Showing posts with label Parenting. Show all posts
Showing posts with label Parenting. Show all posts

Saturday, June 4, 2016

Mah, Aku Tak Sabar Pingin Puasa !!



Assalamu'alaikum wr. wb.

Dear temans,


Alhamdulilah, sebentar lagi kita akan menemui bulan mulia yaitu bulan Ramadhan yang penuh berkah yang senantiasa kita tunggu kedatangannya. Mendengar kata Ramadhan saja hati ini selalu mendadak bahagia, karena hanya setahun sekali dan sudah pasti suasananya akan berbeda dengan bulan-bulan biasa.  Berjamaah bersama tetangga-tetangga kompleks menjalankan sholat trawih, berburu takjil di sore hari, menyiapkan buka puasa,  tadarusan. Momen-momen itulah yang membuat kita selalu merindukan bulan ini. Karenanya, akan rugi apabila kita tidak memanfaatkannya sebaik mungkin, karena semua amal ibadah di bulan ini dilipatgandakan. Subhanallah, betapa mulianya Allah swt.

Alhamdulilah lagi, tahun ini adalah tahun ke 2 buat Kakak Lia bisa puasa full. Sementara si kecil Lala masih puasa bedhug (puasa hanya sampai jam 12 siang pas Sholat dhuhur) Meski kalau sahur Kakak Lia agak susah untuk dibangunkan. Tapi, menjadi tantangan tersendiri buat saya dan juga suami.  Biasanya jelang puasa sudah saya jadwalin menu-menu yang dia suka seperti nugget, abon, ayam goreng crispy, ayam goreng dibumbu kecap. Kalau sahur kita sekeluarga jarang pake sayur. Enggak tahu kenapa lebih suka pakai sayur  kalau pas berbuka aja. Soalnya, saya juga tidak terlalu suka sayur dari kecil. (Tapi, hobinya maksa-maksain anak pake sayur he..he..ya kan mereka masih masa pertumbuhan).

Si kakak sudah mulai puasa full semenjak dia kelas 3 SD.  Sebelumnya sih puasa juga mulai kelas satu tapi hanya sampe bedhug saja. Si Kakak kelas 5 sekarang. Di sekolahnya juga teman-temannya sudah banyak yang sudah puasa full. Suatu hari, kakak membawa jajan ke sekolah, eh teman-temannya ternyata banyak yang puasa full jadilah dia malu sendiri. Akhirnya mulai itu dia puasa full. Selain itu, biasanya di sekolahnya kalau puasa Ramadhan, kantin ditutup selama sebulan. Untuk membiasakan anak-anak berpuasa. Sehari sebelum puasa, sekolahnya mengadakan pawai ramadhan dengan membawa manggar dan botol aqua diisi pasir sebagai alat musik. Mereka berkeliling mengitari kompleks sekitar sekolahan. Sepulang pawai mereka diberi spaghetti sama ustadahnya. Mungkin sekalian perpisahan, karena kelas 6 mereka akan diajar ustad/ustadah yang berbeda. Kalau si Lala, kemaren ustadahnya mengadakan makan bersama ayam goreng yang uangnya diambil dari uang kas kelas, begitu juga dengan si Kakak. Jujur, saya terharu banget dengan cara ustad/ustadahnya memperlakukan anak-anak.  Sampai-sampai anak saya yang kecil menangis katanya kelas 2 sudah tidak diajar Ustadah Mia lagi. Lala dan Ustadah Mia itu sudah seperti mamah kedua deh temans. Kemana-mana lengket banget dengan Ustadah Mia. Orangnya juga sangat sabar, lemah lembut, penyayang tapi tegas.


Image result for gambar manggar
Seperti inilah manggar yang dibawa kakak dan adik hari ini, sayang saya tidak sempat memfoto mereka. kalau pagi rempong banget jelang sekolah.


Jauh-jauh hari si Kakak udah heboh tentang puasa. Di sekolahnya, juga menjelang puasa biasanya ustad dan ustadahnya sudah bercerita banyak hal tentang manfaat puasa. Diantaranya dengan dibuatkan rumah di surga, bisa masuk surga Royyan. Sehingga, ketika pulang biasanya si kakak antusias dengan oleh-oleh ceritanya. 
Kakak : Mah, kalau puasa itu siang laper banget ya, tapi kalau sudah minum satu gelas teh kok langsung kenyang ya?ceritanya. 
Saya : Iya, memang itulah kak nikmat orang berpuasa kak jawab saya.  
Kakak:  Aku sudah tak sabar pingin puasa Mah," katanya. 
Saya : Mamah juga tak sabar ingin puasa.
Seneng banget dan terharu mendengarnya.
Kakak : Mah, nanti kalau aku bangun sahurnya susah piye?
Saya: Nanti mamah bangunin, kata saya. Kan, mamah punya beker.
Itulah obrolan-obrolan saya dengan bocah polos bernama Lia. Love You.

Oia, karena hari ini spesial maka saya dan keluarga juga turut mengucapkan selamat menjalankan ibadah bulan suci Ramadhan bagi temans yang merayakan ya. Mohon maaf bila selama saya menulis ada tutur kata yang kurang mengenakkan.  Jangan lupa follow blogku ya kalau bermanfaat. Nantikan postingan selanjutnya ya. See You Soon...




Salam hangat,


Ningrum







Wednesday, June 1, 2016

Belajar Berenang Setelah Menjadi Mommy, Why Not?





Assalamu'alaikum wr wb.

Dear temans,


Suatu hari, aku bertemu dengan teman kuliah di sebuah mall di Semarang. Wah, sekarang makmur ya (sambil pegang perut)...bikin baper ya. Memang, semenjak menikah nih perut susah banget untuk dibikin kurus...sudah jalan-jalan tiap pagi, sudah mencoba mengurangi ngemil, belum juga turun BBnya. Dulu, sebelum menikah BB saya kisaran 45 an. Sekarang, lima puluh kiloan keatas.  

Kadang, pertanyaan-pertanyaan macam gini bikin cewek (ibu kaleeee) baper? Perlukah? Tak usah dibikin baper ya temans, karena mungkin ini wujud perhatian orang-orang ke kita. Berarti kita disayang ma teman-teman kita. 

Kalo kita memang baper, kita harus cepat-cepat singsing lengan olah raga.  Kayak aku nih.
Daripada manyun nungguin anak-anak pada renang, aku ikutan aja renang ma mereka. Biasanya, aku berangkatnya kalo pagi-pagi sekalian, kalo sore-sore sekalian.  Pagi, biasanya jam 07.00 aku dan keluarga udah sampai di kolam renang. Karena, kalau kesiangan sedikit, selain sudah panas juga anak-anak pasti tidak mau mentas. Tempatnya, juga tidak terlalu jauh dari rumah.  Aku kalau berenang pindah-pindah. Kadang di Semawis, kadang di Tamansari, Majapahit, Semarang. Anak-anak lagi pingin ke Tamansari, Majapahit. 

Sebenarnya baru 6 bulan ini aku bisa berenang, dulunya sama sekali tidak bisa berenang. Bisanya, gaya batu. he..he...
Namun, dalam kamusku tidak ada kata terlambat untuk belajar apapun termasuk dalam urusan berenang, meski usia saya tidak ABG lagi. Anak sudah 2. 
Aku belajar berenang, selain ingin berolahrga juga lantaran si Kakak Lala takut banget berenang. Si kakak sudah kelas 5 masih pake pelampung.  Sudah diajari ayahnya juga, masih saja takut. Disuruh les ga mau. Bikin mati gaya nih.

Trus, aku kepikiran gimana kalau aku belajar berenang aja, mungkin akan mendorong si kakak untuk mau belajar berenang.
Nah, tekat sudah bulat maka akupun belajar berenang dengan suami aja biar hemat. Kan temannya mak irits.
Untunglah, aku termasuk quick learner (suombong ya). Dalam waktu 3 bulan langsung bisa berenang. Sekarang, aku sudah bisa gaya katak dan kupu-kupu.
Mungkin melihat mamahnya semangat, si kakak jadi ikut semangat untuk bisa berenang.  

Berenang banyak manfaatnya buat anak-anak lho seperti :

  • Membuat jantung sehat
  • Menguatkan otot-otot tangan
  • Membuat anak pintar bersosialisasi, karena bila berenang di luar anak bertemu dengan banyak orang
  • Melatih pernapasan
  • Menghilangkan stress
Sedangkan untuk orang dewasa/lebih tua :

  • Menjaga agar tidak pikun
  • Mencegah stroke
  • Menjaga fungsi jantung dan paru paru
  • Membuat tubuh rileks
  • Mencegah kematian mendadak
  • Agar tidak mudah terserang penyakit
Jika, Anda ingin berenang di kolam renang perhatikan tips-tips berikut :

  • Lakukan pemanasan 10-15 menit
  • Memakai krim anti surya, supaya kulit tidak mudah terpapar sinar matahari
  • Membawa minyak kayu putih untuk anak-anak, sisir, peralatan mandi
  • Jika di kolam umum, bilas anggota tubuh setelah selesai berenang
  • Selain bilas, sebaiknya mandi dengan sabun dan air bersih pada saat selesai berenang.
My Two Angel 

Di kolam renang juga ketemu cemilan..hadehh



Belajar menyelam dan pernapasan di kolam pendek dulu ^_^










Senang sekali rasanya bisa berenang. Ternyata, untuk bisa berenang itu sangatlah mudah. Berenang sebenarnya lebih mengandalkan intuisi kita. Alhamdulilah, si kakak sekarang sudah bisa sedikit-sedikit berenang tanpa menggunakan pelampung.  Aku yakin sebentar lagi dia pasti bisa. Berenang sebaiknya dilakukan teratur untuk Anda yang ingin berat badannya turun.  Sebenarnya, ada banyak olah raga lain yang bila dilakukan secara teratur akan cepat menurunkan BB Anda seperti jalan cepat, badminton, senam, basket dll. Kuncinya, adalah teratur dan konsisten misalnya seminggu 2 kali secara terus menerus diiringi dengan pola makan yang banyak sayur namun sedikit karbohidrat.  

Salam hangat,



N.i.n.g.r.u.m














Wednesday, May 25, 2016

Please Deh, Jangan Bebani Anak




Assalamu'alaikum wr. wb.

Dear readers,


Minggu-minggu ini saya sedang sibuk dengan anak-anak.  Mereka sedang menjalani tes semesteran untuk SD. Kakak Lia kelas 5 SD dan adiknya Lala kelas 1 SD.  Karena mereka bersekolah di sekolah swasta Islam, tesnya lebih awal. Jadi, bisa dibayangkan bagaimana repotnya menemani belajar mereka berdua.  Pusing kepala berbie nih. Untungnya, suami mau membantu menemani belajar. Minta doanya ya readers semoga mereka bisa mengerjakan dengan baik. 

Kalau menurut saya pelajaran SD sekarang jauh lebih sulit dibanding waktu saya masih SD dulu.  Sekarang pelajaran matematika kelas 3 SD saja sudah seperti pelajaran matematika ketika saya SMP.  Kalau matematika kelas 1,2,3 saya masih bisa mengajari anak-anak tapi kalau sudah kelas 4 keatas saya pasrah aja sama ayahnya anak-anak.  Ayahnya lumayan jago matematika dan eksak-eksak gitu. Ya, bagi-bagi tugas dong.

Biasanya kalau lagi tes, untuk  sementara waktu anak-anak tidak saya ijinkan main baik main di luar atau main gadget seperti laptop, hp dll. Kalau belajar sudah selesai, baru saya bolehkan main gadget sebentar.  

Percaya atau tidak, dulu saya juga  termasuk orang tua yang perfeksionis soal nilai .Maunya ya semua angka di rapot itu yang minim 8 atau 9 lah. Terkadang, saya juga marah pada anak-anak bila nilainya jelek. Soalnya di sekolah anak-anak, persaingan nilai sangat ketat. Suami yang terkadang berbalik memarahi saya.  Maksudnya baik sih.  Intinya besok kalau kuliah banyak pelajaran di SD yang tidak digunakan lagi (tidak up to date). Yang penting anak-anak sudah mau belajar, itu sudah bagus kata suami. Justru semangat belajar itulah yang harus ditumbuhkan dari seorang anak.

Contoh kasus  lain adalah ada seorang ibu sebut saja namanya Nina mempunyai anak Novi.  Novi ini dikelasnya termasuk anak yang pandai rangkingnya 5 besar. Bu Nina ingin agar nilai matematika Novi selalu bagus, diatas 8.  Novi dileskan ke guru les privat. Ternyata, dileskanpun nilai matematikanya tidak terkatrol.  Cuman hanya pada angka 8. Itupun, Bu Nina masih melabeli Novi dengan kata-kata "payah".  

Karena sifat saya yang perfeksionis di "angka", dan tahu saya hobi baca, maka suami suatu saat pulang kerja suami menghadiahi buku ini.  Buku positive Parenting karya Muhammad Fauzil Adhim.  Bukunya enak banget untuk dibaca.  Bahasanya sangat cerdas dan mengalir, diselingi gambar-gambar yang sangat ilustratif ala parenting.




Bagian dari bab-bab di buku ini semua saya sukai, namun kata-kata yang sampai sekarang saya ingat adalah :

Apa perbedaan mengejar anjing dan dikejar anjing ?

Mengejar anjing, meski anjingnya sudah jauhpun kita akan semangat terus, biasanya sambil membawa batu, kayu atau apapun yang ada di sekitar kita. Perasaan kita akan selalu senang karena merasa menang.

Sementara dikejar anjing, kita akan selalu merasa ketakutan dan perasaan kita menjadi tidak senang, takut dan kalah.  

Begitulah perumpamaan apabila kita terlalu membebani anak dengan angka-angka dan nilai-nilai sekolah yang terlalu tinggi. Bisa jadi, kitalah yang berubah menjadi "anjing". Bukankah masih banyak kecerdasan lain-lain yang dimiliki seorang anak (multiple inteligence). Anak yang tak pandai di bidang matematika, boleh jadi dia memiliki kecerdasan di bidang verbal seperti bahasa Inggris. Sebaliknya, anak yang pandai di bidang matematika boleh jadi dia agak "kurang" di bidang verbal. Namun, bukan berarti lantas kita membiarkan anak tidak belajar. Bukan itu. Berilah anak semangat belajar, namun jangan dibebani. Nilai harus 9, nilai harus 100.  Bayangkan, bila kita di posisi mereka. Bisa stress deh.

Buku Muhammad Fauzil Adhim ini sangat fenomenal dan best seller pada masanya.  Saya masih ingat benar waktu itu si kakak baru kelas 1 SD.  Sementara Lala masih 1 tahun. Terakhir, waktu ke Gramedia beberapa bulan yang lalu.  Buku ini masih nangkring di rak toko-toko Gramedia. 

Terus terang saya berterima kasih kepada Muhammad Fauzil Adhim yang telah membuat buku ini.  Karena membaca buku ini saya makin mencintai anak-anak, jarang marah, mencintai dan mensyukuri profesi saya sekarang sebagai seorang ibu rumah tangga. Meski, dulunya saya pernah bersekolah hingga Diploma, namun saya lebih memilih untuk menemani anak-anak karena mereka harta saya, dan kelak akan dipertanyakan pertanggungjawaban saya sebagai seorang ibu.



Salam hangat,


N.i.n.g.r.u.m















Wednesday, May 11, 2016

Jangan Ada Yuyun-Yuyun Lagi


Image result for kejahatan seksual
Diambil dari Google.com


Assalamualaikum Wr. Wb.

Dear my readers,


Akhir-akhir ini kita sering dibuat terkejut dengan berita di berbagai  media massa tentang kejahatan seksual pada anak. Mulai dari kasus Angelina, bocah cilik yang ditemukan meninggal akibat dipukul, diperkosa dan dikubur di bawah kandang ayam milik ibu tirinya, kasus Syaiful Jamil sampai dengan yang terakhir adalah kasus Yuyun, seorang anak remaja berusia 14 tahun yang diperkosa oleh 14 orang dewasa, yang tercetus karena minum minuman keras. Bahkan, berita terbaru yang saya lihat dari televisi pagi ini adalah seorang lelaki dewasa bernama Budiansyah, yang memperkosa dan membunuh anak tetangganya yang baru berumur 2.5 tahun. Ketiga kasus diatas sangatlah kejam dan dilarang oleh agama manapun. Dan yang paling kejam menurut saya adalah kejahatan para predator anak yaitu lelaki dewasa yang mencabuli anak-anak dibawah umur, biasanya pelakunya adalah orang-orang yang memiliki kelainan seksual, yaitu lelaki menyukai lelaki atau homo seksual. Mengapa saya sebut paling kejam? Karena kejahatan ini akan menghasilkan predator-predator baru. Jadi, sekarang istilahnya tidak ada "tebang pilih" memiliki anak perempuan juga harus hati-hati, anak laki-laki lebih berhati-hati.

Saya sebagai seorang ibu juga menjadi turut was-was dengan kejadian seperti ini.  Meski, di sekolah anak saya sudah ada banyak satpam yang siaga namun saya tetap wanti-wanti kepada anak-anak,  agar bila saya belum jemput atau agak telat menjemput saya suruh menunggu di tempat pak satpam, juga sebelumnya saya berpesan untuk tidak menanggapi orang yang tidak mereka kenal. 

Apa penyebab munculnya kejahatan seksual ini ??
Menurut Ketua KPAI (Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia) Bapak Aris Merdeka Sirait, seperti yang saya lihat di televisi tempo hari ada beberapa sebab munculnya kejahatan seksual beberapa diantaranya adalah :

1.  Pornografi
Akar terjadinya pemerkosaan anak-anak pada awalnya adalah karena pornografi terutama dari internet yang bisa diakses bebas lewat penggunaan handphone. Kemunculan internet sebenarnya bisa menjadi pisau bermata dua.  Apabila internet kita gunakan sebaik-baiknya seperti untuk menulis blog,melihat penemuan-penemuan baru teknologi, atau melihat resep masakan maka hasilnya akan selalu positif.  Namun sebaliknya apabila internet berada di tangan orang yang kurang bertanggung jawab hanya digunakan untuk mengintip pornografi, maka akan merangsang libido dan merangsang otak untuk berbuat hal-hal yang tidak baik/hilang akal. 
Pemerintahpun rasanya sudah berusaha untuk menghilangkan pornografi dengan menghapus situs-situs pornografi namun selalu saja ada situs baru lagi yang muncul. Ibaratnya seperti jamur di musim hujan.
2.  Minuman Keras
Pada kasus Yuyun, pelaku pemerkosa sebelumnya melihat gambar pornografi selanjutnya minum-minuman keras. Minum minuman keras mengandung alkohol kadar tinggi yang  bisa mendorong pelakunya untuk melakukan kegiatan antisosial seperti pemerkosaan.  Sudah seharusnya minuman keras dilarang diproduksi di Indonesia. Meskipun, sudah banyak korban yang jatuh karena minuman keras seperti misalnya oplosan, namun herannya banyak orang yang tidak jera dengan minuman maksiat ini.


3. Kelainan Seksual

Biasanya pelaku predator seksual yang mencabuli anak-anak sejenisnya dibawah umur melakukan ini karena mereka memiliki kelainan seksual, seperti misalnya karena mereka dulunya pernah menjadi korban pencabulan dan selanjutnya melakukan "balas dendam". Kelainan seksual sebenarnya bisa disembuhkan dengan mengunjungi psikolog dan psikiater, namun ditunjang juga dengan adanya kesadaran diri dari pelaku dan tentunya lingkungan sekitar pelaku dalam hal ini adalah keluarga untuk mendorong pelaku memeriksakan diri.

4.  Kurangnya nilai-nilai moral dan agama
Saya lahir dan besar di tanah Jawa.  Dulu, kalau saya tengah berjalan kaki dan kebetulan berpapasan orang yang lebih tua misalnya sedang posisi berjongkok membersihkan halaman biasanya saya menundukkan kepala atau sedikit membungkukkan badan sebagai tanda hormat. Sekarang, rasanya cukup sulit menemukan anak muda yang seperti itu. Kalau dikampung saya akan dicap sebagai orang yang angkuh dan tidak menghormati orang tua.

Mengaku Islam tetapi tidak sholat, mengaku Kristen tetapi tidak menjalankan ibadah. Hal itulah yang menjadikan hati menjadi gersang dan mudah diganggu setan untuk melakukan kejahatan. Itulah yang disebut dengan degradasi moral dan agama.

5.  Lingkungan yang kurang aman/mendukung

Semua orang tentunya berharap untuk tinggal di lingkungan yang aman, namun karena berbagai alasan seperti karena kemiskinan, memaksa banyak orang untuk tinggal di lingkungan yang riskan untuk anggota keluarga mereka.  Seperti adik kita Yuyun ini. Saya membaca di salah satu situs terkemuka, bahwa Yuyun ini tinggal di lingkungan yang rawan dengan kejahatan dan agak kumuh. Kematiannya sangat tragis, mengingat Yuyun ini terkenal sebagai anak yang sholeh dan rajin sholat.

Saya pernah melihat tayangan televisi tentang adanya LSM yang mengkampanyekan sosialisasi bahaya pornografi dan kejahatan seksual di sekolah-sekolah.  Menurut saya upaya tersebut sudah sangat baik, namun perlu ditambah juga ke daerah-daerah yang terpencil dan kumuh (tertinggal) supaya tidak ada Yuyun-yuyun lagi kedepannya.

Jika Pemerintah sudah berusaha  maksimal dengan memblokir dan menghapus situs-situs pornografi, dan yang terbaru adalah sedang menggodog Undang-undang untuk para pelaku kejahatan seksual antara dihukum kebiri dan dihukum mati. Maka tugas kita sebagai orang tua adalah :

  • Membatasi penggunaan gadget-gadget, menurut saya anak perlu dikenalkan teknologi gadget seperlunya saja, semisal cukup menginstall game-game saja di handphone.
  • Mengawasi penggunaan internet anak-anak, misalnya 1 jam saja sudah cukup.
  • Menginstall perangkat lunak yang bisa mendeteksi pornografi diinternet kita seperti Screen Shield
  • Mengalihkan anak untuk tidak selalu bermain gadget misalnya bermain ke luar (outdoor) dengan teman-temannya, atau bermain boneka, melipat kertas.
Demikian cerita saya untuk hari ini, semoga bermanfaaat.  Semoga kedepannya tidak ada Yuyun-Yuyun lagi. Mari kita nyalakan lilin untuk Yuyun.

Image result for nyalakan lilin untuk yuyun
Jangan ada Yuyun-yuyun lagi ~ Situs Sindonews 


Salam hangat,





Thursday, May 5, 2016

5 Karakter Emosi Dalam Film Inside Out

Image result for film inside out
Diambil dari Google.com


Assalamu'alaikum Wr. Wb,


Dear My Readers,


Yeayy, kayaknya minggu ini adalah minggu yang menyenangkan buat semua orang.  Baik itu anak-anak, yang masih jomblo, atau yang sudah berkeluarga macam kita nih.  Liburnya puanjang banget mulai hari Kamis, Jumat...(bablas aja ke Sabtu he..he...)-------> Mulai jadi kompor nih. 


Makanya beberapa hari sebelum libur tiket kereta api ludes terjual, jalan-jalanan sudah mulai macet. Di sekolahnya anak-anak juga telah menjadikan liburan minggu ini sebagai "trending topic".  Bu, besok libur kemana? Mudik ya?

Kalau saya sih rencananya hari Jumat saja mudiknya karena berdasarkan pengalaman-pengalaman tahun lalu, kalau mudik pas hari pertama liburan pasti jalanan akan macet. Apalagi kalau harus berlama-lama antre di tol. Males banget.  Makanya saya dan suami berencana mudik ke Salatiga pada hari Jumat saja. Hari kamisnya, saya dan suami puasa. Tetapi, memang berencana mampir sebentar di rumah mertua di Banyumanik (biar adil he..he..) yang hanya berjarak 30 menit dari rumah.  Benar saja, baru naik ke Sigar Bencah, kemacetan sudah mulai terlihat.  Baik itu mobil dari arah masuk atau keluar Semarang. 

Image result for gambar mobil macet
Macet, cet ~ Google.com

Karena puasa, saya hanya sebentar saja di rumah mertua selanjutnya pulang ke rumah. Setelah berbuka puasa, sholat,  anak-anak meminta nonton film Inside Out. Kebetulan di rumah kami memakai fasilitas Indihome yang dulunya bernama Speedy. Enaknya, memakai TV kabel Indihome itu, film-film yang kita sukai bisa diset untuk diputar ulang, atau ditunda. Sebenarnya film Inside Out ini sudah ditonton anak-anak berkali-kali,  tiap akhir pekan. Tetapi mereka meminta untuk menontonnya lagi.  Tidak ada alasan lain, memang bagus banget.  Saya aja suka kok. 


Inside out bercerita tentang seorang gadis kecil bernama Riley berumur 11 tahun, yang memiliki daya khayal yang tinggi.  Suatu hari, ayahnya berencana untuk pindah rumah tetapi Riley tidak terlalu suka dengan rencana ayahnya itu hingga dia berencana untuk kabur dari rumah dan mengambil kartu kredit ibunya. Selanjutnya pulau kejujurannya runtuh. Pokoknya seru deh, tonton sendiri ya. Kayaknya kurang seru kalau saya ceritakan. Inside out diproduksi pada tahun 2015 dan dibuat oleh perusahaan film besar di Amerika yaitu Pixar Studios yang selalu menghasilkan film-film anak berkualitas seperti Finding Nemo, A Bug's Life. Film ini juga melibatkan para psikolog anak dan jujur saya terpukau dengan film-film garapan Hollywood ini. 

Film ini mengajarkan pentingnya kita sebagai orang tua untuk mengajarkan anak tentang 5 karakter emosi yaitu rasa senang, rasa sedih, rasa marah, rasa takut, dan rasa jijik. Kelima karakter ini di wujudkan dalam bentuk manusia untuk memudahkan anak memahaminya. Menurut saya ini adalah salah satu bentuk kepedulian insan film Hollywood untuk mengajarkan parenting ke orang tua dan anak-anak dengan cara yang sangat menyenangkan.  Kelima karakter itu Joy, Sadness, Anger, Anger dan Fear saling melengkapi, dengan gambar kartun yang sangat bagus dan nyaris sempurna..

Perlukah kita mengenalkan macam-macam karakter emosi pada anak?
Perlu sekali.  Apalagi untuk anak-anak  balita, terlebih lagi untuk anak-anak di usia golden age (0-7 tahun). Pernah sekali saya membaca sebuah artikel parenting dalam sebuah surat kabar bahwa sebagai orang tua kita harus mengenalkan kelima karakter emosi ini, supaya anak-anak memiliki kecerdasan emosi yang baik, serta pandai untuk mengelola emosi sendiri.  Selama ini orang seringkali berpendapat bahwa IQ (Inteligence Quotient) adalah segalanya padahal IQ bila tidak ditunjang oleh EQ(Emosional Quotient)  maka ibarat nasi tanpa lauk. Keduanya harus berjalan seimbang. Anak yang memiliki IQ yang tinggi saja, akan menjadi anak yang pandai tetapi terkadang memiliki kecemasan atau tingkat emosi yang tinggi. 

1. Joy (rasa senang, bahagia)
Image result for about inside out


2.  Sadness (rasa sedih)
Image result for about inside out



3.  Anger (rasa Marah)

Image result for about inside out


4.  Fear (rasa Takut)
Image result for about inside out

5. Disgust (rasa Jijik)
Image result for about inside out


Di dalam film Inside Out ini digambarkan apabila salah satu sifat mendominasi maka akan tidak baik akibatnya.  Misal marah mendominasi, atau takut yang mendominasi. Beruntunglah Riley memiliki kedua orang tua yang bijak yang sangat mengerti kebutuhan anak.  Semoga kita bisa mencontoh dari film ini.  Apabila Anda liburan ini tidak kemana-mana maka Anda bisa melihat film ini untuk anak-anak Anda. Tak harus lewat tv kabel kok Anda bisa meminjam CDnya. Selamat berlibur !!

Salam hangat,





Tuesday, May 3, 2016

Mah, Mengapa Hidungku Pesek?




Assalamu'alaikum wr. wb.

Dear my readers,


Hari yang cerah.  Matahari bersinar dengan teriknya. Waktu itu jam menunjukkan jam 03.30. Yeay, waktunya kakak pulang sekolah dan seperti biasa  dijemput Ayahnya naik motor, karena sekolahnya dekat dari rumah hanya berjarak 1 km. Dengan wajah sedikit memerah dan keringat yang membasahi tubuh, kakak memasuki rumah. Seperti biasa pulang sekolah, dia sudah capek. Maklumlah, dia bersekolah di sekolah Islam yang dominan banyak bacaan hafalan dan ngajinya, jadi pulangnya tidak bisa sama dengan sekolah-sekolah lainnya. Untuk hari Senin-Kamis pulangnya sore, mulai si kakak kelas 3. Biasanya di setiap pagi aktivitas sekolahnya diawali dengan Sholat Dhuha, Sholat Dzuhur dan Ashar di sekolah serta makan siang di sekolah. 

Awal-awalnya sih kasihan melihatnya pulang sore.  Sampai pernah saya mules-mules ketika memikirkan si kakak pulangnya sore. Saya sebelumnya juga curhat dengan beberapa teman yang usianya lebih senior dari saya.  Mereka mengatakan: "Ga Papa Mah, insya Allah, semua akan dimudahkan oleh Allah swt. Mendengarnya saya menjadi tenang. Alhamdulilah semua bisa dilalui dengan sempurna.  Memang, sudah menjadi keinginan kami berdua untuk memberikan pendidikan dasar agama kepada anak-anak. Tentunya, kami tidak pernah memaksa.  Karena dulu waktu TKnya juga satu yayasan dengan SDnya yang sekarang. 

Dulu, sebelum memasukkannya ke SD yang sekarang, saya dan suami terlebih dulu mengajak si kakak jalan-jalan ke  3 SD: 2 SD swasta dan 1 SD negeri. Dan kami menyuruhnya memilih.Ternyata, si kakak memilih SD Islam yang sekarang. Alhamdulilah, dia justru banyak mengingatkan kami berdua tentang sholat dan amalan-amalan. Terkadang, ada hafalan surat yang berjumlah 40 ayat, dia bisa hafal di luar kepala. Kami sering dibuatnya terharu. 

Hari berlalu seperti biasa. Jam berlalu seperti biasa. Beberapa jam setelah istirahat sepulang sekolah.  Kakak bertanya :  Mah, Mengapa Hidungku Pesek?
Semakin mereka bertambah besar terkadang saya kewalahan dengan pertanyaan-pertanyaan mereka yang kritis. Gelagapan saya ketika itu.  Padahal, selama ini saya tidak pernah mengata-ngatai dirinya pesek. Meski memang, dia tidak semancung adiknya. Tetapi, saya tidak pernah menyinggung hal itu. Mau mancung, mau pesek tidak ada masalah.
Karena tak kunjung dijawab dia bertanya lagi.  Ayah mancung, mamah mancung, adik mancung mengapa aku tidak ??
Entahlah, apa yang ada di benak anak umur 10 tahun  waktu itu? Mungkin, dia takut kalau dia bukan anak saya atau gimana. 

Saya kemudian memutar otak mencari-cari jawaban yang pas. Selanjutnya, saya menyuruhnya duduk.  Kemudian saya bertanya : Siapa yang bilang kalau hidungmu pesek?
Kata teman-teman mah jawabnya.  
Kemudian saya bercerita kalau saya mempunyai seorang adik yang hidungnya juga pesek. Tante Chandra namanya. Tetapi tetap cantik kok. Yang penting itu yang ada di sini. Saya pegang dadanya, namanya kecantikan hati.
Saudara mamah ada lima. Mungkin salah satunya ada yang sifatnya menurun ke kamu. Dan satu lagi, yang penting bisa bernapas kok. Coba kalau hidung kamu pilek pasti tidak enak kan rasanya.  #bijak banget aku waktu itu. 

Kemudian kakak tersenyum, sepertinya dia puas dengan jawaban saya. 


Kakak Lia
Image result for kecantikan hati
diambil dari Google.com


Hari-hari berikutnya si kakak tidak pernah menanyakan hal itu lagi kepada saya.  Demikian cerita saya untuk hari ini.  Terima kasih sudah membaca ^_^


Salam hangat 




















Back to Top