Wednesday, January 31, 2018

3 Kuliner Lampung Yang Terkenal Bikin Ketagihan

Lampung tidak hanya memiliki pantai dan situs sejarah sebagai destinasi wisata unggulannya. Kuliner yang ditawarkan pun ternyata tak kalah enaknya, lo. Lampung memang memiliki ragam kuliner yang memadukan cita rasa khas Jawa dan Sumatera yang mampu menggoyang lidah.
Di provinsi paling ujung Pulau Sumatera ini Anda dapat dengan mudah menemukan deretan makanan terkenal dari seantero negeri, mulai ayam penyet, nasi uduk, aneka mi, hingga pempek. Bahkan, ada yang bilang, pempek Lampung rasanya bisa mengungguli pempek khas Palembang.

Penasaran kuliner apa saja yang patut Anda coba saat berkunjung ke Lampung? Simak 3 rekomendasinya berikut ini. Kemudian jangan lupa untuk pesan tiket pesawat murah ke Lampung segera ya. 
1. Mi Khodon Bandar Lampung

Source : jajanjajanhemat
 

Banyak yang bilang, belum ke Lampung kalo belum mencicipi mi khodon. Ya, mi satu ini memang identik dengan Lampung. Berbeda dari mi kebanyakan, mi khodon punya tekstur yang lebih tebal dan besar mirip udon khas Jepang. Bedanya, mi khodon khas Lampung tidak disajikan dalam mangkuk besar. Mi khodon lebih sering dihidangkan di piring dengan siraman kuah kaldu ayam dan taburan ebi, ayam kampung, serta sayur-mayur yang menggugah selera.
Rumah makan mi khodon yang paling terkenal berlokasi di Jalan Ikan Bawal Nomor 22A, Teluk Betung, Bandar Lampung. Konon, rumah makan mi khodon satu ini sudah berdiri sejak tahun 1960-an. Itulah sebabnya, banyak orang yang merekomendasikan Mi Khodon Bandar Lampung sebagai tempat wisata kuliner yang wajib dikunjungi saat di Lampung.

Warung makan Mi Khodon Bandar Lampung dibuka setiap hari mulai pukul 13:00-19:00. Soal harganya, Anda tidak perlu khawatir. Seporsi mi khodon dapat Anda nikmati dengan harga mulai Rp15.000.
2. Pindang Meranjat Riu
Source : sajiansedap

Pindang merupakan sajian yang tidak bisa dilepaskan dari masyarakat Lampung. Salah satu menu pindang yang paling tersohor di Lampung ada di Pindang Meranjat Riu yang berlokasi di Jalan Pramuka-Rajabasa, Bandar Lampung.
Tempat makan yangmemiliki konsep pedesaan tradisional ini menyajikan aneka pindang yang dijamindapat membuat siapapun yang mencobanya ketagihan. Beberapa menu pindang andalanyang ditawarkan Pindang Meranjat Riu meliputi pindang kepala simba, pindang baung kepala, pindang iga sapi, pindang udang sotong, dan pastinya pindang patin.
Kuah pindang yang sedap dan segar berkat olahan rempah ditambah dengan potongan daging ikan yang tebal membuat para pengunjung selalu mampir ke warung makan yang buka mulai jam 10:00-22:00 ini. Harga pindang di warung Pindang Meranjat Riu ini dibanderol mulai Rp30.000. Cukup terjangkau, bukan?
3. Rumah Makan Khang Mengan Jejama
Source : travelerien

Rumah makan satu ini berlokasi di Jalan Raden Intan, Way Mengaku, Liwa, Lampung Barat. Di Rumah Makan Khang Mengan Jejama, Anda dapat menikmati berbagai hidangan lezat seperti ayam goreng, seafood, hingga aneka sup. Namun, ada satu hidangan unggulan Khang Mengan Jejema yang tidak boleh Anda lewatkan, yakni gulai taboh.
Gulai taboh pada dasarnya merupakan gulai ikan air tawar yang khas dengan rasa santan dan rempah khusus yang membuatnya memiliki kombinasi rasa asam, manis, pedas yang pas. Konon, gulai taboh dulunya hanya disajikan untuk para raja dan orang penting.
Kini, Anda dapat menikmati seporsi gulai taboh di Rumah Makan Khang Mengan Jejama dengan harga mulai Rp30.000 saja. Rumah makan favorit warga Lampung Barat dan sekitarnya ini lokasinya tidak jauh dari kawasan wisata Danau Ranau. Jadi, sehabis berwisata di Danau Ranau, pastikan Anda mengisi perut di Rumah Makan Khang Mengan Jejama.
Nah, itu dia tiga rekomendasi kuliner Lampung yang wajib Anda coba. Sebelum traveling ke Lampung, pastikan untuk memesan tiket pesawat Anda dari jauh-jauh hari. Masalah tiket pesawat, percayakan pada tiket pesawat murah Airy yang menawarkan kemudahan booking dan harga tiket terbaik untuk setiap penerbangan domestik. Klik di sini untuk mendapatkan penawaran harga tiket menarik dari Airy.

Monday, January 29, 2018

Awas, Jangan Menggunakan Bahu Jalan, Kecuali.........

Lajur di tol biasanya terbagi 3 bahu jalan (kiri), badan jalan, dan lajur untuk menyalip
Gambar diambil dari wikipedia 

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hai...hai.....
Kemaren saya mudik ke kampung halaman saya, Salatiga, dikarenakan sudah 2 bulan tidak pulang kampung. Sebenarnya ibu saya paham dengan kondisi saya yang sedang hamil muda, namun anak-anak yang ngedrel pingin ke Salatiga karena sudah kangen dengan saudara-saudara sepupunya. Ya, sudahlah saya terpaksa mengalah. Untunglah, Salatiga tidak terlalu jauh dari Semarang apalagi kalau melewati jalan tol dengan mobil pribadi, tidak terasa sudah sampai.

Bagi Anda pengguna jalan tol pasti tahu bahwa sekarang fasilitas pembayaran tol tidak lagi menggunakan uang cash, melainkan dengan kartu E-Toll. Biasanya, sebelum pergi suami yang membeli saldo kartu e toll di Indomart/Alfamart terdekat. Menurut saya lebih praktis seperti itu sih, kita jadinya tidak usah terlalu lama menunggu antrian membayar tol. Memang, benar seharusnya seperti itu. Beberapa negara maju juga telah menerapkan peraturan tersebut.
Saya suka sekali lewat tol meskipun tarifnya sekarang agak mahal, melihat pemandangan-pemandangan pepohonan yang hijau-hijau sangat menyejukkan mata. Atau kala pulang di malam hari juga pemandangannya sangat indah, terlihat kerlap-kerlip lampu dari kejauhan. Pernah juga sih saya dan suami melewati jalan lintas yang bukan tol, biar mengirit maksudnya he he  tetapi malah macet dan harus bersaing dengan bis-bis kecil itu yang sukanya ngebut. Bukannya ngirit malah ngorot.

Baca juga : Jalan-jalan ke Tol Salatiga-Bawen 

Pemandangan sekitar tol -dokpri

Di jalan tol juga ada berbagai karakter orang, ada orang yang patuh juga ada juga orang yang tidak disiplin. Ada juga orang yang mentang-mentang di jalan tol, mengendarai mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi diatas 80 km/jam. Kalau suami sih tidak pernah sampai segitu. Paling ya cuman 60 km/jam. Ada juga orang yang "nggremet" kayak siput di jalan tol mirip mobil pengantin ha ha. Untunglah ada lajur untuk menyalip.  Serasa pengamat transportasi ^^.

Kalau lagi di jalan tol sesekali saya memfoto pemandangan-pemandangan sekitar tol. Membaca-baca rambu-rambu yang ada di jalan tol seperti DILARANG MEMAKAI BAHU JALAN KECUALI DARURAT, DILARANG MEMBUANG BARANG APAPUN DI JALAN TOL, MAKSIMAL KECEPATAN 80 km/jam dll. Kalau tidak, saya sukanya menghapal beraneka macam mobil yang lewat di jalan tol, seperti misalnya mobil terios buatan mana sih yah, atau pajero itu buatan mana, mobil itu sama yang itu bagus mana?. He...he...terlalu kritis memang dan itu menarik untuk bahan pembicaraan selama perjalanan dengan suami. Biar dia juga tidak mengantuk.
Saya ke Salatiga hanya 1 hari saja,  hanya ingin menyenangkan hati anak-anak saja. Soalnya saya sudah berjanji sejak 2 minggu yang lalu untuk pergi ke rumah uti. Mereka juga kerap komplen kalau janji tidak ditepati. Mamah tu kalau janji tidak ditepati og gitu. Wes, pokoke mereka udah pinter berdebat deh. Sampai-sampai saya kewalahan.

Saya pulang dari Salatiga setelah Maghrib sekalian makan malam. Biar ngirit he he. Pulangnya saya melewati tol Bawen seperti biasa. Kalau lewat tol Semarang-Salatiga bisa ditempuh selama 1.5 jam. Nah, sore hari ketika melewati tol arah Semarang itu ada mobil pribadi yang jalannya ngebut dan menggunakan bahu jalan. Seperti yang kita ketahui jalan tol itu dibagi menjadi 3 lajur bahu jalan, badan jalan, dan lajur untuk menyalip. Padahal, bahu jalan itu diperuntukkan hanya untuk mobil-mobil yang darurat, seperti misalnya mobil mogok, ambulans, atau mobil yang terkena kecelakaan. Akan bahaya sekali apabila ketika Anda menggunakan bahu jalan dan ada mobil mogok yang diparkir di bahu jalan tersebut, bisa terjadi kecelakaan yang akibatnya bisa fatal. Untunglah, suami selama ini selalu patuh dengan tata tertib lalu lintas baik di jalan raya ataupun di jalan tol karena semua berbalik kepada kita juga. Jadi, jangan gunakan bahu jalan kecuali darurat ya guys.
Semoga bermanfaat ^^.












Sunday, January 21, 2018

Must Do Resolusi 2018



Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Welcome 2018.......
Lama tidak menulis blog, dikarenakan si empunya blog lagi terserang virus males. Malesnya sebenarnya ada alesannya sih...karena lagi hamil muda. Iya, alhamdulilah saya lagi hamil yang ketiga nih ...doakan lancar ya. Pokoknya selama sebulan ini aktivitas saya bangun tidur....melek sebentar....mengerjakan kegiatan rumah tangga.....tidur lagi...... persis kayak kehamilan sebelumnya. Ditambah lagi saya males ngapa-ngapain males dandan, malas mandi, dan sederet rasa malas yang tiba-tiba muncul. Pagi ini karena sudah bosen tidur saya jadi keinget PR arisan blog yang belum tertulis dan temanya adalah resolusi 2018 merupakan ide dari blogger kece dan pekerja kantoran yaitu mbak Lestari  yang merupakan salah satu founder dari komunitas Blogger Gandjelrel . Sudah lama sekali tidak kopdaran dengan mbak Lestari atau mbak Taro. Dia pinter fotografi lho. 

Di tahun 2018 ini saya mempunyai harapan semoga tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Menjadi istri, ibu lebih baik dari sebelumnya. Berpikiran lebih optimis dari sebelumnya. Nah, saya akan menuliskan beberapa resolusi 2018 ala saya : 

1. Lebih rajin menulis blog
Menulis blog bagi saya adalah sebuah kebutuhan. Ada kalanya rasa bosan melanda, namun saya berusaha merecharge batre saya karena menulis blog memiliki banyak keuntungan seperti memperoleh banyak teman dan juga bisa nambah-nambah uang jajan. Lumayan deh pokoknya. Sebenarnya tidak melulu uang sih alesannya, tetapi bisa jadi media curhat ^^.

2. Ingin mewujudkan impian si kakak : Membuat buku
Si kakak Lia sudah mulai suka menulis dan disamping itu dia juga sangat pintar menggambar kartun dan manga. Berbeda dengan saya yang tidak pandai menggambar apapun. Ini menurun dari ayahnya sebenarnya. Saya bisanya cuman menggambar pemandangan gunung. Dan itu tidak berubah sampai sekarang lho. Kalau saya ditanya saat ini, Anda bisa menggambar apa? Ya itu pemandangan dengan gunung 2 he..he....he.
Saya sekarang sedang berusaha mengumpulkan dan memilah tulisan-tulisan si kakak dan mengirimkan ke teman blogger juga. 

3. Ingin fokus dulu ke anak-anak 
Selama hamil ini saya ingin fokus dulu ke anak-anak terutama si kecil di dalam perut. Sebenarnya banyak juga pesanan seprei dan baju-baju, namun sementara ingin istirahat dulu. Saya tidak ingin terlalu setres memikirkan pesanan-pesanan. Mungkin saya ingin lebih nyantai dulu, menulis blog,  hangout dengan teman, dan aktif di pengajian-pengajian. Setelah melahirkan mungkin saya ingin memulai menjahit lagi.

Sekilas tentang Komunitas Blogger Gandjelrel
Komunitas ini merupakan salah satu komunitas menulis di Semarang yang didirikan oleh 5 orang blogger kece pada  tanggal 22 Februari 2015  yaitu Dewi Rieka, Lestari, Rahmi Aziza, Uniek Kaswarganti dan Wuri Nugraeni dengan label “Gandjel Rel (GR)”. Dengan membawa tagline (baca ngeblog ben ra ngganjel) artinya ngeblog supaya tidak ada yang mengganjal di dalam hati. Penamaan Gandjelrel diambil dari salah satu kue terkenal di Semarang yaitu roti Gandjelrel yang manis dan legit. Dengan harapan komunitas ini bisa memberikan kontribusi yang manis.
Saya bergabung di komunitas Gandjelrel tahun 2014 dan senang bisa menjadi bagian dari komunitas ini. Mulai dari tulisan yang agak amburadul dan sekarang udah mulai bisa dibaca he he semua berkat bimbingan para founder lho. Juga banyak pelajaran-pelajaran positif lainnya seperti bagaimana mengatasi klien dll. Terima kasih Gandjelrel....

Nah, itulah resolusi 2018 saya...bagaimana dengan kamu? Share di kolom komentar ya ....





Back to Top