Sunday, August 14, 2016

Lomba-lomba 17-an yang kece untuk Rekomendasi Kamu




Dear temans, Aloha ...
Hari ini di komplekku sedang diadakan lomba 17 Agustusan tahap kedua, pastinya seru banget dong.  Tahap pertama sudah dilaksanakan seminggu yang lalu yaitu lomba anak-anak. Seperti biasa lomba seru-seruan ala anak-anak adalah lomba pecah air, lomba kipas balon, lomba mewarnai, lomba memasukkan pinsil dalam botol dan lomba holahop. Lala dan kakaknya juga ikut lo. Lala ikut semua lomba, sedang kakak ikut semuanya kecuali holahop. 

Kebetulan suami  jadi panitianya. Dia yang mendapat tanggung jawab untuk membeli alat-alat lomba seperti balon, tali rafia. Pokoknya rempong deh. Tapi senang tentunya.
Untuk lomba tahap kedua ini adalah lomba yang diperuntukkan untuk bapak-bapak dan ibu-ibu. Baru tahun ini loh ada lomba kayak gini. Tak kalah serunya lombanya adalah memukul air, memecahkan balon dan menggiring bola dengan terong dan menangkap belut. Tapi, sayangnya belutnya sudah dicari-cari di semua pasar di Semarang tidak ada. Hingga jam 1 malam, suami ditemani tetangga mencari-cari belut tapi stoknya kosong. Akhirnya, paginya surprise sekali belut sudah siap tersedia di tempat lomba, entah bapak-bapak kreatif itu cari dimana, mungkin di sawah belakang komplek. 

Kalian pasti ingin tahu saya ikut lomba apa ?
Akhirnya, saya ikut lomba menangkap belut, memecah air, dan memecah balon. Sebelumnya sempet tidak yakin mau ikut nangkap belut, soalnya jujur baru kali ini saya pegang belut yang super licin itu. Hampir mirip lele tapi tidak bersungut. Ternyata si belut mau juga diajak "kerjasama" atau barangkali sudah pusing lantaran dipegangi oleh banyak orang secara bergantian dan pasrah ditangkap saya. Saya berhasil memasukkan 4 ekor belut ke dalam botol. Not so bad lah hi--hi. Sayangnya, fotonya tidak ada yang kece, kebanyakan agak burem karena mendung habis hujan. Jadi, maaf ya foto saya tidak dapat ditampilkan, semoga kalian tidak kecewa. 




Lala in Action 
Belutnya sudah ready stok 


Suasana lomba mewarnai anak-anak 


Sesaat sebelum kakak ikut lomba memasukkan pinsil ke dalam botol,
sayang fotonya kurang sip  tapi cuman ini yang ada ....




Beginilah ekspresifnya si Lala kalau lagi capek sehabis latihan memainkan holahop hi..hi..lucu ya

Sesaat sebelum lomba tangkap belut

Selfie-selfie dulu jelang lomba memecah balon dengan topi yang diujungnya di beri jarum



Ibu-ibu beraksi di lomba pecah balon

Keriuhan suasana lomba tangkap belut



Lomba seperti ini banyak manfaatnya loh, karena dapat  menjadi ajang silaturahmi buat para tetangga untuk saling bertukar sapa setelah sebelumnya mereka disibukkan oleh rutinitas sehari-hari yaitu bekerja dan aktivitas sebagai ibu rumah tangga. Hampir semua orang di komplek sepertinya sangat ecxited dengan lomba ini terbukti banyak sekali yang ikut lomba baik dari ibu-ibu maupun dari bapak-bapak. Ada satu lomba yang menuntut kerja sama antara suami istri yaitu memukul air. Aturan mainnya adalah si ibu ditutup matanya dengan penutup kain, dan membawa pemukul yaitu gedebog pisang. Si bapak dituntut untuk menuntun si ibu agar dapat memukul bungkusan plastik berisi air yang digantung di belakangnya. Kode-kodean gitu ceritanya. Kalau suami saya mempunyai teknik tersendiri. Dia menepuk bahu saya. Kalau dia menepuk kiri berarti pukul kekiri dan kalau yang ditepuk bahu kanan berarti pukul sebelah kanan. Hasilnya, saya jadi juara dan basah kuyup bajunya. he..he...

Nah, bisa jadi ajang romantisme untuk kalangan suami istri nih. 

Lomba memecah balon juga tidak kalah serunya, lomba ini diikuti oleh bapak-bapak dan ibu-ibu. Di  lomba ini peserta dituntut untuk bisa memecahkan balon yang digantung di atas, dengan topi yang didesain panjang dan ujungnya diselip jarum. Sedang didalam balonnya diisi dengan gandum, jadi kalau balonnya pecah otomatis gandum meluncur ke baju-baju peserta. Belepotan deh, tapi lucu.

So, jika lingkungan Anda hendak menyelenggarakan lomba 17 Agustusan, kayaknya lomba-lomba diatas bisa jadi pilihan loh. Selamat berlomba. Selamat ulang tahun yang ke 71 untuk Indonesia, saya bangga menjadi bangsa Indonesia. Merdeka !!!!


Salam hangat,


Ningrum

Saturday, August 6, 2016

Gara-gara Tidak Fokus di Jalan

Image result for ibu-ibu naik motor
Ini siapa ya ?


Dear temans,


Sebenarnya cerita ini agak memalukan untuk diceritakan, tapi ga papa deh sekali-kali memalukan diri sendiri. he..he..
Ceritanya begini,
Suatu hari, saya hendak menjemput sekolah si kecil Lala. Sudah dandan cantik, all out deh pokoknya. Memang, hari itu lagi mood untuk dandan. Berangkat memakai gamis, jilbab dan sepatu flat. Biasanya sih agak tomboy, celana panjang, pake sepatu, jaket berhook (penutup kepala). Selain itu saya memang tidak bisa pergi kemanapun tanpa si mungil lipstik, apalagi lipstik keluaran Wardah atau Sari Ayu. Dua merek  itulah yang setia menemani kalau aku bepergian. Tentunya tidak sempurna tanpa sedikit pulasan bedak tipis.


Seperti hari-hari biasanya, saya mengeluarkan sepeda motor saya lewat pintu belakang. Kalau pintu belakang dibuka, akan terlihat tanah lapang rumput-rumput hijau yang sejuk. Lumayan menyejukkan untuk tempat sepanas Klipang. Kebetulan di belakang rumah saya itu ada jalan kecil (setapak) sekitar 1.5 meter yang merupakan jalan pintas untuk menjemput anak-anak sekolah. Entah mengapa dari sejak semalam saya mimpinya kok aneh-aneh banget. Mulai ketemu almarhum bapak saya, selanjutnya ketemu almarhum nenek saya. Astaghfirullah, apa mungkin karena saya kurang mendoakan mereka ya. Pikir saya waktu itu. Mau berangkat jemput sekolah pun pikirannya sudah tidak enak. 

Sepeda motor saya jalankan seperti biasa, melewati jalan-jalan kompleks yang biasa saya lalui. Waktu itu secara tidak sengaja saya agak menunduk karena melihat baju saya kok agak kotor kena apa ya?pikir saya. Itu saja cuman 1 detik, tidak lama tiba-tiba dari depan ada motor yang juga dia seorang ibu-ibu melaju kencang bak angin tornado. Alay banget yah he..he..Bemper depan saya hancur berkeping-keping. Begitu pula dengan si ibu tadi, kalau dia tidak di bempernya tetapi di bagian paling depan motor (kap) hancur.
Spontan, kami saling minta maaf karena juga saya tidak tahu yang salah siapa. Waktu itu untunglah ada saksi pak satpam komplek yang melihat kalau saya yang benar. Si Ibu itu sebenarnya berlawanan arah dengan saya, tetapi menjalankan motornya kok satu sisi dengan saya, seharusnya di disisi kanan kok malah  di sisi kiri dengan saya. Usut punya usut, ternyata si ibu tadi lagi belajar naik motor kata tetangga saya, padahal sepeda motornya masih baru gres. 

Selanjutnya saya minta ganti rugi dengan ibu itu. Tadinya, sebenarnya tidak tega wong sama-sama hancur di bagian depannya, sudahlah toh saya yang benar.Lumayan 5 hari motor saya terpaksa "diopname" di bengkel, terpaksa memakai motor satunya yang notabene sering dibawa suami saya. Saya juga agak takut waktu cerita dengan suami. Suami saya sampai berkomentar,"Wong, dikomplek kok bisa kecelakaan, dengan setengah marah, setengah geli. Padahal, waktu itu kerjaan kantornya lagi banyak. Jadi, enggak enak sendiri.
Akhirnya, urusan dengan Bu A sudah klir. Namun, masih menyisakan "tanda petik" (setengah kurang ikhlas he3) lantaran bempernya tidak bisa yang asli dari pabrikan begitu juga dengan stikernya. Ya, sudahlah saya menganggapnya teguran dari Allah swt agar saya lebih berhati-hati dan saya mengiklaskan semuanya. 

Image result for tidak fokus
Gambar diambil dari google.com

Bukan hanya kali ini saja ada emak-emak kalau nyetir nyelonong. Beberapa waktu yang lalu juga kejadian ada emak-emak yang belok tidak menghidupkan lampu, atau kadang kita sudah memakai lampu terkadang si emak menyalip atau kadang reting kiri beloknya ke kanan. Enggak tahu kenapa kayaknya lebih banyak perempuan deh yang kayak gini. Anda mungkin masih ingat beberapa waktu yang lalu di Jakarta pernah ada kecelakaan mobil matic di area parkir mall juga pelakunya adalah seorang wanita. Pesen saya : Maks, hati-hati ya di jalan, ingat keluarga menunggu di rumah. See you.

Salam hangat,


Ningrum




Sunday, July 31, 2016

Si Nyinyir Pasti Berlalu


Assalamu'alaikum wr. wb.

Dear pembaca setia Blog Mama Lala,
Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga kalian selalu dalam keadaan baik dan sehat. Hei...hari ini hari Senin ya?Ayo semangat...jangan mentang-mentang habis liburan terus loyo kerjanya. Cheer up okay....

Hari ini saya  mau bercerita tentang si Nyinyir, nih.
Kalian pastinya pernah ya dinyinyirin orang kan? Atau mungkin sama sekali tidak pernah. Atau mungkin kehidupan kalian terlalu flat, bahkan tidak pernah ada masalah? Mungkin enggak ya...eng..ing..eng
Namanya  kehidupan baik di lingkungan kerja atau pun dalam kehidupan ibu rumah tangga kayak aku gini pastilah ada yang namanya Si Nyinyir. 
Kalo dalam kamus google si nyinyir itu diartikan sebagai :

"orang yang selalu mengkiritik terus menerus seseorang dengan kata-kata pedas"

Di komplekku ada orang kayak gini nih (untungnya dia gaptek tidak pernah buka-buka medsos termasuk blog..aman-aman, kipas2). Dia tuh sukanya protes dalam banyak hal di arisan dawis atau pkk nyaingin ibu RT. Ibu RTnya aja adem-adem aja dianya yang heboh. 
Kalau bicara sukanya ngomong yang gedhe-gedhe, merasa dia orang yang paling kaya, merasa sekolah anaknya paling baik, paling benar dan paling-paling semuanya. Dia itu orangnya biasa-biasa aja, tapi heranya kalau bergaul dengan orang-orang yang high level.


Suatu saat pernah dia bercerita kepada saya  kalau anaknya nanti kalau SMP mau disekolahkan di sekolah islam yang mahal Al-Azh*r. Weleh, nyatanya sekarang anaknya ketika SMP masuk di SMP negeri (biasa ngomongnya aja yang gedhe).
Sayapun enggan untuk menanyakannya soal itu, ya sudahlah toh tidak menguntungkan apa-apa buat saya. Ya kan readers? Saya memang tipikal males mengurusi orang-orang kayak gitu.

Dulu saya sempet deket dengan si Nyinyir ini, orangnya memang supel sih yang mirip kayak saya lah (he3). Ternyata, di belakang saya dia suka sekali menceritakan kejelekan saya, bahkan teman-temannya sendiri. Perlahan-lahan saya mulai menjauhinya. Lebih baik tidak usah terlalu dekat dengan teman semacam inilah. Masih banyak teman-teman lain yang  lebih baik kata suami saya. 

Suatu hari di tempat saya ada pemilihan RT baru. Seperti biasa banyak orang yang males banget untuk dipilih menjadi RT, sampai suatu hari akhirnya terpilihlah kandidat RT baru. Itupun melalui negosiasi yang alot, akhirnya Bapak dan Ibu X mau terpilih sebagai RT. Seperti biasa si Nyinyir dan geng Nyinyirnya selalu mengkritisi kebijakan-kebijakan ibu X sebagai RT baru. Mungkin kalau Pak Gus Dur masih hidup beliau akan berkomentar :Mbok wis sudahlah tinggal manut aja, gitu aja kok repot. Jadi RT itu juga susah loh. Sudah kerja bener masih saja dikritik, apalagi kalau kerjanya tidak bener. Sampai-sampai akhirnya karena sudah tidak tahan dengan mereka Bu RTnya resign. Hmm..hmm..dunia-dunia kalau tidak kayak gini tidak ada cerita ya.

Seandainya kalian pernah dinyinyirin orang, tidak usah terlalu dipikir  just wait and see saja, yang terpenting adalah kalian selalu berbuat baik dengan orang lain dan tidak merugikan orang lain. Keep positive!!




Image result for si nyinyir
Very Nice Quote I Found from Google


Salam hangat,


Ningrum 








Back to Top