Sunday, November 26, 2017

Ups....Mah, Aku Hujan-hujanan.....


Assalamu'alaikum Wr. wb. 
Bulan Nopember-Desember adalah puncak-puncaknya musim hujan. Jam 12 siang biasanya mendung mulai turun disertai hujan rintik-rintik. Hawa yang dingin menyeruak ke seluruh penjuru rumah termasuk kasur, aduh lihat kasur yang dingin itu membuat rasa kantuk saya meningkat tajam. Apalagi, anak-anak pulang sore semua. Nah, saatnya menyalurkan hobi tidur saya he he....Ups salah rewind-rewind.
Mosok lagi nulis tidur ga lucu dong......

Dua hari ini memang curah hujan di Klipang cukup tinggi. Biasanya sehari jemuran sudah kering, sekarang 2 hari baru bisa kering, itu saja terkadang disertai bau apek. Makanya,  saya sekarang  memberi pewangi banyak-banyak pada cucian. Kalau tidak membantu ya terpaksa saya cuci lagi. 
Saya sudah wanti-wanti dengan 2 anak perempuan saya untuk tidak berhujan-hujanan sebelum saya jemput. Baik dengan si kakak yang sekarang sudah remaja kelas 1 SMP  maupun adiknya yang kelas 3 SD. Keduanya saya beri nasihat agar berteduh di aula sekolah bila hujan datang. Jangan hujan-hujanan. Ingat pesan mamah ya. Mereka kompak menjawab "iya, mah". 
Lega dalam hati saya mendengar jawaban mereka, alhamdulilah mereka itu selalu patuh dengan orang tua pikir saya dalam hati. 

Hari Kamis pagi jam 7.30 biasanya saya berenang dengan teman-teman saya, namun tak tunggu-tunggu kok tak ada pesan WA masuk. Mungkin mereka lagi sibuk pikir saya. Lagian Kamis pagi cuacanya mendung, saya juga agak males keluar sih sebenarnya. Ha..ha....
Pura-pura lupa. 
Jam 08.00 teman saya WA : Bue, renangnya off dulu ya. Lagi astronot nih."
Saya : Opo to kui astronot ?? 😇
Teman : Dateng bulan bue...
Saya : Oalah.
Saya : Ya, udah to ndak usah berenang dulu...aku juga lagi kademen og. He...he...


Image result for hujan
Main hujan-hujanan
Setelah itu saya kembali dengan aktifitas rumah tangga menyetrika, bersih-bersih dan lain-lainnya. Waktu menunjukkan jam 12 siang. Peyutku udah keroncongan dari tadi. Terus makan deh. Huum ...paling enak memang masakan buatan sendiri. Setelah makan siang, saya selanjutnya sholat dhuhur. Alhamdulilah, Ya Alloh, terima kasih atas nikmat yang telah Engkau berikan pada hari ini. Nikmat sehat...nikmat bisa makan. Kedua hal itu mengapa ya kita kadang susah untuk mensyukurinya.

Jam 12 lebih sedikit, mendung sudah mulai merajai langit. Saatnya saya untuk memasukkan jemuran kemaren. Sambil menyanyi-nyanyi sendiri. Sepi banget kalau tidak ada anak-anak. Tidak lupa saya menutup jendela-jendela kamar, supaya tidak kemasukan air hujan. Dalam hati saya doakan anak-anak semoga hari ini diberi kemudahan dan kelancaran dalam menuntut ilmu. Saya kok jadi terharu ya. Sebagai orangtua hanya ini yang bisa saya lakukan untuk mereka, memberikan pendidikan terbaik dan  melihat mereka sehat itu sudah membuat saya bahagia.

Jam 1 si Kakak telepon kalau dia pulang jam 5 sore karena ada ekstra pramuka. Iya, nanti mamah jemput jam 5 ya. Kalau si adik pulang jam 3.30 sore. Keduanya sekolah di sekolah islam, disana menerapkan full day school jadinya pulangnya sore. Saya menjemput si adik terlebih dahulu, dan alhamdulilah semuanya beres dan sesuai harapan, meski disertai hujan. Istirahat sebentar setelah jemput si kecil sambil lihat TV. Kemudian, si kecil tak suruh mandi sore. Sebentar lagi gantian jemput si kakak nih. Untunglah, sekolahnya dekat. Sekitar 10 menit dari rumah. Hujan semakin lama semakin deras pada waktu itu. Biasanya saya menjemput si kakak jam 5 kurang dikit. Eh, baru saja ganti baju mau jemput si kakak. Ternyata, si kakak udah pulang basah kuyup. Dari ujung kepala sampai ujung kaki basah semua. Ya ampyun...tuing..tuing. Awalnya saya marah ...tetapi dalam hati, saya tidak bisa benar-benar marah karena kalau flash back ke masa kecil memang main hujan-hujanan itu enak lho. Besok jangan hujan-hujanan lagi, mamah harus nyuci baju kamu. Sepatunya juga basah. Hmmm....dasar anak-anak. Meski udah SMP tapi juga belum ndolor nih anak. 

Besok harinya....kejadian ini berulang. Gantian si adik yang hujan-hujanan. Padahal, dia melihat si kakak pas saya marahin lho. Hmmm.....
Enak kok mah hujan-hujanan. Iya, kamu yang enak. Mamah nih yang ga enak nyuci baju lagi. Padahal, biasanya dia tidak pernah seperti ini. Selalu patuh. Mungkin dia penasaran ya lihat si kakak hujan-hujanan. Aku enggak pusing kok mah hujan-hujanan. Seger katanya. Memang sih saya pernah melihat sekilas kalau tidak salah di on the spot, bahwa ada sebuah penelitian di luar negeri kalau air hujan itu malah bagus kok untuk kesehatan. Asal ya, jangan lama-lama. Malah bikin kebal penyakit lho. Tidak tahu ya penelitian itu benar apa tidak ya. 











                                               






Sunday, November 19, 2017

Yuk Moms Budayakan Makan Ikan !


Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Hai semua .....
Rasanya sudah lama nih  blog ku ini tidak terisi. Maklumlah emak-emak rempong. Apalagi nih musim hujan hawane pingin tidur terus hi..hi....Kadang malam gitu anak saya yang kecil minta ditemenin tidur habis itu kebablasen tidur malahan. Cuci piring tidak kepegang ..Tidak buang sampah, akibatnya tikus datang. Hadeh. .Atau kalau tidak ya ada kegiatan di luar yang cukup menyita waktu yahhh ga jadi lagi menulis blog deh.

Nah, minggu yang lalu saya mengikuti arisan PKK tahu kan moms ?Meski ga aktif-aktif amat tapi saya sebisa mungkin dateng apalagi kalau tidak ada acara keluarga. Minimal  yang deket-deket gitu saya dateng. Ga enak kan kalau enggak dateng. Untuk mempererat kekerabatan ma tetangga juga. Karena, kita makhluk sosial maka kita selalu membutuhkan orang lain, dan tetangga adalah orang yang  terdekat dengan kita setidaknya tetangga  kiri dan kanan kita dan yang berada di depan kita. Itu kata bu RT kemaren lho moms. Uhuk. 
Dulu, saya sempet dag dig dug juga soalnya suami juga masuk bursa calon pak RT tahun kemaren. Tidak kebayang kalau kepilih jadi bu RT. Soalnya saya belum siap menerima kritikan. Takutnya enggak kuat terus resign he he. Aduh kok jadi out of topic nih.

Jadi ceritanya kemaren Bu RT bilang kalau beliau dapat oleh-oleh dari pertemuan RW bahwa anak-anak kita harus sering makan ikan. Tahu kan moms ikan itu proteinnya kan banyak nih, mengandung omega 3 yang sangat baik untuk pertumbuhan otak anak kita. Ternyata eh ternyata ya moms, ikan yang banyak mengandung omega 3 adalah ikan bandeng lho bukan ikan salmon seperti yang sering kita baca. Memang sih ikan bandeng itu banyak durinya. Untuk mensiasatinya biasanya anak-anak saya pilihkan ikan bandeng yang bagian perut. Biasanya, dibagian itu durinya tidak terlalu banyak. Jujur, dari sekian banyak ikan menurut saya bandeng yang paling enak. Nomer 2 saya suka ikan lele,. Nomer 3 ikan nila,  Nomer 4 ikan kakap,  Nomer 5 ikan mujair. Itulah top 5 ikan kesukaan keluarga saya lho. 

Saya juga tidak terlalu suka makan bandeng yang dipresto, menurut saya kok lebih enak ikan bandeng segar ya. Biasanya, anak-anak suka ikan bandeng yang dibumbu semur. Saya juga memasaknya tanpa micin lho moms, jadinya bener-bener sehat. Alhamdulilah, anak-anak suka dengan masakan ikan bandeng dibumbu semur. Biasanya, masakan saya tersebut selalu ludes habis dimakan keluarga saya. 

Nah, apa aja sih yang terdapat dalam ikan bandeng? 
Image result for ikan bandeng
diambil dari manfaat..co.id 

Bandeng menyediakan 116% vitamin B, yaitu 12, 44% niacin , 24% vitamin B6,  dan 15 persen asam pantotenat. Food and Nutrition Board of the Institute of Medicine merekomendasikan untuk orang dewasa untuk seri ng mengkonsumsinya. Keempat vitamin jenis vitamin yang disebutkan diatas adalah dari anggota vitamin B kompleks, yaitu jenis vitamin larut dalam air, yang berperan penting untuk metabolisme, fungsi sistem saraf pusat, kesehatan kulit, dan DNA, hormon dan pembentukan sel darah merah. Bandeng juga mengandung jejak riboflavin, asam folat, dan vitamin A. 

Memang sih ikan bandeng ini punya kelemahan seperti banyak duri. Kita harus benar-benar teliti benar sebelum memberikannya kepada anak-anak. Atau kalau Anda memiliki panci presto duri ikan bandeng bisa dibikin empuk dan lunak. 

Nah,  moms jangan lupa untuk memasukkan ikan ke dalam menu-menu sehari-hari anak-anak kita. Kita pastinya ingin anak-anak kita tumbuh cerdas seperti halnya orang-orang Jepang yang sering banget mengkonsumsi ikan. 



Friday, November 10, 2017

Mati Air 7 Hari Gimana Rasanya ?



Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Pernahkah Anda merasakan segarnya mandi dengan air yang berlimpah di bak mandi Anda? Segar sekali bukan. Kala itu rasanya dunia milik sendiri. Byar..byur ..byar...byur. Entah habis berapa gayung/berapa liter air dalam sekali mandi. Jika satu gayung diasumsikan dengan 1 liter air. Maka rata-rata orang dalam satu hari menghabiskan 12 liter air untuk mandi saja. Itu belum termasuk keramas lho. Belum lagi untuk kebutuhan lainnya seperti mencuci baju, gosok gigi, minum, buang air kecil, buang air besar, mencuci mobil dan lain-lainnya. Tanpa makanan orang bisa bertahan seminggu atau lebih, tanpa listrik manusia tetap bisa beraktifitas meskipun terbatas, dan tanpa air manusia hanya bisa bertahan beberapa hari saja karena 70 % tubuh manusia adalah air.



Image result for mati air
Mati air deh 



Nah, inilah yang saya rasakan dalam beberapa hari ini. Tepatnya sudah 7 hari air PAM di komplek perumahan saya mati semenjak hari Sabtu. Sebenarnya sudah lama sekali air tidak mati dan selalu lancar setidaknya selama setahun ini. Mendadak sepulang dari aktivitas olah raga senam, saya mendapat kabar dari suami kalau airnya tidak nyala. Malam hari suami "menghadang" air datang. Keran dinyalakan semua. Tak setetes airpun masuk ke bak mandi kami. Dan, yang paling parah ternyata tandon juga sama sekali tidak ada air. Alamat tidak bisa mandi inih. Ya, udahlah solusi pertama adalah membeli air, mandi di mushola, atau mandi di tempat teman. Pada hari Minggu air juga belum mengalir, biasanya anak-anak semangat kalau diajak pergi ke rumah utinya di Banyumanik, namun kali ini mereka sedang pingin di rumah karena minggu kemaren sudah main ke mertua. Jadi, hanya suami saya saja yang pergi ke rumah mertua karena ada suatu urusan.

Biasalah kalau hari Minggu kami mandinya agak siangan. Saya melihat bak mandi masih ada air cuman 1 ubin. Pastilah, jumlah itu sangat minim untuk kebutuhan mandi. Entahlah waktu itu kok saya tidak kepikiran mandi di tempat mertua saja.  Menunggu mobil air lewat juga tidak kunjung datang. Karenanya saya kemudian berinisiatif untuk mandi di mushola tempat si kecil sekolah. Untunglah, sepi musholanya. Saya mengajak anak-anak mandi di mushola tersebut. Rasanya segar sekali.


Beginilah rasanya bila tidak ada air. Aktivitas rumah tanggapun jadi kacau. Hari 1 dan ke dua saya masih stress memikirkan air. Daripada stress, sayapun lama-lama terbiasa dengan air yg minim ini. Tiap hari saya membeli air sekitar 20-30 ribu sekali beli. Anggaran belanja jadi naik ini hufff. Kemudian baju-baju saya laundri. Menurut berita yang saya  dapat, matinya air di Klipang dan sekitarnya ini terjadi karena berkurangnya debit air, akibat musim kemarau. Sampai hari ke 4 air sama sekali tidak mengalir. Tetapi, untunglah selalu ada mobil air yang lewat untuk menawarkan air. Saya dan suami hanya bisa bersabar menunggu air mengalir. 


Alhamdulilah, tetangga-tetangga saya orangnya baik-baik. Ada tetangga sebelah rumah yang memiliki sumur dan beliau merelakan air dari sumurnya untuk disalurkan ke tetangga-tetangga yang membutuhkan. Namun, saya lebih memilih beli air saja, soalnya saya males angkat junjung ember dari depan ke belakang rumah. Meskipun mobil air biasanya dateng agak siangan sekitar jam 12 an. Hari ke 5 air mulai mengalir setetes demi setetes kemudian berhenti sampai sekitar jam 9. Setelah itu tidak mengalir lagi. Duh, sumpah kami sudah mau putus asa dan pingin pindah rumah saja. Dalam sholat saya sertakan doa semoga air segera mengalir. Di hari ke 6  alhamdulilah malam harinya turun hujan yang lebat, sehingga bisa menambah debit air. Sayapun tidak kelupaan untuk menadah air hujan. Lumayanlah bisa buat mengguyur setelah habis BAB dan BAK. 



Hari ke 7 (hari ini) jam 4 pagi suami sudah membangunkan saya dan memberi kabar kalau air di keran depan rumah sudah mulai mengalir, meskipun tidak deras. Suami saya selanjutnya mengangsu air untuk dimasukkan ke bak mandi dan  dapat terkumpul 1 bak mandi.  Setelah sebelumnya hanya 1 bak yang terisi kini ada 2 bak mandi yang terisi. Kamipun jadi semangat. Sayapun mencuci baju-baju anak saya. Alhamdulilah rasanya penuh syukur kepada Allah SWT bisa mencuci baju dengan sukses. Mati air selama 7 hari memberikan pelajaran kepada saya untuk tidak suka membuang-buang air dan mematikan keran air bila tidak digunakan. Semoga air di rumah Anda lancar selalu yaa. 







Back to Top