Tuesday, August 18, 2015

Di Sudut Jendela Itu

Dua minggu lalu saya sakit di rumah sakit untuk waktu yang lama. Tepatnya operasi kelenjar Tiroid, dibagian leher. Makanya baru sempat nulis.  Duh, rasanya benar-benar tidak enak. Siapa sih yang mau sakit? Rasanya tidak ada orang di dunia ini yang mau sakit. Semuanya inginnya sehat.  Kalopun sakit janganlah terlalu lama.Berpisah dengan anak-anak untuk sementara waktu 5 hari adalah waktu yang sangat lama untuk saya. Untuk sementara mereka dititipkan di mertua saya.

Meskipun berada di ruang kelas 1 di sebuah rumah sakit islam swasta di Semarang. Fasilitasnya bagus:bed, ac, tv flat, kamar mandi (ada fasilias panas dingin).  Semua pelayanan bagus mulai dari cleaning servis, perawat yang ramah, dokter yang baik tapi memang lebih enak di rumah.  INGINNYA CEPAT PULANG.  Home sweet home!




Di Sudut Jendela Itu


Oia, kamar perawatanku terletak persis di dekat jendela yang di sampingnya mengalir kolam ikan yang ada air terjunnya.  Cukup menenangkan dan menghibur hati.  Selain itu juga  yang cukup membuatku terhibur adalah bbm dan pesan singkat dari teman-teman soulmateku yang tiada henti.  Mereka memberiku pesan agar tidak terlalu banyak pikiran, tenang, dan banyak-banyak bersolawat.  Mereka adalah teman terbaikku.  Selain itu tentunya dukungan suami dan keluarga besar yang selalu menentramkanku. Di jendela itu juga saya suka melihat orang lalu lalang, melihat pak tukang cleaning servis membersihkan kaca, kalo dipikir-pikir seperti ikan dalam akuarium.  Pompaan semangat teman-teman memberikanku keyakinan untuk segera sembuh, dan juga memikirkan anak-anak takut pelajarannya ketinggalan.  Untunglah masih awal-awal ajaran baru jadi pelajarannya belum begitu banyak.  Maklum dua-duanya sudah SD sekarang.


Di sudut jendela itu saya menjadi banyak merenung bahwa kekayaan itu bukanlah semata-mata materi.  Kesehatan itu juga adalah kekayaan.  Dan tidak bisa dinilai dengan uang. Jika salah satu tubuh kita sakit, tubuh yang lainpun akan merasakan sakit.  


Kita adalah makhluk sosial.  Kita akan selalu membutuhkan orang lain apalagi di waktu sakit.  Saya sangat bersyukur karena mempunyai teman-teman yang sangat menyayangi saya, tetangga2 yang mencintai saya.  Menjenguk saya di rumah maupun di rumah sakit. Terima kasih teman-teman dan tetangga  saya. Saya akan selalu mengingat kebaikan kalian selamanya.



#Ceritaku

Monday, August 10, 2015

Belajar Dari Mak Irits

Saya sangat mengagumi dengan negara Jepang. Meskipun negara tersebut telah menjajah Indonesia selama 3.5 tahun tapi saya tidak mendendam lo. Saya hobi banget baca. Sedari kecil saya sangat menyukai komik-komik buatan Jepang seperti Miss Modern, Hagemaru, Candy-Candy, Doraemon dll. Dulu sih seringnya pinjem ke persewaan buku . Waktu itu saya masih SMP masih culun banget. Kalo berangkat sekolah dikucir dua.  Jerawatan. Biasalah puber  hi..hi..


Yang kusuka dari komik Jepang itu pasti ceritanya bagus-bagus dan lucu.  Lucunya itu bener-bener natural.  Matanya gedhe. Baju-bajunya yang chic dan modis. Komik Indonesia masih jarang waktu itu.  Kalopun ada ya yang ceritanya tentang silat-silat. Saking cintanya dengan komik Jepang, saya punya obsesi ingin sekali pergi ke negara Jepang.  Karena kabarnya negara tersebut dengan pemandangan pegunungannya yang cantik, tingkat kebersihan lingkungannya yang tinggi, disiplin dan orang-orangnya pekerja keras.  Semoga suatu saat nanti impian tersebut bisa jadi kenyataan. Amien...





Bagaimana dengan komik-komik Indonesia? 

Komik Indonesia juga tak kalah bagus.
Banyak animator-animator muda berbakat yang bermunculan di Indonesia.  Salah satu komik Indonesia yang baru-baru ini saya kenal adalah Mak Irits. Mak Irits diilustrasikan sebagai seorang ibu rumah tangga yang mempunyai moto "Cinta gratisan, Potongan Harga dan Beli Satu Dapat 5.  Siapa sih yang tidak suka gratisan? Saya juga suka lo. Komik ini mewakili kisah nyata emak-emak seluruh Indonesia yang berjibaku mengatur roda perekonomian biar tidak defisit. Komik ini bisa dibaca untuk semua kalangan lo, tak hanya emak-emak, buktinya anak saya yang berumur 10 tahun aja bisa terkekeh-kekeh ketika membaca komik ini.  Penulis komik ini adalah seorang ibu muda yang aktif menulis di blog yaitu Mbak Rahmi Aziza.  Sempet ketemu lo di bukber KEB 2015 kemaren tapi lupa minta tanda tangan he..he..








Komik Mak Irits 
Mak Irits yang ngirits

Belajar dari Mak Irits

Banyak pelajaran yang bisa dipetik dengan membaca komik Mak Irits. Mak Irits digambarkan sebagai seorang emak-emak yang suka ngirit sana sini, demi memutar roda ekonomi keluarga.  Mengirit atau menghemat itu adalah sikap yang baik di tengah kehidupan  sekarang lebih hedonis dan konsumtif. Bahkan dalam kehidupan nyata, baik kita sebagai ibu rumah tangga atau bekerja bila  tidak pandai mengatur ekonomi seperti menghambur-hamburkan uang atau membeli barang-barang yang  tidak perlu, itu bisa mengganggu kestabilan ekonomi keluarga.  Pernah suatu ketika, ibu saya bercerita tentang teman ayah yang sampai detik ini belum memiliki rumah mengontrak sana-sini, kemana-mana ditagih debt collector  dikarenakan beliau memiliki gaya hidup yang bermewah-mewahan tidak mengukur kemampuan.  Dalam peribahasa dikatakan "Besar Pasak Daripada Tiang".  Hal ini patut disayangkan  karena biasanya ketika usia kita sudah tidak lagi muda seharusnya kita sudah matang dalam hal finansial seperti memiliki rumah, mobil (kalo bisa) atau investasi-investasi lainnya.  

Saya rasa penting juga sebagai ibu rumah tangga untuk tidak sepenuhnya mengandalkan keuangan kita kepada suami.  Apalagi bila kita sebelumnya adalah wanita pekerja.  Menjadi ibu rumah tangga tak hanya harus piawai di dapur, kasur dll......tapi amat bagus apabila kita juga bisa membantu ekonomi keluarga.  Misalnya bila kita memiliki ketrampilan di bidang menjahit kita bisa mengoptimalkannya dengan menjahit baju orang lain, membuat seprei atau membuat mukena anak dll.  Atau kita pintar menulis, kita bisa menjual kemampuan menulis kita orang lain. Hasilnya, selain mendapat uang kita juga mempunyai kepuasan pribadi karena bisa membantu suami.  Minimal bisa buat tambah-tambah jajan he3.

Komik Mak Irits adalah salah satu dari karya anak bangsa yang patut untuk diapresiasi. Komik ini bisa menjadi sentilan kepada kita dalam kehidupan sehari-hari untuk lebih pandai mengatur keuangan sehari-hari. Lebih baik mengirit daripada mengutang.               Iya kan ? Salut untuk Mbak Rahmi Aziza, semoga selalu berkarya.
   


#Review Produk

Wednesday, July 29, 2015

Owh, Butuh Mood Booster Nih !

Suatu hari saya terkesima dengan update status BBMnya ponakan saya "Owh, Butuh Mood Booster Nih" .  Biasalah anak-anak ABG jaman sekarang beda dengan anak ABG jaman saya yang konvensional.  Anak-anak ABG sekarang itu cenderung lebih ekspresif dalam mengemukakan kata-kata.  Sedikit-sedikit bikin status di facebook, BBM, atau WA. Mungkin Anda juga sering mendengar istilah tersebut tapi tidak tahu artinya? Karena kepo saya pun lalu iseng-iseng mencari tahu istilah tersebut di Google. Dengan singkat dan cepat si super jenius Google pun segera merespon.  


Sumber :Google Image
Mood booster berasal dari Bahasa Inggris mood artinya suasana hati dan booster artinya penyemangat. Jadi mood booster artinya adalah sesuatu hal yang bisa mendorong kita untuk lebih bersemangat atau mendorong motivasi.  Mood atau suasana hati memang selalu berubah-ubah kadang seneng, kadang sedih, kadang campur aduk keduanya.  Nah, apa saja mood booster versi saya :

Berpikir positif (Positive Thinking)
     Jika mood saya sedang tidak enak yang pertama saya lakukan adalah berpikir positif.  Karena ada sifat tarik-menarik antara yang kita pikirkan dengan kejadian yang terjadi.  Pernah suatu saat saya berpikiran yang negatif tentang sesuatu, akhirnya itu terjadi juga.  Jadi pikiran kita itu semacam magnet.  Jika kita berpikir yang baik-baik, maka kebaikanlah  yang akan datang kepada kita.  Sebaliknya, bila kita berpikir yang jelek-jelek maka  kejelekanlah yang akan datang ke kita. Makanya berhati-hatilah dalam berpikir.

Berdoa
     Doa merupakan kekuatan yang sangat besar dalam hidup Anda.  Dengan berdoa hati kita akan menjadi tenang.  Kalo hati  lagi galau karena sesuatu hal biasanya yang saya lakukan adalah mengambil air wudlu, sholat, kemudian membaca Al Qur'an sedikitnya 2 lembar hati langsung adem.  Nyess...

Menyanyi
     Saya sangat suka menyanyi.  Tapi tidak untuk di  depan publik lo.  Biasanya nyanyi di kamar mandi he3.  Dengan menyanyi, perasaan hati yang sedih sedikit terobati.           Wanna try ?

Mendengarkan musik 
     Saya menyukai musik-musik Oldi Goldinya Gajah Mada FM Semarang macam Frank Sinatra "My Way", ABBA "Dancing Queen", Michael Jackson "Ben" dll. Mungkin Anda sama seperti saya? Mendengarkan musik bisa menghalau rasa sedih lo.  Bahkan saya pernah membaca anak-anak yang sering mendengarkan musik bisa meningkat kecerdasannya, ketimbang anak-anak yang jarang diperdengarkan musik. 

Makan Coklat 
     Siapa sih yang ga suka coklat?  Makanan ini memang menjadi idola banyak orang.  Biasanya setelah makan coklat perasaan kita akan menjadi senang dan nyaman.  Ini dikarenakan coklat mengandung ratusan zat-zat yang bisa merangsang keluarnya enzim serotonin dalam otak yang memicu perasaan nyaman dan senang.  Jadi, kalo Anda sedih makanlah coklat. 

Melihat-lihat foto lama
  Melihat foto-foto lama ketika anak-anak masih kecil, atau foto-foto ketika liburan bersama bisa membuat hati ini senang. Kadang suka senyum-senyum sendiri.  Terkadang saya berpikir begitu cepatnya waktu berlalu, hingga sekarang anak-anak sudah besar dan mandiri.

Bertemu teman 
     Mempunyai seorang sahabat sejati adalah hal patut disyukuri dalam hidup ini.  Seorang sahabat biasanya selalu memberikan solusi yang tepat ketika dalam masalah.  Jangan ragu untuk membicarakan masalah Anda dengan sahabat yang bisa Anda percayai.  Dengan bercerita, beban masalah akan berkurang.  


Itulah 7 Mood Booster versi saya...bagaimana dengan Anda ?



Saturday, July 25, 2015

Gurih dan Legitnya Singkong Keju D9 Asli Salatiga

Assalamu'alaikum wr. wb.

Dear my readers, 

Bapak mertua saya sangat suka dengan panganan singkong. Baik itu digoreng ataupun dikukus. Karena dulu sempat tinggal serumah dengan mertua jadi tahu persis apa yang menjadi kesukaan beliau.  Ketika pulang mudik  ke Semarang saya ingin membelikan sesuatu yang spesial buat mereka karena mereka juga orang-orang yang spesial buat saya selain ortu sendiri tentunya.  Kalo kue-kue kering kayaknya udah bosen ya, di rumah juga ada banyak. Setelah berdiskusi dengan suami akhirnya kami memutuskan untuk membeli Singkong Keju D9 yang beralamat di Jalan Argowiyoto 8A, Ledok ABC, Salatiga no hp :085740014832.  

Pada musim lebaran tempat ini terlihat lebih ramai daripada hari-hari biasanya.  Parkiran mobilnyapun pada hari itu terlihat sesak.  Terpaksa harus putar ke tempat yang agak sepi. Mungkin karena harganya murmer dan rasanya yang memikat cocok sekali untuk oleh-oleh di kampung halaman.  Ada beberapa varian rasa seperti tertera di gambar yaitu :

1.  Singkong keju siap goreng             :  harga Rp. 10.000,00
2.  Original Cassava                              :  harga Rp. 14.000,00
3.  Singkong Toping keju                     :  harga Rp. 15.000,00
4.  Singkong Toping Keju Coklat       :  harga Rp.  16.000,00

Rasa kejunya juga spesial karena menggunakan keju kraft.  Keju kesukaan saya dan keluarga.  Jadi kayak iklan ya he3. Anak-anak juga suka dengan toping-topingnya.  Meski cuman makan topingnya, setidaknya kita telah mengenalkan kuliner yang tidak kalah dengan kuliner asing.  Bravo kuliner Indonesia !! Oia, kuliner ini enak banget kalo dimakan anget-anget sambil minum teh, atau liat tv. 

Berikut jepretan-jepretannya :


Outlet Singkong Keju D-9














Berkunjung ke Salatiga akan kurang bila Anda tidak berkunjung ke tempat ini.  Salatiga adalah surganya kuliner yang enak-enak dengan harga yang sangat ramah di kantong.  Anda juga akan betah berlama-lama di kota ini karena suasananya yang sejuk dan nyaman.  

Semoga bermanfaat ya.



Salam hangat,




Wednesday, July 22, 2015

Meet My Sister From Papua !!

Hai temans,


Sudah lama ya tidak menulis blog tercintaku ini,  rasanya kangen banget untuk menggerakkan jari-jari ini ke tuts komputer. Oia, tidak ada kata terlambat ya untuk minta maaf  ^_^ , di hari nan fitri ini saya mau mengucapkan met  hari raya idul fitri mohon maaf  lahir dan batin untuk semua. 


Lanjut yuk, baru hari Selasa saya pulang mudik ke Semarang, sebelumnya saya mudik ke mertua dulu di Banyumanik pas awal Idul Fitri, trus selanjutnya mudik ke Salatiga ke tempat kelahiran saya.  Karena saya lihat di televisi, kalau puncak arus mudik terjadi pada hari Senin makanya saya dan keluarga mudik di hari Selasa saja supaya tidak terjebak kemacetan.  Hmm, pinter juga ya saya he3

Seperti hari-hari Raya Idul Fitri sebelumnya, Idul Fitri ini selalu menjadi momen yang tak terlupakan di dalam hidup saya.  Apalagi bertemu dengan saudara kandung yang tinggalnya jauh di luar pulau yaitu di Papua.  Ya, kita cuman bertemu setahun sekali saja selebihnya lewat media sosial seperti facebook, wa, dan bbm karena suaminya bekerja di pertambangan PT. Freeport Indonesia.  Saya juga belum pernah ke rumah adik saya itu, namun ibu saya sudah pernah kesana.  Jujur memang awalnya berat untuk tinggal berjauhan dengan saudara-saudara yang ada di Jawa, namun kami keluarga besar selalu memberi support. Beberapa teman ada yang tinggal terpisah istri di Jawa, dan suami di Papua, namun menurut keluarga besar alangkah indahnya sebuah keluarga apabila suami dan istri itu dalam satu atap mengarungi manis pahitnya kehidupan bersama.

Bercerita tentang Papua tidak akan pernah ada habisnya.  Sebenarnya Papua itu adalah pulau yang cantik dan kaya akan keanekaragaman hayati dan fauna. Banyak sekali kecantikan Papua yang telah banyak menarik para wisatawan lokal maupun internasional seperti misalnya Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Danau Sentani, dll seperti tertulis di situs ini http://www.indonesia.travel/id/discover-indonesia/region-detail/50/papua. Kita selayaknya harus bangga memiliki pulau seelok Papua. 


Rasanya sudah tak terbendung lagi rasa kangen saya dengan adik tercinta. Ketika bertemu kami saling berpelukan.  Menangis penuh rasa haru.
Adik saya itu adalah adik  bungsu dalam keluarga. Seperti keluarga-keluarga yang lain tentunya adik bungsu selalu jadi kesayangan.  Bahkan ketika dia sudah bekerjapun dia masih suka disuap oleh ibu saya.  Tidurpun masih suka dikeloni ibu saya. Dia memang agak manja.

Adikku tersayang dari Papua dan aku
Setelah berumah tangga sifat manjanyapun langsung berubah 180 derajat.  Hidup di Papua menempanya menjadi pribadi yang tangguh. Selain harus berjauhan dengan keluarga juga berjibaku dengan harga-harga barang yang semuanya mahal mulai dari bahan makanan pokok, sandang, sampai bahan-bahan untuk perumahan seperti semen, genting, batu bata dll. Mengapa harga-harga di Papua mahal ? Karena transportasi menuju ke Papua aksesnya sulit (banyak jalan yang rusak) dan satu-satunya akses yang tercepat adalah lewat udara dan itu bahan bakarnya mahal.   Sayur bayam di Papua harganya seikat 10.000 lo. Saya cuman bisa berharap semoga di bawah pimpinan Bapak Jokowi Papua menjadi lebih baik dan lebih maju. 

Untuk mengisi waktu luangnya adik saya berjualan batik papua via online. Dia juga ibu rumah tangga seperti saya.  Sebelum menikah, dia pernah bekerja di bagian ekspor impor di sebuah perusahaan di Solo.  Karena terbiasa bekerja, dia tak ingin cuman berdiam diri di rumah. Awalnya dia iseng-iseng menulis di blog, bercerita tentang Papua dan keunikannya dan gayungpun bersambut, ada orang Papua yang kemudian menawari untuk menjualkan batik-batik Papua via online.  Akhirnya dia fokus ke jualan online. Itu masih berlanjut sampai sekarang.  Mempunyai  3 anak yang masih kecil-kecil, tidak menghalanginya untuk tetap berkarya di tengah keterbatasan di Papua.  Untungnya dia punya asisten rumah tangga di rumah, jadi dia tidak perlu khawatir dengan pengasuhan anak-anak. Jika Anda ingin melihat koleksi batik-batik Papua adik saya bisa berkunjung di   http://timikaunique.blogspot.com/


Setiap pertemuan pasti ada perpisahan  setelah 5 hari di Salatiga sayapun pulang. Sebenarnya masih ingin lama tapi apa daya waktu juga yang memisahkan kita. Kadang saya berandai-andai jika saja kita rumahnya berdekatan, pasti saya akan lebih sering berkunjung ke tempat adik.  Untungnya di Papua dia sudah memiliki banyak teman akrab yang berasal dari Jawa juga.  Jadi itu sedikit bisa mengobati kangennya. Good Bye My Little Sist, kita berpisah tidak untuk selamanya, kita berpisah untuk bertemu lagi. 


Salam hangat, 






#Ceritaku
Back to Top