Tuesday, May 19, 2020

Maafkanlah Dirimu Bila Gagal Meraih Sesuatu

diambil dari psikologi indonesia



Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Cerita ini sudah lama sekali terjadi.
Waktu itu saya masih duduk di bangku SMA kelas 3 di sebuah kota kecil nan sejuk dan berhawa dingin kota kelahiran saya, Salatiga. Saya boleh dibilang murid "tengahan" dalam artian bodoh juga tidak, terlalu pintar juga tidak. Tapi, alhamdulilah saya selalu masuk ke sekolah-sekolah yang termasuk favorit di Salatiga seperti masuk di SMPN 2 Salatiga dan SMAN 1 Salatiga. Dalam hati saya selalu terpatri ingin selalu membahagiakan kedua orang tua saya. Saya selalu ingat ketika Bapak saya mengambil rapor, di rumah jantung saya dag dig dug dapat rangking tidak ya, dapat nilai berapa ya. Bapak saya sih orangnya santuy aja soal nilai, mau nilai berapapun yang penting bukan nilai merah alias nilai kebakaran. Jaman saya dulu kalau nilai jelek di rapot ya ditulis apa adanya dengan tinta merah. Kalau sekarang kebanyakan nilai dikatrol-katrol untuk menyenangkan orang tua. Kalau soal pelajaran, pelajaran yang paling saya sukai pada masa SMP dan SMA adalah bahasa Inggris. Sampai-sampai teman saya menjuluki guru bahasa Inggris itu sebagai bapak/ibu saya. 
Orang tua saya jarang menemani saya belajar semuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ayah saya bekerja sebagai PNS di Pengadilan Negeri Salatiga sedangkan ibu saya ibu rumah tangga dengan 5 orang anak. Saya memang agak kurang kasih sayang hu hu. Kasihan banget ya. Semua pelajaran saya pelajari sendiri secara otodidak. Saya jarang banget yang namanya belajar. Seringnya main terus sampai Maghrib, kalau belum dibawain sapu oleh ibu saya, saya belum pulang. Hehe. Masa kecil saya di kampung sangat menyenangkan untuk bermain. Waktu itu tanah masih lapang belum banyak rumah, jadi saya dan teman-teman masa kecil saya sukanya bermain di kebun tetangga yang luas sekali dan sekarang menjadi rumah sakit THT. Banyak kisah manis terukir disana.

Kisah Gagal Meraih PMDK 
Ketika saya SMP saya memiliki teman yang lumayan akrab, dia murid pindahan lupa pindahan darimana. Anaknya cerdas banget dan berprestasi. Begitu pindah sekolah saya dia langsung menduduki peringkat pertama di sekolah. Dan itu bertahan terus sampai kelas 3. Ketika SMA kita berbeda sekolah.
Hingga suatu saat waktu itu kelulusan SMA, saya mendapat kabar kalau teman saya tersebut, sebut saja namanya N meninggal dunia karena tidak bisa masuk PMDK. Kata kabar yang beredar si N tersebut mengidap penyakit jantung. Padahal kalau saya melihat si N itu kayak tidak punya beban gitu. Maksudnya orangnya santai gitu. Kaget benar saya ketika mendengar kabar tersebut.

Kisah Gagal Meraih Cinta
Di kampung saya Salatiga banyak banget kasus seperti ini. Ada laki-laki dan ada pula perempuan. Salah satu contohnya adalah sebut saja namanya Mas Dodo. Mas Dodo ini sudah memiliki gandengan yang sudah disetujui oleh keluarganya masing-masing. Mas Dodo pekerjaanya  biasa saja, hanya pesuruh sekolah. Gajinya tidak terlalu banyak, namun ketika pacarnya pingin kuliah dia sanggup kok menyekolahkan si pacar sampai selesai. Begitu si pacar ini selesai kuliah dan bekerja, si pacar ini cinlok dengan teman kerjanya. Hubungan mereka lalu putus di tengah jalan. Hingga sekarang Mas Dodo trauma dan tidak mau menikah lagi. Katanya takut kalau tidak bisa membahagiakan si calon nantinya dan dia cenderung jadi skeptis dengan dirinya sendiri.

Hidup itu penuh warna. Ada suka dan duka. Adakalanya kita berhasil meraih sesuatu, adakalanya kita gagal meraihnya. Jikalau kita gagal, jangan lantas putus asa dan terus menerus menyalahkan diri sendiri karena bisa berujung pada depresi. Kita harus menemukan suatu metode untuk menyembuhkan diri karena kegagalan tersebut yang disebut dengan Self  Healing.
Kita bisa merawat rambut, gigi, mata dan tubuh kita namun apakah kita bisa merawat pikiran dan perasaan kita ?

Apa itu Self  Healing ?
Self Healing adalah sebuah proses sederhana untuk membantu menyembuhkan luka batin dengan melibatkan kekuatan diri sendiri secara penuh untuk beranjak dan bangkit dari penderitaan. Tanpa bantuan orang lain, tanpa media apapun. Self Healing membantu kita mengenali pikiran dan perasaan negatif yang selama ini mengurung diri. Setelah mengenali dan menerimanya kita akan mampu mengurai satu persatu masalah yang membebani pikiran dan perasaan kita tadi. Tujuannya bukan mengingat-ingat luka yang telah berlalu, tetapi mengajak kitan untuk lebih memahami diri sendiri (diambil dari Pijar Psikologi.org).

20+ Free Self-Healing & Prunella Vulgaris Photos - Pixabay

5 Self Healing Ala Saya :

1. Banyak-banyak membaca Al Quran
Dengan sering-sering membaca Al Qur'an insya Allah pikiran jadi lebih tenang dan jernih dalam berpikir. 

2. Membaca Buku Psikologi
Bagi yang hobi baca-baca bisa juga nih dicoba. Membaca buku bisa menambah wawasan kita tentang berbagai hal termasuk masalah kita. Saya percaya setiap masalah pasti ada solusinya.

3. Memandang foto-foto keluarga dan anak-anak
Dengan memandang foto-foto keluarga saya, saya merasa seperti mendapat energi baru untuk setiap masalah yang ada di dalam hidup saya. Mengingat progress yang telah saya capai selama berkeluarga dengan suami dan mensyukurinya. Karena banyak juga lho teman saya yang hingga detik ini masih belum menikah.

4. Mendengarkan lagu-lagu/musik
Mendengarkan lagu bisa menjadi self healing yang patut direkomendasikan. Dengan mendengarkan lagu pikiran kita jadi lebih rileks dan mudah menerima masukan. Seorang pasien kanker di Amerika Serikat bisa bertambah peluang hidupnya karena mendengarkan lagu. Saya rasa rumah sakit di Indonesia perlu mempraktikannya ya supaya pasien tidak jenuh dan stress berada di rumah sakit.

5. Melakukan Me Time
Ada kalanya kita perlu sesekali Me Time dengan diri sendiri tanpa anak-anak dan suami seperti misal ke salon untuk cream bath atau berenang. Wah, pasti seru sekali kan? Sayang saya belum bisa nih kayaknya soalnya si balita saya belum bisa ditinggal lama-lama. Kayaknya saya harus lebih banyak bersabar nih. 

Maafkanlah diri kalian bila memang telah gagal meraih sesuatu. Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Terimalah itu sebagai kekurangan diri dan pandanglah ke depan. Jangan pandang ke belakang. 
Semoga bermanfaat ya.....

16 comments :

  1. Ah Salatiga..kota kenangan. UPS maaf galfok mba, hehe.. Trmksh tips self healing ya mba, dan saya setuju bhw memaafkan diri sendiri adalah salah satu yg utama..

    ReplyDelete
  2. Saya juga termasuk anak yang belajar sendiri mbak. Dulu waktu SD kalau ada PR, saya tanya ibu, tapi kata ibu suruh tanya bapak. Begitupun kata bapak saya diminta tanya ibu. Sejak itu saya nggak pernah tanya siapa-siapa, saya kerjakan sendiri entah salah atau benar hehe.

    Iya mbak, tadarus salah satu self healing paling bermanfaat ya. Selain bisa meringankan beban kita, sekaligus mendapat pahala dan semakin dekat dengan Allah ����

    ReplyDelete
  3. Belakangan baru nambah baca buku psikologi. Lumayan ya mba bisa ngerti apa yg kita rasakan dan memvalidasinya. Jd bisa bangkit lagi saat mengalami kegagalan.

    ReplyDelete
  4. Membaca buku-buku psikologi yang belum pernah yuni lakukan untuk self healing. Selain itu, rasanya sudah pernah yuni lakukan. Meski secara nggak sengaja melakukannya.

    Anggaplah begini, kala hati gundah gulana, jadi lebih sering baca Al Qur'an, menatap senyum dalam foto orang tua, mendengarkan musik atau sekedar me time.

    Ah, kadang yang nggak sengaja itulah yang paling ampuh mengobati luka. Hehehe

    ReplyDelete
  5. Jaman sekolah dulu ketika punya masalah, pelarianku mojok di kamar sambil dengerin musik. Atau baca buku, kadang nulis diary juga

    ReplyDelete
  6. Me time tu simpe tapi ampuh menyembuhkan lukq batin ataupun lelah hati ya mbak. Aku pun kalo lagi sumpek menyemoatkan diri untuk me time. Cukup yg simple kek bikin kopi trs baca novel baru atau nyqlon. Gitu aja hati udah bahagia

    ReplyDelete
  7. Setuju mbak, kita harus memaafkan diri sendiri jika kita berbuat kesalahan atau mengalami kegagalan, jangan terlalu keras pada diri sendiri..

    ReplyDelete
  8. Lima tips yang efektif, baik untuk self healing, lanjut pula untuk membantu kebahagiaan orang lain.
    Mulai dari keluarga sendiri, juga orang-orang terdekat lainnya.

    ReplyDelete
  9. Berdamai dan memaafkan diri sendiri memang kdang sulit tetapi sangat efektif untuk bisa tetap maju melangkah :)

    ReplyDelete
  10. Belajar dari kegagalan krn kita nggak pernah tau apakah itu memang benar2 jalan yg diperuntukkan bagi kita, jd gpp bgt memaafkan diri sendiri juga bagian dr self love

    ReplyDelete
  11. Mbak alumni SMA N 1 Salatiga Juga yaa? Wah Kita satu almamater dong. Angkatan berapa mbak?

    Ada banyak jenis self healing, kalau aku sih Suka nulis atau nyanyi.. rasanya jadi lebih plong Setelah itu hehe

    ReplyDelete
  12. Melanjutkan habit pas ramadan, membaca Alquran selepas salat maghrib jadi cara self healing paling mujarab untukku, Mbak. Semoga bisa istiqomah.

    ReplyDelete
  13. membaca buku psikologi aku setuju banget mbak, bahkan aku juga ikutan salah satu kelas psikologi juga via kullwap mbak, dan bener banget hal ini sangat membantu. mereka sangat care bahkan.

    ReplyDelete
  14. Kita memang harus menempa diri untuk lentur pada yang namanya kegagalan. Nggak ada orang yang berhasil tanpa pernah merasakan kegagalan sebelumnya. Pemikiran gini akan sangat menghibur deh.

    ReplyDelete
  15. Banyak kegagalan justru latihan untuk terbiasa moveon . Semoga bisa menghadapi ritme kehidupan yg tak tentu ini dgn siap ya mbak. Self healing salah satu solusinya..

    ReplyDelete
  16. Betul mbak. Dengan spiritual focus coping kita jenderung mampu mengambil hikmah atas apa yang kita alami. Dan rasa sakit akan gagal akan lebih mudah dinetralisir.

    ReplyDelete

Mana komentar HOREnya?..agar kita semakin akrab. Insya Allah pasti saya komen balik. Mohon maaf, karena banyaknya komentar spam, maka komentar yang masuk saya moderasi.
Terimakasih telah berkunjung^^



Back to Top