Friday, April 7, 2023

Tips Menjadi Teman Remaja Kita


Assalamu'alaikum every one,

Bagaimana kabar kalian hari ini? I hope you're doing fine. Pagi ini saya akan berbagi topik untuk kalian yang memiliki anak remaja seperti saya. Oia anak remaja saya ada 2 lo, yang pertama SMA kelas 3 dan yang satunya SMP kelas 2 keduanya perempuan. Lagi seru-serunya nih memiliki anak remaja yang penuh dengan tantangan. 


Oia sebulan yang lalu sekolah tempat anak saya yang nomer 2  menimba ilmu yaitu SMPIT PAPB Semarang mengadakan seminar parenting yang topiknya kebetulan sesuai dengan apa yang saya rasakan selama ini. Memang benar ilmu parenting itu sangat penting untuk para ortu. Seperti halnya kita menahkodai sebuah kapal, kita butuh sebuah petunjuk/alat supaya kita tidak kesasar-sasar. Seminar tersebut dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2023 dengan pembicara ibu Dinar Wukinsari, MPsi yang kesehariannya adalah seorang psikolog.



Ketika anak memasuki usia remaja barangkali kita sebagai orang tua akan merasakan itu sebagai masa yang sulit, masa dimana anak mencari jati diri, suka ngeyelan dan merasa mereka itu paling benar. Jika Anda mengalaminya berarti itu sama juga dengan saya. Kadang itu ya, udah berbicara dengan sehalus mungkin tapi persepsi mereka berbeda ah, mamah itu kuno, ketinggalan jaman, tidak mengerti bla bla bla. Rasanya kok sulit banget untuk berteman dengan mereka.

Seperti apa sih sifat-sifat remaja :

1. Tidak mau diatur oleh orang tua

2. Tidak mau dianggap anak-anak lagi

3. Mulai sulit diberitahu/dinasihati

4. Sering berantem/bersitegang

5. KeAkuannya mulai muncul

6. Merasa BISA melakukan banyak hal misalnya seperti ketika suatu hari kita meninggalkan si remaja di rumah karena esok harinya ada ujian semesteran, udah kita titipin pesan disuruh mandi eh ketika pulang ke rumah mereka belum mandi dan belajar belum selesai tetapi mereka mengisyaratkan, santai aja mah yah aku bisa kok sendiri. Suka kayak gitu nggak ?

Tugas Perkembangan Remaja 

1. Mencari dan menerima keadaan diri yang sebenarnya

2. Mengembangkan kemandirian

3. Merencanakan masa depan 

4. Mengembangkan tanggungjawab pribadi dan sosial

5. Memahami jenis kelamin : mulai muncul ketertarikan dengan lawan jenis

Misalnya dia menunjukkan perilaku berbeda ketika menyukai seseorang seperti menjadi lebih suka berdandan, mengaca dan suka senyam-senyum di depan hape.

Tips membangun hubungan hangat dengan anak remaja 

1. Terima dan akui anak sebagai sosok yang lebih dewasa

2.  Mulai terbuka dengan anak

3.  Menjadi pendengar yang baik, jangan sampai ketika suatu saat mereka curhat kita menyelanya, biarkan mereka selesai berbicara lebih dulu baru kita berkomentar

4. Menghargai pendapat mereka

5. Diskusikan permasalahan yang sedang dialami (ingat JANGAN MENGHAKIMI)

Ibu Dinar juga menambahkan bahwa kedekatan yang hangat antara orang tua dan anak dapat membawa banyak manfaat untuk semuanya dan juga sebaliknya apabila ada masalah dengan remaja kita bila tidak diselesaikan dengan baik akan membuat hubungan kita dengan mereka menjadi renggang, sangat disayangkan bukan? Juga seandainya sekarang anak kita sudah memasuki kelas 3 SMP dan mereka memiliki kebingungan untuk menentukan profesi mereka di masa depan akan sangat baik bila menghubungi psikolog. Terkadang, mindset kita tentang psikolog sudah jelek lebih dulu, takut diberi obat padahal psikolog hanya memberikan nasihat sesuai ilmu yang telah mereka ketahui selama ini. 

Sebenarnya apa sih yang diharapkan oleh para remaja kita dari kita ortunya ? yaitu mereka butuh untuk DIDENGAR, DIHARGAI DAN DIPERCAYA selain itu kita harus bisa menjadi teman untuk anak kita. 

Kesan saya mengikuti seminar ini adalah saya jadi lebih memahami anak remaja saya dan berusaha lebih sabar dan terbuka dalam menghadapi mereka kedepannya dan lebih punya arah dalam mendidik anak apalagi ibu Dinar menyampaikannya dengan sangat jelas dan mudah diterapkan. 

Semoga bermanfaat ya. Semangat untuk semua orang tua di Indonesia. 




14 comments :

  1. Ini wawasan buat aku, persiapan buat kelak ketika anak remaja. Betul memang, kalo udah remaja mulai muncul sifat agak 'bandel' dan ke-aku-annya tadi. Kalo anak kayak gini emang udah ga bisa didikte kayak pas kecil dulu ya. Orang tua harus belajar jadi sahabat dan teman yg baik buat mereka. Makanya jadi orang tua ini tantangan banget, belajar gak ada habisnya. Usia anak bertambah, pola pengasuhannya udah beda lagi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener udah pingin dianggap dewasa pdhl kelakuan msh kyk anak kecil haha

      Delete
  2. Setuju banget, setelah anak-anak mulai beranjak remaja, kalau saya yang sulung semester 4 dan yang kedua kelas 1 SMK, mulai memposisikan diri sebagai teman bahkan sahabat dan cara yang saya terapkan ini bermanfaat saat si sulung tinggal berjauhan karena meneruskan kuliah di luar kota.

    ReplyDelete
  3. wah seru menemukan artikel ini pas saya membuat buku 25 tahun perkawinan kami. Banyak hal indah bisa dituliskan tentang hidup berumah tangga dan mengasuh para buah hati. Yuk, niatkan untuk membuat buku parenting dan kisah berumah tangga.

    ReplyDelete
  4. Bener banget bun..
    Dan saya ngalamin banget, rasanya di-overprotektif-kan oleh orang tua pas remaja. Akhirnya pas kuliah berasa liar, tapi bersyukurnya nggak sampai pakai dan melakukan hal² haram. Jadi remaja ini kaya anak merpati, jangan terlalu dikekang dengan batasan, juga jangan terlalu longgar dalam menentukan batasan. ❤️

    ReplyDelete
  5. Sama dong kita mom, anaknya duo abege ya. Cuma anak sy jagoan semua alias cowok². Ini lebih² menguji kesabaran hehe.. Tp memang bener mereka kadang cuma ingin dipercaya dan dihargai 👌

    ReplyDelete
  6. Sebenarnya memang remaja itu hanya butuh didengarkan, dihargai, dan dipercaya ya kan. Tetapi kadang ekspektasi kita terlalu tinggi. Alhasil orangtua jadi sering berantem dengan anak remaja hanya karena hal kecil.

    ReplyDelete
  7. Menjadi orang tua jaman now emang susaah karena anak itunkritiss banget. Dikerasi sakit hati entar jadinya mentalnya yg kena di alusin kok ya kudu sabaar ingetin berulang2.

    ReplyDelete
  8. Tipsnya pastinya bermanfaat sekali buat para ibu yang punya anak sudah beranjak remaja niy kak. Pastinya ilmu parenting itu salah satu masa remaja, kita sebagai orang tua wajib tahu ilmunya agar bisa mengarahkan anak menjadi anak yang sesuai umurnya, menjadi sahabatnya juga apalagi diusia remaja begini

    ReplyDelete
  9. Wah makasih banget mbak, kebetulan saya punya anak yang mau masuk remaja... Sifat-sifatnya agak mirip memang. Nice info 🥰

    ReplyDelete
  10. MasyaAllah wawasan banget ya, mendidik anak remaja itu igit-igiten kalo kata orang jawa. Dinasehati gak bisa, kalo dikerasi malah melawan. Ya gitu deh orangtua harus bisa baca situasi kapan waktunya mendengar kapan waktunya memutuskan

    ReplyDelete
  11. Mendidik anak terutama ketika mereka sudah remaja itu tidaklah mudah. Orang tua harus sudah sadar bahwa mereka lagi cari jati diri. Kadang kebanyakan harus nuntun anak itu nurut terus..

    Tapi ya kalau ada ilmunya, insyallah bisa dilewati hadangan yang ada

    ReplyDelete
  12. Remaja fase di mana orang tua banyak stress karena kelakuannya.. Kalau gak ada ilmu parenting, lebih stress lagi. Metode orang tua yang superior sudah gak laku lagi sekarang, terlebih remaja sekarang sudah mudah akses informasi.. Mereka jadi tahu juga bagaimana seharusnya mereka dilakukan sama ortunya.. Tapi info ini sering kali digunakan untuk pembenaran sifat nakal mereka. Ortu harus lebih cepat dan sigap menerima info itu dan mengelola agar anak gak salah paham

    ReplyDelete

Mana komentar HOREnya?..agar kita semakin akrab. Insya Allah pasti saya komen balik. Mohon maaf, karena banyaknya komentar spam, maka komentar yang masuk saya moderasi.
Terimakasih telah berkunjung^^



Back to Top