Wednesday, October 5, 2016

Ketika Rasiomu Dikalahkan Irasionalitas


Hai moms,

Mungkin Anda pernah mendengar cerita ini :
Suatu hari, dikisahkan ada seorang janda muda cantik tengah mengambil uang di sebuah ATM. Nah, tanpa disadarinya dari belakang dia dicolek oleh seorang laki-laki Arab berwajah ganteng. Laki-laki Arab tersebut bertanya kepada janda cantik tersebut :"Dimanakah, letak money changer, saya hendak menukarkan uang 3000 dollar saya, yang kalau dirupiahkan menjadi Rp.13 juta. Janda muda cantik tadi menjawab,"Saya tahu letaknya money changer tetapi letaknya jauh dari sini."
Laki-laki Arab tersebut menjawab: "Kalau begitu, saya minta tolong dong.Pinjami uang 3 juta saja dari ATM Anda tersebut untuk saudara saya yang sedang sakit,  nanti selebihnya akan saya berikan untuk Anda. Jadi, Anda akan mendapatkan uang 3 juta+10 juta dari saya. 
Wah, sudah tentu janda cantik tersebut girang bukan kepalang.
Dengan senang hati dia mengambil uangnya sendiri 3 juta dan diberikan kepada pria Arab tersebut beserta uang 3000 dollarnya. Pria Arab tersebut menjawab : Terima Kasih Anda sudah menolong saya.
Kemudian, si janda cantik tersebut buru-buru pergi ke Bank untuk menukarkan uang 3000 dollar tersebut. Kagetlah si janda muda cantik tersebut karena setelah diberitahu oleh petugas Bank ternyata uang itu adalah uang palsu.


Kalau Anda perhatikan cerita di atas adalah hampir mirip dengan teman-teman kita yang menjadi korban dari penggandaan uang Dimas Kanjeng. Logikanya, siapa sih yang mau memberikan uang 10 juta secara cuma-cuma kecuali kalau dia memang benar-benar seorang miliuner. Kasus ini memang tengah menjadi bahan pembicaraan media hampir setiap hari. Tak hanya orang biasa, bahkan kabarnya korban dan pengikutnya adalah para pejabat politik Indonesia. Pendidikan mereka juga sangat tinggi bahkan diantaranya ada yang kuliah di Amerika Serikat bertitel profesor. Sebut saja Ibu MD, beliau bahkan sampai sekarang masih tetap konsisten membela Dimas Kanjeng. Bahkan, dalam statemennya di sebuah televisi swasta, beliau sempat berkomentar,"Kita sebagai orang Indonesia sudah selayaknya menghormati Dimas Kanjeng seperti halnya kita menghormati Bapak B.J. Habibie. Saya jadi tersenyum di dalam hati.

Suami sempat berkelakar kepada saya, kalau Dimas Kanjeng mampu menggandakan uang mengapa tidak uangnya saja yang digandakan, kenapa harus orang lain. Dan benar saja keesokan harinya MUI dari Jawa Timur lalu berstatemen yang sama dengan suami saya. Dalam agama Islam atau agama manapun tidak ada ajaran untuk menjadi kaya seseorang bisa menggandakan uang. Non sense banget  deh itu. Yang benar adalah : ulet, tekun, sabar dan jangan mudah putus asa. Lihatlah banyak orang-orang sukses yang terlahir setelah melewati jatuh bangun sebut saja Bill Gates, Bob Sadino, Chairul Tanjung, Susi Pudjiastuti dll

Image result for dimas kanjeng gambar
Sang Pengganda Uang Dimas Kanjeng

Penggandaan uang sistem Dimas Kanjeng kalau ditelaah lebih lanjut mirip dengan sistem MLM (Multi Level Marketing).
Contohnya : Anda memiliki modal 100 juta, Anda tanamkan ke Dimas Kanjeng dengan iming-iming bunga 2%, 3%, 5%. Misal Anda mengambil 2% maka bulan pertama Anda akan mendapatkan 100 juta * 2%= 2juta, maka uang Anda akan 102 juta. 
Selanjutnya tidak mungkin kan Anda hanya diam saja, selanjutnya Anda pasti menceritakan hal tersebut ke orang-orang apalagi bila diiming-iming mendapat komisi,  maka akan makin banyak orang tertarik menanamkan uangnya ke Dimas Kanjeng, bahkan kabarnya hingga 2 ribu orang lebih menanamkan uangnya di sana. Maka, tidak mengherankan bila korban penggandaan uang Dimas Kanjeng tersebar dimana-mana, tak hanya di Jawa Timur namun juga di banyak tempat. Bulan pertama, kedua, ketiga mungkin uang Anda akan bertambah namun selanjutnya bisa-bisa uang Anda dibawa kabur. Hampir mirip investasi bodonglah.

Sesungguhnya manusia berpikir dengan menggunakan otak dan nafsunya. Ketika seseorang berpikir dengan otak/akal sehatnya berarti orang tersebut mampu berpikir secara rasional. Sebaliknya apabila seseorang berpikir dengan menggunakan nafsunya maka seseorang menjadi irasional, seperti ingin kaya pergi ke dukun atau ke penggandaan uang semacam Dimas Kanjeng ini. Nafsu ini dinamakan dengan "tamak/rakus" dan semua orang memiliki sifat ini hanya apakah sifat ini digunakan atau tidak tergantung sifat orang masing-masing. 

Mengapa sih banyak orang masih saja percaya penggandaan uang, investasi-investasi yang menjanjikan bunga yang tidak lazim. 
  • Karena masih banyak orang yang ingin mendapatkan segala sesuatu dengan instan. Ingin kaya tetapi enggan bekerja keras. 
  • Banyak orang yang gagal berkali-kali karena putus asa kemudian mengambil jalan pintas dengan berkunjung ke penggandaan uang semacam Dimas Kanjeng ini.
  • Akhir-akhir ini tuntutan untuk hidup lebih hedonis sangat besar, ditambah lagi dengan kehadiran gadget-gadget seperti BBm, facebook yang seringkali membuat orang tanpa sadar mempost kehedonisan mereka seperti berpose dengan mobilnya, berpose dengan baju-baju mewah, membuat banyak orang ingin menjadi kaya dengan cara instan.
Jangan terpikat dengan penggandaan uang, penggandaan emas, bekerja berusaha dan berdoa adalah jalan untuk menjadi kaya di dunia dan di akhirat. Jangan dikalahkan oleh irasionalitas.












Friday, September 30, 2016

Suami Selingkuh, Maukah Anda Memaafkan?


Hai moms,

Selingkuh.


Itulah kenyataan pahit yang harus diterima oleh teman saya beberapa waktu lalu (mungkin sekitar 2 tahun yang lalu). Seorang ibu rumah tangga berparas cantik, lugu, dengan tubuh semampai, pandai mengurus anak-anak. Ketiga anaknya rata-rata adalah anak yang berprestasi di sekolah. Semua kelihatan sempurna.
Entah apa yang ada di pikiran suaminya tatkala itu, hingga suatu ketika dengan terbata-bata suaminya berkata bahwa dia memiliki affair dengan seorang wanita yang tak lain adalah teman akrab teman saya yang notabene juga ibu rumah tangga. Mereka berdua (suami dan WILnya) itu memang pandai sekali bersandiwara, bahkan menutupi perselingkuhan mereka untuk beberapa waktu lamanya. Ternyata, mereka sudah sering janjian di suatu tempat yang mereka rahasiakan.

Mendengar pengakuan suaminya yang berselingkuh, teman saya langsung marah besar. Semua isi rumah dibanting, mulai lemari, piring-piring, uleganpun tak luput dari sasarannya. Bahkan, dia tidak peduli dengan tetangga yang mendengarnya. Di sisi lain dia merasa gagal sebagai seorang istri (mungkin karena tertekan, depresi). Meskipun, itu sebenarnya hanya perasaannya saja. Kemudian teman saya berkata "Kamu pilih siapa dia atau aku?". Kalau memilih dia aku akan pergi dari rumah ini". Namun, tentunya itu hanya gertakan saja karena waktu itu teman saya tinggal di Kalimantan, dan jauh dari kerabat yang ada di Pulau Jawa.


Image result for depresi gambar
Perasaan depresi dan tertekan kala mendengar suaminya selingkuh


Setelah peristiwa selingkuh itu terungkap, apakah suaminya langsung berubah 100 derajat? Tidak.
Dia juga masih suka chatting di fb, di wa dengan teman-teman wanitanya selama SMA. Bahkan, kadang-kadang suka kirim salam dengan teman-teman wanita di depan teman saya. Dasar ganjeun bin genit. Maklumlah, waktu itu  posisi jabatan suaminya sangat tinggi, ibaratnya hanya "menjentikkan jari" langsung keluar uang. 


Kejadian itu membuat perangai anaknya berubah 100 derajat, apalagi si sulung waktu itu sudah kelas 6 sudah mulai mengerti, si tengah kelas 3 SD sedang yang kecil masih berusia 3 tahun. Si sulung menjadi pendiam, serta menjaga jarak dengan si Bapak. Sedang anak yang tengah inilah yang hingga sekarang menjadi anak yang paling berempati kepada si ibu. Dia sangat helpful kepada si ibu, sedang si sulung menjadi pendiam dan terkesan cuek dengan segala hal yang terjadi dengan ayah ibunya. 

Karena peristiwa perselingkuhan itu sampai ke telinga si bos suami, akhirnya suaminya dipecat dari pekerjaannya. Kemudian mereka memutuskan untuk pindah di Jawa, dan akhirnya kita bertemu dan berteman.

Sungguh, sulit bagi teman saya untuk melupakan perselingkuhan yang telah dilakukan suaminya. Meskipun dia sudah meminta maaf, namun tidak semudah itu melupakannya. Teman sayapun rela bertahan demi anak-anak yang sudah menginjak besar. 

Karena anak saya satu sekolahan dengan anak teman saya tersebut, otomatis membuat kami dekat dan akrab. Dari situlah, teman saya menceritakan sebuah aib yang hendak dia kubur dalam-dalam. Dari sekian banyak percakapan saya dengannya, hal yang paling sering diingatnya adalah perselingkuhan suaminya itu. 
Saya sebagai sahabat selalu berusaha menghiburnya untuk jangan mengingat ingat peristiwa itu. Karena, semakin kita recall akan semakin kuat "cengkeramannya" di otak kita. Selebihnya saya lebih memilih menjadi pendengar saja. Dan nampaknya itulah yang sedang dia butuhkan yaitu teman untuk mendengar.

Perselingkuhan itu otomatis membuat hubungannya dengan suami menjadi hambar. Bahkan malas bicara kalau tidak perlu sekali.  

Ketika pindah di Jawa suami teman saya itu dalam keadaan jobless. Semuanya, dalam keadaan nol derajat. Tanpa pekerjaan dan uang yang menipis karena pindah kan juga butuh uang. Suaminyapun jatuh bangun mencari pekerjaan ke sana sini. Di situlah, kesabaran teman saya diuji. Di saat dia diselingkuhi, keadaan ekonomi keluarga juga terperosok. Teman saya mengaku dia sebenarnya sudah tidak tahu apakah dia masih cinta atau tidak suaminya, namun dia mencoba untuk mendukung suaminya demi anak-anak. Mulai dari mencoba bisnis sendiri bisnis aqua galon, bisnis kuliner, semuanya gagal. Bahkan, mereka nyaris putus asa. Mungkin ini hukuman dari Allah swt ya? kata teman saya. Karena kegagalan demi kegagalan akhirnya suami memutuskan melamar kerja menjadi pegawai kantoran dan akhirnya memperoleh pekerjaan tetap di luar Jawa dengan karir yang lumayan bagus, meski tidak sebagus yang pertama. Dari kejadian inilah semoga menjadi pelajaran bagi kita semua untuk mencintai pasangan kita baik kelebihan dan kekurangannya. 

Apa yang harus kita lakukan apabila kita bila suami/pasangan selingkuh menurut Mamah Dedeh yang pernah saya lihat tempo hari :

  • Koreksi diri kita, instropeksi apakah selama ini kita telah melayani suami dengan baik dalam beberapa hal seperti memasakannya, melayani kebutuhan seksualnya dengan baik serta memelihara komunikasi dengan baik.
  • Jika semua sudah Anda kerjakan, berarti ini adalah sebuah ujian bagi Anda.
  • Pertimbangkan juga dengan matang apabila di kemudian hari Anda memutuskan untuk meneruskan/menghentikan pernikahan Anda karena adanya buah hati yang masih memerlukan perhatian khusus Anda.
  • Bila Anda merasa bahwa PIL/WIL Anda lebih cantik/ganteng, percayalah itu semua merupakan tipu daya setan. Semua adalah fatamorgana.
Alhamdulilah, dengan berjalannya waktu suami teman saya sudah banyak berubah. Teman sayapun bersabar dengan kekhilafan suaminya tersebut, meski kepercayaannya belum penuh 100%. Jika Anda pada posisi teman saya, maukah Anda memaafkannya? Silahkan share di kolom komentar.

Semoga bermanfaat.

(Tulisan ini kupersembahkan untuk my bestie yg ada di Kalimantan, kuakan selalu mendoakanmu).............














Back to Top