Wednesday, July 1, 2020

Traveling Dengan Honda Bebek Adalah Permata Pengalamanku

honda bebek jadul (gambar diambil dari gridoto.com)

Assalamu'alaikum wr. wb. temans,

Saya memang hobi dengan yang namanya traveling alias jalan-jalan. Setiap akhir pekan sebelum pandemi Corona, biasanya saya pergi keluar jalan-jalan dengan suami dan anak-anak. Biasanya sih pergi jalan-jalan ke tempat wisata, ngemall atau makan-makan di luar. Jalan-jalan itu bisa menghibur hati dan juga melepaskan stress yang kita miliki. Selain itu juga bisa merekatkan bounding antar anggota keluarga lho. Jalan-jalan saya sementara ini yang paling jauh ke Telogo Sarangan naik mobil haha. Bagi saya itu sudah jauh banget lantaran sudah melewati Jawa Timur. Pingin banget sih keluar negeri/umroh bareng keluarga besar gitu. Kalau suami saya sudah lumayan sering ke luar negeri seperti Singapura dan Australia tetapi karena urusan pekerjaan bukan murni travelling. Semoga nanti impian saya tersebut bisa kesampaian.

Awalnya saya menyukai traveling dikarenakan ayah saya yang suka banget ngajak saya jalan-jalan dengan honda bebeknya itu. Honda motor bebek di tahun 80-90an merupakan motor favorit orang pada jamannya. Memiliki honda motor bebek adalah sebuah kebanggaan dijaman purba itu (eh maksudnya tahun 80-90an). Bersama ayah, saya telah beberapa kali menempuh perjalanan panjang di luar kota kelahiran saya Salatiga. Seperti ke kota Solo dan Jogja. Bahkan, beberapa tahun sebelum beliau tiada ayah saya pernah mengunjungi teman kuliahnya di Malang, Jawa Timur. Waktu itu beliau tidak membawa jaket tebal. Aduh, ayah saya memang cuek banget orangnya. Kalau capek berhenti dan tidur di mushola/masjid. Sampai-sampai teman ayah saya tadi membelikannya jaket. Ibu saya yang agak kelimpungan karena ketika berangkat ke Malang tersebut ayah saya tidak meninggalkan pesan apapun ke ibu dan anak-anak hingga lima hari tidak pulang ke rumah. Ketika akhirnya pulang, sebenarnya ibu saya hendak marah kepada ayah tetapi tidak tega dan melupakannya ha ha.


Road Trip" Naik Motor, Siapkan 6 Hal Berikut Ini Halaman all ...
jalan-jalan naik motor (diambil dari travel.kompas.com)

Ayah saya mengajarkan anak-anaknya untuk mandiri baik untuk anak laki-laki ataupun anak perempuannya termasuk saya. Saya masih ingat benar ketika saya mendaftar SMP saya disuruh mendaftar sendiri ke SMPN tersebut. Kata ayah saya letak SMPN itu kan dekat dan bisa terjangkau dari rumah dan sayapun lalu mendaftar sendiri. Memang dekat sih dari rumah saya sekitar 500-700 meter tetapi saya kan pingin banget ditemani ayah saya. Akhirnya, kakak perempuan saya yang menemani mendaftar di sekolah tersebut. Duh, kalau ingat masa itu. Tidak seenak anak-anak jaman sekarang. Anak sekarang kena panas sedikit sudah mengeluh. Pulang sekolah mintanya dijemput atau naik gojek. Dari SD sampai SMA saya biasa jalan kaki ke sekolah. Itupun beramai-ramai dengan anak-anak tetangga dan serunya tidak terasa jauh. Berangkat dan pulang sekolah dengan jalan kaki saya nikmati, bahkan terkadang hujan-hujanan dan itu asyik banget. Meskipun, setelah itu ibu saya sempat marah dan bilang “kenapa sih tidak menunggu hujan reda?”.

Kisah saya yang lain bersama honda bebek punya ayah adalah saya pernah ke Solo sendirian dan pergi jalan-jalan ke Ungaran naik honda bebek. Sepanjang perjalanan saya melihat pemandangan Solo yang waktu itu masih banyak sawah dan lahan hijau. Waktu itu saya lulus SMA. Mungkin sekitar tahun 2000. Padahal, Honda Bebek tersebut karena termakan usia lama-lama jalannya agak pelan seperti siput. Hehe.

Solo travelling saya dengan honda bebek punya ayah ini benar-benar berkesan dan merupakan permata pengalamanku. Tiap kali saya naik sepeda motor bebek itu jiwa saya merasa bebas seperti burung dan saya bisa melihat berbagai pemandangan sepanjang perjalanan. Namun, sayangnya saya tidak memiliki kamera di saat itu. Waktu itu juga belum ada handphone yang bisa untuk selfi-selfi, bisanya cuman untuk menulis sms, membalas sms, dan menelpon. Jadi ya, maaf ya saya tidak menampilkan foto-foto saya.

 

 

 

 

 

 


3 comments :

  1. honda tua itu masih ada sampai sekarang , mbak.
    sekarang juga saya masih suka berkendara motor honda seperti punya ayah mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas..aku jg punya kmrn malah kujual n yg mau beli buanyak ternyata...kyke msh pd suka

      Delete
  2. Saya juga dulu punya, tapi karena pindah rumah & ga ada yg urus akhirnya saya jual ke temen, murah banget jualnya :( padahal kalau disimpen sekarang udah jadi barang antik itu banyak yg nyari buat koleksi

    ReplyDelete

Mana komentar HOREnya?..agar kita semakin akrab. Insya Allah pasti saya komen balik. Mohon maaf, karena banyaknya komentar spam, maka komentar yang masuk saya moderasi.
Terimakasih telah berkunjung^^



Back to Top