Friday, May 19, 2017

Aku dan Lely

Hai....temans
Gimana kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja ya. Nah, memenuhi tema #Arisan Blog Gandjelrel, yang pemenangnya adalah mbak Andjar Sundari dan mbak Nia Nurdiansyah, maka saya akan menuliskan kisah masa kecil saya yang tidak bisa terlupakan. 
Btw saya juga sering bertandang ke blognya mbak Andjar lho yang mostly cerita-ceritanya tentang parenting yang inspiratif serta beliau ini juga pinter bikin cerpen lho. 
Sedangkan mbak Nia yang juga seorang psikolog serta sedang merintis bisnis kuliner, juga termasuk penulis yang produktif lho (*ehem*)--> (mbak, boleh dong dilemparin bukunya ha ha). Tulisan Mbak Nia ini  sangat mengalir dan mudah dicerna.

Kayaknya pembukaannya sudah cukup ya, nah selanjutnya adalah kisah masa kecil saya bersama teman kecil saya Lely. Nama panjangnya adalah Lelyana Chandra Krisnawati. Nama yang bagus dan saya ingat sampai sekarang. 
Dia adalah teman SD saya yang paling akrab. So pasti akrab soalnya sehari-hari dia dititipin ke neneknya yang letaknya berdekatan dengan rumah saya. Ayah ibunya bekerja. Rumahnya hanya berjarak 2 rumah dari rumah saya. Setiap hari saya dan teman-teman sekampung saya termasuk Lely berjalan kaki menuju sekolah SDN 5 Salatiga. Salah satu SD Negeri favorit di kota Salatiga. SD tersebut berjarak 1 KM dari rumah. Lumayan jauh kan. Namun, itu tidak terasa jauh karena berangkatnya bersama-sama dengan teman-teman sekampung yang kebetulan SDnya juga sama. Waktu itu juga jarang ada anak yang diantar jemput orang tuanya, karena orangtua jaman saya itu anaknya banyak. Minimal mereka memiliki 4 saudara. Jadi, bisa dimaklumi mengapa anak-anak dibiarkan berangkat sekolah sendiri lantaran si ibu biasanya sudah repot dengan adik-adik yang masih kecil-kecil. Biasanya ada kakak-kakak kelas sih yang ikut menyebrangkan. Kakak-kakak kelas itu juga tetangga-tetangga saya juga. 


Image result for berjalan kaki ke sekolah
Berjalan kaki ke sekolah (Google Image)

Setiap hari kami berjalan kaki melewati sungat kecil yang arusnya tidak terlalu deras, melewati jalan-jalan setapak berumput. Terkadang, sampai di sekolah baju saya terkena bulir rumput yang lengket-lengket itu. Serunya lagi kalau pulang sekolah kadang lepas sepatu dan masuk ke sungai kecil tersebut. Biasanya kami bersama teman-teman mencari ikan dan dimasukkan ke dalam plastik. Setelah itu pulang sekolah pasti deh dimarahi sama ibu karena tak jarang sepatu/bajunya basah.
Waktu itu kami malah jarang belajar lho, he he belajar kalau tes saja. Selebihnya hanya bermain dan bermain. Bahkan, kalau belum dibawain sapu oleh ibu saya belum pulang ke rumah. Ha ha ha.....


Image result for sungai kecil
Sungainya hampir mirip seperti ini, tidak dalam hanya 5 -20 cm (diambil dari google image)

Kembali ke cerita awal tentang Lely. Lely teman saya itu salah satu cewek idola di kelas selain saya he he. Asli ini memang ditambah-tambahi. Wajah Lely cantik, rambutnya panjang, kulitnya putih dan memiliki gigi gingsul. Kulit putihnya sepertinya menurun dari Ayahnya yang orang Menado. Sementara ibunya orang Jawa. Ayahnya adalah seorang joki kuda. Lely adalah seorang non muslim. Namun, kita saling menghormati.  
Ketika saya belum sholat dia akan mengingatkan saya. Bahkan, terkadang dia menunggui saya tatkala saya sedang sholat sampai selesai. Dia duduk persis di belakang saya. Begitu juga ketika dia saatnya ke gereja saya suka mengingatkan ke dia. Kami menganggap bahwa perbedaan itu bukanlah sesuatu yang harus dipersoalkan, bahkan itulah yang memberi warna di Indonesia. 

Suatu kebiasaan lucu kami saat SD adalah kami sukanya menginap ke rumah masing-masing. Bergantian. Selain itu kami sukanya tukar menukar baju. Saya memakai baju Lely dan Lely memakai baju saya. Dia juga yang mengajari saya untuk memanjat pohon, dia juga jago berlari. Larinya sangat kencang. Dia seringkali menang lomba lari. Karena dia suka berlari, saya juga jadi suka lari. Selain itu dialah yang mengajari saya bisa bersepeda roda dua. Dialah yang selalu memompa semangat saya untuk bisa belajar sepeda roda dua. Kamu pasti bisa. Saya masih mengingat saat ketika saya berlatih sepeda tua saya yang tidak ada remnya di depan rumah neneknya. Padahal, bahaya lho kalau tidak ada remnya. Tapi namanya aja anak kampung ndelul...

Lulus SD kami sudah berbeda SMP. Setelah itu dia pindah rumah dan kita berpisah. Dan kita tidak bertemu lagi setelah itu. Oia dia sekarang kabarnya telah bekerja sebagai teller di sebuah Bank. Kenangan tentang Lely akan selalu saya kenang selamanya. Semoga dia masih mengingat saya ya.......












Saturday, May 13, 2017

Hey, Ada Menu Dessert Baru Lho di Hokben !

Hai ......moms

Weekend time! Waktu weekend biasanya ibu-ibu suka males masak kan? Pinginnya yang praktis-praktis dan siap saji. Kayaknya tempat yang satu ini bisa jadi tempat pilihan Anda dalam menghabiskan akhir pekan bersama keluarga. Tempatnya nyaman dan pastinya anak-anak Anda bakalan senang dan suka dengan menunya. Tempat ini  bernama Hokben kepanjangan dari Hoka Hoka Bento yang kalau dalam bahasa Indonesia berarti makanan bekal. Sesuai kebiasaan orang  Jepang yang suka membawa bekal. Bento itu sendiri artinya nasi beserta lauk pauknya.  Konsep penyajian Hokben itu sendiri juga menyerupai tempat bekal. Warnanya identik dengan warna merah. Sesuai logo Hokben itu sendiri.


Image result for logo hokben
Logo Hokben 
Konsep penyajian Bento.

Hokben Cabang Semarang, Paragon

Sejarah Singkat Berdirinya Hokben 
Pada tanggal 18 April 1985, HokBen pertama kali didirikan dibawah naungan PT. Eka Bogainti. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1985 di Jakarta oleh Hendra Arifin dengan restoran pertama berlokasi di Kebon Kacang, Jakarta Pusat. HokBen menyajikan makanan bergaya Jepang yang variatif, higienis, cepat saji dengan harga relatif terjangkau serta suasana yang nyaman. Hal ini menjadikan HokBen sebagai restoran dengan konsep “Japanese Fast Food” terbesar di Indonesia.

Hendra sebagai pemilik PT Eka Bogainti tertarik mengembangkan restoran cepat saji ala Jepang karena pada 1985 konsep itu belum ada di Indonesia. Ia pun melakukan studi banding ke Jepang dan kemudian membeli izin untuk menggunakan merek dan asistensi teknis Hoka Hoka Bento di Indonesia. Awalnya, HokBen di Jepang berbisnis makanan take away (pesan ambil/bawa pulang). Kini, Eka Bogainti memiliki penuh hak cipta atas merek merek HokBen. Sementara itu, usaha serupa dengan merek sama yang ada di Jepang sudah tidak ada lagi. Meski menawarkan masakan Jepang, kepemilikan merek HokBen adalah 100% dimiliki warga negara Indonesia. Wikipedia.

Launching Menu Baru Hokben

Beberapa waktu yang lalu tepatnya  tanggal 01 Mei 2017 Hokben resmi melaunching menu baru Hokben yaitu snack dan dessert terbaru dari Hokben. Ada sakana sticks, ocha lychee tea dan soft pudding.  Dari ketiga snack tersebut hanya soft pudding yang belum tersedia di Hokben Semarang. Untuk sementara soft pudding baru tersedia di gerai Hokben Jakarta saja karena soft pudding tersebut dibuat dari bahan tanpa pengawet. Jadi tidak bisa tahan lama.



Deskripsi Produk Baru/New Rising Star Menu

1. Sakana Sticks 
adalah menu snack yang dihasilkan dari produk olahan ikan dengan tepung khas Hokben dengan 2 pilihan rasa yaitu Sakana Sticks dan Sakana Stiks Nori (Seawed Seasoning/Rumput Laut).

2.  Shoft Pudding 
Pudding yang memiliki cita rasa lembut dalam dua varian rasa yaitu soft pudding mangga dan soft pudding taro (berwarna ungu). Semoga dalam waktu dekat produk ini akan segera hadir di Semarang ya moms.


3.  Ocha Lychee Tea 
Ocha Lychee Tea adalah teh dengan rasa leci yang sangat segar dan mengandung vitamin yang bagus untuk mencegah kanker, menambah metabolisme tubuh, meningkatkan imunitas dan menyehatkan jantung.


Dessert lainnya dari Hokben :


1.  Jus Melon 

2.  Jus Jeruk 

3.  Es Ogura 
Es Ogura terbuat dari serutan es dan kacang merah. Dessert ini bagus untuk pencernaan, mengontrol gula darah dan meningkatkan energi tubuh.

4.  Edamame 
Edamame khas Jepang ini diolah dengan menggunakan air mendidih, dan dibekukan dalam kondisi pabrik yang higienis. Edamame banyak khasiatnya untuk kesehatan diantaranya untuk mengurangi resiko terkena kanker prostat pada pria dan kanker payudara pada wanita.

Prestasi Hokben :
  • Tahun 2008, Hokben mendapatkan Sertifikat Halal dari MUI
  • Tahun 2007, Hokben Meluncurkan Call Center untuk Layanan Hokben Delivery dengan nomer telepon bebas pulsa 1-500-505
Oia beberapa waktu yang lalu saya ajak anak-anak ke Hokben. Saya pesan menu yang Kidzu Bento anak-anak pada suka dan mereka lebih excited lagi karena dapat mainan dari paket Kidzu Bento ini. Saya pilih yang mainan yang meteran dan kerokan pinsil, keduanya berguna buat anak-anak. Meteran biar mereka bisa belajar mengukur sesuatu. Kerokan pinsil tentunya Anda tahu kan fungsinya. Kerokan pinsil nih paling sering hilang.




Anak-anak tampak khusyuk menikmati Kidzu Bentonya 
Menu pilihan saya, bento spesial 4 (best seller)

Anda ingin informasi lebih lengkap tentang Hokben? Anda bisa mengunjungi situsnya di Hokben.co.id

Yuk, cicipan dessert baru dari Hokben.....


Back to Top