Saturday, December 12, 2015

Harus Suka Dulu



Assalamu'alaikum wr.wb.

Dear my readers,

Hai teman-teman gimana kabarnya? Sudah lama nih tidak nulis blog.  Pasti kalian sudah kangen ma aku nih.....
Kali ini saya akan bercerita tentang kakak Lala, namanya Lia.  Kakak Lia September kemaren berulang tahun yang ke-10, kelas 5. Tingginya hampir sama dengan saya.  Saya dan anak-anak sangat akrab.  Memang sedari kecil saya amat suka sekali anak-anak.  Seringkali saya dititipin anak-anak tetangga ketika ibu mereka mandi atau ada urusan tertentu. Kepikiran juga untuk bisnis penitipan anak.  Kayaknya prospek nih.He...he... 

Kakak Lia ( yang paling kanan pakai kacamata)



Sebelum ngelantur kemana-mana yuk kita lanjut.  Kakak  Lia sudah seperti sahabat saya, kami berdua sangat terbuka.   Dia adalah sahabat yang paling jujur lho. Apa yang dia tidak suka dari saya, dia selalu utarakan. Kakak Lala sekolah di SD Islam swasta di dekat rumah. Dia suka sekali menasihati saya untuk sholat dhuha, kalo sholat jangan ditunda-tunda, seringkali nasihatnya membuat saya terharu dan instropeksi diri. Bangga sekali punya anak seperti kakak.

Kalo Lala suka pelajaran matematika, si Kakak ini agak kurang di pelajaran matematika.   Tapi dia unggul di pelajaran Bahasa Inggris.  Memang kecerdasan anak berbeda-beda ya.   Sebenarnya nilainya masih diatas KKM tapi persaingan di kelasnya ketat.  Ya, maklumlah sekolahnya termasuk sekolah islam favorit di Semarang. Selisihnya di koma-koma saja. Sebenarnya saya dan suami bukan tipikal orang yang ambisius soal nilai.  Tetapi karena masalahnya matematika itu dipakai terus sampai kuliah, kami kira perlu untuk "menggenjot" nilainya dengan banyak latihan. Beruntunglah saya punya suami yang jago di bidang matematika, sementara saya jago di bidang bahasa Inggris.  Jadi kami berdua berbagi tugas, untuk pelajaran matematika si Ayah yang mengajari, sementara untuk pelajaran bahasa giliran saya. 

Suatu hari si Kakak bilang ingin les matematika karena teman-temannya sudah pada les dan nilainya bagus-bagus.  Trus saya jawab :  Kakak kalo rajin belajar dan rajin berlatih pasti nilainya juga bagus. Tapi dia bersikukuh ingin les ya sudah. Jadi keinginan les itu muncul dari keinginannya sendiri.  

Selanjutnya saya mulai cari informasi tentang guru les matematika ke teman-teman. Setelah cari-cari informasi akhirnya dapatlah guru Matematika yang cocok.  Tarifnya pun tidak terlalu mahal, 25 ribu perjam, sementara guru-guru yang lain diatas 25 ribu.  Saya dan suami sepakat untuk privat saja, gurunya yang datang ke rumah karena hari Senin-Kamis kakak pulangnya sudah siang, jadinya les kami buat jumat-sabtu sehabis Maghrib.  

Kakak cepat sekali menyesuaikan diri dengan guru lesnya. Agaknya dia sangat cocok dengan guru lesnya.  Lesnya berlangsung 1.5 jam dari jam 6-7.30.  Usianya pun masih 20 an, namanya mbak Dee, beliau mengajar di SD Negri. 
Biasanya kalau sudah hari Jumat si Kakak sudah semangat, sehabis sholat maghrib, dia sudah nyiap-nyiapin buku les matematikanya di atas meja sambil menunggu mbak Dee datang.  

Suatu hari sehabis les Kakak bercerita (dari Mbak Dee) untuk mendapat nilai yang bagus selain banyak berlatih juga harus suka dulu dengan pelajarannya.  Saya lantas mengiyakan apa yang diceritakan si Kakak. Ibarat  seperti pepatah "Tak Kenal Maka Tak Sayang".  Alhamdulilah kakak jadi semangat dan suka dengan pelajaran berhitung yang seringkali menjadi momok banyak anak ini. Berdasarkan pengalaman saya juga jangan lantas sudah les kita lupa untuk tetap memberikan latihan-latihan kepada anak kita.  Tak dipungkiri dengan les memang banyak membantu, tetapi latihan yang terus menerus tetap diperlukan seperti menghafal perkalian, menghapal pengkuadratan.  Smoga menginspirasi.

Salam hangat,


Saturday, October 24, 2015

Mensugesti Anak Perlu Lho

Image result for gambar mensugesti
Diambil dari Google Image


Assalamu'alaikum

Hai teman, apa kabar?

Anda punya pengalaman seputar anak yang susah membaca dan menulis? Mungkin Anda perlu membaca artikel saya ini :).  

Alkisah, anak saya yang kedua usia 6 tahun, Lala, masuk SD tahun ini. Sebenarnya  kami berdua menginginkan agar dia mengulang lagi TK tapi sayangnya Lala tidak mau. Keinginannya kuat untuk masuk SD, padahal baca tulis aja masih grothal grathul.  Juga sudah diberi penjelasan ke Lala kalo pelajaran SD itu lebih banyak dibanding tk dianya tetap ngeyel. Setiap kali diajak mengulang  TK dianya menangis meraung-raung. Yah, daripada dia kecewa tidak masuk SD maka kamipun sepakat memasukkannya ke sebuah SD Islam Swasta di dekat rumah dan kami berdua sepakat untuk tidak berorientasi ke nilai, yang paling penting bagi kami berdua adalah Lala mau belajar.  Begitu juga dengan si kakak kami tidak terlalu memusingkan nilai tapi alhamdulilah prestasi belajarnya bagus.


Sebenarnya di SD Lala, tidak ada paksaan juga agar anak bisa baca tulis lancar namun karena saya lihat pelajaran kelas 1 itu sudah banyak saya rasa tidak ada salahnya mengajarkan baca tulis ke anak.  Hal itu sudah saya mulai sejak Lala tk.  Saya dan suami sering ke Gramedia untuk membeli buku-buku baca tulis untuk anak TK. Saya baru merasakan susahnya mengajarkan baca tulis kepada Lala. Beda banget dengan kakaknya dulu.  Padahal buku-buku yang saya beli itu semuanya bagus-bagus dan full color.  Entahlah mungkin karena faktor usia juga ya.  Baru sebentar diajari sudah bilang capek, bosen malah langsung tiduran di lantai.  Suami saya juga sering bilang nyerah ngajarin Lala. Kemudian suami bilang udah dilesin aja Mah.  Siapa tahu dianya mau baca tulis. Kemudian Lala kami masukkan ke sebuah tempat les yang keren yaitu ke Bimba AIUEO.  Alhamdulilah dengan masuk ke Bimba AIUEO sangat membantu kami berdua.  Lala jadi semangat belajar baca tulis karena banyak temannya dan juga mbak-mbak nya baik-baik dan sabar dan tanpa paksaan juga metodenya sangat menarik.  Meskipun begitu baru jalan 3 bulan Lala sudah mogok tidak mau berangkat les dia beralasan sudah capek kalo pulang sekolah.  Lesnya memang jam 11 sementara dia pulang sekolah (waktu itu masih TK besar) berangkat  jam 7-10.  Duh, kalo sudah enggak mau, dirayu dengan metode apapun susah banget.   Akhirnya dengan berat hati terpaksa deh cuti sementara dari Bimba AIUEO. Namun alhamdulilah sudah lumayan lancar membaca. Itu membuat hati saya lumayan lega.  Cuti dari Bimba AIUEO, Lala masih saja aras-arasen kalo disuruh membaca di rumah, lebih-lebih menulis.  Menulis baru sebentar terus tiduran.  Alasannya sudah capek. 


Kemudian saya ingat pernah membaca sebuah artikel tentang mensugesti anak supaya rajin membaca. Hal ini sebaiknya dilakukan ketika anak menjelang tidur.  Karena kekuatan alam bawah sadar bekerja menjelang tidur.  Saya usap-usap dahinya sambil mensugesti dengan kata-kata :  Lala pinter, lala anak soleh, lala suka membaca, lala suka menulis.  Ajaib, keesokan harinya Lala jadi rajin membaca dan suka sekali menulis padahal baru 2 hari sugesti itu saya lakukan.  Namun ini harus dilakukan terus menerus dan konsisten. Lala memang sudah lumayan bisa baca tulis namun agaknya semangat belajarnya yang perlu ditumbuhkan. Alhamdulilah, ketika masuk SD dia sudah  lancar membaca, menulis dan kekhawatiran kami tentang usianya yang belum 6 tahun sudah masuk SD tidak terbukti.  Di SD alhamdulilah Lala bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan nilainya juga bagus. 









Lalaku sayang 

Semoga bermanfaat.  Tunggu postinganku berikutnya ya ^_^


Salam hangat,








Monday, September 21, 2015

Jangan Biarkan Cemas Merenggut Kehidupanmu

Hai, teman-teman semua ? Gimana kabarnya hari ini?Tentunya sudah kangen ya sama saya?  Cieeeeh....
Pada kesempatan kali ini saya akan mengupas topik yang sangat menarik yaitu tentang kecemasan.  Tentunya semua orang pernah mengalami cemas, misalnya ketika suami tak kunjung pulang dari kantor, anak sudah usia 1 tahun tapi tak kunjung bisa jalan, trus ketika menunggu pengumuman ketrima kerja atau masuk sekolah favorit. Tak ayal semua itu membuat cemas, dag..dig..dug, atau tegang.  Tapi kadar cemasnya masih terhitung normal (seandainya ada alat yang bisa mengukur kecemasan).  

Namun, beberapa orang ada yang memiliki kecemasan tingkat tinggi.  Cemas berlebihan yang sampai bisa mengganggu tidur malam. Agak malu nih, sebenarnya saya juga termasuk orang yang suka cemas berlebihan.  Sebenarnya sudah tahu kalo ini tidak baik untuk kesehatan pribadi namun tahulah mungkin sudah bawaan lahir ya (pasrah).  Salah satu pencetusnya mungkin karena saya dulu memiliki unhappy family. Ayah ibu yang sering bertengkar...ya tak perlu saya ceritakan lebih detil yang penting sekarang saya memiliki keluarga yang happy.  Dengan semakin matangnya usia dan pengalaman, saya menjadi sadar bahwa menjadi orang pencemas itu sangat tidak ada gunanya.  Cemas bisa berujung ke berbagai penyakit lainnya seperti penyakit syaraf atau penyakit jantung.  Jangan habiskan waktu Anda dengan "bercemas ria".  Sedih boleh, tapi jangan berkepanjangan. Berikut ada tips-tips mengatasi cemas yang mungkin bisa bermanfaat untuk Anda semua.




Image result for gambar orang cemas
Kecemasan sumber:google.com

 Tips-tips untuk mengatasi kecemasan :

1.  Banyak-banyak berdoa menjelang tidur, beristighfar.
2.  Banyak-banyak bersyukur akan semua nikmat yang telah diberikan Allah Swt kepada kita  di hari itu  seperti nikmat kesehatan, masih bisa bertemu anak-anak dan teman-teman yang kita sayangi.
3.  Bahagiakan diri Anda sendiri.  Yang paling  tahu banyak tentang diri Anda adalah Anda sendiri.  Orang lain mungkin hanya bisa menasihati ketika Anda dirundung galau atau kecemasan, namun yang terpenting adalah hiburlah Anda sendiri dengan melihat televisi, mendengarkan radio, membaca Al Quran, dan lain-lain.
4.  Put your happy face in the mirror (Pasang muka bahagia di kaca).  Itu juga bisa membantu bila galau Anda sudah tingkat dewa.
5.  Jangan banyak melamun.  Melamun selain membuang-buang waktu Anda juga bisa menyebabkan Anda bisa "kemasukan" jin lo.  Ini nih yang bahaya he...he...
6.  Bicarakan kecemasan Anda dengan orang terdekat seperti teman, suami.
7.  Bila kecemasan Anda sudah akut jangan ragu untuk berkonsultasi kepada ahlinya yaitu seperti ke psikolog, psikiater, atau ke hipnoterapi misalnya 
8.  Biarkan berlalu pasti akan hilang dengan sendirinya tentunya disertai usaha dan doa.

Semoga tips-tips berikut ini bisa menjadi inspirasi Anda dan jangan biarkan kecemasan merenggut kehidupan Anda, semua orang berhak untuk bahagia termasuk Anda.  Cheers....


Back to Top