Showing posts with label kejahatan di hari raya. Show all posts
Showing posts with label kejahatan di hari raya. Show all posts

Sunday, June 12, 2016

Waspada Kejahatan Jelang Hari Raya

Image result for kejahatan kartun


Assalamua'laikum wr.wb.

Dear temans,

Gimana kabarnya?Puasanya belum bolong kan?Alhamdulilah.
Jelang hari raya biasanya kebutuhan kita akan sandang, pangan cenderung meningkat. Apalagi ditunjang dengan naiknya harga kebutuhan-kebutuhan pokok.  Kenaikannya lumayan signifikan, seperti pada telor, ayam, gula pasir,  tentunya juga daging sapi (yang harganya tak kunjung turun). Untungnya saya dan suami tidak terlalu suka daging sapi dan tidak pintar masak daging.  Jadi ya, jarang beli deh.  Paling beli yang sudah mateng di warung Padang, kalau pas pengin he..he.. 

Image result for kenaikan harga kebutuhan pokok gambar
Hari raya pasti diiringi dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok

Selain itu juga kebutuhan untuk tampil cantik di bulan Ramadhan seperti baju, sepatu, aksesoris seperti jilbab dan aneka fashion lain meningkat dengan tajam di bulan ini.  Dalam agama Islam sebenarnya tidak ada kewajiban untuk membeli baju-baju baru di bulan Ramadhan, justru yang paling baik adalah peningkatan sisi religius kita sebagai umat muslim. Apakah setelah ramadhan ibadah kita semakin rajin, baik itu untuk sholat wajib, atau hal-hal yang disunnahkan oleh Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. 

Tuntutan akan kebutuhan pokok dan tampil cantik di bulan Ramadhan rupa-rupanya telah menjadi tradisi jelang hari raya.  Karenanya, bagi orang-orang yang (maaf) kurang mampu dan memiliki "pikiran pendek" membuat mereka melakukan kejahatan (kriminalitas). Hal ini benar-benar terjadi pada saya beberapa hari yang lalu.  

Cerita yang terjadi pada saya :

Ceritanya Sabtu kemaren,  saya mengaji bersama teman-teman liqo' saya. Pengajian dimulai jam 8 pagi.  Agendanya hari itu adalah mengkhatamkan Alqur'an karena berkenaan dengan bulan Ramadhan. Saya didaulat sebagai MCnya he..he..padahal datengnya udah telat.
Setelah 30 menit berlalu, tiba-tiba handphone saya berdering, kemudian saya angkat. Nomernya tidak ada dalam kontak handphone saya. Saya pikir saudara saya dari Salatiga, karena saudara cowok saya ini juga hobi gonta-ganti nomer handphone.  Ternyata suara seorang laki-laki yang mengaku dari anggota kepolisian. Demikian percakapannya :
Saya : Halo, ini siapa ya ?
Orang asing : Masih ingat tidak dengan saya?? Saya teman Anda SMA. 
Saya : Maaf, saya tidak ingat.
Orang asing : Saya punya kabar gembira nih. Coba diingat-ingat lagi. Masak engga ingat dengan saya".  Tampaknya, dia berusaha mengalihkan perhatian mungkin untuk tujuan hipnotis.
Saya: Maaf, saya lupa. (Saya memang dulu pernah ada teman SMA di kepolisian, tapi saya lupa banget. Wong sudah puluhan tahun. Dan saya yakin bukan dia orangnya). Maaf, salah sambung jawab saya.
Orang asing: Enggak kok saya tidak salah sambung, coba diingat-ingat lagi. Ada kabar gembira soalnya.  Alah, paling-paling undian tipu-tipuan pikir saya.Telepon langsung saya tutup dan saya blokir.

Saya sudah sering kali dapat telepon seperti ini, padahal di medsos saya seperti facebook, instagram, twitter, blog saya tidak pernah mencantumkan no telpon saya. Saya juga sangat selektif di media sosial, hanya yang track recordnya benar-benar baik baru saya add. Mungkin diacak kata suami saya. Temans,  jangan mudah percaya dengan telepon-telepon seperti ini ya.

Cerita yang terjadi pada Bapak mertua saya :
Kejadian ini selisih beberapa hari sebelum telepon misterius yang terjadi pada saya. Ceritanya, suatu hari sekitar jam 2 siang Bapak mertua saya mendapat telepon dari seseorang yang tidak dikenal yang mengabarkan kalau cucunya kecelakaan. Bapak mertua yang  memang tipikal orang suka panik dan juga saking sayangnya sama cucunya langsung kebingungan. Semua anak-anaknya ditelepon, untung ibu mertua saya tanggap dan segera menenangkan bapak mertua saya untuk tidak mudah percaya. Demikian percakapannya :
Mertua : Assalamu'alaikum. Hallo ini siapa?
Orang asing :  Bapak, mengabarkan kalau cucu Bapak kecelakaan parah.
Mertua :  Cucu saya yang mana ya ? Yang di Hidayatullah, vivi ya ?
Orang asing: Iya pak, Vivi.
Sayangnya, bapak mertua saya sempat keceplosan menyebutkan nama dan sekolah. Mudah-mudahan tidak apa-apa.


Cerita yang terjadi pada kakak perempuan saya :
Ini sebenarnya sudah lama terjadi, namun tidak ada salahnya saya tulis.  Ceritanya kakak perempuan saya seorang PNS dengan 3 orang anak. Pulangnya sore sekitar jam 5. Di rumah dia memiliki seorang asisten rumah tangga yang loyal, sudah puluhan tahun ikut kakak  saya dari anaknya yang pertama masih berusia 2 tahun. Suatu hari, si embak ditelepon seseorang yang tidak dikenal mengatakan bahwa anak kakak jatuh di sekolah. Kakinya lupa parah, spontan si embak nangis karena embak ini sudah sayang banget dengan anak-anak kakak saya. Untungnya, si embak tidak mudah percaya. Si embak kemudian telepon kakak saya di kantor. Kemudian, kakak saya meneruskan telepon ke sekolah ternyata si Husna baik-baik saja. 

Di sekolah anak saya sempat ada kasus seperti ini dan ortunya anak percaya begitu saja dan uang si ortu akhirnya raib puluhan juta kena tipu si penelepon misterius. Karenanya, kemudian dibuat edaran di sekolah untuk tidak mudah percaya kasus-kasus seperti ini. 
Hati-hati ya temans jelang hari raya ini, pastikan sepeda motor Anda digembok. Jangan mudah percaya modus penipuan berkedok undian. Semoga bermanfaat.

Salam hangat,



Ningrum












Back to Top