Showing posts with label Parenting. Show all posts
Showing posts with label Parenting. Show all posts

Monday, August 7, 2017

Bunda, Dukung Eksplorasi Si Petualang Kecil Dengan Berkata Iya Boleh

Dear, Bunda dan Ayah

Hai...
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi dengan Anda semua, tentang kegiatan saya saat berlangsungnya event menarik Dancow Explore Your World pada tanggal 6 Agustus 2017 di swalayan ADA Setiabudi, Semarang. Tentunya saya tidak sendiri, saya ditemani oleh si kecil saya, Lala, usia 7 tahun yang lagi seneng-senengnya bereksplorasi: bermain slime, bermain sepeda, berlari-larian, bermain dengan banyak teman. Saya sangat exited dengan kegiatan ini, karena tahun lalu saya gagal ikutan karena jadwal saya berbenturan dengan kegiatan yang lainnya. Event ini berlangsung selama 2 hari yaitu tanggal 5 dan 6 Agustus 2017, dari mulai jam 11 siang hingga kurang lebih jam 9 Malam. 

Tak hanya Bunda, Ayah-ayahpun tampak antusias menemani si kecilnya di event Dancow Explore Your World (kiri), Lala dan si Kakak (kanan)
Cara mengikuti event ini sangat mudah yaitu dengan membeli produk-produk Dancow di Hypermart dan Supermarket yang telah ditunjuk. Store list lengkap bisa Anda  lihat pada link: bit.ly/DANCOWEYWSEMARANG.


DALAM EVENT DANCOW EXPLORE YOUR WORLD INI   ADA BANYAK SEKALI AKTIVITAS YANG BISA DIIKUTI OLEH SI KECIL MULAI DARI : Mengembangkan Kreativitas di zona ART CENTER, Mengasah Kemampuan Motorik di Zona PLAY PARK, sampai Mengasah Kemampuan Memecahkan Masalah dan Bereksplorasi Mengenal Berbagai Macam Hewan secara virtual di Zona CENTRAL PARK. 


Yuk, Bunda kita intip satu-satu apa saja yang ada di Dancow Explore Your World ?? 


-          ART CENTER
  • Di area ART CENTER ini si kecil bisa belajar mewarnai, membuat art painting yang sangat penting untuk melatih motorik halusnya. Jangan takut untuk mencoba ART PAINTING ya Bunda, meski kedengerannya ngeri juga melihat si kecil berkotor-kotor ria dengan aneka warna tinta tetapi tinta tersebut bisa dihapus dengan tisu basah kok. Hasil karya si kecil juga boleh dibawa pulang, jadi bisa buat kenang-kenangan “nih aku dulu pernah bikin art painting juga bareng Bunda". Awalnya Lala agak takut-takut juga  bajunya kotor, takut kena tinta tetapi akhirnya dia mau juga. Karena saya bilang : Tidak ada salahnya dicoba dek. 

Lihat nih Bun, hasil painting artku jadi si burung merak, cakep kan. Aku pilih warna merah karena aku suka warna merah

-     PLAY PARK
  • Di area PLAY PARK si kecil bisa bermain dengan sepuasnya, seperti main perosotan, mandi bola, dan lain-lainnya yang sangat penting untuk melatih motorik kasar dan bersosialisasi dengan banyak teman.
Lala tampak senang sekali bermain di PLAY PARK

CENTRAL PARK 
  • Di area Central Park ini anak-anak diperkenalkan dengan berbagai macam hewan-hewan seperti kelinci, burung merak, dan aneka tumbuh tumbuhan. Sebagai stimulus agar anak boleh juga bergerak bebas di luar rumah, bercengkerama dengan hewan-hewan dan hujan-hujanan tanpa takut untuk sakit karena ada perlindungan lengkap dari Dancow Advanced Nutri+ yang melindungi pencernaan si kecil.
Bunda, boleh tidak bermain hujan-hujanan dan pegang-pegang binatang? Iya Boleh


      PHOTO BOOTH
  • Di area PHOTO BOOTH ini Bunda dan si kecil bisa berfoto bersama di tempat yang telah disediakan dan foto tersebut bisa langsung jadi lho. Sayangnya, saya belum sempat berfoto dengan si kecil karena dia sudah kecapekan dan sudah jam makan siang juga sih. Jadinya, dengan agak menyesal melewatkan sesi tersebut.
Berfoto bareng si kecil di Photo Booth, langsung jadi dan bisa buat kenang-kenangan

-     KONSULTASI DENGAN PAKAR NUTRISI DAN PSIKOLOGI
  • Di event Dancow Explore Your World ini, Dancow membuka kesempatan bagi Bunda-bunda untuk bertanya dengan para pakar Nutrisi dan Psikologi seputar masalah si kecil. Dari yang saya pantau banyak sekali Bunda-bunda yang antusias untuk bertanya dengan para pakar Nutrisi dan Psikologi tersebut. Karena, kalau Anda berkonsultasi di luar event tersebut, tentunya tarifnya bisa lebih mahal lho. Beruntunglah para Bunda yang bisa mengikuti event Dancow Explore Your World ini karena ibarat pepatah sambil menyelam minum air, sambil menunggu anak-anak bermain eh bisa juga berkonsultasi bareng pakar.
Tampak di foto Bunda-bunda antusias sekali bertanya tentang masalah seputar si kecil seperti susah makan, berat badan yang ideal dll

Bunda mungkin bertanya-tanya sampai usia berapakah si kecil minum susu formula?Susu formula bisa mulai diperkenalkan kepada si kecil mulai usia 1 tahun hingga 11 tahun. 
DANCOW kini hadir dengan Inovasi terbaru DANCOW Advanced Excelnutri+ memberikan 3 perlindungan bagi Si Kecil (pernafasan, daya tahan tubuh, dan saluran cerna), dimana perlindungan merupakan fondasi utama untuk proses belajar dan pertumbuhan fisik Si Kecil. 

Selain pemberian nutrisi, cinta Bunda dan stimulasi juga penting untuk mendukung tumbuh kembang & eksplorasinya. Dalam rangka mendukung kebebasan Si Kecil bereksplorasi, DANCOW Advanced Excelnutri+, mengajak Bunda agar percaya diri berkata #IYABOLEH dalam mengoptimalkan Eksplorasi dan tumbuh kembang si Kecil. So, Bunda tidak usah ragu lagi berkata Iya boleh untuk tumbuh kembang si Petualang kecil kita ya. Sampai jumpa di event Dancow Explore Your World berikutnya. Untuk Bunda yang belum berkesempatan mengikuti event ini, jangan berkecil hati, semoga bisa ikut di event selanjutnya. Bye...

Aku minum susu Dancow dulu yaaaaaa....



Friday, June 30, 2017

Home Sweet Home, Rumah Adalah Tempat Yang Paling Indah Untuk Kembali



Assalamu'alaikum wr. wb. 
Setelah 10 hari lamanya vakum menulis karena mudik kekampung halaman, berkeliling silaturahmi ke saudara-saudara saatnya kita untuk kembali ke real life kembali ke kehidupan kita yang nyata. Berjibaku dengan pekerjaan rumah tangga bagi ibu-ibu rumah tangga, berjibaku dengan kehidupan kantor untuk yang ngantor.

Mudik menjadi semacam obat yang manjur untuk melupakan sejenak semua masalah hidup kita dan memberikan kesempatan bertemu dengan saudara-saudara  Anda yang rumahnya di luar pulau seperti saya. Bagi saya lebaran tahun ini terasa sepi karena adik saya yang di Papua tidak pulang tahun ini karena perusahaan suaminya sedang ada masalah. Biasanya setahun sekali dia pulang. Selain itu juga Om saya yang rumahnya di Jakarta dan Malang juga tidak pulang lantaran tidak kebagian tiket kereta api. Biasanya seminggu sebelum lebaran rumah ibu saya ramai dengan anak-anak dari adik saya, namun sekarang terlihat sepi. Tapi, tak apalah yang penting semuanya sehat dan semoga tahun berikutnya masih bisa bertemu kembali. 

Lebaran ini saya sama sekali tidak berwisata kemanapun dikarenakan tahun kemaren pas pergi ke tempat wisata Chimory dan ketika pergi ke pemancingan Tlatar terjebak kemacetan, sehingga saya dan suami memutuskan untuk tidak kemana-mana hanya berdiam diri di rumah ibu saya di Salatiga. 
Memiliki rumah di Salatiga membuat saya nyaman untuk berlama-lama disana lantaran suasananya sejuk dan airnya dingin segar. Beda sekali dengan tempat tinggal saya di Klipang yang super panas dan airnya tidak sesegar di Salatiga. Makanya, anak-anak biasanya enggan pulang ketika berada di Salatiga. 

Apa saja sih kegiatan saya selama di Salatiga ?
1.  Jalan-jalan di pagi hari
Jalan-jalan pagi di Salatiga dengan latar belakang hawa pegunungan yang sejuk sangat menyenangkan bagi saya dan anak-anak. Biasanya hari pertama di Salatiga saya ke makam ayah saya.  Sayang tidak ada foto hadeh, maaf ya.

2.  Membeli bubur kacang ijo, leker, dan bubur candil
Anda pastinya sudah awam dengan bubur kacang ijo dan leker. Mungkin ada yang belum mengenal bubur candil. Nah, bubur candil adalah bubur kesukaan saya pas kecil dan kesukaan tersebut menurun ke anak saya. Si kakak yang suka sekali dengan bubur candil. Makanya kalau pulang ke Salatiga, saya selalu membeli bubur candil yang kebetulan dekat dengan rumah ibu saya. Berikut gambarnya :


Cara Membuat Bubur Candil Ketan Enak dan Kenyal
Bubur Candil --->diambil dari ResepHarian.com


3.  Naik Delman 
Anak-anak sangat suka naik delman. Biasanya kalau pulang ke Salatiga saya suka naik delman dengan keluarga saya berkeliling alun-alun Pancasila. 

4.  Beli bakso 
Beli bakso menjadi agenda rutin kami ketika pulang ke Salatiga. Salatiga adalah sentranya para pembuat bakso. Dari ujung ke ujung banyak sekali orang yang berjualan bakso di Salatiga. Bakso di Salatiga terkenal enak lho.

Meskipun kegiatan diatas terlihat sederhana tetapi sangat menyenangkan kok, meskipun kita tidak berwisata kali ini. Lebaran kemaren benar-benar saya nikmati tanpa harus bercapek-capek antri di tempat wisata. Tetap bisa berhaha hihi dengan saudara-saudara. 

Sebagai gantinya anak-anak saya ajak ke bulek saya yang rumahnya di desa Boyolali. Letaknya cukup jauh dari kota. Itupun pas berangkat sempat macet di jalan. Anak-anak sudah mulai merengek minta pulang. Tetapi hal itu terbayar dengan perjalanan yang seru melihat sawah-sawah yang hijau, bukit-bukit, melihat para petani membajak sawah dan melihat beberapa binatang seperti sapi dan kerbau berlalu lalang. Anak-anak jadi belajar banyak tentang susahnya para petani memproses padi menjadi beras. Suami saya bahkan berandai-andai ingin tinggal di desa. 


Pemandangan sawah di desa yang sedang panen
Saya sangat  menikmati semua suasana lebaran baik itu di rumah mertua, dirumah ibu saya ataupun di rumah sanak saudara saya yang lainnya. Waktu lebaran saya paling lama saya habiskan di rumah ibu saya. Saya sih sebenarnya masih ingin berlama-lama tetapi memang lebih enak berada di rumah kita sendiri. Rumah adalah tempat yang paling indah untuk kembali. Setuju kan? 


******************************************





Thursday, June 15, 2017

Anak Remajaku Sahabatku

Haiiiii..............
Gimana puasanya temans..semoga lancar ya.  Btw saya habis pulkam dari Salatiga nih capek banget. Pulang sampai rumah jam 19.30. Sempat tertidur sebentar usai menemani si kecil tidur, kemudian tidak bisa tidur lagi. Kangen menulis he he. 
Hari ini saya belajar banyak hal bahwa kita terkadang melihat seseorang itu hanya tampak luarnya. Kadang kita melihat diri kita itu paling menderita, padahal masih banyak orang di luar sana yang hidupnya kurang beruntung dibanding kita. 

Mengapa saya bilang seperti itu?Karena kemaren waktu di Salatiga ada kejadian waktu bermain di tempat kakak, ban sepeda motor saya gembos. Untunglah, masih dekat dengan tukang tambal ban. Saya agak kaget soalnya yang melayani adalah anak perempuannya yang saya perkirakan masih SMP,  orangnya cantik dan modis. Dengan cekatan dia melayani saya, membuka ban. Sepertinya dia kurang suka membantu ayahnya di tambal ban, karena beberapa kali saya melihatnya agak melamun. Sampai-sampai ditegur ayahnya. Kasihan sebenarnya.Tapi yah, memang itulah perjuangan hidup. 

Saya jadi ingat anak perempuan saya, yang tahun ini menginjak remaja. Tahun ini si kakak Lia  masuk SMP. Waktu terasa begitu cepat berlalu. Saya masih ingat benar ketika masih tinggal di tempat mertua saya di Banyumanik. Kalau pagi biasanya kakak bayi dijemur di depan rumah oleh bapak mertua saya. Terlihat kulitnya yang sangat putih. Mirip ayah dan utinya. Matanya agak sipit mirip dengan mereka berdua. Sementara mata saya belo. Belum ada yang benar-benar mirip saya, matanya belo. Tapi ya tidak apa-apalah yang penting sehat. 





Memiliki anak remaja itu memang membuat saya harus rajin-rajin membaca buku. Bagaimana tidak, dikata anak-anak juga bukan, dikata orang dewasa bukan. Dia sudah mulai tidak terlalu suka diatur-atur dan lebih suka pilihannya sendiri. Contoh kecil saja soal baju. Kalau dulu saya yang mengatur semua soal baju yang dikenakan anak-anak. Dia sekarang lebih suka memecing-mecingkan baju-bajunya sendiri ketika pergi. 

Contoh lainnya misalnya di akhir pekan biasanya kita suka pergi jalan-jalan. Saya mulai dari kecil bebaskan anak-anak untuk berpendapat. Ada kalanya dia tidak setuju dengan ide kami orang tuanya atau ide adiknya. Ya, dia tidak mau berangkat. 
Memiliki anak remaja itu harus mempunyai stok kata-kata yang halus namun tegas, karena kalau tidak bisa-bisa dia ngambek dan masuk kamar. 

Selain itu dia mulai suka dengan pembicaraan orang dewasa. Semisal saya ada sesuatu masalah dengan ayahnya dia mulai kepo tanya ini tanya itu. Kalau belum dijelasin dia belum puas dan tanya terus he he. Setelah itu dia menghibur. So sweet banget.
Makanya terkadang bila saya ada masalah dengan seseorang dia sudah mulai bisa memberi masukan. Dan dia adalah sahabat yang paling jujur. Juga soal penampilan saya...dia suka memberi masukan. Di adalah termasuk salah satu sahabat saya disamping sahabat-sahabat saya yang lain. Jadikan anak-anak kita sahabat kita, jangan sampai dia takut dengan ortunya. Mau menyampaikan uneg-uneg saja susah. Atau kita kurang menyempatkan waktu untuk mereka bersenda gurau, bisa-bisa mereka menyampaikan ke temannya yang terkadang sarannya kurang tepat. 

Akhir kata semoga tulisan saya ini bermanfaat dan tuntas sudah tugas saya untuk arisan link periode ke 3 ini dengan pemenangnya adalah mbak Agustina atau lebih dikenal dengan mbak Tina yang jago membuat nugget, dan pemenang lainnya adalah mbak Nurul Aldise
Good luck. 

Selamat menjalankan ibadah puasa semua ^_^.





Saturday, May 6, 2017

Anak Memakai Kacamata Bukan Akhir Segalanya


Haiiiii........
Lama sekali tak update blog. Maafkan saya ya. Hari ini saya sibuk banget. Pagi jam 7 saya mendapat undangan dari sekolah untuk sholat istighosah. Si kakak nih bentar lagi mau masuk SMP. Betapa terharunya saya ketika tadi pagi secara bersama-sama mereka melantunkan Asmaul Husna dan bersalaman berkeliling ke semua wali-wali murid untuk mendapat restu agar diberi kelancaran untuk UN 2017 yang akan dilaksanakan tanggal 15-17 Mei 2017. Dan tak berapa lama lagi akan meninggalkan sekolah tercinta. Acara selesai jam 8.30 setelah itu jam 9 saya menjemput si kecil di sekolah yang sama dan berangkat arisan di tempat teman. Jam 12 baru pulang. 

Siang ini saya akan berbagi pengalaman tentang topik seputar anak berkacamata. Yap, si kakak sejak kelas  3 SD memakai kacamata minus. Kiri minus 2 sebelah kanan minus 1.75. 

Tanda-tanda anak harus memakai kacamata :

1. Tatkala dia duduk di bangku belakang, dia tidak bisa melihat tulisan (agak buram), 
2. Dia juga senang melihat televisi terlalu dekat. Sudah disuruh jangan dekat-dekat masih saja maju ke depan. 
3. Membaca buku jarak dekat. 

Saya dan suamipun langsung tanggap dengan kejadian itu. Suami lalu mengetes si kakak untuk membaca tulisan di kalender yang berjarak sekitar 1.5 meter. Benar, si kakak bilang kalau dia tidak bisa melihat tulisan itu. 
Saya dan kakak Lia 
Seperti biasanya saya selalu panik terlebih dulu dan menyalahkan diri sendiri karena mungkin sikap salah saya pada waktu dulu. Saya suka membacakan buku-buku cerita sambil tiduran. Waktu itu saya tidak tahu kalau membaca buku sambil tiduran itu tidak bagus untuk mata. Saya baru tahu setelah saya membaca sebuah artikel di internet dan baca-baca buku.


Baca juga :Pilih Mana Durian Atau Teman ?

Suami dan saya pun segera memeriksakan kakak ke dokter spesialis mata di RS Roemani. Sayang, saya lupa nama dokternya. Dokternya itu baik dan ramah banget. Waktu itu adiknya juga diperiksa matanya, masih normal apa tidak. Padahal, saya cuman memeriksakan kakaknya lho. Alhamdulilah, si adik baik-baik saja.
Setelah diperiksa si kakak ternyata harus memakai kacamata minus : Kiri minus 2 kanan minus 1.75. Awalnya, saya kasihan banget masak si baru kelas 3 SD sudah harus memakai kacamata. Apalagi, kalau bertemu teman-teman selalu komentarnya juga sama. Terkadang, itu membuat mental saya down. Tetapi, lambat laun saya berusaha meyakinkan diri bahwa itu yang terbaik untuknya.Dan lagi kalau lebih telat, lebih kasihan lagi karena minusnya semakin bertambah.

Untunglah, si kakak tidak sedih dengan kejadian itu. Dia malah senang memakai kacamata. He he. Padahal ortunya mikirnya luar biasa. 
Saya belikan kacamata sesuai requestnya dia, warna kesukaannya adalah pink. Untunglah, ada kacamata warna pink dan motif bunga-bunga. Sampai-sampai guru-guru yang di sekolah mengiranya itu kacamata fantasi (kacamata mainan) padahal kacamata beneran. Setelah saya ceritain, baru mereka paham. 

Dari pembicaraan saya dengan dokter mata di RS Roemani tersebut, bisa saya peroleh kesimpulan beberapa sebab mengapa anak memakai kacamata :

1. Kebiasaan yang salah 
Misalnya membaca sambil tiduran, menatap gadget (hp, laptop) terlalu lama, menonton televisi terlalu dekat.

2. Faktor Keturunan
Misalnya anak dari keturunan suami/istri memakai kacamata, karena faktor genetika jadi pasti ada anak yang memakai kacamata.

3.  Kurang sayuran dan buah-buahan
Anak yang kurang terpenuhi gizinya bisa menyebabkan anak tersebut harus memakai kacamata. Jika ada anak yang tidak suka wortel jangan lantas tidak diberikan wortel, tetapi bisa dicarikan alternatif lainnya seperti pepaya, buah naga, atau buah-buahan lain mengandung vitamin A yang bagus sekali untuk mata.

Ternyata, si kakak ini memakai kacamata dikarenakan alasan nomer 1 dan juga nomer 2. Alhamdulilah, kalau sayur dan buah-buahan dianya suka.

Setelah memakai si kakak kacamata, saya jadi lebih berhati-hati dengan adiknya. Saya selalu memantaunya dalam memakai gadget. Saya hanya membolehkannya memakai gadget selama 30 menit. 
Untuk Anda yang memiliki anak memakai kacamata jangan lantas down. Ambil segi positifnya dan saya sarankan untuk memakainya rutin setiap hari sesuai anjuran dokter. Alhamdulilah, minus si kakak yang mata kanan bisa turun yang tadinya 1.75 menjadi 1.5. Anak memakai kacamata bukan akhir segalanya. 

Semoga bermanfaat ^_^.




Friday, April 28, 2017

Apakah Mengemis Itu Sebuah Pilihan?


Hai semua......😎
Selamat beraktivitas semua. Semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin. 

Saya akan menceritakan pengalaman saya sehari yang lalu. Ceritanya saya habis belanja kain seprei di toko langganan saya di daerah Mataram, Semarang. Saya suka agak panik berkendara di jalan-jalan yang padat, makanya saya minta dianter suami naik motor. 
Di perjalanan pulang saya  melewati lampu merah dan saya melihat sosok anak lelaki kecil dengan punggung agak bongkok dan tubuh  yang kurang proporsional (pendek) untuk seusianya. Saya perkirakan mungkin dia sekitar kelas 4-5 SD. Anak tersebut mengarahkan topinya kepada saya dan pengendara-pengendara yang sedang berhenti di lampu merah tersebut untuk sekedar meminta uang. Melihat pemandangan tersebut, saya menjadi trenyuh dan terharu dan sayapun segera mengeluarkan uang Rp. 5.000 ke anak tersebut. Seharusnya jam segitu adalah jam sekolah, dan berkumpul dengan teman-temannya mencari ilmu. Sayang, tidak semua anak Indonesia mendapatkan keberuntungan untuk menggapai pendidikan. Padahal teorinya pendidikan gratis di Indonesia selama 9 tahun.


Money, Dollar, Cents, Euro, Euro Cent
Gambar diambil dari Pixabay

Ingatan saya melayang beberapa bulan yang lalu, saya juga melihat anak yang sama tersebut sebelumnya adalah penjual koran. Untuk koran Jawa Tengah yang dibanderol Rp 1.000,00. Dan tiap kali saya melewati jalan tersebut saya juga membeli korannya. Namun, perasaan saya benar-benar berbeda dengan sebelumnya. Saya menaruh rasa iba, namun juga salut karena dia mau bekerja keras, membantu ayah ibunya. Mungkin, penghasilannya tidak seberapa karena terkadang tidak semua orang yang melewati lampu merah tersebut mau membeli korannya. Sehingga, dia memutuskan untuk mengemis di tengah kebutuhan-kebutuhan hidup yang terus melambung tinggi.

Baca juga : Sakit Punggung Sembuh Dengan Berenang 

Saya juga tidak tahu harus berkata apa karena saya juga tidak di posisi mereka. Benar-benar speechless. Sayang sekali, dia sekarang memutuskan untuk menjadi pengemis dengan mengandalkan iba orang-orang terhadapnya. Mengemis mungkin menjadi alternatif yang paling gampang dalam mengais rejeki. Hanya pura-pura cacat, pura-pura buta uangpun mengalir ke kantong pengemis. Bahkan, ada seorang pengemis yang waktu tertangkap Dinas Sosial di tasnya ada uang Rp 25 juta. Namun, tentunya tidak semuanya seperti itu. 

Apapun yang terjadi jangan sampai kita menurunkan mental mengemis kepada anak cucu kita karena bagaimanapun bekerja keras itu lebih baik. Seperti kata pepatah "Tangan Diatas Lebih Baik Dari Tangan Di Bawah" dan seseorang yang menjual kayu bakar yang dia ambil dari hutan adalah lebih baik daripada ia harus meminta-minta kepada orang lain (dari hadist riwayat az Zubair bin Al Awwamm Radliyallahu'anhu dari Nabi Muhammad SAW). Mari kita semua berdoa agar Indonesia semakin maju dan tidak ada lagi orang yang peminta-minta (mengemis) di jalanan. Semoga kedepannya  pemerintah juga lebih peka terhadap permasalahan sosial di sekitar kita. 




***********************************






Monday, March 20, 2017

Pentingnya Membentuk Anak Lelaki Yang "Tangguh"


Hai..............
Beberapa hari yang lalu saya melihat berita infotainment atau lebih tepatnya acara gosip he.. he. Hari itu memang lagi kurang kerjaan. Namun, sayang beritanya kurang menggembirakan seperti perceraian Syahrul Gunawan (idola saya) dan Tommy Kurniawan yang kabarnya juga akan menyusul bercerai. Sayang seribu sayang padahal masing-masing sudah memiliki anak-anak yang masih di bawah umur dan parasnyapun cantik dan ganteng.

Sebenarnya perceraian bukan hanya monopoli artis saja, dalam kehidupan nyata saya sering juga menemukan kasus semacam itu. Bahkan,  ada teman dekat saya yang menjadi single parent karena perceraian. Sebut saya namanya X. Saya mengenalnya semenjak anak saya kelas 1 hingga sekarang anak saya kelas 6. Mereka berpisah karena perbedaan sifat yang sama-sama keras dan perbedaan agama. Awalnya mencoba bertahan tetapi tetap saja kandas ditengah jalan. Makanya, saya menghimbau agar muda-mudi yang hendak menikah alangkah baiknya apabila memiliki akidah yang sama. Mungkin awalnya tidak ada masalah, tapi selanjutnya pasti ada banyak masalah yang muncul. Apalagi, kalau mulai ada anak, pasti ada masalah lanjutannya.

Kalau menurut sudut pendekatan agama, perceraian adalah pintu darurat untuk menyelesaikan sebuah masalah rumah tangga namun itu sangat dibenci Allah SWT. Tetapi apabila rumah tangga sudah tidak harmonis dan tidak sehat ya mau tak mau itulah jalan yang ditempuh oleh banyak pasangan. Saya pernah membaca sebuah survei bahwa tingkat perceraian di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun dan ironisnya kebanyakan yang menggugat adalah pihak perempuan.

Apa saja sih penyebab orang bercerai itu mayoritas jawabannya adalah sudah tidak ada lagi kecocokan. Jika dirunut lagi ada beberapa kemungkinan seperti :

1. Masalah ekonomi
Masalah ekonomi merupakan salah satu pencetus masalah yang menjadikan alasan banyak orang untuk bercerai. Si suami bangkrut usahanya atau suami di PHK seringkali menjadikan seorang istri menggugat cerai. Ironis bukan? Lupa dengan janji pernikahan dulu bahagia dalam suka ataupun duka. 

2.  Perbedaan sifat, misi dan visi
Ini bisa berupa sifat yang sama-sama keras, sama-sama tidak mau mengalah. Aduh mah, susah banget kalau sudah seperti itu karena dulu saya juga memiliki sifat yang keras, tidak mau mengalah. Dari banyak membaca buku psikologi saya lambat lahun jadi mengurangi sifat keras saya. Jika suami lagi tensi tinggi saya lebih banyak merendahkan suara dan sebaliknya. Ya, itu menjadi komitmen kami sekarang. Selain itu juga perbedaan pola asuh anak-anak seringkali membuat masalah bagi beberapa pasangan.

3. Tidak mempunyai keturunan
Jika pasangan lama tidak punya keturunan terkadang hal itu menjadi "duri" dalam sebuah pernikahan. Bahkan, terkadang ada pasangan ada yang mengijinkan pasangannya untuk menikah lagi karena belum kunjung juga mendapat keturunan. Kenyataannya, banyak kok pasangan yang bisa hidup bahagia tanpa keturunan.

4. Selingkuh 
Selingkuh dalam sebuah pernikahan bisa menjadi awal ketidak percayaan bagi pasangan. Biasanya pasangan yang diselingkuhi akan sulit untuk mempercayai pasangannya lagi. Apalagi kalau selingkuh itu sampai berkali-kali dilakukan. Sudah pasti bisa mengancam keutuhan rumah tangga.

5. Kurangnya komunikasi
Pasangan suami istri yang sibuk dan sama-sama tidak meluangkan waktu untuk berkomunikasi bisa menjadi ancaman dalam sebuah rumah tangga. Apalagi dengan kemunculan aneka aplikasi handphone seharusnya makin mempermudah komunikasi dengan pasangan kita. Jadi, jangan sampai sepelekan komunikasi dengan pasangan Anda ya. Minimal menanyakan hal-hal ringan seperti sudah makan belum, macet apa tidak, atau anak-anak lagi apa?

Untuk mengantisipasi masalah-masalah yang ada dalam pernikahan, saya rasa perlu juga kita mempersiapkan buah hati menjadi anak-anak yang tangguh baik secara fisik maupun mental. Menjadikan mereka bisa menggenggam dunia (sukses dunia) namun juga sukses di akhirat. Terutama sekali anak laki-laki yang kelak akan menjadi imam keluarga. Bukan berarti perempuan tidak lho, namun laki-laki tetap prioritas utama. Mengingat dia nantinya yang mencari nafkah,  pemberi rasa nyaman dalam keluarga dan tanggung jawabnya lebih berat. Sudah pasti dia harus memiliki mental baja. 

Dalam Q.S. An Nissa ayat 9 disebutkan :
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Btw aku belum punya anak cowok lho. Pingin deh punya anak cowok. Kemaren pas di mall ketemu ma anak batita cowok yang lucu. Waktu itu dia digendong ma papahnya lagi menangis, mungkin sekitar usia 6 bulan. Eh, aku cilukba dianya langsung ketawa dan ga jadi nangis. Nggemesin deh. Apalagi wajahnya agak sipit-sipit gitu. Aku suka deh.

**********************************






Monday, February 27, 2017

Mah, Kakak Minta Maafnya Pakai Kaki !!

Image result for minta maaf pixabay
diambil dari Pixabay

Hello everyone...I hate love Monday
Ya, tidak terasa sudah hari Senin lagi. Bagi sebagian orang terkadang agak malas memulai hari Senin setelah weekend Sabtu Minggu. No, no jangan sampai ini terjadi pada kalian ya. Karena kalau kalian  sudah memulai hari dengan malas-malasan dan keluhan disana sini maka hasilnyapun akan tidak akan maksimal.
Nah, agar kalian semangat di hari Selasa ini, maka saya akan membawakan "semangkuk sup" untuk semangat kalian 😁😁😁😁😁.

Kalian pasti sudah tahu kan kalau pekerjaan ibu  yang paling pokok adalah mengasuh anak-anak, memberinya perhatian dan mengajarkannya hal-hal yang baik terutama 3 kata ajaib itu yaitu tolong, maaf dan terima kasih. Sebagai seorang ibu yang baik tentulah saya sudah mengajarkan mereka sejak mereka kecil. Dan alhamdulilah mereka selama ini sudah melaksanakannya dengan baik. Tetapi, namanya-anak-anak tetep saja ada hal-hal yang ngeselin seperti di hari itu.

Ceritanya suatu malam hari anak saya yang nomer 2, Lala, tiba-tiba nangis di pojokan tempat tidur. Mereka berdua tidurnya masih bareng-bareng di satu kamar. Rencana dalam waktu-waktu dekat ini sih pingin membuatkan kamar untuk si kakak.
Yang ada dikamar waktu itu cuman kakaknya. Bisa ditebak siapa yang membuat adeknya menangis kalau tidak kakaknya. Grrrrrr
Masalahnya sebenarnya sepele gara-gara rebutan tidur di bawah ac...kalau tidurnya di bawah ac itu kan adem banget. Kalau sudah agak kesana lagi kan ademnya kurang nyes gitu. 

Trus, si adik cerita kalau kakaknya mencubitnya dengan cubitan yang paling sakit, apalagi kuku tangannya kakak panjang-panjang waktu itu. 
Dilanjut lagi sama adiknya kakak minta maaf tapi pakai kaki Mah. 
Agak geli-geli gimana begitu waktu denger si adik bilang begitu. Meski jarak usia kakak adik itu lumayan panjang 4 tahun tetapi yang namanya bertengkar tetap jalan terus. Bahkan, terkadang si kakak itu seringkali tidak mau mengalah. 

Kira-kira apa ya solusinya kalau begini ya ibu-ibu?

  1. Saya minta si kakak untuk minta maaf lagi kepada adiknya karena telah membuat adiknya menangis tetapi dengan tangannya dong.
  2. Meminta si adik untuk bergantian tempat dengan si kakaknya karena agaknya si adik sudah lama berada di tempat yang "menguntungkan" dia.
  3. Membuat kamar sendiri untuk si kakak. Karena memang sudah waktunya dia mempunyai kamar sendiri.
Nah, memiliki anak lebih dari satu itu memang seru banget. Buat Anda yang memiliki anak lebih dari satu pasti pernah mengalami hal ini. Butuh kesabaran yang ekstra dan juga butuh ilmu yang ekstra. Karena itu saya selalu lebih mengutamakan verbal dibandingkan fisik seperti memukul atau mencubit dan lebih suka juga membaca-baca buku parenting karena banyak sekali manfaatnya. Alasan lainnya adalah anak-anak kita tidak hidup di jaman kita, jadi mereka perlu sekali pendekatan-pendekatan yang tentunya tidak sama seperti kita kecil dulu. Sekian. Semoga bermanfaat ^_^.













Monday, October 24, 2016

Bunda, Masih Ragu Untuk Membiarkan Si Kecil Bereksplorasi?

Hai Bunda.....

Memiliki anak yang sehat,  pintar dan mandiri adalah idaman bagi semua orang tua. Apalagi, di usia emas anak Bunda yaitu umur 1-12 tahun. Sayang, kan kalau masa emas si kecil terlewat begitu saja. Padahal, masa itu tidak mungkin berulang lagi kan Bunda? 

Sedikit bercerita pengalaman waktu anak-anak kecil ya. Pada saat memiliki anak yang pertama si sulung, saya agak protektif terhadap si sulung. Si sulung badannya hangat dan batuk-batuk kecil saja saya sudah panik bukan main, saya juga terlalu protektif terhadap si sulung tidak boleh main kotor-kotoran, membatasinya untuk tidak terlalu bereksplorasi keluar rumah. Karena, setelah berkutat dengan tetek bengek urusan rumah tangga saya terkadang capek, dan lebih suka apabila anak-anak tetangga saja yang main ke rumah. Apalagi, saya tidak memiliki asisten rumah tangga. Selain itu, saya juga masih menerapkan pola asuh orang tua saya jaman dulu yang cenderung konvensional dan banyak larangan. Hasilnya, si sulung menjadi kurang mandiri, pemalu dan kurang bersosialisasi. 
Setelah saya membaca sebuah buku parenting saya menjadi sadar bahwa pola asuh yang terlalu banyak larangan, akan membatasi kreativitas anak. Tentunya, ini disertai batasan-batasan ya Bunda. Misalnya boleh main kotor-kotoran tetapi setelah itu harus cuci tangan. Pada anak yang kedua saya tidak terlalu protektif serta membiarkan mereka berdua bereksplorasi dan bermain dengan teman sebaya. 

Mungkin masih banyak ya Bunda di luar sana yang masih ragu untuk membiarkan si kecil bereksplorasi?



Anak-anak saya sedang berekplorasi,
Searah jarum jam : si kecil Lala suka sekali membuat aneka macam kerajinan dari plastisin  secara otodidak dari usia 4 tahun. Anak-anak saya sangat suka main air dan menjelajahi semua tempat yang menurut mereka menarik tentunya dengan pendampingan orang tua, membiarkan mereka berteman dengan anak sebaya. Si Kakak Lia lagi suka membuat komik.


Waktu itu saya juga demen banget gonta-ganti susu formula, saya rasa itu wajar ya. Maklumlah, waktu itu saya lagi ingin mencari susu formula yang pas sesuai selera si kecil dan ramah di kantong. Si sulung waktu berumur 1 tahun dan  sangat picky eater (suka pilih-pilih makanan), dan waktu itu produksi ASI saya sudah mulai menurun. Karenanya, saya ingin menambahnya dengan memberinya susu formula. Ingat, cuma menambahnya loh, bukan menggantikan ASI. ASI tetap saya berikan sampai umur 2 tahun berdampingan dengan sufor dan makanan pendamping ASI. Setelah lama mencari-cari jatuhlah pilihan saya pada susu Dancow formula Excelnutri+ dan si sulung sangat menyukai rasanya yaitu rasa madu. Kebiasaan minum susu Dancow berlanjut hingga sekarang loh, namun mereka sekarang menyukai yang rasa coklat. Karena, si kakak 10 tahun dan si adik 7 tahun jadi minum susunya bisa barengan yaitu susu Dancow Exelnutri 5+.

Pulang sekolah Lala langsung minta minum susu Dancow

Apa itu Dancow Excelnutri+??
EXCELNUTRI+ Adalah inovasi terbaru dari Nestle Research Centre dengan formula yang telah disempurnakan mengandung nutrisi untuk membantu tumbuh kembang anak optimal Kandungan nutrisi perlindungan.
EXCELNUTRI+memiliki kandungan bakteri baik Lactobacillus rhamnosus & Bifidobacterium longum yang bagus untuk pencernaan, serta  serat
pangan inulin, vitamin A,C,E, serta mineral selenium & zink.  Semua zat-zat gizi tersebut sangat bermanfaat untuk menunjang eksplorasi si kecil. 
Selain itu, ada banyak faktor lain yang juga turut berperanan penting dalam eksplorasi si kecil.  


Apa sajakah itu ??


Oia, beberapa waktu yang lalu saya juga mendapatkan kehormatan untuk mengikuti seminar parenting yang diadakan oleh Dancow Parenting Center bertempat di Hotel Crowne, Jalan pemuda No. 118 Semarang dengan 3 narasumber yang berkompeten di bidangnya yaitu Vera Itabiliana Hadiwijoyo, Spsi.Psi (Psikolog), Dr.dr Hartono Gunardi SpAk (Dokter Spesialis Anak)  serta Sari Sunda Bulan AMG (Ahli Gizi)
Yang tak kalah menarik adalah penampilan moderator yaitu Shahnaz Haque, seorang ibu dengan 3 putri, yang tetap cantik di usia yang sudah tidak muda lagi. Saya benar-benar kagum dengan Shahnaz Haque di tengah jadwalnya yang superpadat beliau tidak melupakan tumbuh kembang anak-anaknya sehingga mereka tetap tumbuh berprestasi. Beliau juga mampu berinteraksi dengan baik dengan para peserta seminar, sangat low profile dan memberi banyak kesempatan kepada para peserta untuk berfoto bersama.


Displaying fb-post.jpg
Flyer Seminar Parenting Dancow 
Searah jarum jam : Shanaz Haque, Dr.dr Hartono Gunardi, Vera Itabiliana Hadiwijoyo, Spsi.Psi,serta
Sari Sunda Bulan AMG. 


Keriuhan suasana Seminar Parenting Dancow 

Dancow menyadari bahwa kebutuhan Ayah Bunda tentang informasi parenting akan semakin banyak di masa mendatang.
Oleh karena itu, sebagai brand terkemuka di kategori susu pertumbuhan anak, Nestle Dancow memiliki visi untuk menjadi pemimpin dan mitra terpercaya orang tua dalam memastikan tumbuh kembang anak secara optimal dan mencapai potensi yang maksimal melalui Dancow Parenting Center. Dancow Parenting Center memberikan informasi seputar Parenting, nutrisi dan tumbuh kembang si kecil. 

Berikut ini adalah beberapa kesimpulan yang saya dapatkan dari Seminar Parenting Dancow dari beberapa narasumber seminar :

1.  Dr.dr Hartono Gunardi, SpAK

  • Sel otak anak berkembang pesat pada 1000 hari pertama artinya perkembangan otak sudah dimulai sejak janin ada di dalam kandungan sampai usia 3 tahun.
  • Indikator bahwa anak sudah berkembang sesuai dengan usianya, maka Bunda harus rutin mengecek tinggi badan, berat badan, lingkar kepala di Posyandu, Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
  • Menurut rekomendasi WHO seorang anak bisa tumbuh sehat, cerdas dan mandiri apabila Ayah Bunda :
         1.  Melakukan inisiasi menyusui dini (<1 jam lahir).
         2.  ASI eksklusif selama 6 bulan.
         3.  Memberikan makanan pendamping ASI paling lambat 6 bulan sambil 
              melanjutkan pemberian  MPASI. 
         4. Memberikan MPASI tepat waktu dengan kandungan nutrisi yang cukup serta aman 
             bagi si kecil.
  • Berikan stimulasi bermain untuk membentuk anak sehat, cerdas dan mandiri serta untuk melatih gerak motorik dan sensorisnya. Motorik adalah gerak tangan dan kaki sementara sensoris adalah gerak indera mata, telinga, hidung dll dengan cara :
         1.  Bermain setiap hari dan memilih mainan sesuai usia.
         2.  Interaktif dengan penuh kasih sayang dan gembira.
         3.  Sesuaikan dengan kemampuan dan keinginan anak.
         4.  Jangan memaksa, mengancam dan menghukum.
         5.  Berikan pelukan, pujian dan ciuman.
         6.  Lindungi dari kekerasan dan diskriminasi

2. Vera Itabiliana Hadiwijoyo, Spsi.Psi 
  • Perkembangan anak usia 1+ dapat dilihat dari secara fisik dia aktif bergerak berjalan-jalan menjelajah tempat baru
  • Secara psikologis ia memiliki rasa ingin tahu yang besar melalui mengamati, menyentuh, mencoba dan bertanya tentang hal yang baru. 
  • Secara sosial emosinya peka terhadap sekitar. Ia senang memandang wajah orang lain lalu meniru ekspresinya serta ikut tertawa saat orang lain tertawa.
  • Usia 1 tahun anak mulai membutuhkan eksplorasi agar dapat tumbuh dan berkembang optimal.  Si kecil butuh perlindungan agar dapat bereksplorasi dan memenuhi target tumbuh kembangnya.
  • Pola asuh orang tua ada 4 macam yaitu OTORITER (orang tua banyak mendikte anak), PERMISIF (orang tua menuruti semua keinginan anak), MENGABAIKAN (orang tua cenderung cuek dan lebih banyak memberikan pengasuhan anak terhadap pengasuh), DEMOKRATIS (orang tua cenderung terbuka, dan memberikan kebebasan anak untuk berpendapat). Bunda termasuk yang mana ya?
3. Sari Sunda Bulan AMG. 

  • Anak mencapai 3X berat lahirnya di usia satu tahun dan mencapai 50% tinggi dewasanya di usia 2 tahun. Penuhi nutrisi pertumbuhannya dengan protein, komponen esensial untuk tumbuh kembang dan kalsium berperan membentuk dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi.
  • Berikan si kecil makanan harian dengan gizi yang seimbang dengan porsi : 1/2 sayuran, 1/4 protein, 1/4 karbohidrat (nasi, gandum atau penggantinya). Jangan lupa untuk memberinya susu, buah-buahan dan minum air putih yang cukup
Berikan makanan harian dengan gizi seimbang
  • 80% sistem daya tahan tubuh terdapat di saluran pencernaan. Kolonisasi bakteri baik penting untuk pematangan sistem daya tahan tubuh dan saluran cerna. Bakteri baik itu misalnya adalah Lactobacillus Rhamnosus. Sedangkan nutrisi baik untuk saluran cerna adalah serat pangan misalnya inulin
  • Biasakan si kecil berperilaku hidup bersih serta pastikan si kecil memiliki berat badan normal sesuai usianya.
  • Apabila anak tidak suka makan sayuran, tetap saja diberikan awalnya dengan porsi sedikit dan lama-lama porsinya ditambah namun sering sehari bisa 4-5 kali.
So, Bunda tidak usah ragu untuk membiarkan si kecil bereksplorasi karena dengan stimulasi, cinta&kasih sayang serta nutrisi yang baik, ditunjang dengan kandungan baik dalam susu Dancow Excel Nutri+ akan senantiasa melindungi si kecil dari penyakit. Biarkan si kecil bereksplorasi dan bermain karena waktu itu tidak akan terulang kembali. Saya juga awalnya ragu untuk melepas si kecil bereksplorasi, namun sekarang saya tidak ragu lagi. Justru, setelah banyak bereksplorasi anak-anak saya jarang sakit dan karena jarang sakit jadinya saya juga jarang ke dokter. 
Di akhir seminar saya berfoto-foto dengan mbak Shahnaz Haque bersama para peserta seminar yang lain. Hari yang sangat berkesan ^^.

*1000 dari 1500* Bunda dan Ayah Indonesia mau lebih mendukung untuk tumbuh kembang si kecil yang optimal setelah mengikuti seminar ini.  Bagaimana dengan Anda?
Smoga bermanfaat^^.



Aku yang mana ya ? 










































Back to Top