Friday, June 19, 2020

6 Panduan Kesehatan Ala Dokter Reisa Broto Asmoro di Masa New Normal

Dokter Reisa Broto Asmoro (gambar diambil dari liputan 6.com)

Assalamualaikum temans, 

Masuknya Dokter  Reisa Broto Asmoro dalam Tim Komunikasi Publik Percepatan Penanganan Covid 19 memberikan warna baru dan angin segar bagi seluruh rakyat Indonesia termasuk saya. Kalau biasanya kita tiap sore hari memperoleh edukasi Covid-19 dari bapak Achmad Yurianto saja, kini kita juga mendapatkan info tentang sosialisasi kebiasaan baru di new normal life lewat dr Reisa Broto Asmoro . Saya akui saya sangat jarang update berita tentang Covid-19 karena terus terang sejak kemunculannya di bulan Februari 2020 membuat saya jenuh dengan berita seputar Covid-19. Jadinya, kalau sedang berada di depan televisi saya lebih suka menonton tayangan televisi yang berisi hiburan seperti misal acara memasak, TikTok, film-film drama, dan acara hiburan lainnya. Dengan adanya dokter Reisa ini saya jadi lumayan rajin melihat breaking news demi melihat dokter Reisa yang cantik, apalagi yang merasa kaum Adam ya. Hehe.

Apa saja 6  Panduan Kesehatan dr Reisa Broto Asmoro di masa new normal ? :

Jaga Jarak dan memakai masker bila keluar rumah

Virus Covid-19 bisa bertahan beberapa saat di benda-benda seperti gagang pintu, keybord komputer, mesin atm, uang dan benda-benda lainnya karenanya sebaiknya kita jaga jarak minimal 1-2 meter untuk penularannya karena jaga jarak terbukti sangat efektif untuk mengurangi penularan Covid-19. Selain itu jangan lupa untuk selalu memakai masker bila keluar rumah. Untuk masker kain lebih baik 4 jam sekali ganti.

Jangan memegang anak kecil dan bayi jika bukan orang tuanya sendiri

Karena ada sebuah kasus anak bayi yang terpapar Covid-19 akibat kontak fisik dari orang yang sebelumnya sudah terpapar Covid-19. Kasihan banget kan kalau ada adik bayi yang terkena Covid-19. Kita yang sudah berumur saja kesusahan kalau sampai terkena Covid-19. Dalam berita televisi pernah beredar, akhirnya bayi yang terkena Covid-19 meninggal dunia. Meski kita terkadang gemas melihat anak balita/bayi untuk sementara hindari kontak fisik dengan mereka ini.


Makan makanan dengan gizi yang seimbang

Ingat dengan jargon empat sehat 5 sempurna ? Karena Covid-19 ini saya jadi makin perhatian dengan suami dan anak-anak saya. Saya jadi lebih rajin masak dan jarang beli karena anak-anak di rumah otomatis pengeluaran jadi membengkak. Jadinya, saya harus pintar-pintar untuk membuat menu yang sederhana tetapi tetap memenuhi gizi empat  sehat lima sempurna.  Semuanya ada protein, karbohidrat, vitamin dan mineral. Bahkan, suami saya juga sekarang membelikan susu buat anak-anak. Padahal, sebelumnya karena mereka sudah besar-besar jarang minum susu formula. Makan dengan gizi seimbang akan bagus di masa pandemi Covid-19. Alhamdulilah, anak-anak jarang sakit. Sakitpun yang ringan yang masih bisa saya obati sendiri seperti pilek/flu misalnya.


Banyak minum air putih

Minum air putih disarankan 8 gelas sehari untuk dewasa dan 5 gelas sehari untuk anak-anak. Lima puluh persen tubuh kita adalah air karenanya tiap hari kita harus mengkonsumsi air putih untuk metabolisme tubuh.

 

5.      Istirahat yang cukup

Meski sudah makan makanan bergizi tetapi kita kurang istirahat sama saja zonk. Misalnya kita suka begadang tengah malam. Tidur kurang dari 8 jam dalam sehari sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh kita. Buntutnya kita bisa terserang penyakit lainnya seperti diabetes misalnya.


Olahraga teratur

Olah raga sangat penting juga untuk menjaga tubuh kita tetap bugar dan sehat. Jangan berlebihan juga ya...sesuaikan juga dengan kemampuan tubuh. Kalau olah raga yang mudah dan murah ya jalan kaki saja keliling kompleks kita misalnya. Jangan lupa pula bawa botol air putih atau yang sedang ngetrend sekarang itu infused water juga bagus. Oia, kalau kamu suka olah raga sepedaan kadang suka ngos-ngosan kan kalau pakai masker?Baiknya selama bersepeda, masker kalian lepas saja tetapi saat kalian ketemu dengan orang lain baru masker dipakai. Karena, berbahaya juga kalau sepedaan dengan memakai masker, bisa kekurangan oksigen.

Semoga saja dengan kemunculan dr Reisa setiap hari menjadikan orang Indonesia itu jadi lebih manut dan efek kedepannya Covid-19 bisa lebih cepat selesai. Mungkin itu juga yang diharapkan oleh Pemerintah Indonesia. Pemerintah sepertinya ingin agar kegiatan ekonomi bisa terselenggara lebih cepat, lantaran kalau tidak ekonomi Indonesia bisa terpuruk gara-gara Covid-19. Tidak hanya Indonesia bahkan negara besar seperti Amerika Serikat bisa terpuruk ekonominya di masa pandemi Covid-19. Banyak orang Amerika yang menjual rumahnya lantaran menjadi korban PHK karena Covid-19.

 


Friday, June 12, 2020

Be Happy and Love Your Self


Assalamu'alaikum temans,

Beberapa tahun ke belakang kalau kita dengar lagu-lagu yang bertemakan Self Love kebanyakan dari grup-grup Korea ya, semacam Blackpink, Exo, Mamamoo, BTS, NCT dan lain-lain kemudian makin lama makin menjalar ke Indonesia dengan keluarnya grup JKT 48 dan grup lainnya. Kebanyakan lagu-lagu mereka ini memiliki genre musik yang energik dan penuh semangat. Kemunculan JKT 48 juga sangat disambut gembira di Indonesia, apalagi para penggemar cowok ya. Sayapun suka banget dengan mereka. Tapi, nama mereka sekarang sudah agak meredup karena gonta ganti personil dan juga beberapa ada yang sudah menikah. 

Lagu-lagu yang bertemakan self love juga memiliki dampak yang bagus untuk pendengarnya. Karena ini bisa membangkitkan semangat hidup dan jadi lebih optimis menatap masa depan. Namun, sayangnya di Indonesia lagu-lagu yang melow tetap menduduki rangking pertama di youtube. Entahlah, mengapa kok kebanyakan lagu-lagu melow sangat laris manis di Indonesia, meskipun lagu-lagu bertema self love juga tetap menduduki tempat di hati pemirsa. Nanti kalian boleh cek di You Tube deh. Namun, itu setidaknya merupakan sebuah progress di Indonesia dengan adanya beberapa penyanyi yang mulai memasukkan ide self love ke dalam lagu-lagu mereka ketimbang hanya lagu-lagu bertemakan cinta.

Tragedi Bunuh Diri Michael Jackson, Witney Houston, Anthony Bourdain



Hasil gambar untuk whitney houston


Hasil gambar untuk anthony bourdain

Siapa sih yang tidak mengenal tokoh-tokoh diatas ini?Kaya, memiliki kedudukan, terkenal, namun mereka tidak bahagia dengan dirinya sendiri dan memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara mereka sendiri alias bunuh diri. Padahal, begitu banyak orang yang pingin banget seperti mereka. Memiliki banyak uang dan terkenal. Sayapun termasuk yang ngefans (bukan fans berat ya)  dengan lagu-lagunya Michael Jackson ikut sedih mengapa M.J. meninggal dengan cara yang tidak wajar.

Kalau dirunut banyak dari orang Amerika kebanyakan, dan artis Hollywood mereka lebih memilih untuk tidak percaya akan Tuhan alias atheis. Menurut mereka apa yang ada di langit dan bumi beserta isinya muncul karena kehendak alam bukan ciptaan Tuhan. Jadi, mereka hidup itu seperti tidak ada arah/lentera. Rata-rata mereka itu memiliki pola pikir bekerja sekeras mungkin bahkan sampai 24 jam dan setelah mendapat banyak uang mereka bersenang-senang/berfoya-foya. Tanpa mengenal Tuhan, hidup mereka dikeliling banyak harta namun gersang seperti tanaman yang tidak pernah disiram. 

Self  Love juga dapat diartikan dengan menerima dan menghargai diri sendiri. Mencintai diri sendiri alias Self  Love bagi beberapa orang sangat mudah untuk diucapkan tapi tidak mudah untuk dikerjakan di realita kehidupan mereka. Apalagi, jika mereka tidak memiliki support system yang tangguh seperti suami/istri yang baik ataupun latar belakang keluarga yang mendukung mereka menjadi lebih baik.

Menurut pendapat saya pribadi, untuk dapat mencintai diri kita sendiri kita harus mengenal diri sendiri dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan kita. Misal kita memiliki hobi menulis, menggambar atau menjahit kita harus mengoptimalkan hobi tersebut dengan baik sehingga bisa menjadi prestasi. Mempromosikan hobi tersebut ke media-media sosial kita pastilah lama-lama akan mendatangkan benefit yang akan bisa kita rasakan seperti mendatangkan uang, follower dan kepercayaan dari orang-orang. Hal itu tentunya akan dapat membuat rasa percaya diri kita bertambah bukan?

Satu lagi jangan bergaul dengan orang-orang yang memberi pengaruh negatif  kepada kita. 

Dalam sebuah hadist, Rasullulah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,”Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan pandai besi. Penjual  minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asap yang tak sedap (HR Bukhari 5534 dan Muslim 2628). Bergabunglah di komunitas-komunitas yang memiliki nilai positif untuk kita seperti komunitas menulis, menggambar dan menjahit misalnya. Least but not Last, cintailah diri Anda sendiri karena mencintai diri sendiri berarti menghargai ciptaanNya......

Friday, May 29, 2020

Kenali 5 Manfaat Membaca Bagi Anak, Untuk Meningkatkan Minat Baca


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Sudah beberapa tahun lamanya Indonesia memiliki minat baca yang rendah, bahkan termasuk terendah di Asia. Hal itu ditunjang dengan rendahnya daya beli akan buku. Menurut beberapa orang, daripada beli buku mendingan buat makan atau kebutuhan lainnya.

Dari data  UNESCO menyebutkan minat baca orang Indonesia hanya sekitar 0,001%. Itu artinya diantara 1000 orang, hanya 1 orang yang rajin membaca. Indonesia memiliki peringkat 60 dibawah Botswana untuk membaca. Sangat miris bukan?

Pemerintah Indonesia sudah berupaya untuk meningkatkan minat baca di Indonesia antara lain dengan mendirikan perpustakaan gratis, perpustakaan keliling dan membuat event-event festival literasi. Namun, hal itu nampaknya belum berhasil untuk mengkatrol minat baca orang Indonesia.

Minat baca yang rendah itu bertolak belakang dengan sebuah fakta bahwa rata-rata orang Indonesia kuat menatap/membaca gadget selama 9 jam dalam sehari. Bahkan kecepatan tangan memberi likes lebih cepat daripada kecepatan otaknya. Untuk berkicau di media sosial orang Indonesia terutama orang Jakarta juga terhitung lebih cerewet di bandingkan orang Jepang. Indonesia menduduki urutan nomer 5 untuk kecerewetan di media sosial. Bisa dibayangkan ilmu kurang, malas membaca dan itu bisa menjadikan Indonesia menjadi sasaran empuk masuknya berita hoaks dan provokasi.

Rupa-rupanya malas membaca itu sudah menjadi “penyakit” di kalangan orang Indonesia. Terkadang, belum selesai membaca sebuah artikel sudah dishare duluan. Padahal, artikel itu belum tentu benar. Hal itu saya alami sendiri pada masa pandemi Corona ini. Bahkan, karena saya tidak kuat dengan informasi hoaks seputar Corona di sebuah grup sekolah ibu-ibu saya terpaksa keluar grup tersebut. Bayangkan, setiap hari sebut saja ibu x mengunggah info-info hoaks seputar Corona. Beberapa kali sudah saya luruskan kalau itu hoaks. Dia malah berkilah "harusnya berterimakasih dikasih informasi". Hmm.....macam tak betul budak ni.  Padahal grup kita kan banyak. Bisa lebih dari 10 grup. Bikin puyeng bacanya. Apalagi, pas tetangga saya ada yang PDP Corona, saya membatasi diri untuk tidak terlalu banyak membaca berita seputar Corona, supaya tidak stress.

Untuk membangkitkan minat baca orang Indonesia saya rasa harus dimulai dari lingkup keluarga lebih dahulu. Anak kita terus tumbuh besar maka kita harus terus menerus menambah ilmu kita dari membaca buku terutama ilmu parenting/mengasuh anak. Saya sangat suka membaca lantaran juga dulu suka melihat Bapak saya suka membaca. Beliau suka membaca surat kabar. Kita langganan surat kabar Suara Merdeka. Terus saya suka meminjam majalah Bobo juga di tetangga. Karena menurut ibu saya majalah Bobo termasuk mahal kala itu dan ortu saya belum sanggup untuk membelikan. Kesukaan membaca saya tularkan ke anak-anak saya. Saya suka sekali membelikan mereka buku-buku cerita, buku dongeng, dan buku-buku tentang kepahlawanan.  Karena si kakak sudah remaja, maka saya belikan juga buku-buku motivasi dan novel-novel untuk meningkatkan rasa percaya dirinya. 

Mulai umur 1.5 tahun anak-anak mulai pandai bicara dan menirukan kata-kata kita. Itulah saatnya kita untuk membelikan buku-buku bergizi untuk mereka. Di usia tersebut anak-anak saya belikan buku-buku sederhana tentang binatang, buku tentang buah-buahan, buku sederhana tentang kerjasasama seperti buku  Halo Balita terbitan Dar Mizan yang berjudul Gajah Bersin ini. Anak saya yang balita sangat suka dengan buku itu. Dia berkali-kali minta diulang untuk diceritakan buku Gajah Bersin tersebut. Dari buku  anak belajar tentang warna, macam-macam binatang, buah-buahan dan belajar tentang kecerdasan emosional.

Si kecil saya Lisa dengan buku baru kesukaannya berjudul Gajah Bersin, bukunya hardcover jadi tidak bisa disobek.



Banyak manfaat yang bisa kita ambil dari membaca. Menurut Ayah Bunda 5 manfat membaca bagi anak adalah :

Prestasi

Berbagai penelitian menyebutkan, anak yang ‘terpapar’ bacaan sejak dini sebelum ia masuk sekolah akan lebih bertanggung jawab dan ‘tampil’ lebih baik di semua aspek pendidikan formal ketika ia di sekolah kelak. Tidak berhenti di sektor pendidikan formal, tapi anak juga memiliki bakat pembelajar secara umum di semua bidang.

Kemampuan berkomunikasi


Saat Anda membacakan anak cerita, dengan memperkenalkan berbagai tokoh serta berbagai ekspresi, anak jadi belajar berimajinasi dan menyerap banyak hal. Ini membuat kemampuan berkomunikasinya jadi lebih baik saat bersosialiasi dengan orang lain.

Kebutuhan

Terbiasa melihat dan mengalami sendiri bahwa membaca buku merupakan hal yang menyenangkan, maka ini akan menjadi suatu kebutuhan yang akan terus dicari anak sampai dewasa. Anak akan cenderung memilih buku sebagai hiburan, ketimbang televisi maupun gadget.

Solusi baru

Momen anak memasuki babak baru dalam hidupnya, misalnya potty training maupun masuk pra sekolah, yang mengharuskan anak bertemu dengan ritual atau orang baru, berpotensi bikin anak tertekan. Bantu ia mengatasinya dengan membacakan cerita dengan kasus yang mirip, sebelum anak akan menghadapi saat-saat tersebut. Ini bisa mengurangi kecemasannya.

Kemampuan berpikir logis

Membacakan anak cerita, selain membiasakannya berimajinasi, juga melatih anak berpikir logis dan kritis, memahami konsep sebab-akibat, dan belajar mengetahui nilai-nilai yang baik.

 

 

 

 

 


Tuesday, May 19, 2020

Maafkanlah Dirimu Bila Gagal Meraih Sesuatu

diambil dari psikologi indonesia



Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Cerita ini sudah lama sekali terjadi.
Waktu itu saya masih duduk di bangku SMA kelas 3 di sebuah kota kecil nan sejuk dan berhawa dingin kota kelahiran saya, Salatiga. Saya boleh dibilang murid "tengahan" dalam artian bodoh juga tidak, terlalu pintar juga tidak. Tapi, alhamdulilah saya selalu masuk ke sekolah-sekolah yang termasuk favorit di Salatiga seperti masuk di SMPN 2 Salatiga dan SMAN 1 Salatiga. Dalam hati saya selalu terpatri ingin selalu membahagiakan kedua orang tua saya. Saya selalu ingat ketika Bapak saya mengambil rapor, di rumah jantung saya dag dig dug dapat rangking tidak ya, dapat nilai berapa ya. Bapak saya sih orangnya santuy aja soal nilai, mau nilai berapapun yang penting bukan nilai merah alias nilai kebakaran. Jaman saya dulu kalau nilai jelek di rapot ya ditulis apa adanya dengan tinta merah. Kalau sekarang kebanyakan nilai dikatrol-katrol untuk menyenangkan orang tua. Kalau soal pelajaran, pelajaran yang paling saya sukai pada masa SMP dan SMA adalah bahasa Inggris. Sampai-sampai teman saya menjuluki guru bahasa Inggris itu sebagai bapak/ibu saya. 
Orang tua saya jarang menemani saya belajar semuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ayah saya bekerja sebagai PNS di Pengadilan Negeri Salatiga sedangkan ibu saya ibu rumah tangga dengan 5 orang anak. Saya memang agak kurang kasih sayang hu hu. Kasihan banget ya. Semua pelajaran saya pelajari sendiri secara otodidak. Saya jarang banget yang namanya belajar. Seringnya main terus sampai Maghrib, kalau belum dibawain sapu oleh ibu saya, saya belum pulang. Hehe. Masa kecil saya di kampung sangat menyenangkan untuk bermain. Waktu itu tanah masih lapang belum banyak rumah, jadi saya dan teman-teman masa kecil saya sukanya bermain di kebun tetangga yang luas sekali dan sekarang menjadi rumah sakit THT. Banyak kisah manis terukir disana.

Kisah Gagal Meraih PMDK 
Ketika saya SMP saya memiliki teman yang lumayan akrab, dia murid pindahan lupa pindahan darimana. Anaknya cerdas banget dan berprestasi. Begitu pindah sekolah saya dia langsung menduduki peringkat pertama di sekolah. Dan itu bertahan terus sampai kelas 3. Ketika SMA kita berbeda sekolah.
Hingga suatu saat waktu itu kelulusan SMA, saya mendapat kabar kalau teman saya tersebut, sebut saja namanya N meninggal dunia karena tidak bisa masuk PMDK. Kata kabar yang beredar si N tersebut mengidap penyakit jantung. Padahal kalau saya melihat si N itu kayak tidak punya beban gitu. Maksudnya orangnya santai gitu. Kaget benar saya ketika mendengar kabar tersebut.

Kisah Gagal Meraih Cinta
Di kampung saya Salatiga banyak banget kasus seperti ini. Ada laki-laki dan ada pula perempuan. Salah satu contohnya adalah sebut saja namanya Mas Dodo. Mas Dodo ini sudah memiliki gandengan yang sudah disetujui oleh keluarganya masing-masing. Mas Dodo pekerjaanya  biasa saja, hanya pesuruh sekolah. Gajinya tidak terlalu banyak, namun ketika pacarnya pingin kuliah dia sanggup kok menyekolahkan si pacar sampai selesai. Begitu si pacar ini selesai kuliah dan bekerja, si pacar ini cinlok dengan teman kerjanya. Hubungan mereka lalu putus di tengah jalan. Hingga sekarang Mas Dodo trauma dan tidak mau menikah lagi. Katanya takut kalau tidak bisa membahagiakan si calon nantinya dan dia cenderung jadi skeptis dengan dirinya sendiri.

Hidup itu penuh warna. Ada suka dan duka. Adakalanya kita berhasil meraih sesuatu, adakalanya kita gagal meraihnya. Jikalau kita gagal, jangan lantas putus asa dan terus menerus menyalahkan diri sendiri karena bisa berujung pada depresi. Kita harus menemukan suatu metode untuk menyembuhkan diri karena kegagalan tersebut yang disebut dengan Self  Healing.
Kita bisa merawat rambut, gigi, mata dan tubuh kita namun apakah kita bisa merawat pikiran dan perasaan kita ?

Apa itu Self  Healing ?
Self Healing adalah sebuah proses sederhana untuk membantu menyembuhkan luka batin dengan melibatkan kekuatan diri sendiri secara penuh untuk beranjak dan bangkit dari penderitaan. Tanpa bantuan orang lain, tanpa media apapun. Self Healing membantu kita mengenali pikiran dan perasaan negatif yang selama ini mengurung diri. Setelah mengenali dan menerimanya kita akan mampu mengurai satu persatu masalah yang membebani pikiran dan perasaan kita tadi. Tujuannya bukan mengingat-ingat luka yang telah berlalu, tetapi mengajak kitan untuk lebih memahami diri sendiri (diambil dari Pijar Psikologi.org).

20+ Free Self-Healing & Prunella Vulgaris Photos - Pixabay

5 Self Healing Ala Saya :

1. Banyak-banyak membaca Al Quran
Dengan sering-sering membaca Al Qur'an insya Allah pikiran jadi lebih tenang dan jernih dalam berpikir. 

2. Membaca Buku Psikologi
Bagi yang hobi baca-baca bisa juga nih dicoba. Membaca buku bisa menambah wawasan kita tentang berbagai hal termasuk masalah kita. Saya percaya setiap masalah pasti ada solusinya.

3. Memandang foto-foto keluarga dan anak-anak
Dengan memandang foto-foto keluarga saya, saya merasa seperti mendapat energi baru untuk setiap masalah yang ada di dalam hidup saya. Mengingat progress yang telah saya capai selama berkeluarga dengan suami dan mensyukurinya. Karena banyak juga lho teman saya yang hingga detik ini masih belum menikah.

4. Mendengarkan lagu-lagu/musik
Mendengarkan lagu bisa menjadi self healing yang patut direkomendasikan. Dengan mendengarkan lagu pikiran kita jadi lebih rileks dan mudah menerima masukan. Seorang pasien kanker di Amerika Serikat bisa bertambah peluang hidupnya karena mendengarkan lagu. Saya rasa rumah sakit di Indonesia perlu mempraktikannya ya supaya pasien tidak jenuh dan stress berada di rumah sakit.

5. Melakukan Me Time
Ada kalanya kita perlu sesekali Me Time dengan diri sendiri tanpa anak-anak dan suami seperti misal ke salon untuk cream bath atau berenang. Wah, pasti seru sekali kan? Sayang saya belum bisa nih kayaknya soalnya si balita saya belum bisa ditinggal lama-lama. Kayaknya saya harus lebih banyak bersabar nih. 

Maafkanlah diri kalian bila memang telah gagal meraih sesuatu. Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Terimalah itu sebagai kekurangan diri dan pandanglah ke depan. Jangan pandang ke belakang. 
Semoga bermanfaat ya.....

Tuesday, May 12, 2020

Ramadhan di Tengah Pandemi Corona

Rukun Puasa Ramadhan dan Syarat Wajib Ibadah Diterima - Umroh.com

Suasana Ramadan kali ini benar-benar berbeda untuk semua orang muslim di dunia, khususnya di Indonesia. Saya yang sebelumnya kalau keluar-keluar tidak pernah sekalipun memakai masker, sekarang tiap keluar rumah selalu memakai masker. Saya yang tadinya kalau habis pegang uang/bertransaksi jarang banget yang namanya cuci tangan, sekarang tiap selesai berbelanja selalu cuci tangan. Memang, adanya pandemi Corona sedikit banyak mengubah kebiasaan orang yang tadinya mungkin agak jorok dan kurang memperhatikan kebersihan jadi suka kebersihan. 

Ramadhan kali ini semua anggota keluarga saya mengikuti anjuran pemerintah belajar dari rumah, bekerja di rumah dan beribadah di rumah.

Memang, awalnya ada kejenuhan yang luar biasa karena adanya pandemi Corona ini terutama dari anak-anak ya. Mereka ingin sekali berkunjung ke utinya di Salatiga. Tapi kan itu tidak mungkin untuk sementara waktu ini, karena kita masing-masing zona merah. Dan lagi ibu saya sudah agak sepuh jadi rentan untuk menularkan atau ditularkan. Memang, bulan ini kita disuruh untuk banyak-banyak bersabar dan tawakal ya.

Untuk mengusir rasa bosan, anak-anak saya ajak masak, berjemur, bermain catur, mengaji, mengerjakan tugas online dan sore hari melihat tayangan pengajian di televisi. Saya rasa penting juga untuk mengajarkan keterampilan hidup seperti memasak ini pada anak-anak putri karena mereka tidak selamanya akan selalu ikut kita orang tuanya. Suatu saat mereka akan menikah dan punya suami, kalau mereka tidak diajarkan hal-hal kecil ini mereka akan kesulitan sendiri. Saya dulu juga buta sekali memasak, tapi untunglah ibu mertua saya dengan sabar mengajarkan memasak kepada saya. Dulu, kalau boleh jujur saya bisanya hanya masak mie godhog atau mie goreng. Disuruh ibu saya untuk belajar masakpun saya malas sekali. Ternyata bisa memasak itu sangat banyak manfaatnya seperti bisa mengirit pengeluaran dan suami juga tambah sayang. 

Saya sangat bersyukur di masa Pandemi ini anak-anak sehat. Sakitpun paling yang ringan pilek. Saya agak parno kalau harus pergi ke rumah sakit, anak-anak suka takut melihat para dokter memakai APD. Fyuh.

Quran Ramadan Ramadhan - Foto gratis di Pixabay

Ramadhan kali ini terjadi penurunan daya beli bagi masyarakat Indonesia. Untuk beberapa produk seperti kue lebaran dan baju-baju agak mengalami penurunan. Bahkan, beberapa    toko kue merumahkan beberapa karyawannya. Saudara ipar saya yang notabene menerima pesanan kue lebaran juga menurun drastis pesanannya di bulan ini. Persiapan Lebaran ini saya sudah membeli beberapa jenis kue dan untuk baju belum sempat keluar nih. Namun, yang pasti persiapan hati dalam menyambut hari Iedul Fitri, dimana hati kita kembali suci dan memaafkan kesalahan orang lain.

Anak-anak saya bahkan berceloteh lucu. Duh, kalau ga ada mudik nanti ga dapat angpao dari Budhe Arum, Uti, Pakdhe Budi dong ma. Hehe. Jawab saya silaturahmi kan bisa kapan saja dek, Insyaallah mereka selalu ingat kamu meski kamu tidak pulang. Mudik tetap ada tapi ditunda. Gapapa kan?

Biasanya kalau Ramadhan tahun-tahun yang lalu hari pertama saya biasanya berkunjung ke rumah mertua di Tembalang, dan tidur sehari disana dan paginya sholat Ied di masjid terdekat mertua saya. Agak siang saya pulang ke Salatiga, rumah ibu saya. Disana sudah berkumpul kakak-kakak saya dan adik saya berikut ponakan-ponakan jadi sangat ramai. Malam harinya main mercon, dan bikin heboh tetangga-tetangga hehe. Paginya saya dan keluarga "ujung-ujung" atau berkeliling saling maaf memaafkan ke saudara-saudara terdekat ibu saya. Selain itu bertemu dengan saudara-saudara saya yang dari Jakarta. Kemudian jalan-jalan ke Boyolali, tempat saudara-saudara ibu saya. Benar-benar berkesan. Bagaimana dengan Ramadhan kalian teman?

 

 

 


Back to Top