Showing posts with label Nyinyir. Show all posts
Showing posts with label Nyinyir. Show all posts

Sunday, July 31, 2016

Si Nyinyir Pasti Berlalu


Assalamu'alaikum wr. wb.

Dear pembaca setia Blog Mama Lala,
Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga kalian selalu dalam keadaan baik dan sehat. Hei...hari ini hari Senin ya?Ayo semangat...jangan mentang-mentang habis liburan terus loyo kerjanya. Cheer up okay....

Hari ini saya  mau bercerita tentang si Nyinyir, nih.
Kalian pastinya pernah ya dinyinyirin orang kan? Atau mungkin sama sekali tidak pernah. Atau mungkin kehidupan kalian terlalu flat, bahkan tidak pernah ada masalah? Mungkin enggak ya...eng..ing..eng
Namanya  kehidupan baik di lingkungan kerja atau pun dalam kehidupan ibu rumah tangga kayak aku gini pastilah ada yang namanya Si Nyinyir. 
Kalo dalam kamus google si nyinyir itu diartikan sebagai :

"orang yang selalu mengkiritik terus menerus seseorang dengan kata-kata pedas"

Di komplekku ada orang kayak gini nih (untungnya dia gaptek tidak pernah buka-buka medsos termasuk blog..aman-aman, kipas2). Dia tuh sukanya protes dalam banyak hal di arisan dawis atau pkk nyaingin ibu RT. Ibu RTnya aja adem-adem aja dianya yang heboh. 
Kalau bicara sukanya ngomong yang gedhe-gedhe, merasa dia orang yang paling kaya, merasa sekolah anaknya paling baik, paling benar dan paling-paling semuanya. Dia itu orangnya biasa-biasa aja, tapi heranya kalau bergaul dengan orang-orang yang high level.


Suatu saat pernah dia bercerita kepada saya  kalau anaknya nanti kalau SMP mau disekolahkan di sekolah islam yang mahal Al-Azh*r. Weleh, nyatanya sekarang anaknya ketika SMP masuk di SMP negeri (biasa ngomongnya aja yang gedhe).
Sayapun enggan untuk menanyakannya soal itu, ya sudahlah toh tidak menguntungkan apa-apa buat saya. Ya kan readers? Saya memang tipikal males mengurusi orang-orang kayak gitu.

Dulu saya sempet deket dengan si Nyinyir ini, orangnya memang supel sih yang mirip kayak saya lah (he3). Ternyata, di belakang saya dia suka sekali menceritakan kejelekan saya, bahkan teman-temannya sendiri. Perlahan-lahan saya mulai menjauhinya. Lebih baik tidak usah terlalu dekat dengan teman semacam inilah. Masih banyak teman-teman lain yang  lebih baik kata suami saya. 

Suatu hari di tempat saya ada pemilihan RT baru. Seperti biasa banyak orang yang males banget untuk dipilih menjadi RT, sampai suatu hari akhirnya terpilihlah kandidat RT baru. Itupun melalui negosiasi yang alot, akhirnya Bapak dan Ibu X mau terpilih sebagai RT. Seperti biasa si Nyinyir dan geng Nyinyirnya selalu mengkritisi kebijakan-kebijakan ibu X sebagai RT baru. Mungkin kalau Pak Gus Dur masih hidup beliau akan berkomentar :Mbok wis sudahlah tinggal manut aja, gitu aja kok repot. Jadi RT itu juga susah loh. Sudah kerja bener masih saja dikritik, apalagi kalau kerjanya tidak bener. Sampai-sampai akhirnya karena sudah tidak tahan dengan mereka Bu RTnya resign. Hmm..hmm..dunia-dunia kalau tidak kayak gini tidak ada cerita ya.

Seandainya kalian pernah dinyinyirin orang, tidak usah terlalu dipikir  just wait and see saja, yang terpenting adalah kalian selalu berbuat baik dengan orang lain dan tidak merugikan orang lain. Keep positive!!




Image result for si nyinyir
Very Nice Quote I Found from Google


Salam hangat,


Ningrum 








Back to Top