Thursday, July 28, 2016

5 Hal Yang Harus Anda Ketahui Tentang Pulau Eksotis Papua Part 2


Assalamu'alaikum wr. wb.

Dear temans,

XOXO kita bertemu  lagi....
Tentu kalian sudah menunggu-nunggu tulisan saya kan?
Mungkin ada diantara kalian yang belum paham arti dari XOXO. Eh, kemaren saya iseng-iseng googling tentang arti XOXO. X artinya cium, sedangkan O artinya berpelukan. Jadi, kalau Anda berpelukan kalau dilihat dari atas sekilas seperti huruf O. Begitulah asal usulnya kata XOXO. Get it?
Nah, karena kemaren ceritanya bersambung, maka saya akan bercerita lebih dalam tentang Papua. 

Papua adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di paling timur Negara Indonesia, pulaunya berbentuk  mirip seperti burung. Wilayah Papua sangat luas yaitu 890.000 Km² atau hampir 5 X luas pulau Jawa. 
Map of Papua
Google Map Pulau Papua


Papua merupakan salah satu provinsi Indonesia yang sangat kaya dengan sumber daya alam yang belum sepenuhnya tergali seperti hasil hutan, perkebunan, pertanian, perikanan pertambangan dikarenakan banyak fasilitas jalan yang rusak yang menyulitkan distribusi. Padahal, kalau banyak jalan-jalan baru dibangun di Papua, maka hampir dipastikan semua struktur di Papua akan maju, terutama pendidikan. Apalagi, banyak sekali potret-potret kemiskinan di daerah perbatasan Papua dikarenakan daerahnya sulit ditembus dengan sarana transportasi umum, satu-satunya sarana yang bisa menembus adalah pesawat dan itu biayanya mahal. 
Kalian pasti ingin tahu ada apa aja di Papua? 

1.  Papua terkenal dengan Raja Empatnya

Image result for papua raja ampat
Cantiknya Raja Ampat-getlostindonesia.wordpress.com

Image result for raja ampat papua diving 

Anda belum pernah ke Raja Ampat? Wah, sama dong. Saya baru tahu Raja Ampat yang elok juga dari situs-situs internet,, selebihnya melihat dari televisi dan cerita dari mulut ke mulut. Jika Anda melihat dari gambar diatas bisa dibayangkan begitu cantiknya Raja Ampat. Di Raja Ampat Anda bisa melihat hamparan kecantikan karang-karang, serta beraneka jenis ikan yang tidak ditemui di tempat lain, berdiving ria. Kalau Anda pergi ke Raja Ampat jangan lupa membawa obat nyamuk karena lokasinya yang jauh dari perkotaan serta kondisi alamnya berhutan-hutan.

Image result for raja ampat papua diving


Image result for raja ampat papua diving
Courtesy : Google.com
2. Mama-mama Papua pintar sekali membuat Nokenn
Noken adalah tas tradisional  khas papua yang multifungsi dibuat oleh ibu-ibu papua atau orang Papua menyebutnya mamak. Kemampuan membuat noken merupakan syarat untuk bisa menikah di Papua. Warnanya biasanya cerah ceria, kombinasi antara 2 warna atau beberapa warna seperti pink dan hijau. Noken yang berukuran besar juga bisa  dijadikan tempat/wadah hasil panen dari orang-orang Papua seperti umbi-umbian,barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-barang belanjaan, atau bahkan digunakan untuk menggendong anak. Sedangkan noken yang kecil, sama seperti tas pada umumnya digunakan untuk menyimpan barang-barang pribadi. Noken biasa menjadi hadiah/buah tangan  untuk para tamu khusus yang berkunjung ke Papua.



Noken Pemberian Adik saya 1 tahun yang lalu :)

3.  Papeda, Menu  Lezat Khas  Papua

Papeda merupakan makanan khas Papua yang sering diburu oleh para kuliner. Papeda terbuat dari tepung sagu dan biasanya didampingi dengan ikan tongkol dan sayuran. Papeda sangat banyak manfaatnya diantaranya adalah memudahkan saluran pencernaan, bagi perokok sangat disarankan untuk memakan papeda secara rutin karena akan membersihkan paru-paru, mencegah penyakit batu ginjal, sebagai prebiotik dan segudang manfaat lainnya.

Papeda dan sayur ikan bumbu kuning ~ Wikipedia 

4.  Papua juga punya kopi lho

Amole!
Pernah mendengar kopi dari Papua sebelumnya ?Namanya Amungme Gold Arabica Coffee. Seperti apa rasanya? Berikut liputannya.
img_0083

Picture taken from here
Our exclusive coffee beans grow
in the four highland Amungme valleys of Papua, Indonesia
namely called Hoea, Tsinga, Utekini and Aroanop.
It is grown from a special variety of Arabica coffee
that has been developed in the Papuan highlands for 40 years
and was introduced to the Amungme tribe in 1998.
Amungme Gold is 100% organically grown
and processed by the Amungme tribe,
fertilized using only nitrogen fixing trees
and natural forest materials,
such as natural mulches and composts.
No imported fertilizers and pesticides are used.
Amungme Gold is an effort to provide means
for the Amungme tribe to enter the world market system
and become self-sufficient in an extremely isolated area.
The coffee trees are planted side by side with food crops
in mixed and multi-story cropping system.
Amungme Gold has a full-body and is slightly acid.
It has a very distinct sweet aroma with mocha flavor and no after taste.

Kalau saya terjemahkan kira-kira begini :
Biji kopi eksklusif kami tumbuh di empat lembah dataran tinggi di Papua, Indonesia yaitu lembah Hoea, Tsinga, Utekini dan Aroanop. 
Kopi ini tumbuh dari varietas khusus kopi arabica yang telah dikembangkan di dataran tinggi Papua selama 40 tahun dan dikenalkan pertama kali kepada suku di Papua pada tahun 1998.
Amungme Gold 100% dikembangkan secara organik dan ditanam oleh suku asli Papua, dipupuk satu-satunya dengan tanaman bernitrogen serta material alami hutan seperti kompos dan multus. Tidak ada pupuk dan pestisida impor yang dipakai.
Amungme Gold merupakan salah satu upaya pemberdayaan suku Amungme untuk masuk ke dalam sistem pemasaran dunia dan menjadi mandiri di daerah yang sangat terpencil.  Pohon-pohon kopi ditanam berdampingan dengan tanaman pangan dan sistem tanam campuran dan bertingkat.
Amungme Gold memiliki "full body" dan sedikit asam. Kopi ini memiliki aroma manis yang sangat berbeda dan rasa mocha dan tidak ada "after-taste".

SERTIFIKASI ORGANIK
Kopi ini sudah melewati sertifikasi organik oleh organisasi CERES pada Agustus 2009 yang artinya bahwa petani-petani kopi telah berhasil menunjukkan pemahaman dan kepatuhan mereka dalam melakukan pertanian kopi secara organik. Inspeksi dilakukan secara berkala. 

Kopi Amungme Gold ini telah diekspor ke mancanegara oleh PT. Freeport Indonesia dan laris bak kacang goreng. Untuk dalam negeri agak susah diperoleh beruntunglah bahwa adik saya memiliki beberapa kenalan yang mempermudahkan untuk menjual kopi Amungme Gold ini. 

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Nama Barang : Amungme Gold Arabica Coffee 250 gram 
Berat : 250 gram/8.8 oz
Price/Harga per pack untuk pembelian 1 kantng : IDR/Rp.100.000,00
Untuk pembelian 2 kantong : IDR/Rp. 95.000
Harga belum termasuk ongkos kirim menggunakan metode berat/weight rate.
Anda juga bisa memesan dalam bentuk roasted / biji sangrai dengan harga yang sama.
Penulis novel remaja seperti Sitti Karina, Redaktur ANTV Uni Lubis merupakan salah satu dari sekian banyak penikmat kopi ini.

5. Tifa Alat Musik Papua
Tifa, wah jadi inget ponakanku namanya Tifa. Tentunya tulisan ini tidak bercerita tentang si Tifa ponakan saya dong. Melainkan Tifa alat musik khas Papua. Anda tentunya penasaran bagaimana sih bentuknya tifa. Tadaaaa.......
Image result for alat musik tifa
Alat Musik Tifa - Google.image
Tifa mirip dengan alat musik gendang yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. Alat musik Tifa tak hanya ada di Papua lho namun juga ada di daerah lain seperti Maluku. Tifa biasanya digunakan untuk mengiringi tarian perang khas Papua. 

Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai jasa pahlawannya dan juga saling menghargai perbedaan suku sebagai bentuk keragaman. Semoga Papua semakin maju. Happy Blogging!

Salam hangat,


Ningrum

































15 comments :

  1. Papua keren, dari dulu pengen banget ke Papua apalagi Raja Ampat, tapi masih harus nabung dulu hahaha...
    Makasih sharingnya ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak aku juga pengin nih..ada adikku juga disana..mau nabung dulu juga :)

      Delete
  2. Papeda trs makannya pake lauk ikan kuah kuning...hhmm...yummooo bsngeett

    ReplyDelete
    Replies
    1. enyak-enyak..belum pernah nyoba sih, tapi keknya enak ya mbak Muna

      Delete
  3. Udah pernah ke sana ya Mak? Keren banget ya pemandangan dan ciri khas daerahnya? Moga2 bisa ke sana suatu hari nanti aamiin

    TFS yaaa :)

    keluargahamsa(dot)com

    ReplyDelete
  4. Waaa sulungku lagi ada di sana nih, awal agustus baru pulang. Tapi sayangnya bukan jalan jalan :)
    Raja Ampat bagus banget yah

    ReplyDelete
    Replies
    1. ada acara apa nih mbak sampe jauh2 ke papua? iya mbak cantik dan eksotis

      Delete
  5. aku penasaran pingin nyobain pepeda sih... kayaknya mirip bubur kali ya.. tapi lengket kayak lem.. penasaran deh pingin nyoba pepeda.. kalo yang raja ampat .. hmm.. mehong banget katanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya lengket-lengket kyk bubur ...enak kali ya mbak ga usah dikunyah he3...

      Delete
  6. Waah kopinya...jadi ponhin nyobain, tapi harganya lumayan juga yaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak mahal..soalnya untuk komoditi ekspor juga, selain itu juga di dari papua ongkos transpornya mahal, sekalian untuk pemberdayaan suku amungme.

      Delete
  7. Papeda itu mirip-mirip kanji gitu yak...enak ya Mbak? Belum pernah nyoba Papeda.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak kyk bubur kanji gitu tapi kalo di papua dari tepung sagu mbak...

      Delete
  8. Saya punya Mbak Niken
    Ada hiasan buku cendrawasih nya juga. Tapi pas saya cuci bulunya rusak. Huhuhu...
    Jadinya rontok deh,
    Niken saya ya g bisa molor2. Bentuk awalnya kayak dompet kecil tapi kalau dipakai laptop segala macam bisa masuk

    ReplyDelete

Mana komentar HOREnya?..agar kita semakin akrab. Insya Allah pasti saya komen balik. Mohon maaf, karena banyaknya komentar spam, maka komentar yang masuk saya moderasi.
Terimakasih telah berkunjung^^



Back to Top