Thursday, March 12, 2015

Bosan Menjadi Ibu Rumah Tangga?

   


Apa kabarnya ibu-ibu rumah tangga yang ada di Indonesia hari ini?  Sudahkah Anda mensyukuri posisi yang sekarang ada pada Anda.  Atau justru Anda sedang meratapi nasib karena Anda hanya "cuma" ibu rumah tangga dengan sedikit menunduk malu.


Kenapa harus malu?? Menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang sangat mulia. Dengan menjadi ibu rumah tangga kita tidak akan ketinggalan momen-momen yang sangat berharga dalam kehidupan anak kita. Sementara wanita pekerja lainnya mendapatkan gaji yang memuaskan tetapi bayaran yang harus mereka bayar juga sangat mahal yaitu rumah yang tidak terawat, serta meninggalkan anak-anak mereka dalam keadaan sakit atau menangis.  Tentu sangat menyedihkan bukan? Bukan maksud saya untuk mendiskreditkan ibu pekerja.  Ibu bekerja juga pekerjaan yang mulia. Memang ada kalanya terdapat titik jenuh luar biasa ketika kita menjadi ibu rumah tangga full time dengan rutinitas itu-itu saja seperti masak, mencuci, mengepel, menjemput anak dll....


Hal ini juga pernah saya alami apalagi ketika melihat teman-teman kuliah dulu sukses dengan pekerjaannya.  Pernah sekali waktu melamar pekerjaan menjadi staf administrasi di sekolah  di deket rumah.  Alhamdulilah diterima, namun ketika akan berangkat bekerja mendadak si kecil sakit panas. Padahal sebelumnya dia sehat-sehat saja.  Kemudian saya cerita kepada teman begini komentarnya :Mungkin Allah swt ingin memberikanmu pilihan apakah kamu memilih menjalani kehidupanmu sebagai ibu rumah tangga atau meninggalkan anakmu ini yang sangat membutuhkanmu.  Setelah saya pikir-pikir mungkin perkataan temanku itu ada benarnya juga ya.....

Namun begitu kita tidak boleh hanya berpuas diri dengan dengan "hanya" IRT saja.  Bukan berarti menjadi IRT kita lupa untuk mengupgrade diri dengan berbagai ilmu pengetahuan. Bukankah seorang ibu adalah madrasatul ula artinya ibu adalah pendidik  pertama yang membentuk karakter keturunannya. Baik buruk karakter anak berawal dari pendidikan si ibu. Okelah sesekali kita boleh juga merasa bosan, jenuh sebagai ibu rumah tangga namun kita harus punya jurus-jurus untuk menghalaunya.  Ini berdasarkan pengalaman pribadi saya sehari-hari lho.

Apa saja jurus-jurus jitu untuk menghalau rasa bosan ketika ketika menjadi Ibu Rumah Tangga ala Mama Lala ?



1.  Berolah raga

Pada tiap hari selasa dan sabtu pagi saya ikut klub senam aerobik di dekat komplek saya. Senang rasanya bertemu dengan teman-teman yang sehobi dengan saya.  Tak lupa bila saya punya barang dagangan seperti mukena atau seprei iseng-iseng deh promo sekalian.  Sambil menyelam minum air nih.He..he..he

2.  Ikut kumpulan-kumpulan Keagamaan/Pengajian

     Untuk meningkatkan kemampuan mengaji Al Quran terutama ilmu tajwid  saya ikut mengaji dan selain itu juga ikut kajian-kajian islami yang mencerahkan dengan berbagai topik seperti parenting, sahabat nabi dll.

3.  Ikut Kursus 

Saya sangat suka menjahit dari semenjak remaja.  Setelah tidak bekerja lagi, saya ikut kursus menjahit. Mulai dari membuat baju, celana, seprei dll...dan insya Allah bila kursus selesai saya akan menekuninya karena terbukti banyak ibu-ibu rumah tangga yang sukses dengan menekuni kursus sesuai passionnya dengan catatan kita harus bersungguh-sungguh dalam menjalaninya.  Selain menjahit kita juga dapat mengikuti kursus lain sesuai passion kita seperti memasak, merangkai bunga, merajut dll.

4.  Menulis

Dengan berbekal koneksi internet dan komputer kita sebagai ibu rumah tangga juga bisa mengoptimalkan kemampuan kita dengan menulis seperti membuat blog.  Memang awalnya agak susah, ditunjang lagi apabila kita kurang paham teknologi. Namun apabila kita terus menerus ingin belajar insya Allah lambat laun kita akan bisa. Seperti sebuah pepatah ''There Is a Will There Is A Way'' artinya disitu ada kemauan pasti ada jalan.

5.  Bertemu Teman-teman Sesama Ibu Rumah Tangga

Setiap hari saya antar-jemput sekolah anak-anak sendiri.  Dengan seringnya bertemu dengan sesama ibu-ibu yang juga menjemput anak-anak mereka lama-lama kita menjadi akrab dan berteman.  Bertemu dengan teman-teman yang seprofesi bisa menjadi obat dikala kita mengalami kejenuhan sebagai ibu rumah tangga.

6.  Membaca

Disela-sela kesibukan saya sehari-hari, sesekali saya meluangkan waktu untuk membaca buku.  Membaca buku apa saja yang enak dibaca, seperti membaca buku parenting, buku psikologi, buku ensiklopedia anak dan  tak lupa saya menularkan hobi membaca ini kepada anak-anak saya.  Sedikitnya satu atau 2 bulan sekali mereka saya belikan buku-buku anak-anak yang sesuai usia mereka tentunya seperti KKPK untuk si kakak atau dongeng-dongeng untuk si adek.  Mungkin karena melihat ibunya sangat suka membaca jadilah mereka juga suka sekali membaca. Bahkan kadangkala ketika berkunjung ke rumah utinya mereka selalu minta dibawakan buku-buku kesukaan mereka.  Sampai-sampai di rumah seperti perpustakaan kecil saking banyaknya koleksi buku-buku saya dan anak-anak. he...he..he

7.   Berpikir positif

Diantara hal-hal yang diatas yang paling penting adalah selalu berpikir positif.  Jangan pernah membanding-bandingkan suami dan anak-anak kita dengan suami dan anak-anak yang lain karena tidak akan pernah ada habisnya. Akan lebih baik bila kita berprinsip Rumput di Rumah Lebih Hijau Daripada Rumput Tetangga.  Syukuri apa yang ada sekarang...syukur-syukur kita bisa membantu ekonomi keluarga dengan menjalankan hobi kita yang bisa mendatangkan uang.

Semoga bermanfaat dan terima kasih telah membaca blog saya :)




Monday, November 10, 2014

Apakah Anak Anda Suka Bertengkar ?

Gambar dibuat oleh Kakak
       

Assalamu'alaikum wr.wb,
Dear my readers,


Dulu sebelum nikah saya pernah bekerja. Setelah menikah saya memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga dengan segala "kerumitannya" he3. Tetapi jangan salah menjadi ibu rumah tangga bukanlah suatu pekerjaan yang bisa diremehkan.Kita harus bisa memenej segala sesuatu dengan baik. Mulai dari memenej waktu, bagaimana waktu 1 hari itu kita gunakan sebaik mungkin untuk mengasuh anak, memastikan bahwa di kulkas sudah tersedia makanan yang cukup untuk anak kita, memastikan bahwa menjemput anak sekolah jangan sampai terlambat dan juga tak lupa bagaimana memenej emosi kita sehari2.Jangan sampai kalo marah sampai berlebihan, yaaa pokoknya setiap hari kita harus pandai2 mengelola emosi kita dengan baik.


Apalagi dua anak saya yang masih aktif dan belum ndolor (blm dewasa). Yang kecil 5 tahun dan yang besar 9 tahun.  Meski jeda umurnya lumayan jauh tapi hampir tiap hari bisa dipastikan pasti bertengkar. Memang si adik itu anaknya usil banget sedang kakaknya cenderung pendiam.  Selalu ada saja yang dipertengkarkan.  Rebutan remote, rebutan mainan, rebutan untuk duduk di depan sewaktu di mobil atau di motor. Seakan-akan tiada habisnya.  Sampai-sampai kalo sudah habis kesabaran saya, saya tinggalin mereka berdua tidur....eh tahu-tahu mereka ikut tidur juga.  He...he..he....


 Apakah anak-anak Anda suka bertengkar seperti halnya anak saya..?  Berikut tips menangani bertengkar Ala Mama Lala....check it out:

1.  Jangan tersulut emosi istighfar terlebih dulu, tahan napas...perhatikan cermat siapa dulu yang memulai..si kakak atau yang adik, sehingga kita tidak salah sasaran atau salah memarahi anak.

2.  Sesekali biarkan mereka memecahkan masalahnya sendiri, misalnya masalahnya sepele yang tidak sampai main pukul biarkan mencari solusinya sendiri...karena dari situ mereka belajar hal-hal kecil tentang memecahkan masalah.

3.  Di saat mereka rukun, jangan pelit pujian katakan,"Mama senang sekali lo kalo melihat kalian rukun."

4.  Bersikaplah proporsional, jangan selalu meminta si kakak untuk mengalah.  Bila si kakak yang benar, si adik juga harus mengalah

5.  Jangan sekali-kali main pukul dengan anak seperti menendang atau memukul anak, karena daripada kekerasan fisik, rasa-rasanya anak lebih suka dengan verbal/tutur kata orang tua yang lembut dan halus.

6.  Bilang  ke anak-anak,"Kalo kalian bertengkar terus Mama kerja lho!"
     Sayangnya tips ini hanya berlaku untuk anak TK ke bawah. Hi..hi..hi. Kalo si kakak yang sudah SD kelas 4 biasanya malah jawab,"Ya, Mama kerja aja to gpp.!"...kalo yang kecil (TK besar) tak bilangin seperti itu langsung deh masuk ke kamar pintu ditutup (bukan dibanting lo), langsung "ungkep-ungkep"(b jawa: nangis sesenggukan).

7.  Belilah buku-buku  yang berisi tentang parenting (ilmu mengasuh anak) seperti misalnya Positive Parenting karya Muhammad Fauzil Adzim (yup aku salah satu penggemar beliau lo), atau buku-buku parenting dari barat.  Keduanya bisa dipadupadankan. Ilmu parenting dari ortu kita sebenarnya sudah bagus tapi tidak ada salahnya menillik buku-buku tersebut karena berdasarkan pengalaman saya itu sangat efektif  buat kedua buah hati saya.

8.  Janganlah ragu untuk terus menimba ilmu.  Siapa bilang menjadi ibu rumah tangga itu tidak butuh ilmu?  Jangan habiskan waktu Anda dengan melakukan hal-hal yang tidak perlu seperti ngerumpi, atau melihat acara gosip di TV karena masa kanak-kanak anak kita tidak akan berulang lagi.  Lebih baik Anda menghabiskan waktu Anda dengan membaca blog saya hi...hi..hi....
   
 Demikian sekilas info beberapa tips saya dalam menangani anak-anak bertengkar.  Semoga bermanfaat.  Tunggu postinganku berikutnya ya.
  
Salam hangat,










     
   
Back to Top