Saturday, April 16, 2016

Melihat Sunrise dari Posong





Assalamu'alaikum wr. wb.


Dear my readers,


Akhir-akhir ini saya kok merasa hari terasa begitu cepat berlalu ya.  Tahu-tahu sudah hari Senin, tahu-tahu sudah hari Minggu. Mungkin karena  waktu saya sudah habis dengan berbagai macam aktivitas seperti menulis blog, menjemput anak-anak sekolah, menjahit, menemani mereka belajar, bertemu teman di pengajian, dan segudang aktivitas lainnya. Bersyukur dengan semuanya. 



Senang rasanya kalau hari Minggu tiba.  Saatnya buat saya untuk leyeh-leyeh tanpa aktivitas rumah tangga. Tidak masak, tidak nyuci. Hari malas sedunia deh pokoknya. Biasanya pada hari Minggu, saya joging dengan anak-anak keliling kompleks atau terkadang kalau belum tanggal tua jalan-jalan ke tempat wisata seperti pegunungan atau daerah pantai, tempat favorit saya dan suami.


Sebelum pergi biasanya kami googling dulu tempat-tempat yang akan kami kunjungi.  Tak lupa juga memakai aplikasi Google Map. Google Map sangat membantu banget buat Anda yang suka travelling.  Males kan, kalau sudah sampai ditempatnya, ternyata biasa-biasa aja. Google aku padamu deh.

Kemana tujuan traveling kita kali ini travellers ? Yap, kita akan pergi ke Posong, Temanggung yang merupakan kawasan wisata pegunungan yang baru. Perjalanan saya dan keluarga kali ini sama sekali tidak terencana.  Pokoknya berangkat aja.  Soalnya, kalau terencana terkadang malah tidak kesampaian.

Jika Dieng memiliki Bukit Sikunir, Magelang memiliki Gunung Andong, maka Temanggung memiliki Bukit Posong, terletak di kaki gunung Sindoro, Desa Tlahab, Kecamatan Kledung,Kabupaten Temanggung. 
Tiket masuknya Rp.  7000,00 per orang, obyek wisata ini sudah buka mulai dari jam  04.00-17.00.

Kami berangkat dari Semarang jam 12 malam. Sebenarnya masih nguantuk banget, tapi apalah daya, demi anak-anak, demi suami dan demi Sunrise tentunya. Nyiap-nyiapin baju anak-anak aja sambil merem he..he..jadilah lupa bawa make up.  Padahal saya orangnya tidak pede kalau tidak bawa makeup. 

Akses Menuju Posong :

Jika Anda melakukan perjalanan dari arah Semarang, bisa mengambil jalur Pantura Semarang-Jogja melewati Bawen, Ambarawa dan terakhir berada di perempatan Secang.  Setelah itu, belok kanan dan ikuti saja jalan terus hingga alun-alun kota Temanggung.  Jika dari arah Yogyakarta, ambil jalur Pantura Yogya-Semarang melewati Magelang dan berakhir di perempatan Secang, belok kiri, ikuti jalan hingga bertemu alun-alun Kota Temanggung. Jika sudah berada di alun-alun temanggung, ambil arah ke Wonosobo melewati Parakan.  Bila sudah ada di pasar parakan lurus saja dengan jalan yang menanjak hingga kecamatan kledung. Hati-hati melewati jalur ini karena berkelok-kelok.  

Tetap berkonsentrasi untuk menemukan gapura kecil bertuliskan Posong di kanan jalan.  Gapura ini dapat ditemui setelah melewati jembatan 1(jembatan kembar) kemudian 1 jembatan lagi dan beloklah kanan pas di tanjakan, gapura bertuliskan Posong terlihat di kanan jalan. 

Perjalanan dari Semarang ke Temanggung sekitar 3 jam. Sesampai di Posong, jam sudah menunjukkan pukul 04.00. Saya bertahan diri di mobil sejenak, karena udaranya dingin sekali. Sementara si Ayah, yang hobinya dulu adalah mendaki gunung, langsung mengeksplor Posong dengan anak-anak. Pemandangan waktu itu adalah bulan, serta bintang-bintang yang bertebaran di langit. Indah sekali. 

Jam 5.30 matahari sudah mulai malu-malu keluar dengan warna kuning gadingnya
Jam 6.00 matahari sudah benar-benar keluar dari peraduannya.  Saatnya para pengunjung untuk tidak melewatkan momen untuk selfie-selfie di tempat itu termasuk kami.

Kebetulan waktu itu berbarengan dengan kunjungan Bapak Bupati Temanggung. Jadi, waktu itu Posong ramai banget dengan lalu lalang mobil dinas dan polisi.  Bisa Anda lihat dari gambar di bawah ini, gambar tengah adalah suasana penataan kursi untuk rombongan Bapak Bupati. Gambar paling kanan, adalah rombongan Bapak Bupati yang sudah sampai.  Sebenarnya kepengin foto disitu, tapi tidak enak karena bukan rombongan bupati, meski sebenarnya boleh. Jadi fotonya bisanya dari jauh.  Sebetulnya diatas itu viewnya bagus banget.


Selain bisa melihat Sunrise di Posong, Posong juga menyuguhkan pemandangan perbukitan yang cantik dengan pohon cemara yang berjajar rapi, disini juga Anda juga bisa menyalurkan hobi camping Anda, selain itu juga bisa bertemu marmut lucu. Anak-anak yang memang suka binatang, berebutan untuk memberi makan si marmut. Oia, diluar lokasi Bukit Posong ada banyak warung makan, namun bukanya sekitar jam 07.00 pagi.  Oleh karena itu, saya membawa bekal cemilan-cemilan, termos, kopi, teh, air putih  dari rumah. 






           

Subhanallah cantiknya



Hai ...cutie.....imut dan lucu ya marmutnya 



Biar tanpa makeup tapi tetep cantik kan? Kata suami saya loh he..he..



jam 05.30 BBrr...dinginnya. Matahari masih malu-malu.

jam 06.00 Matahari sudah mulai muncul




Duduk-duduk di Gazebo sambil nunggu gorengan datang



Perjalanan ke Posong ini tidak terasa  melelahkan, karena setara dengan keindahannya. Saran saya untuk pengunjung, jangan buang sampah sembarangan dan jangan mencoret-coret tempat wisata. Tunggu postingan saya selanjutnya ya.  

Salam hangat,









Wednesday, April 13, 2016

Sehari Jadi Pak Jokowi, Ngapain Aja Ya?#WorthyStory


Image result for gambar pak jokowi
Yang terhormat Bapak Ir. H. Joko Widodo

Assalamu'alaikum wr.wb.

Dear my readers, jumpa lagi.


Lagi blank tidak punya ide nulis, tiba-tiba terdengar  ringtone syahdu dari WA group komunitas menulisku (Komunitas Gandjelrel)  yaitu tentang info lomba menulis..ya pastinya girang tidak kepalang dong.  Apalagi, topiknya tidak jauh-jauh dari kita yaitu apa yang akan kita lakukan, jika  diberi kesempatan sehari menjadi presiden kita sekarang yaitu Bapak Ir. H. Joko Widodo, ST.  Tentunya  untuk menuju  Indonesia lebih baik.


Sudah dari dulu saya mengagumi sosok Bapak Ir. Jokowi, semenjak beliau terpilih sebagai Gubernur Jakarta. Publik di luar negeri mengenalnya sebagai politisi yang "bersih", sederhana, dan merupakan presiden termuda pertama yang terpilih oleh rakyat Indonesia. Meski gebrakan-gebrakannya sering menimbulkan kontroversi, namun tak ayal Bapak Presiden Jokowi merupakan salah satu pemimpin yang diperhitungkan dalam percaturan politik internasional dan namanya  sering disejajarkan   dengan pemimpin Amerika Serikat sekarang yaitu Barrack Obama.  

Gebrakan-gebrakan apa saja yang telah dilakukan oleh Bapak Jokowi : 
  • Membangun pasar tradisional baru - termasuk pasar barang antik dan pasar peralatan rumah
  • Membangun  trotoar untuk pejalan kaki selebar 3m semacam pedestrian,  di sepanjang jalan utama Surakarta
  • Revitalisasi taman Balekambang dan Sriwedari
  • Peraturan ketat tentang menebang pohon di sepanjang jalan-jalan utama kota
  • Rebranding Surakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa dan pariwisata bawah tagline " The Spirit of Java "
  • Mempromosikan kota sebagai pusat pertemuan , insentif , konvensi dan pameran (MICE)
  • Budaya blusukan , cara di mana Jokowi melakukan kunjungan mendadak ke daerah-daerah tertentu untuk mendengar langsung dari kebutuhan orang-orang dan kritik mereka
Keren ya gebrakan-gebrakannya Bapak Jokowi. senang

Kadang  terngiang dalam pikiran-pikiran saya tentang hal-hal konyol seperti di bawah ini :

  • Indonesia kan luas banget ya dari Sabang sampai Merauke, pastinya dong masalahnya tidak hanya 1, 2 pasti masalahnya seabreg. Kira-kira Bapak kita ini bisa tidur tenang tidak ya sehari-harinya??
  • Kira-kira bisa tidak ya jalan-jalan/wisata tanpa bodyguard?
Bagaimana dengan Anda sempat terpikir seperti itu tidak?

Kalau menurut saya pribadi di pembangunan di era Pak Jokowi udah lumayan berhasil itu ditunjukkan dengan suku bunga bank yang turun, rupiah yang semakin menguat serta perbaikan-perbaikan di semua departemen salah satunya departemen agama yaitu  tentang penyelenggaraan haji, juga citra kita yang naik di mata publik dunia karena berani menenggelamkan kapal-kapal yang melanggar batas perairan di Indonesia oleh Menteri Perikanan dan Kelautan ibu Susi Pudjiastuti. Keberhasilan Pak Jokowi ini patut diapresiasi meski belum 100% sempurna dikarenakan begitu banyaknya masalah yang ada di Indonesia..  

Sesuai dengan tema lomba diatas, maka apabila saya diberikan kesempatan sebagai Bapak Jokowi dalam sehari untuk Indonesia lebih baik maka saya :

1.  Memperbaiki sistem pendidikan Indonesia, menurut saya pelajaran di Indonesia itu terlalu banyak seperti ada sejarah, ips, pkn  yang pelajarannya hampir-hampir mirip menurut saya digabung saja biar tidak terlalu banyak, supaya ketika tes tidak terlalu banyak bahan.  Selain itu sebentar lagi kita akan menghadapi MEA saya rasa penting untuk memasukkan  dan menambah pelajaran bahasa Inggris jam pelajaran ke sekolah-sekolah negeri supaya tiba saatnya kita sudah siap menghadapi MEA.

2.  Menurut saya percuma jika kita mempunyai ilmu tetapi tidak diamalkan dalam kehidupan sehari-hari contohnya tentang Bahasa Inggris.  Saya melihat banyak anak Indonesia yang mempunyai kemampuan lebih di bidang bahasa Inggris namun tidak dipraktikkan seperti belajar berkomunikasi sehari-hari dalam bahasa Inggris antar teman, atau di lingkup terkecil keluarga.  Kalau di sekolah swasta mungkin sudah dimulai ya.  Tetapi yang di sekolah negeri sudahkah?

3. Memperbaiki sistem pertelevisian di Indonesia agar tidak terlalu sering menayangkan gosip dan sinetron-sinetron yang kurang mendidik.  Saya terkadang heran gosip di Indonesia sudah menjadi komoditas dan dikomersilkan bahkan ada penghargaan khusus. Menurut saya entertainment itu penting murni sebagai hiburan tetapi jangan terlalu sering karena sehari bisa 2-6 kali. Curhatan ibu-ibu nih he..he..

4.  Memberikan kemudahan kredit, memberikan subsidi BBM dan alat-alat pertanian,  untuk para petani dan nelayan.  Saya sering melihat di TV betapa nasib petani dan nelayan kadang memprihatinkan.  Sulit mendapatkan solar, pupuk mahal.  Padahal kita sehari-hari tergantung dengan mereka.  Jika tidak ada nelayan dan petani, kita akan makan apa?  Kalau bisa kita jangan mengimpor beras terus, betul tidak? 

5. Menambah perbaikan  jalan-jalan di seluruh Indonesia untuk distribusi ekonomi.  Menurut saya Ini penting karena kalau jalan bagus maka kegiatan ekonomi akan berkembang dengan baik.  Saya beri contoh Papua.  Oia adik saya rumahnya di Papua.  Dia sering bercerita kalau harga-harga di Papua semua mahal mulai dari sayuran, sandang, apalagi papan. Semuanya dua kali lipat harga di Jawa. Itu dikarenakan banyak jalan di Papua yang rusak, satu-satunya alat transportasi adalah menggunakan pesawat, dan pesawat bahan bakarnya mahal.  Alhamdulilah, adik saya dan keluarganya masih bisa membeli semua kebutuhan pokok tetapi mereka-mereka yang ekonominya di bawah kan kasihan sekali ya. 

Demikian hal-hal yang akan saya lakukan apabila diberi kesempatan sehari menjadi Bapak Jokowi, bagaimana dengan Anda?


Salam hangat, 






Sunday, April 10, 2016

Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya


diambil dari Google Image


Assalamu'alaikum wr wb.

Dear my readers, jumpa lagi.


Setujukah Anda dengan ungkapan diatas "Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya"? Pasti setuju dong. Anda tentu pasti juga tahu artinya.  Jika Anda memiliki pohon mangga, pasti mangganya akan jatuh tak jauh dari pohonnya (induknya).  Begitu juga dengan kita manusia.   Anak saya dua orang putri.  Namanya Lia si kakak dan adiknya Lala. Yang menginspirasi nama blog ini.  Sebenarnya si kakak sering protes dengan penamaan blog ini.  Kenapa sih nama blognya Blog Mama Lala bukan Blog Mama Lia maklum usianya sudah 10 tahun, usia yang kritis dan kadang sering protes dengan si Mama. Mungkin kalau diberi nama Blog Mama Lia.  Emm..bagus juga sih catchy.   Cuma waktu itu teman-teman dan ibu-ibu di kompleks seringnya memanggil Mama Lala ya udah deh itu aja.....maklum waktu itu masih cupu banget ngeblognya.

Makin mereka besar, makin saya tahu bidang studi apa yang mereka sukai. Kedua-duanya bersekolah di tempat yang sama yaitu SD Islam Tunas Harapan.  Kalau si kakak menonjol di bidang bahasa (bahasa Inggris, Arab, dll), sebaliknya si Adik menonjol di bidang berhitung dan ilmu sains. Kalau dirunut kemampuan kakak di bidang bahasa menurun dari saya sedang si Adik yang suka matematika diturunkan dari Ayahnya. Sejak SD  saya memang tidak suka dengan pelajaran Matematika,  juga kadang cara mengajar gurunya kurang menarik jadi mau belajar aras-arasen (males) ditunjang lagi ketika saya SD, Ayah dan Ibu saya tidak pernah mempermasalahkan dengan angka. Yang penting tidak merah dan naik kelas.   Maklum, ayah saya sudah sibuk dengan pekerjaannya di kantor, dan ibu saya sudah sibuk dengan 5 orang anaknya.

Memiliki mereka berdua adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Allah swt untuk saya.  Dulu saya sempat divonis dokter bakalan susah punya anak karena memiliki penyakit keputihan yang cukup lama serta banyak mengkonsumsi obat terlalu lama.  Sedih sekali saya mendengarnya ketika itu.  Tetapi, alhamdulilah 3 bulan setelah menikah saya langsung hamil. 

Kalau dari segi fisik si kakak kata banyak orang lebih mirip ayahnya sama-sama berkacamata,agak pendiam,  penurut,dan  sabar.  Sementara si Adik lebih mirip ke saya : cerewet, suka bergaya, suka menyanyi, dan lebih ekspresif.  

Waduh, terkadang saya malu kalau berfoto bareng dengan si kakak.  Soalnya lebih mirip seperti kakak beradik, ketimbang mama dan anak he..he.. Maklum, tingginya sudah hampir sama.  Padahal kalau semisal dia bersekolah di  SD negeri, sebenarnya masih kelas 4, karena sewaktu masuk SD usianya belum genap 6 tahun.
Apalagi sekarang sepatu dan sandal saya bisa tukeran dengan si kakak. Ukuran kakinyapun sama dengan saya yaitu 37. Begitu pula tas saya, terutama yang bagus-bagus sering dibawanya untuk tempat mukena. Tidak apa-apa deh, apapun kalau untuk anak saya tidak eman-eman.








Foto kami sewaktu di Dieng.  Tinggi kakak hampir  menyamai saya kan?
~ Blog Mama Lala



Soal selera makanan terutama soal jajanan si kakak dan si adik juga berbeda.  Kalau si kakak suka kue yang basah semacam lemper, roti pisang coklat, kalau adik suka yang ada bunyi kriuk-kriuk semacam krupuk.
Begitu juga dengan buah-buahan.  Kalau si kakak suka pisang, dan pepaya (buah-buah yang murah he..he..), sementara si adik suka buah yang kakaknya tidak suka seperti jeruk, anggur, durian.  Semuanya suka yang namanya durian, tetapi si kakak ini sama sekali tidak suka dengan namanya durian.  Paling dianya hanya "ndulit" sedikit saja dan tidak mau lagi.


Meski kegemarannya berbeda, namun dua putri saya mempunyai hobi yang sama yaitu membaca dan menggambar.  Dari kecil, memang saya membiasakan mereka untuk suka membaca, karena dari keluarga besar saya juga suka membaca semua.  Rumah saya sudah seperti perpustakaan kecil, saking banyaknya koleksi buku-buku, baik dari saya ataupun anak-anak.  Membaca adalah jendela ilmu ya kan.  Suka membaca diturunkan dari saya juga *uhuk* , sementara menggambar dari ayahnya.  Suami memang pekerjaanya di bidang desain. Jadi erat hubungannya dengan gambar menggambar.  Si kakak juga sudah mulai suka menulis. Bahkan, dia sudah menyelesaikan lebih dari 10 cerpen di komputernya. Sebenarnya sudah dari kemarin-kemarin minta dibuatkan blog. Namun, saya belum sempat membuatkannya blog. Maaf ya kak. 


Di bawah ini adalah karya-karya kakak Lia dan si adik di kala mereka senggang waktunya. Lucu-lucu kan.... 
Semoga suatu saat nanti permintaan kakak untuk dibuatin blog bisa saya realisasikan. Memang, anak-anak selalu mengikuti sifat dan kegemaran orang tua, tentunya yang  positif dan bermanfaat.











mengadaptasi dari Komik Mak irits






Bagaimana dengan putra dan putri Anda, lagi hobi apa sekarang? Share di komen ya. Terima kasih. 



Salam hangat,










Back to Top