Showing posts with label Parenting. Show all posts
Showing posts with label Parenting. Show all posts

Friday, October 12, 2018

Ketika Si Kecil Kena Kuning

Hai teman,
Lama sekali tidak nulis blog tersayangku ini. Seperti biasa, sibuk dengan si baby saya yang masih berumur 1.5  bulan. Alhamdulilah sekarang Baby Lisa sehat dan sudah mulai gemuk. Bulan kemaren saya timbang di posyandu, berat badannya sudah naik 8 ons dan alhamdulilahnya bisa asi eksklusif  di usia saya yang tidak lagi muda (diatas 37 tahun he he). Nanti lain kali saya ceritakan, pokoknya asi eksklusif saya ini benar-benar penuh perjuangan.

Lisa berat badannya sekarang sudah 4.3 kilogram di usia 7 minggu
Gambar ini diambil setelah Lisa imunisasi di bidan untuk BCG dan Polio

Saat Lisa bobok 

Pada saat melahirkan dan  mendengar kata perawat bahwa berat badan Lisa 3 kilogram, saya merasa kok mungil banget. Padahal kata orang-orang itu udah gedhe lho. Soalnya kakak-kakaknya rata-rata diatas 3 kilogram, kakak pertama 3.9 kilogram dan kakak kedua 3.5 kilogram. Tapi yang penting sehat dan masih dalam ukuran berat normal. Padahal saya sudah mengurangi porsi makan saya pada bulan kehamilan 8 sesuai anjuran dokter. Namun, bayi saya tetap besar. Alhamdulilah. Satu hal lagi yang patut saya syukuri ini adalah ini adalah operasi saesar yang ketiga buat saya. Alhamdulilah lagi semuanya berjalan dengan lancar dan ditangani oleh dokter Prima Gestylania.

Kelahiran anak saya yang ketiga ini membawa kebahagiaan yang luar biasa kepada keluarga saya (setelah 9 tahun lamanya tidak punya momongan). Terutama anak-anak. Mereka berebutan ingin memberi nama adiknya. Si kakak pingin adiknya dinamai Lisa, karena suka dengan grup cewek KPop Korea yang tengah hits yaitu Blackpink. Sedang, adiknya pinginnya diberi nama Laila. Jadi, supaya adil kita memberi jalan tengah yaitu nama panjangnya Laila Nur Khalisa artinya gadis cantik yang lahir di malam hari (19.30 malam) dan memiliki hati yang ikhlas.

Baru 1.5 minggu dipenuhi dengan rasa bahagia, si kecil Lisa ternyata terkena kuning. Awalnya saya hanya melihat dari matanya, kok matanya terlihat  kuning. Namun, waktu itu saya abaikan saja dikarenakan saya masih sangat capek paska operasi saesar dan juga terus menerus bergadang setiap hari. Bayangkan, tiap jam 12 malam si Lisa selalu bangun dan tidak tidur lagi sampai jam 4 pagi. Jadinya, saya tidak bisa mengerjakan kegiatan rumah tangga, menulis dan lain-lain. Untuk menghilangkan rasa capek, ketika si Lisa tidur sayapun ikutan tidur.

Foto Lisa usia berusia 1.5 minggu dan sudah kena kuning
Setelah beberapa orang berkomentar bahwa anak saya terkena kuning, barulah saya nyadar kalau memang si Lisa terkena kuning atau istilah medisnya Jaundice. Mulai dari mata, badan, kaki dan tangannya terlihat kuning. Kebetulan paginya adalah saat untuk Lisa kontrol ke dokter spesialis anak di RS Roemani. Namun, karena saya males ngantrinya, dan juga lumayan jauh dari rumah, sayapun memutuskan untuk periksa di dokter spesialis anak di RSUD Ketileng yang notabene dekat dari rumah, untuk mengantisipasi hal yang terburuk misalnya disuruh mondok di rumah sakit jadi wira-wirinya tidak terlalu repot.

Ketika kontrol di RSUD Ketileng saya bertemu dengan dr. Lilia SpA. Beliau menyarankan agar si Lisa diambil darahnya dulu untuk mengetahui kadar bilirubinnya tinggi atau tidak. Karena, ketika beliau mengetes kulit Lisa dengan menekannya pelan-pelan, kulitnya kuning tiap kali ditekan. Akhirnya saya dan suami melakukan tes darah di RSUD Ketileng dan hasilnya akan diberikan 2 jam selanjutnya. Saya tidak tega melihat Lisa diambil darahnya, Ayahnya yang memegangi tangannya. Benar-benar drama.

Karena 2 jam itu termasuk lama maka saya pulang dulu ke rumah, sambil menyiap-nyiapkan baju-baju in case nanti disuruh mondok di Rumah Sakit. Setelah 2 jam suami saya kembali ke rumah sakit, dan mendapati bahwa bilirubin Lisa tergolong tinggi yaitu 13.13. Normalnya adalah dibawah 10. Sayapun langsung menitikkan air mata mendapati kenyataan itu. Bagaimana tidak, saya lagi hepi-hepinya menggendong bayi dan setelah 1 minggu di rumah ternyata Lisa sakit kuning. Namun, saya tidak ingin berlama-lama dalam kesedihan, dan suami juga menghibur saya. Menurut surat keterangan dokter saya disuruh melakukan fototerapi untuk si Lisa selama 24 jam. Alhamdulilah, hanya 1 hari. Sebelumnya, selama saya operasi saesar anak-anak sudah komplain karena meski ada utinya tetapi mereka lebih nyaman kalau ada ibunya di rumah. Dan waktu di rumah sakit Roemani dan (mungkin rumah sakit manapun), anak saya yang nomer 2 karena masih berumur dibawah 12 tahun tidak diperbolehkan masuk. Dia sampai nangis kalau jenguk saya di rumah sakit karena hanya bisa melihat saya dan adiknya di balik jendela. Sayapun paham benar dengan alasan rumah sakit tersebut. 

Fototerapi Lisa
Pada saat difototerapi Lisa dibawa ke ruangan khusus untuk bayi yaitu di NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Di ruangan tersebut juga saya melihat banyak inkubator untuk bayi penderita kuning dan ternyata penderita kuning banyak juga kala itu. Di ruangan tersebut yang diperbolehkan masuk adalah ibu bayi dan bapak bayi tidak diperbolehkan, dikarenakan ada ibu-ibu menyusui di dalam ruangan tersebut. Ibu bayipun diperbolehkan masuk ke ruangan tersebut kala mereka memberikan botol asi bayi untuk disusukan ke bayi.
Sesaat sebelum difototerapi, minum asi dengan selang kecil yang dimasukkan ke mulut.
 Jangan kuatir tidak sakit kok.

Video saat fototerapi, Lisa yang sebelah kanan.
Wah, Lisa nih kakinya ga sopan bener, padahal sebelahnya anak cowok anteng banget he he

Pada saat fototerapi tersebut saya disuruh membawa perlengkapan seperti pamper, tisu basah dan minyak telon. Waktu itu semua baju Lisa dilepas dan hanya memakai pamper saja dan ditaruh di inkubator dan matanya ditutup dengan kain untuk meminimalisir radiasi cahaya. Di ruang NICU tersebut juga terdapat ruang Maternal Care untuk pumping susu. Jadi, ketika ASI saya penuh, saya pumping, kemudian saya menemui perawat di NICU untuk diberikan kepada Lisa.
Sebenarnya, bisa saja saya pulang ke rumah untuk istirahat. Tetapi, nanggung kalau cuman 1 hari. Beberapa ibu ada yang anaknya di fototerapi selama beberapa minggu dikarenakan bayinya prematur sehingga puting susu ibunya belum bisa masuk ke mulut si bayi. Dan, karena fototerapinya lama, maka ibu tersebut tidak menunggui bayinya dan memilih pulang karena kan tidak ada kamar inap untuk si ibu, soalnya bayinya yang dirawat.

Perawatan pasca kuning
Alhamdulilah setelah 24 jam difototerapi bilirubin baby Lisa berangsur normal, kalau sebelumnya 13.13 ketika keluar dari ruang PICU kadar bilirubinnya 7. Sayapun senang dengan hasil tes terakhir ini, berarti Lisa diperbolehkan pulang.  Untuk perawatan pasca kuning saya diberikan saran untuk :
1. Tiap jam 7 pagi bayi di jemur. Kalaupun tidak bisa tiap jam 7 pagi, dibawah jam 9 pagi.
2. Sering-sering menyusui ASI.
Saya jadi ingat karena pasca melahirkan perawat di Roemani bilang ASI tidak bisa langsung banyak dan jumlahnya akan bertambah banyak jika sering menyusui. Waktu itu ASI saya masih sedikit. Pas penuhpun saya pumping paling hanya 20 ml dan akibatnya Lisa kekurangan ASI.
3. Tiap 2 jam bayi disusui. Bila bayi tidur, bangunkan. Ini yang dulu tidak saya lakukan. Saya justru senang tiap melihat baby Lisa tidur dan lupa dengan pesan perawat untuk menyusui tiap 2 jam payudara kiri 15 menit, kanan 15 menit.

Nah, demikian cerita saya tentang si kecil Lisa yang sempat sakit kuning semoga bermanfaat dan untuk mama-mama diluar sana yang anaknya juga menderita kuning tetap semangat dan jangan galau semua pasti berlalu.




Tuesday, September 18, 2018

Hobi Bisa Jadi Prestasi

diambil dari hobi.com

Hai teman,
Tidak terasa ajang olahraga Asian Games yang berlangsung di Indonesia, tepatnya di dua kota besar yaitu Jakarta dan Palembang telah berakhir. Indonesia telah sukses menyelenggarakan Asian Games dengan manis dan mendapatkan perolehan medali emas sebanyak 31 buah. Ini melampaui rekor Asian Games yang diselenggarakan juga di Indonesia pada tahun 1962 dimana waktu itu Indonesia juga sebagai tuan rumah dan memperoleh medali emas sebanyak 11 buah.  Asian Games yang berlangsung sejak tanggal 18 Agustus 2018-2 September 2018 ini sangat memukau banyak mata mulai dari pembukaan Asian Games yang sangat meriah dan mendapatkan banyak pujian dari berbagai negara. Juga dengan aksi stuntman Bapak Presiden Jokowi yang menurut salah satu portal berita Korea Selatan sangat keren, bahkan menyebut Bapak Jokowi sebagai presiden Hipster. Artinya presiden gaul gitu lah. Tidak hanya itu saja Bapak Jokowi juga sempat bergoyang dayung, yang menurut saya juga sangat cool. 

Ketika menyaksikan pembukaan Asian Games 2018, terus terang saya menjadi bangga menjadi bagian dari rakyat Indonesia yang bisa bersatu di tengah berbagai perbedaan suku, budaya dan agama. Saya rasa alasan ini jugalah yang membuat para atlit memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehingga mereka bisa berlaga dengan maksimal. Dan juga banyaknya dukungan dari presiden Indonesia Bapak Jokowi dan juga Menteri Olahraga Imam Nachrowi yang terlihat sangat concern dengan para atlet. Mereka menunggui para atlet yang tengah bertanding dan tak ragu-ragu untuk memberi aplaus dan itu terbukti menumbuhkan semangat bertanding bagi para atlet dan ini menolak rumor bahwa kemenangan atlit Indonesia di Asian Games karena Indonesia adalah tuan rumah. Oh, no. Saya rasa bukan itu alasannya. Menurut saya pemerintah Indonesia sudah mempersiapkan event ini dengan sangat baik. 

Indonesia banyak memborong medali emas dari ajang pertandingan pencak silat, panjat tebing dan olahraga atletik lainnya dan menjadikan Indonesia peringkat ke 4 dalam perolehan medali emas di Asian Games 2018. Selengkapnya : 

Khoiful Mukhib (downhill) 
Tiara Andini Prastika (downhill) 
Eko Yuli Irawan (angkat berat) 
Defia Rosmaniar (taekwondo) 
Lindswell Kwok (wushu) 
Tim putra ketepatan mendarat (paralayang) 
Jafro Megaranto (paralayang) 
Aries Susanti Rahayu (panjang tebing) 
Tim putra LM8+ (dayung)  
Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi (tenis)  
Rifki Ardiansyah Arrosyid (karate)  
Aqsa Sutan Aswar (jetski)  
Puspa Arumsari (pencak silat) 
Yolla Primadona-Hendy (pencak silat) 
Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani, Anggi Faisal (pencak silat)  
Aji Bangkit Pamungkas (pencak silat)  Komang Harik Adi Putra (pencak silat)  Iqbal Candra Pratama (pencak silat)  Sarah Tria Monita (pencak silat)  Abdul Malik (pencak silat)  Sugianto (pencak silat)
Ayu Sidan Wilantari dan Ni Made Dwiyanti (pencak silat)  Pramudita Yuristya, Lutfi Nurhasanah, Gina Tri Lestari (pencak silat)  Pipiet Kamelia (pencak silat)  Hanifan Yudani (pencak silat)  Wewey Wita (pencak silat)
Tim putra Indonesia 2 (panjat tebing) Tim putri Indonesia 1 (panjat tebing)  Jonatan Christie (bulu tangkis)  Marcus F Gideon/Kevin Sanjaya (bulu tangkis)  

Emas pertama Indonesia diperoleh dari ajang olah raga Taekwondo yaitu atlit taekwondo putri yaitu Defia Rosmaniar yang mengalahkan atlit taekwondo asal Iran yaitu Marjan Shalahsouri. Menurutnya tidak ada yang tidak mungkin asal kita selalu berusaha dan tidak mudah putus asa. Perolehan emas pertama Defia Rosmaniar ini menyulut semangat atlit-atlit lainnya untuk menghasilkan emas-emas berikutnya.

Image result for defia
Defia Rosmaniar, atlet taekwondo
Image result for jonathan christie asian games
Si Handsome, Jonathan Christie, atlet bulutangkis yang namanya tengah melejit

Dengan adanya ajang Asian Games di Indonesia ini tampaknya memberikan pengaruh yang sangat positif kepada generasi Indonesia ke depannya. Terbukti setelah itu sekolah anak saya kemudian meresponnya dengan baik yaitu dengan menghidupkan olah raga bulutangkis di sekolah, serta beberapa tempat olah raga seperti tempat futsal dan kolam renang nampak dipadati anak-anak Indonesia yang semakin menampakkan animo nya di bidang olah raga. 

Saya rasa hobi anak-anak kita seperti menari, melukis, menulis dan lain-lain harus bisa sejalan dengan sekolah. Keduanya saling melengkapi. Dan, kita sebagai orang tua harus peka terhadap minat dan bakat anak-anak kita. Karena, kesuksesan seseorang tidak melulu dari bidang sekolah saja, melainkan bisa lewat minat dan bakat anak yang bisa kita lejitkan. Dibarengi dengan menanamkan kecerdasan EQ (kecerdasan emosional) dan juga SQ (kecerdasan spiritual). Saya pernah melihat tayangan di Metro TV Kick Andy. Ada sebuah cerita yang saya ingat dan salah satunya adalah seorang pengusaha (lupa namanya), SMP pernah tinggal kelas, SMA juga pernah tinggal kelas. Bahkan, rangkingnya selalu diatas 10 tetapi sekarang dia bisa menjadi pengusaha sukses dengan banyak cabang usaha. Saya tidak mengatakan sekolah itu tidak perlu, namun melejitkan hobi/minat anak juga perlu kita usahakan. Saya rasa tidak  ada anak yang bodoh di dunia ini, karena Allah SWT telah menciptakan tiap anak sempurna, dengan kelebihan dan kekurangannya. Bahkan, dari hobi anak-anak kita bisa menjadi prestasi yang membanggakan seperti para atlit Asian Games yang dengan segala keterbatasan mereka. Selamat berjuang membesarkan anak-anak ya mams.................





Wednesday, July 11, 2018

Remaja Yang Kadang Susah Dimengerti


Dear temans,
Memiliki anak remaja itu memang menyenangkan. Secara fisik mereka sudah lebih tinggi dari kita. Sudah bisa bantu-bantu kegiatan di dapur. Mereka merasa sudah tidak anak-anak lagi. Namun, kadangkala tingkah lakunya masih kekanak-kanakan dan bikin geleng-geleng kepala. Kadangkala, saya juga suka bertengkar dengan anak remaja saya tentang hal-hal yang sepele. Seperti misalnya dia suka belajar sambil sesekali lihat WA. Padahal ya tidak penting-penting amat, dan bisa dijawab nanti seusai belajar. Saya paling jengkel melihatnya, makanya kalau pas belajar hp saya sita. Selain itu dia sudah mulai mengenal privasi. Sukanya masuk kamar, kemudian pintu ditutup. Dulu pas jaman SD sih dia tidak pernah seperti itu. Tetapi, saya tidak terlalu mempermasalahkannya. Katanya sih pingin lebih konsentrasi menggambar. Dia memang suka sekali menggambar dan menulis. Untuk mendukung hobinya tersebut saya sudah memasukkannya ke sebuah klub menulis. Sepertinya dia sangat enjoy dengan hal tersebut.

Hasil gambar untuk remaja
Gambar diambil dari giziseimbang.id

Libur kenaikan kelas tahun ini panjang banget. Saya senang-senang saja sih. Bisa istirahat antar jemput sekolah. Namun, saya kadang bingung mencarikan kegiatan untuk mereka. Dan yang pasti lebih boros. Anak-anak pasti minta dibeliin inilah itulah. Untunglah, angpao anak-anak lumayan banyak. Bisa dimanfaatkan. He he.
Sebenarnya dibilang sepi  tidak juga, di komplek saya masih ada anak-anak  tetangga komplek yang suka main di rumah.  Anak-anak sekarang juga sudah tidak mau tidur/menginap di rumah utinya. Dulu sih kalau si kakak menginap, adiknya juga pasti mau menginap disana. Sekarang sudah tidak mau lagi. 

Nah, beberapa hari yang lalu si kakak mendapat WA dari teman-teman SDnya dulu. Mereka mau mengadakan reuni. Sebenarnya cuman teman dekat waktu SD sih. Cewek-cewek semua. Jadi, hanya sekitar 5 orang. Mereka bersekolah di tempat yang berbeda-beda, namun masih suka kontak-kontakan. Mereka janjian untuk bertemu di rumahnya si N. Si kakak sudah minta ijin sebelumnya, dan dia juga membawa uang Rp. 70.000 dari angpao kepunyaannya. Waktu dia berangkat ke rumah N, saya sudah berpesan kalau pingin jalan-jalan di tempat yang dekat saja. Memang, pas dia berangkat dia bilangnya mau jalan-jalan juga. Si kakak juga bilang pulangnya agak sorean. Sekitar jam 4. Soalnya sudah lama tidak ketemu. Sebelum pergi, dia mencium tangan saya. 

Waktu itu si kakak juga membawa hp saya. Sebenarnya, dia sudah minta hp sendiri. Namun, belum saya ijinkan. Karena, sekolahnya juga tidak mengijinkan. Jam 4 sore dia WA ke saya kalau dia dan teman-temannya minta dijemput di Citraland Mall.Jarak Citraland ke rumah sekitar 30 menit.Waduh, kaget saya waktu itu soalnya saya pikir perginya pasti tidak jauh-jauh dari rumah N. Katanya, mau naik Go Car uangnya sudah habis buat beli jajan. Kemudian, saya WA balik. Kak, kok tadi tidak bilang mamah dulu kalau perginya ke situ. Lha, tadi mamahnya N mau sekalian keluar, terus dianter mobilnya ke CL. Padahal, waktu itu suami lagi banyak kerjaan di kantor. Saya juga tidak bisa menyetir mobil. 
Kemudian, saya jawab,''Ya, sudah naik Go Car aja. Nanti bayarnya kalau sudah sampai di rumah N. Alhamdulilah, bisa. Waktu itu jam 6 Maghrib. Selanjutnya, Ayahnya menjemput kakak di tempat N. Karena rumah N itu besar banget, ayahnya bingung mana pintu depan mana pintu belakangnya. Ibu N kebetulan memiliki banyak bidang usaha. Yaitu usaha Salon dan Studio Senam. Waktu itu rumahnya kelihatan sepi tidak ada orang. Pintunya diketuk tidak ada yang keluar. Dan lagi suami lupa bawa hp. Ya, sudahlah pulang ke rumah dengan tangan hampa dan uring-uringan.

Setelah itu saya menelpon si kakak. Kok tadi pas jemput di rumah N, rumah sepi tidak ada orang. Terus saya bilang si kakak, kamu di teras saja. Karena kasihan dengan saya yang lagi hamil, maka ayahnya ke rumah N lagi. Akhirnya, bisa ketemu dan merekapun pulang ke rumah.
Sampai di rumah, ayahnya agak marah soalnya dia pulang kantor sudah banyak kerjaan masih ada juga masalah di rumah. Selanjutnya saya menasihati si kakak, eh dia malah tidak merasa bersalah, malah jawab ; Tadi kan udah bilang mau jalan-jalan ma temen dan pulang sore dan lagi itu kan uangku sendiri mah.
''Iya, tapi kan mamah udah bilang, WA dulu kalau memang pingin jalan-jalan ke CL. Pokoknya drama banget deh''.  Intinya dia tidak mau disalahkan. Namun, akhirnya dia mau juga mengerti. Saya berpesan padanya jangan diulangi lagi.
Kadang saya juga berpikir apa saya terlalu protektif? Mengingat semua ortu teman-temannya tidak ada yang mempermasalahkannya.
Bagaimana menurut Anda?Share di kolom komentar yaaaa...thank you all.
Tulisan saya persembahkan  untuk arisan blog dengan pemenang adalah mbak Christanty Putry Arti dan Mbak Ade Hermawati .











Monday, May 14, 2018

Jangan Takut Dengan Hantu, Nak

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Dear temans,
Beberapa bulan ini lagi booming dengan yang namanya tontonan dengan muatan horor seperti Pengabdi Setan, Danur, Jailangkung dll. Film-film seperti Pengabdi Setan bahkan sudah melanglang buana ke beberapa negara seperti Belanda, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dll. Film yang disutradarai Joko Anwar tersebut juga telah mendapatkan berbagai penghargaan di dalam negeri seperti di festival FFI dan beberapa penghargaan di luar negeri. Saya jujur belum pernah melihat film Pengabdi Setan ini dan baru membaca resensi ceritanya saja sudah membuat saya ketakutan. Awalnya, si kakak mengajak saya untuk nonton film ini, namun saya rasa belum waktunya untuk dia, anak remaja 12 tahun,  melihat tontonan seperti ini. Sebenarnya, film ini merupakan remake dari film dengan judul yang sama pada tahun 1980an. Kabarnya, film ini sempat membuat beberapa penonton kesurupan.

Hasil gambar untuk penghargaan pengabdi setan
Film Pengabdi Setan atau Satan Slaves di luar negeri 

Nah, mulai deh si kakak cerita dengan adiknya tentang film ini, kemudian tanpa sepengetahuan saya mereka melihat trailernya di Youtube, adiknya sampai-sampai nangis ketakutan. Langsung saja saya tegur si kakak ini yang suka banget ngusili adiknya.
Baca Juga : 5 Tips Membangkitkan Semangat Anak Usai Libur Panjang 

Adiknya ini kalau pulang sekolah kadang-kadang suka memberi "oleh-oleh" cerita bergenre horor ala anak kecil. Katanya ada temannya yang melihat hantu di kamar mandilah, atau cerita pocong, genderuwolah, kuntilanak dan lain-lain. Padahal, dia juga belum pernah melihatnya sendiri lho. Pernah, suatu ketika Lala ini sempat ketakutan kalau masuk kamar mandi. Tidak tahu kenapa kalau ke kamar mandi rumah itu dia merasa ketakutan. Mungkin, lantaran teman-teman di sekolahnya kadang suka nakut-nakuti pas dia di kamar mandi sekolah. Jadinya, kebiasaan itu sampai terbawa di rumah. Saya pernah jengkel waktu menghadapi hal itu. Namanya, rumah kompleks pastilah kamar mandi letaknya dekat. Tidak seperti orang-orang kampung yang memiliki tanah luas. Kamar mandi di kebun. Sudah pastilah ada rasa takut ketika ingin buang air kecil/BAK di kamar mandi. Nah, ini kamar mandi di dalam rumah masih saja ketakutan. Makanya, sekarang kamar mandi untuk anak-anak saya sendirikan dan saya rombak tampilannya dengan motif anak-anak sehingga mereka tidak serem kala masuk kamar mandi. Alhamdulilah, Lala sekarang tidak takut lagi masuk ke kamar mandi.

Memang, ada kalanya setelah melihat tayangan yang agak serem di televisi biasanya anak-anak suka takut dengan perasaan mereka sendiri. Mungkin, sama halnya dengan kita orang dewasa ya. Tetapi, saya dan suami selalu menasihati anak-anak untuk tidak terlalu takut dengan makhluk kasat mata seperti jin, setan dan lain-lain. Karena, mereka memiliki dunia yang sudah berbeda dengan kita manusia. Tidak mungkinlah bisa menyentuh dan mencelakai kita. Kalau yang di dalam film itu kan memang dilebih-lebihkan saja supaya orang tertarik untuk menonton. Selain itu saya biasakan mereka untuk sholat 5 waktu. Kalau kakaknya udah rutin sholat 5 waktu, kalau yang kecil ini masih oglangan kadang sholat, kadang tidak. Tetapi, kedepannya akan saya tingkatkan supaya rutin sholat 5 waktu.
Baca Juga : OPPO F7 Membuat Selfie Makin Indah

Saya biasakan setelah Maghrib anak-anak mengaji. Insya Allah, rumah yang diwarnai dengan hal-hal positif seperti sholat, mengaji dan lain-lain tidak akan terganggu dengan makhluk kasat mata tersebut.  Karena, sesungguhnya mereka itu sesuai dengan cara pandang kita juga. Kalau kita terlalu takut dengan mereka, justru mereka akan mendekati kita dan sebaliknya. Beberapa tetangga juga pernah cerita kalau di depan rumah saya katanya pernah ada "penampakan", namun saya yang tinggal di dalamnya alhamdulilah belum pernah ketemu, jangan sampailah. Saya malah lebih takut dengan orang nyata seperti pencuri/perampok ketimbang yang kasat mata itu. Bagaimana dengan Anda?


Semoga bermanfaat ^^. See you next time.






Thursday, May 3, 2018

5 Tips Membangkitkan Semangat Anak Usai Libur Panjang


Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat pagi semua :).....

Hari ini adalah edisi hari pertama libur di awal bulan Mei untuk  Lala, karena kakak kelas 6 UN. Pulang sekolah dia sudah tampak ceria. Dan kabar ceria itu dia sampaikan ke semua penghuni rumah. Ayahnya, si Kakak, Omnya yang kebetulan sedang main. Wah...pokoknya she looks very very happy. Beda dengan si kakak yang cenderung kalem, Lala ini lebih ekstrovert dan ceplas ceplos. Kalender di rumahpun dia, lingkari dari mulai awal libur yaitu tanggal 3 Mei - 13 Mei. Ayahnyapun sampai dibuat geleng-geleng kepala, "Lho kok tanggal di bulan Mei udah dilingkari ?? LOL. Siapa lagi kalau bukan Lala, Yah,"kata si Kakak.

Dan, seperti biasanya, tiap kali salah satu ada yang libur mestilah terjadi chaos, bukan saus ya?Alias kekacauan. Minggu kemaren pas si kakak libur panjang  karena kakak kelas 3 SMP libur, si kakak sambil ketawa ketiwi bilang ma adiknya,"Yeay, aku libur kamu enggak.

Sekarang gantian adiknya yang membalas dengan kalimat yang sama,"Yeay, aku libur kamu enggak.Si Kakak langsung bersungut-sungut, mendengarnya. Diapun makan pagi agak kurang bersemangat, karena biasanya mereka selalu bersama-sama. Makan pagi bersama, berangkat bersama. Cuma pulangnya yang beda. Makan bersama agaknya menciptakan chemistry yang baik diantara mereka berdua.

Lala ini anaknya supel. Dia sangat mudah bergaul. Jadi, kalau dia libur di rumah. Saya tidak perlu mencarikan teman, teman-temannya sudah berdatangan dengan sendirinya. Bahkan, kalau dia merasa kesepian, terkadang anak tetangga sebelah rumah yang notabene jarang keluar, dia panggil-panggil dia ajak main. Ada juga kejadian yang lucu di sekolah, dimana dia dipindah bangkunya  karena dia sukanya ngobrol. Dan, kejadian itu membuatnya sedih karena sudah terlampau akrab dengan teman sebangkunya. Makanya, saya seringkali berpesan pada Lala, kalau lagi belajar jangan ngobrol sendiri. Setelah saya perhatikan ternyata Lala itu mirip dengan Utinya (ibu kandung saya) yang suka banget ngobrol. Mungkin dia berbakat jadi guru ya. Di sekolah dia juga kerap dipilih teman-temannya jadi dirigen upacara, dan saya mendukungnya supaya dia belajar tampil di depan orang banyak.

Tetapi,  saya harus tetap mengatur waktu hariannya dengan baik. Supaya dia juga seimbang dengan waktu belajarnya. Saya seringkali bilang ke Lala. Main penting, belajar juga penting. Jadi, kalau saya pantau dia sudah mulai kecapaian bermain, saya suruh dia beristirahat, mandi dan makan sore. Maghrib televisi saya matikan. Waktu maghrib biasanya anak-anak mengaji dan belajar.

Masalah akan kembali muncul setelah libur panjang. Biasanya anak-anak jadi males berangkat sekolah. Karena full day school hari Senin, Selasa, Kamis, si Lala pulang sore begitu pula dengan si kakak. Saya harus pandai-pandai memompa semangat anak-anak supaya bersemangat ke sekolah diantaranya dengan :

  • Mengingatkan anak-anak untuk mencapai cita-citanya setinggi langit
Saya bilang ke anak-anak bahwa kalau ingin cita-citanya tercapai harus rajin belajar, rajin sekolah. Pastinya teman-temannya di sekolah juga sudah menginginkan kehadirannya di sekolah. Lagian, kalau anak-anak lain sudah sekolah, pastilah di kompleks juga sepi dan boring juga kalau di rumah terus menerus.
Hasil gambar untuk cita-cita gambar
Diambil dari google image

  • Membelikannya alat-alat sekolah baru misalnya kaus kaki baru, tas baru, sepatu baru atau buku tulis baru
Hasil gambar untuk alat-alat sekolah
Alat-alat sekolah-Google Image
Membelikannya hal-hal sederhana semacam kaus kaki baru atau buku tulis baru bisa memicu semangat anak-anak untuk semangat bersekolah. 
  • Tetap memberikannya latihan-latihan soal di waktu luang
Hasil gambar untuk latihan soal
Diambil dari Google image
 Libur UN ini bisa jadi kesempatan bagi orang tua untuk memberikan latihan-latihan soal. Alhamdulilah, dari sekolahnya sudah dapat latihan-latihan soal yang cukup untuk dikerjakan di waktu libur karena setelah libur sekolah masih ada 1 agenda tugas untuk orang tua yaitu tes kenaikan kelas. 
  • Jangan tidur terlampau malam
Tidur terlampau malam, diatas jam 9 misalnya membuat anak-anak jadi malas bangun pagi dan berangkat sekolah. Usahakan anak-anak tidur jam 8-8.30 malam. Kalau anak-anak saya biasanya jam 8.30 sudah mulai berangkat tidur.

Hasil gambar untuk jam tidur anak
Diambil dari Google Image

  • Membacakan kisah-kisah orang yang berhasil pada masanya
Hasil gambar untuk Bill gates
Bill Gates
Membacakan buku-buku inspiratif  tentang orang-orang yang sukses seperti Albert Einstein, Bill Gates, Alexander Graham Bell atau kalau dari tokoh Islam seperti Ustman bin Affan, Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Abu Nawas dll, bisa memicu semangat anak-anak untuk lebih semangat belajar dan sekolah tentunya.

Nah, itulah 5 tips dari saya, semoga bermanfaat. Selamat berlibur ya moms.....










Back to Top