Wednesday, May 30, 2018

Berhati-hatilah Berkendara Memakai Gamis!

Hasil gambar untuk berkendara memakai gamis
Diambil dari : media.muslimah.com

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat berpuasa untuk yang merayakan :)
Dear pembaca,
Maaf  ya, lama tidak posting tulisan dikarenakan sibuk dengan anak-anak tes ukk. Maklumlah, anak saya yang nomer dua itu masih kelas 3 SD, belum bisa belajar sendiri. Si kakak sebenarnya sudah bisa belajar sendiri wong dia sudah kelas 1 SMP, tetapi ya itu belajarnya ekspres banget. Baru 10 menit sudah selesai. Sampai geleng-geleng kepala sendiri saya. Lho, kak belajar kok cuman 10 menit sudah selesai? Kalau disuruh ngulangi tidak mau.
Beda lagi modelnya dengan si adik, belajar itu harus dengan memegang sesuatu. Entah itu mainan, atau bolpenlah, dipegang-pegang, kalau tidak sambil coret-coret gambar di buku yang lain. Baru sebentar belajar sudah bilang,"Kapan selesainya?"
Pokoknya, kalau anak-anak lagi tes itu, saya sudah siap-siap kompres. Untunglah, si ayah bisa dikit-dikit membantu. Khusus untuk pelajaran-pelajaran sains. Seperti matematika, ipa, selebihnya semua ke saya.
Karena, keduanya sekolah di sekolah Islam jadi jadwal tesnya lumayan panjang. Saya pingin banget nanti sehabis mereka selesai tes mau pergi ke salon. Buat refreshing haha.

Nah, beberapa hari yang lalu tepatnya hari Sabtu, saya bukberan dengan mertua saya. Saya bertemu dengan ipar-ipar saya. Bukber di tempat mertua menjadi agenda rutin saya dan suami. Sebenarnya sih lebih enak bukber di rumah, menurut saya, karena bagi bumil seperti saya suka males keluar rumah. Apalagi kalau lewat Banyumanik itu seringkali macet, jadi saya suka bete sendiri. Tapi, buat nyeneng-nyenengin mertualah.

Kakak ipar saya (perempuan) bekerja sebagai guru di SMA Sultan Agung, namun rumahnya di Ungaran. Beliau bercerita kalau di perjalanan pulang di Banyumanik, dia melihat ada seorang ibu yang diboncengin suaminya memakai gamis. Ibu tersebut tidak menyadari kalau sebagian gamis tersebut masuk ke ruji-ruji sepeda motor. Sontak saja ibu tadi jatuh dari motornya dan mulutnya sampai sobek. Tidak tahu, kena apa. Untunglah, waktu itu tidak ada mobil yang berada di belakang motornya. Makanya, kadang kalau jemput anak-anak sekolah, saya lebih memilih untuk memakai celana panjang. Lebih aman soalnya.

Jadi ingat beberapa hari yang lalu, ketika saya meminta rujukan BPJS untuk periksa kandungan di sebuah klinik dekat rumah. Saya memakai gamis yang berkibar-kibar itu. Sebenarnya memakai gamis itu enak, lebih syar'i dan juga diperintahkan untuk wanita di agama Islam. Apalagi, kalau gamis masih baru gitu ya. Sama sekali ga nyadar waktu di jalanan. Waktu itu saya dibonceng suami. Untunglah, ada bapak-bapak pengendara Gojek yang memperingati suami saya. Dia awalnya di belakang saya. Kemudian, menyusul saya dan bilang ke suami,"Pak, gamis ibunya masuk ruji sepeda!"
Astaghfirullah, langsung saja saya singkap gamis saya. Dalam hati, saya berterima kasih kepada Bapak pengendara Gojek yang sudah menyelamatkan saya. Kalau tidak, apa jadinya saya. Syukur alhamdulilah, Allah SWT masih melindungi saya.

Sebenarnya tidak hanya gamis saja yang sih yang perlu kita perhatikan kala berkendara motor. Benda-benda seperti syal, slendang, bisa juga membuat kita celaka bila tidak berhati-hati.

Saran saya :

  • Lebih baik kalau Anda berkendara dengan memakai gamis jangan lupa memakai legging dan jangan membonceng dengan posisi menyamping atau lebih baik dengan posisi melangkah saja.
  • Kalau memang Anda pingin memakai gamis, ada baiknya Anda aware kala di jalan. Apalagi kalau Anda membawa buah hati Anda. Gamis Anda bisa Anda singkap, atau Anda beri peniti, nanti kala sudah sampai tujuan jangan lupa dilepas penitinya^^.
  • Memakai jaket bisa meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. 
  • Jangan lupa memakai helm untuk Anda dan buah hati. Meskipun jaraknya dekat. 
Semoga bermanfaat ya ^^. Selamat menunggu buka puasa yaa....





Monday, May 14, 2018

Jangan Takut Dengan Hantu, Nak

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Dear temans,
Beberapa bulan ini lagi booming dengan yang namanya tontonan dengan muatan horor seperti Pengabdi Setan, Danur, Jailangkung dll. Film-film seperti Pengabdi Setan bahkan sudah melanglang buana ke beberapa negara seperti Belanda, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dll. Film yang disutradarai Joko Anwar tersebut juga telah mendapatkan berbagai penghargaan di dalam negeri seperti di festival FFI dan beberapa penghargaan di luar negeri. Saya jujur belum pernah melihat film Pengabdi Setan ini dan baru membaca resensi ceritanya saja sudah membuat saya ketakutan. Awalnya, si kakak mengajak saya untuk nonton film ini, namun saya rasa belum waktunya untuk dia, anak remaja 12 tahun,  melihat tontonan seperti ini. Sebenarnya, film ini merupakan remake dari film dengan judul yang sama pada tahun 1980an. Kabarnya, film ini sempat membuat beberapa penonton kesurupan.

Hasil gambar untuk penghargaan pengabdi setan
Film Pengabdi Setan atau Satan Slaves di luar negeri 

Nah, mulai deh si kakak cerita dengan adiknya tentang film ini, kemudian tanpa sepengetahuan saya mereka melihat trailernya di Youtube, adiknya sampai-sampai nangis ketakutan. Langsung saja saya tegur si kakak ini yang suka banget ngusili adiknya.
Baca Juga : 5 Tips Membangkitkan Semangat Anak Usai Libur Panjang 

Adiknya ini kalau pulang sekolah kadang-kadang suka memberi "oleh-oleh" cerita bergenre horor ala anak kecil. Katanya ada temannya yang melihat hantu di kamar mandilah, atau cerita pocong, genderuwolah, kuntilanak dan lain-lain. Padahal, dia juga belum pernah melihatnya sendiri lho. Pernah, suatu ketika Lala ini sempat ketakutan kalau masuk kamar mandi. Tidak tahu kenapa kalau ke kamar mandi rumah itu dia merasa ketakutan. Mungkin, lantaran teman-teman di sekolahnya kadang suka nakut-nakuti pas dia di kamar mandi sekolah. Jadinya, kebiasaan itu sampai terbawa di rumah. Saya pernah jengkel waktu menghadapi hal itu. Namanya, rumah kompleks pastilah kamar mandi letaknya dekat. Tidak seperti orang-orang kampung yang memiliki tanah luas. Kamar mandi di kebun. Sudah pastilah ada rasa takut ketika ingin buang air kecil/BAK di kamar mandi. Nah, ini kamar mandi di dalam rumah masih saja ketakutan. Makanya, sekarang kamar mandi untuk anak-anak saya sendirikan dan saya rombak tampilannya dengan motif anak-anak sehingga mereka tidak serem kala masuk kamar mandi. Alhamdulilah, Lala sekarang tidak takut lagi masuk ke kamar mandi.

Memang, ada kalanya setelah melihat tayangan yang agak serem di televisi biasanya anak-anak suka takut dengan perasaan mereka sendiri. Mungkin, sama halnya dengan kita orang dewasa ya. Tetapi, saya dan suami selalu menasihati anak-anak untuk tidak terlalu takut dengan makhluk kasat mata seperti jin, setan dan lain-lain. Karena, mereka memiliki dunia yang sudah berbeda dengan kita manusia. Tidak mungkinlah bisa menyentuh dan mencelakai kita. Kalau yang di dalam film itu kan memang dilebih-lebihkan saja supaya orang tertarik untuk menonton. Selain itu saya biasakan mereka untuk sholat 5 waktu. Kalau kakaknya udah rutin sholat 5 waktu, kalau yang kecil ini masih oglangan kadang sholat, kadang tidak. Tetapi, kedepannya akan saya tingkatkan supaya rutin sholat 5 waktu.
Baca Juga : OPPO F7 Membuat Selfie Makin Indah

Saya biasakan setelah Maghrib anak-anak mengaji. Insya Allah, rumah yang diwarnai dengan hal-hal positif seperti sholat, mengaji dan lain-lain tidak akan terganggu dengan makhluk kasat mata tersebut.  Karena, sesungguhnya mereka itu sesuai dengan cara pandang kita juga. Kalau kita terlalu takut dengan mereka, justru mereka akan mendekati kita dan sebaliknya. Beberapa tetangga juga pernah cerita kalau di depan rumah saya katanya pernah ada "penampakan", namun saya yang tinggal di dalamnya alhamdulilah belum pernah ketemu, jangan sampailah. Saya malah lebih takut dengan orang nyata seperti pencuri/perampok ketimbang yang kasat mata itu. Bagaimana dengan Anda?


Semoga bermanfaat ^^. See you next time.






Thursday, May 3, 2018

5 Tips Membangkitkan Semangat Anak Usai Libur Panjang


Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat pagi semua :).....

Hari ini adalah edisi hari pertama libur di awal bulan Mei untuk  Lala, karena kakak kelas 6 UN. Pulang sekolah dia sudah tampak ceria. Dan kabar ceria itu dia sampaikan ke semua penghuni rumah. Ayahnya, si Kakak, Omnya yang kebetulan sedang main. Wah...pokoknya she looks very very happy. Beda dengan si kakak yang cenderung kalem, Lala ini lebih ekstrovert dan ceplas ceplos. Kalender di rumahpun dia, lingkari dari mulai awal libur yaitu tanggal 3 Mei - 13 Mei. Ayahnyapun sampai dibuat geleng-geleng kepala, "Lho kok tanggal di bulan Mei udah dilingkari ?? LOL. Siapa lagi kalau bukan Lala, Yah,"kata si Kakak.

Dan, seperti biasanya, tiap kali salah satu ada yang libur mestilah terjadi chaos, bukan saus ya?Alias kekacauan. Minggu kemaren pas si kakak libur panjang  karena kakak kelas 3 SMP libur, si kakak sambil ketawa ketiwi bilang ma adiknya,"Yeay, aku libur kamu enggak.

Sekarang gantian adiknya yang membalas dengan kalimat yang sama,"Yeay, aku libur kamu enggak.Si Kakak langsung bersungut-sungut, mendengarnya. Diapun makan pagi agak kurang bersemangat, karena biasanya mereka selalu bersama-sama. Makan pagi bersama, berangkat bersama. Cuma pulangnya yang beda. Makan bersama agaknya menciptakan chemistry yang baik diantara mereka berdua.

Lala ini anaknya supel. Dia sangat mudah bergaul. Jadi, kalau dia libur di rumah. Saya tidak perlu mencarikan teman, teman-temannya sudah berdatangan dengan sendirinya. Bahkan, kalau dia merasa kesepian, terkadang anak tetangga sebelah rumah yang notabene jarang keluar, dia panggil-panggil dia ajak main. Ada juga kejadian yang lucu di sekolah, dimana dia dipindah bangkunya  karena dia sukanya ngobrol. Dan, kejadian itu membuatnya sedih karena sudah terlampau akrab dengan teman sebangkunya. Makanya, saya seringkali berpesan pada Lala, kalau lagi belajar jangan ngobrol sendiri. Setelah saya perhatikan ternyata Lala itu mirip dengan Utinya (ibu kandung saya) yang suka banget ngobrol. Mungkin dia berbakat jadi guru ya. Di sekolah dia juga kerap dipilih teman-temannya jadi dirigen upacara, dan saya mendukungnya supaya dia belajar tampil di depan orang banyak.

Tetapi,  saya harus tetap mengatur waktu hariannya dengan baik. Supaya dia juga seimbang dengan waktu belajarnya. Saya seringkali bilang ke Lala. Main penting, belajar juga penting. Jadi, kalau saya pantau dia sudah mulai kecapaian bermain, saya suruh dia beristirahat, mandi dan makan sore. Maghrib televisi saya matikan. Waktu maghrib biasanya anak-anak mengaji dan belajar.

Masalah akan kembali muncul setelah libur panjang. Biasanya anak-anak jadi males berangkat sekolah. Karena full day school hari Senin, Selasa, Kamis, si Lala pulang sore begitu pula dengan si kakak. Saya harus pandai-pandai memompa semangat anak-anak supaya bersemangat ke sekolah diantaranya dengan :

  • Mengingatkan anak-anak untuk mencapai cita-citanya setinggi langit
Saya bilang ke anak-anak bahwa kalau ingin cita-citanya tercapai harus rajin belajar, rajin sekolah. Pastinya teman-temannya di sekolah juga sudah menginginkan kehadirannya di sekolah. Lagian, kalau anak-anak lain sudah sekolah, pastilah di kompleks juga sepi dan boring juga kalau di rumah terus menerus.
Hasil gambar untuk cita-cita gambar
Diambil dari google image

  • Membelikannya alat-alat sekolah baru misalnya kaus kaki baru, tas baru, sepatu baru atau buku tulis baru
Hasil gambar untuk alat-alat sekolah
Alat-alat sekolah-Google Image
Membelikannya hal-hal sederhana semacam kaus kaki baru atau buku tulis baru bisa memicu semangat anak-anak untuk semangat bersekolah. 
  • Tetap memberikannya latihan-latihan soal di waktu luang
Hasil gambar untuk latihan soal
Diambil dari Google image
 Libur UN ini bisa jadi kesempatan bagi orang tua untuk memberikan latihan-latihan soal. Alhamdulilah, dari sekolahnya sudah dapat latihan-latihan soal yang cukup untuk dikerjakan di waktu libur karena setelah libur sekolah masih ada 1 agenda tugas untuk orang tua yaitu tes kenaikan kelas. 
  • Jangan tidur terlampau malam
Tidur terlampau malam, diatas jam 9 misalnya membuat anak-anak jadi malas bangun pagi dan berangkat sekolah. Usahakan anak-anak tidur jam 8-8.30 malam. Kalau anak-anak saya biasanya jam 8.30 sudah mulai berangkat tidur.

Hasil gambar untuk jam tidur anak
Diambil dari Google Image

  • Membacakan kisah-kisah orang yang berhasil pada masanya
Hasil gambar untuk Bill gates
Bill Gates
Membacakan buku-buku inspiratif  tentang orang-orang yang sukses seperti Albert Einstein, Bill Gates, Alexander Graham Bell atau kalau dari tokoh Islam seperti Ustman bin Affan, Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Abu Nawas dll, bisa memicu semangat anak-anak untuk lebih semangat belajar dan sekolah tentunya.

Nah, itulah 5 tips dari saya, semoga bermanfaat. Selamat berlibur ya moms.....










Back to Top