Showing posts with label Parenting. Show all posts
Showing posts with label Parenting. Show all posts

Thursday, May 3, 2018

5 Tips Membangkitkan Semangat Anak Usai Libur Panjang


Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat pagi semua :).....

Hari ini adalah edisi hari pertama libur di awal bulan Mei untuk  Lala, karena kakak kelas 6 UN. Pulang sekolah dia sudah tampak ceria. Dan kabar ceria itu dia sampaikan ke semua penghuni rumah. Ayahnya, si Kakak, Omnya yang kebetulan sedang main. Wah...pokoknya she looks very very happy. Beda dengan si kakak yang cenderung kalem, Lala ini lebih ekstrovert dan ceplas ceplos. Kalender di rumahpun dia, lingkari dari mulai awal libur yaitu tanggal 3 Mei - 13 Mei. Ayahnyapun sampai dibuat geleng-geleng kepala, "Lho kok tanggal di bulan Mei udah dilingkari ?? LOL. Siapa lagi kalau bukan Lala, Yah,"kata si Kakak.

Dan, seperti biasanya, tiap kali salah satu ada yang libur mestilah terjadi chaos, bukan saus ya?Alias kekacauan. Minggu kemaren pas si kakak libur panjang  karena kakak kelas 3 SMP libur, si kakak sambil ketawa ketiwi bilang ma adiknya,"Yeay, aku libur kamu enggak.

Sekarang gantian adiknya yang membalas dengan kalimat yang sama,"Yeay, aku libur kamu enggak.Si Kakak langsung bersungut-sungut, mendengarnya. Diapun makan pagi agak kurang bersemangat, karena biasanya mereka selalu bersama-sama. Makan pagi bersama, berangkat bersama. Cuma pulangnya yang beda. Makan bersama agaknya menciptakan chemistry yang baik diantara mereka berdua.

Lala ini anaknya supel. Dia sangat mudah bergaul. Jadi, kalau dia libur di rumah. Saya tidak perlu mencarikan teman, teman-temannya sudah berdatangan dengan sendirinya. Bahkan, kalau dia merasa kesepian, terkadang anak tetangga sebelah rumah yang notabene jarang keluar, dia panggil-panggil dia ajak main. Ada juga kejadian yang lucu di sekolah, dimana dia dipindah bangkunya  karena dia sukanya ngobrol. Dan, kejadian itu membuatnya sedih karena sudah terlampau akrab dengan teman sebangkunya. Makanya, saya seringkali berpesan pada Lala, kalau lagi belajar jangan ngobrol sendiri. Setelah saya perhatikan ternyata Lala itu mirip dengan Utinya (ibu kandung saya) yang suka banget ngobrol. Mungkin dia berbakat jadi guru ya. Di sekolah dia juga kerap dipilih teman-temannya jadi dirigen upacara, dan saya mendukungnya supaya dia belajar tampil di depan orang banyak.

Tetapi,  saya harus tetap mengatur waktu hariannya dengan baik. Supaya dia juga seimbang dengan waktu belajarnya. Saya seringkali bilang ke Lala. Main penting, belajar juga penting. Jadi, kalau saya pantau dia sudah mulai kecapaian bermain, saya suruh dia beristirahat, mandi dan makan sore. Maghrib televisi saya matikan. Waktu maghrib biasanya anak-anak mengaji dan belajar.

Masalah akan kembali muncul setelah libur panjang. Biasanya anak-anak jadi males berangkat sekolah. Karena full day school hari Senin, Selasa, Kamis, si Lala pulang sore begitu pula dengan si kakak. Saya harus pandai-pandai memompa semangat anak-anak supaya bersemangat ke sekolah diantaranya dengan :

  • Mengingatkan anak-anak untuk mencapai cita-citanya setinggi langit
Saya bilang ke anak-anak bahwa kalau ingin cita-citanya tercapai harus rajin belajar, rajin sekolah. Pastinya teman-temannya di sekolah juga sudah menginginkan kehadirannya di sekolah. Lagian, kalau anak-anak lain sudah sekolah, pastilah di kompleks juga sepi dan boring juga kalau di rumah terus menerus.
Hasil gambar untuk cita-cita gambar
Diambil dari google image

  • Membelikannya alat-alat sekolah baru misalnya kaus kaki baru, tas baru, sepatu baru atau buku tulis baru
Hasil gambar untuk alat-alat sekolah
Alat-alat sekolah-Google Image
Membelikannya hal-hal sederhana semacam kaus kaki baru atau buku tulis baru bisa memicu semangat anak-anak untuk semangat bersekolah. 
  • Tetap memberikannya latihan-latihan soal di waktu luang
Hasil gambar untuk latihan soal
Diambil dari Google image
 Libur UN ini bisa jadi kesempatan bagi orang tua untuk memberikan latihan-latihan soal. Alhamdulilah, dari sekolahnya sudah dapat latihan-latihan soal yang cukup untuk dikerjakan di waktu libur karena setelah libur sekolah masih ada 1 agenda tugas untuk orang tua yaitu tes kenaikan kelas. 
  • Jangan tidur terlampau malam
Tidur terlampau malam, diatas jam 9 misalnya membuat anak-anak jadi malas bangun pagi dan berangkat sekolah. Usahakan anak-anak tidur jam 8-8.30 malam. Kalau anak-anak saya biasanya jam 8.30 sudah mulai berangkat tidur.

Hasil gambar untuk jam tidur anak
Diambil dari Google Image

  • Membacakan kisah-kisah orang yang berhasil pada masanya
Hasil gambar untuk Bill gates
Bill Gates
Membacakan buku-buku inspiratif  tentang orang-orang yang sukses seperti Albert Einstein, Bill Gates, Alexander Graham Bell atau kalau dari tokoh Islam seperti Ustman bin Affan, Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Abu Nawas dll, bisa memicu semangat anak-anak untuk lebih semangat belajar dan sekolah tentunya.

Nah, itulah 5 tips dari saya, semoga bermanfaat. Selamat berlibur ya moms.....










Tuesday, March 6, 2018

Ketika Si Kakak Haid Untuk Pertama Kali

diambil dari collaskin-yogyakarta.blogspot.com


Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Mah, aku kok belum M ya ? Padahal hampir semua temenku cewek di kelas sudah haid semua. Kalau dihitung-hitung tinggal 2 yang belum, aku dan si Salma, curhat si kakak, 12 tahun, kelas 1 SMP, beberapa bulan yang lalu.
Saya sebagai seorang ibu tentulah harus bisa membuatnya tenang, bukan semakin membuatnya gundah gulana.
Jawab saya: Ya, nanti kalau sudah saatnya kan nanti haid. Tidak usah cemas.  Just find the right time for you.
Saya hanya berdoa semoga nanti pas Kakak M untuk pertama kali pas dirumah saja, jadi dianya tidak kalang kabut. Coba bayangkan aja kalau M pertama kali pas di sekolah, tentunya dia bakalan bingung.

Bulan selanjutnya si Salma M.
Salma, udah M kok mah akhirnya kata Kakak.
Ya, semoga habis itu kamu ya.
Amiin, katanya.

Bulan berikutnya ........
Suatu pagi, ketika si kakak hendak berangkat sekolah tiba-tiba dia berteriak dari kamar mandi :
Mah, aku M, katanya. Dia sepertinya agak panik, bingung melihat darah haidnya. Makanya, tadi malam kok perutku sakit. Hampir semua temannya bilang kalau ketika mau M, mereka mengeluh sakit perut.
Saya : Alhamdulilah kamu sudah M, selesaikan mandinya. Mamah tak ke warung budhe Jarwo beli pembalut.
Langsung saya buru-buru beli pembalut, belinya langsung 2. Saya biasanya pakai merk Charm, karena lembut dipakai.

Usai si kakak mandi, kemudian saya suruh dia pakai pembalutnya dan memakai legging supaya makin nyaman. Tak lupa saya menyuruhnya membawa beberapa pembalut untuk persediaan di sekolah.  Kalau ada apa-apa saya suruh si kakak telepon ke rumah.

Sepulang sekolah si kakak cerita kalau teman-teman dekatnya memberinya selamat karena sudah haid. Selamat ya....akhirnya yang ditunggu-tunggu udah datang.
Kemudian dia cerita lagi kalau tadi di sekolah dia masih agak canggung dan belum terbiasa. Makanya, jalannya kayak robot he he he.
Eh, kak, jalan seperti biasa aja seperti kamu tidak M.

Saya juga memberinya banyak nasihat seperti misalnya :
  • Jaga pergaulan dengan baik. Karena kalau sudah haid, perempuan sudah bisa dibuahi/hamil. Boleh berteman dengan lain jenis, tetapi sebatas teman saja tidak lebih. Fokus ke belajar. 
  • Saya suruh mencuci sendiri celana dalamnya, sebagai tanggung jawab kedewasaannya.
  • Jaga kebersihan vital dengan membelikannya sabun pembersih miss V 
  • Meski dia tidak sholat, tetapi tetap saya suruh dia baca-baca buku doa supaya pikiran tidak kosong.
Nah, itulah pengalaman saya ketika si kakak mendapatkan haid untuk yang pertama kali dan sedikit tips untuk kita sebagai orang tua agar tidak panik kala menghadapi anak kita yang sedang pertama kali mendapatkan haid.
Anak yang sudah mendapatkan haid berarti dia sudah memasuki gerbang kedewasaan. Kita akan mendapati perubahan perilaku pada si remaja. Yang tadinya manutan, jadi agak sedikit membangkang, memiliki ego sendiri dan privasi. Tentunya hal ini menuntut kita untuk lebih banyak menambah ilmu baik dengan membaca-baca buku tentang parenting ataupun mengikuti seminar-seminar.  Welcome to the teenage world my child ! Semoga bermanfaat ^^.










Monday, February 26, 2018

Ajarkan Anak Merasakan Kecewa


Haiiii..pembaca

Mempunyai 2 anak yang sudah besar-besar, kelas 1 SMP dan kelas 3 SD, membuat saya memiliki lumayan banyak pengalaman seputar tumbuh kembang anak. Karenanya, pada kesempatan ini saya hendak berbagi tips parenting yang mungkin bermanfaat untuk kalian semua.

Kasus 1 

Ceritanya sedikit flash back pada saat anak saya, yang pertama kelas TK besar. Namanya Lia. Waktu itu dia berusia 5 tahun. Karena, dia masuk TK belum genap 4 tahun, makanya di TK besar dia masih berusia 5 tahun. Di tahun tersebut 2009, dia mempunyai adik baru, Lala namanya.

Awalnya dia senang bukan main karena memiliki adik baru. Karena, semenjak di kandungan saya sudah mengenalkan si dedek kecil kepada si kakak. Namun setelah 1-3 hari, mulailah si kakak ini berulah. Dia seringkali tantrum. Yang tiba-tiba nangis sendiri dan bisa tahan berjam-jam. Biasanya, tantrum ini mulai ketika dia hendak berangkat tidur. Sekitar jam 8-9 malam. Mulailah dia tiba-tiba menangis, dan tanpa alasan yang jelas. Semakin saya beri perhatian, bukannya dia diam malah makin menjadi-jadi. Menangisnya bisa tahan 2 jaman lho. Saya yang seringkali kehilangan kesabaran, saya cubiti dia. Tapi, setelah itu saya jadi menyesal. Sangat menyesal.

Hal itu berlangsung sekitar 1 mingguan. Kemudian saya bilang dengan suami, kita tidak bisa membiarkan ini terus-menerus, saya capek mengurusi si kecil dan juga capek secara emosional menghadapi si kakak. Lantas, kamipun berkonsultasi ke psikolog anak di RS Kariadi dan dilayani dengan baik dengan ibu psikolog anak (namanya lupa, maaf ya sudah lama sekali soalnya). Beliau segera tahu kalau si kakak ini mengalami Temper Tantrum. 

Temper tantrum adalah kumpulan perilaku marah anak yang ditampilkan karena keinginannya tidak terpenuhi, seperti menangis dengan keras, berguling-guling di tanah bahkan sampai menjatuhkan barang-barang. Biasanya perilaku tersebut akan dipertahankan oleh anak, sampai keinginannya terpenuhi (www.afrakids.com). Hal ini dipicu oleh : 
  • Kecemburuan. Dia cemburu dengan adik barunya. Ada suatu ketakutan yang dia tidak bisa diungkapkan. Ketakutan bahwa perhatian kedua orang tuanya akan beralih ke si adik.

 Solusinya :

  • Meminta agar si kakak tetap mendapat prioritas perhatian yang utama. Kalau si bayi kan nangis, dinenenin bentar terus diem dan bobok. Sedang si kakak ini kalau tidak diberi perhatian, dia bakalan ngambek dan protes.
  • Jangan pernah memukuli/mencubit anak. Sebaliknya hadapilah dengan penuh kesabaran
  • Sering diajak mengobrol dan diajak bermain seperti saat dia belum punya adik.
  • Waktu itu ibu psikolog menyarankan sebaiknya kalau ibu mampu,  pakailah jasa pembantu supaya si kakak tetap diantar jemput sekolah dengan ibunya dalam artian dia tetap ada perhatian khusus dengan si ibu
  • Kala tantrum sebenarnya solusi terbaik adalah membiarkannya, lama-lama dia akan diam sendiri. Ibu tetaplah beraktivitas seperti biasa seperti tidak terjadi apa-apa. Misalkan si kecil tantrum saat si ibu sedang beraktivitas di dapur, ya tetaplah masak seperti biasanya.
  • Ajarkan anak tentang berbagai macam emosi seperti sedih, gembira dan kecewa. Karena itulah bekalnya untuk bisa berhasil di masa mendatang.
Saya merasa sangat beruntung sekali karena bisa bertemu dengan psikolog anak yang tepat. Sejak itu untuk sementara waktu, saya memakai jasa pembantu. Karena, ada suatu kejadian si kakak ini pernah hampir menutupi si adik dengan bantal,  dikarenakan menangis tak kunjung diam. Waktu itu baru saja saya ke dapur sebentar lho. Kalau ingat masa itu....................
Saya kemudian mempraktikkan semua yang dijelaskan ibu psikolog tadi, dan juga tak lupa membeli buku-buku parenting.

Kasus 2
Ini cerita tentang si adik beberapa hari yang lalu. Ceritanya, Jum'at minggu kemaren saya menjemput si adik, Lala seperti biasa. Lala berumur 8 tahun kelas 3 SD Islam. Dia bilang kalau dia sudah janjian dengan teman-teman segengnya untuk main ke rumah Olin. Di rumah Olin ada kolam renangnya, dan semua teman-temannya diajak ke rumah. Kebetulan Lala itu hobi banget berenang. Makanya dia sangat exited banget. Pada hari Jumat sekolah lala pulangnya gasik yaitu jam 11. Tapi, bagi saya jam segitu sudah panas banget, apalagi kondisi saya lagi hamil muda gini malas keluar-keluar rumah.

Sepanjang perjalanan pulang dia sudah merengek minta ke rumahnya Olin nanti jam 12 siang. Katanya teman-temannya pada janjian jam 12 di sekolah, selanjutnya dijemput mamanya Olin. Saya juga tidak memiliki no wanya mama Olin, lantaran dia tidak masuk grup WA jadi kesulitan juga menghubunginya dan teman-teman saya juga tidak memiliki no wanya.

Mah, boleh ya ke rumahnya Olin? Boleh ya? dengan wajah mengiba-iba. Saya jawab : Tidak boleh sayang, kalau sore boleh kan tidak panas. Lagian, mama tidak punya no wanya mamanya Olin, terus mama males keluar. Belum mesti juga mamanya Olin setuju kan kalau janjian jam segitu La?
Saya lihat mukanya mulai meradang karena marah. 
Dia mulai ngomel-ngomel. Tapi, kan semua teman-temanku sudah janjian di sekolah dan nanti sore dianter pulang katanya lagi. 
Sampai di rumah, dia masuk kamar lalu guling-guling di kasur sampai-sampai seprei lepas semua. Nangis kekejer. 
Mama jahat. 
Kemudian, dia menangis tidak berhenti-henti. 
Ayahnya datang dan dia tidak tega : Nanti ayah anter ya, nanti ayah kan jumatan. 
Wah, ayah ga kompak og kataku.
Yah, ingat tidak psikolog dulu itu pernah bilang kalau anak itu harus sesekali juga merasakan kecewa biar dia jadi orang yang kuat dan tidak lemah. 
Udah, biarin aja nanti kan dia berhenti sendiri tantrumnya.
Setelah 15 menit menangis, dia capek sendiri. 
Ketika dia sudah agak tenang saya bilang,"Bukannya mamah tidak mau nganter, karena kan jam 12 itu kan panas banget Dek, dan ternyata tadi mamahnya Rahma wa katanya rumahnya jauh banget, dekatnya Giant. Nanti, kapan-kapan boleh janjian lagi dengan Olin tapi sore hari aja ya. 
Dia sudah senyum lagi. 
Kesimpulan: Ajarkan anak kita merasakan semua emosi senang, sedih, gembira dan kecewa. Bahwa, tidak semua keinginan itu harus terpenuhi. Supaya dia tumbuh menjadi pribadi kuat dan tidak manja.

Semoga bermanfaat ya ^^










Back to Top