Sunday, July 3, 2016

Mudik, Jangan Sampai Membahayakan Diri Sendiri

Homecoming Season 2016


Dear temans,


Asyiknya sebentar lagi kita akan merayakan hari Raya Idul Fitri. Mudik kemanakah Anda kali ini? Tentunya ke kampung halaman masing-masing ya. Kalau aku mudik ke Salatiga kampung halamanku, dan mudik ke mertua di Banyumanik.  Alhamdulilah, dua-duanya dekat dari rumah, jadi no macet, no galau.  Apalagi, dengan adanya tol Semarang-Salatiga mudik terasa nyaman, tahu-tahu sudah nyampe Bawen. Tahu-tahu sudah nyampe Salatiga. Yuhuuyyy....................

Beberapa tahun yang lalu kalau mudik aku memakai armada taksi dari rumah, selanjutnya menunggu bis di terminal Banyumanik. Rumahku di Klipang. Alhamdulilah, sekarang sudah memiliki kendaraan pribadi. Meski belum wah, tapi sangat terbantu dengan mobil tua ini. 

Mempunyai anak dua suami satu, ternyata cukup repot juga kalau pas nyiap-nyiapin baju-baju dan item-item untuk mudik. Setidaknya harus membawa 2 koper. Itupun, malamnya harus disiap-siapin.  Kalau tidak, bisa dipastikan ada saja barang yang ketinggalan. Setelah selesai nyiap-nyiapin barang-barang yang dibawa mudik, selanjutnya suami yang memeriksa dan mengingatkan kali aja ada barang yang ketinggalan. (Kayak petugas bandara he3)

Banyak cerita yang kurang menyenangkan pada saat hari raya ketika belum memiliki kendaraan pribadi simak yuk :

Tahun pertama mudik dengan si kecil
Masih terekam dalam ingatanku ketika mudik masih memiliki satu orang anak. Seperti biasa setelah naik taksi dari rumah selanjutnya ngetem di terminal banyumanik, sedangkan motor aku titipin di tempat penitipan motor terdekat. Waktu itu, aku dan suami sudah berangkat gasik dari rumah, nunggu 1,2,3 jam bis tak kunjung datang, sementara aku menggendong Kakak Lia  yang waktu itu masih berumur 6 bulan. Kakak pas kecilnya kan gendut banget, so pasti berat banget, sampe punggungku pegel-pegel gendongnya. Gendongnya gantian sama suamiku. Karena menunggu bis yang tak kunjung datang, akhirnya kami nekat naik motor berdua sampai Salatiga.  Setelah sampai Salatiga, aku dan si kecil masuk angin dan meriang.

Tahun kedua mudik dengan si kecil. 
Mudik tahun kedua ini hampir sama dengan mudik tahun pertama.  Bedanya si kecil sudah bisa jalan, namun tetap harus digendong.  Badannya tambah berat. Aku gendong si kecil sementara suami bawa barang-barang yang lumayan berat. Berangkat dari rumah memakai taksi Blue Bird seperti biasa, ngetem bis di tempat biasa. 
1,2,3 jam waktu berlalu, bis yang kutunggu jurusan Semarang-Solo penuh terus. Banyak penumpang yang dibiarkan berdiri. Suamiku tidak suka kalau harus berdiri, sementara bayarnya juga sama. Akhirnya, tahun itu aku ikhlaskan tidak mudik karena tidak memperoleh bis. Mau pakai taksi juga taksinya penuh terus. 
Mau tau wajah kecewaku seperti apa ?Yah seperti wajah Messi ketika tidak bisa memasukkan gol. Tapi tetep ganteng he..he..


Image result for wajah kecewa messi

Mudik selalu jadi dilema bagi banyak orang. Masak cuman satu tahun sekali tidak mudik. Enggak seru kayaknya ya.  Tidak bisa bertemu saudara dari lain pulau misalnya. Kalau tidak mudik ya, dirumah manyun sendiri mana tetangga oh tetangga pada mudik. Susah mau mencari sembako, susah walau hanya sekedar membeli air. Pengalaman pribadi nih soalnya.
Karena itu, banyak orang rela mudik meski kadang membahayakan dirinya sendiri. Seperti misalnya mudik jarak jauh dengan memakai sepeda motor, seperti yang sering terlihat di televisi. 


1.  Mudik dengan sepeda motor

Image result for mudik dengan sepeda motor
Mudik dengan membawa banyak barang bawaan dan si kecil di tengah sangat berbahaya 

Banyak orang mudik dengan sepeda motor sambil membawa banyak barang bawaan yang justru bisa membahayakan dirinya sendiri.  Karena sepeda motor tidak didesain untuk membawa barang bawaan yang terlalu berat, apalagi jika dengan membawa si kecil. Sangat berbahaya. Biasanya mereka melakukannya karena alasan keuangan juga lantaran untuk menghindari kemacetan.


2.  Mudik dengan mobil bak terbuka


Image result for mudik dengan mobil bak terbuka
Mudik dengan mobil bak terbuka 


Mudik dengan mobil bak terbuka sebenarnya sangat berbahaya karena minim pengamanan.  Kita tentunya tidak menginginkan hal yang buruk, tetapi kalau ada kecelakaan tentunya akan lebih banyak korban jiwa. Mobil ini biasanya dimodifikasi dengan ditutup  terpal untuk menghindari panas dan hujan. Mudik dengan mobil bak terbuka sudah dilarang oleh Dinas Jasa Marga. Sangat disarankan bagi Anda untuk memakai moda transportasi lain seperti bis misalnya untuk keamanan Anda sendiri.

3.  Mudik dengan kereta odong-odong


Image result for mudik dengan odong odong


Mudik dengan odong-odong bagi banyak orang mungkin lucu dan unik. Tapi, tahukah Anda dengan badan kereta odong-odong yang panjang justru bisa membuat kemacetan, dan lagi apabila membawa anak-anak bisa rawan terkena masuk angin.  Namun, ini semua tentu karena keterpaksaan. Sungguh bersyukur, apabila Anda bisa mudik dengan moda transportasi yang aman dan nyaman.


Sudah selayaknya Anda berpikir panjang untuk memilih moda transportasi yang bisa membuat keluarga Anda merasa aman dan nyaman.  Selamat mudik dan berjumpa dengan keluarga besar Anda ya... aku juga mau siap-siap mudik nih.


Salam hangat,


Ningrum





Friday, July 1, 2016

Mengenalkan Turbulensi Kepada Anak Lewat Barbie



Image result for barbie bergerakImage result for barbie bergerakImage result for barbie bergerak

Dear temans,


Jumpa lagi....jumpa maissy di sini :)

Beberapa waktu yang lalu Anda mungkin pernah melihat tayangan di televisi tentang salah satu maskapai penerbangan kita yaitu Etihad Airways, penerbangan EY474 rute Abu Dhabi - Jakarta mengalami turbulensi di udara. Insiden terjadi 45 menit sebelum mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.


Image result for pesawat take off

Menurut pihak Etihad, sebanyak 31 penumpang dan awak kapal terluka akibat turbulensi yang terjadi selama kurang lebih 10 menit itu. Beberapa ada yang dikabarkan mengalami patah hati tulang. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang pulang dari umroh.
Salah seorang penumpang bersaksi bahwa pada saat itu dia merasakan tubuhnya seakan diangkat di udara dan tiba-tiba kepalanya membentur-bentur atap pesawat, sehingga kepalanya mengalami pendarahan.

Tulisan saya ini tidak bermaksud untuk menakut-nakuti Anda untuk naik pesawat lho. Tetapi, ada baiknya Anda juga mempersiapkan segala kemungkinan yang ada ketika Anda menumpang si "burung besi" ini. Apalagi, beberapa hari lagi jelang hari raya Idul Fitri. Mungkin akan bermanfaat bagi Anda yang akan mudik dengan menggunakan pesawat.

Turbulensi terjadi manakala pesawat yang bergerak di udara, memasuki ruang udara yang memiliki tekanan yang berbeda-beda. 

Perbedaan tekanan udara itu bisa disebabkan oleh macam-macam hal, misal perpindahan dari suhu udara panas ke dingin (dan sebaliknya), memasuki aliran udara yang berkecepatan berbeda, atau karena memasuki thermal lift, yaitu ruang udara yang memiliki suhu lebih panas dari sekelilingnya, yang mengalir dari permukaan ke atas.

Selain karena suhu dan tekanan yang berbeda-beda, turbulensi bisa juga disebabkan oleh pola arus angin yang berubah-ubah. (Techno Kompas)


Hampir semua pesawat mengalami turbulensi, tergantung kadarnya ada yang ringan, sedang, dan berat. 

  • Turbulensi yang ringan pilot seperti sopir mobil yang melewati jalan yang tidak rata.
  • Turbulensi yang sedang. 

      Untuk turbulensi sedang, sudah sering dialami oleh pilot. Sebabnya, mereka akan   mengalaminya tiap beberapa jam dalam setiap seribu jam terbang.
Ini biasanya berlangsung selama tidak lebih dari 10 atau 15 menit, tapi kadang-kadang dapat berlangsung selama beberapa jam. Turbulensi ini dapat menyebabkan minuman tumpah dan membuat pesawat menyimpang hingga 10 atau 20 kaki (3-6 meter).

  • Turbulensi yang berat sangat jarang terjadi biasanya berlangsung sekitar 5 menit. 


Beberapa jenis turbulensi ada yang bisa dideteksi dengan radar pesawat namun ada sebagian yang tidak bisa terdeteksi. Yang terjadi pada Etihad Airlines adalah jenis turbulensi clear air turbulance yang sulit terdeteksi dan terjadi tiba-tiba.


Beberapa hari yang lalu tanpa sengaja, Lala anak saya yang nomer 2 itu kan suka banget googling-googling di internet tentang Serial Barbie.  Suka banget sih enggak ya, cuman kalo cerita-ceritanya menurut saya dan mereka bagus, mereka tonton.  Kebanyakan sih yang cerita-ceritanya lucu dan tentunya ada pesan moralnya gitu.  One day, mereka menemukan cerita Barbie yang isinya bercerita sedikit tentang turbulensi. Ceritanya si kakak Lia ketika melihat tayangan tentang turbulensi Etihad Airlines dia bertanya, turbulensi itu apa sih mah? 
Saya kan tidak bisa menceritakannya secara detil kan, selain itu kalo lihat tayangan Etihad Airlines yang sampe berdarah-darah gitu kayaknya kok ga tega trus saya jelasin sambil melihat film Barbie. Check out this video.!






Kemudian kakak tanya lagi, apa yang kita lakukan mah kalo ada turbulensi??  Lakukanlah ini:
  • Kenakan sabuk pengaman sesuai instruksi pramugari
  • Jangan panik
  • Patuhi semua peraturan yang ada dalam pesawat
  • Pilihlah maskapai penerbangan yang bisa dipercaya
Semoga postingan ini bisa bermanfaat untuk Anda, happy long weekend and safe flight ya.

Salam hangat,


Ningrum









Tuesday, June 21, 2016

Bijak Mengelola THR ala Prita Ghozi

Dear temans,

Senangnya kalau lebaran dapat uang THR (Tunjangan Hari Raya).  Uang inilah yang sangat ditunggu-tunggu oleh hampir semua pekerja kantoran,  karena memiliki seribu manfaat. Tapi, sayangnya kebanyakan orang belum dapat mengelola THRnya dengan baik. Sehingga, setelah hari raya uang THR sudah keburu habis atau bahkan ada yang berhutang untuk hal-hal yang terkadang tidak perlu. Beberapa waktu yang lalu saya melihat acara di sebuah stasiun televisi swasta di NET.tv tentang cara mengelola keuangan THR ala Prita Ghozi, dan kabar baiknya saya akan membagi tipsnya untuk Anda. 

Prita Ghozi adalah seorang perencana keuangan yang berparas cantik. Beliau juga  seorang public speaker, penulis best seller buku "Menjadi Cantik, Gaya dan Tetap Kaya dan "Make It Happen".
Image result for prita ghozie
Prita Ghozi

Bagaimana cara mengelola THR dengan baik ala Prita Ghozi :
  • Membayar Zakat Fitrah
         Membayar zakat fitrah hukumnya wajib bagi semua umat muslim, karenanya segera 
         sisihkan uang Anda untuk membayar zakat fitrah. Menurut Prita kebutuhan zakat  
         fitrah ini harusnya menjadi prioritas yang pertama bagi semua umat muslim.                          Besarnya nilai zakat fitrah adalah 2.5% dari total penghasilan. Zakat bisa dibayar 
         dengan uang  atau bisa berupa beras. Di tahun 2016 ini, nilai beras 1 kilonya adalah 

                                                      11.000 * 2.5kg =27.500.  

         Karena saya memiliki 2 anak maka saya membayar zakat fitrah sebesar 27.500 X 4 
         orang = 110 ribu. Alhamdulilah, sudah saya bayarkan.  Bagaimana dengan Anda?


         Image result for zakat fitrah
          
  • Membayar hutang
         Bila kita memiliki hutang, ada baiknya kita segera lunasi utang tersebut dengan 
         sebagian uang THR kita, karena ibarat pepatah sedikit-sedikit lama-lama menjadi 
         bukit. Sebelum utang kita menumpuk, lebih baik segera lunasi utang kita. Apalagi, 
         utang yang memiliki bunga seperti kartu kredit. 



Image result for membayar hutang
  • Membeli makanan dan kue-kue
         Menurut survei, hampir sebagian besar orang Indonesia membelanjakan sebagian 
         besar THR nya adalah untuk membeli makanan dan kue-kue jelang lebaran.  Sudah 
         menjadi tradisi, bahwa pada hari raya Idul Fitri adalah waktunya orang untuk saling 
         datang bersilaturahmi, saling maaf memaafkan dan berkunjung ke sanak saudara 
         dan handai taulan.  Karenanya, tidak lengkap apabila pada saat hari raya Idul Fitri 
         kita tidak membeli kue-kue dan jajanan lainnya. Biasanya kue yang sering dibeli 
         orang pada hari raya adalah kue nastar, kastengel, putri malu dan beragam jenis kue 
         lainnya.
         Image result for jajanan di saat lebaran
         
  • Membeli baju baju 
         Membeli baju baru di kala lebaran sebenarnya bukan merupakan keharusan bagi 
         umat muslim pada hari Raya Idul Fitri, tetapi seakan sudah menjadi tradisi hampir 
         sebagian besar uang THR digunakan untuk membeli baju-baju baru.  Bisa dibayang
         kan apabila memiliki anak lebih dari satu, maka budget untuk membeli baju baru 
         dipastikan akan membengkak. Belum lagi untuk ayah dan ibunya. Prita menyarankan 
         apabila ditahun ini kita masih memiliki stok baju yang bagus, kita tidak perlu membeli
         nya      sehingga uang THR bisa dialokasikan ke kebutuhan lain. Menurut survei,  baju          yang kita     gunakan sehari-hari dari lemari kita, hanya 20% saja yang 
         sebenarnya kita pakai.  Jadi, patut disayangkan apabila kita membeli baju-baju yang 
         pada akhirnya jarang kita pakai.

Image result for baju baru

      
  • Membeli gadget
       Hampir sebagian banyak orang juga mengalokasikan THRnya untuk membeli 
       gadget.  Bila uang Anda mencukupi, Anda bisa membeli gadget dengan ketentuan 
       Anda tidak usah membeli baju baru, jadi membeli gadget ini sifatnya opsional. Membeli 
       gadget juga harus benar-benar memang Anda butuh membeli gadget, bukan hanya 
       menginginkannya.

Image result for gadget



  • Kebutuhan seusai Ramadhan
         Harus kita ingat bahwa setelah Ramadhan kita juga masih ada kebutuhan-kebutuhan 
        lain yang perlu untuk kita penuhi seperti memasukkan anak Anda ke sekolah yang   
        baru, bujet untuk membeli peralatan sekolah seperti tas, buku-buku dan alat tulis.                   Jadi, jangan lupa ya untuk menyisakan sebagian uang THR Anda untuk kebutuhan 
        tersebut. Lebih bersyukur lagi apabila Anda telah memiliki tabungan untuk kebutuhan-
        kebutuhan ini.
        


Image result for buku dan alat-alat tulis


Mengelola keuangan dengan baik juga memerlukan kekonsistenan, tanpa itu maka akan sia-sia saja. Bagaimana sih caranya agar kita konsisten dalam mengelola keuangan?
Menurut Prita, idealnya seseorang minimal memiliki 3 kartu kredit yaitu :
1. Kartu kredit untuk gaji dan belanja sehari-hari.
2. Kartu kredit untuk investasi baik itu investasi tabungan, reksadana, atau investasi lainnya.
3. Kartu kredit untuk lifestyle kita seperti membeli baju, gadget, hobi dan lain-lain.
Jadi apabila Anda ingin jalan-jalan atau ingin memuaskan hobi Anda seperti misal Anda hobi mengoleksi asesoris mobil, Anda tinggal mengambilnya dari pos-pos tersebut.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk Anda, selamat memanfaatkan THR Anda. Sampai jumpa and make it happen !!


Salam hangat,



Ningrum



Back to Top