjang ternyata ada makna yang indah di balik kue keranjang ini.  Biasanya kue keranjang ini dibawa pada saat  upacara penyembahan dewa di perayaan imlek.  Penyajiannya biasanya disusun membentuk kerucut yang berarti lambang kemakmuran. Di tiap tahun baru imlek semua orang etnis China mempunyai pengharapan agar tahun ini selalu diberi kelancaran rejeki.  

Gongxi...gongxi..Selamat Tahun Baru Imlek bagi yang merayakan ^_^



Salam hangat,











Back to Top