Wednesday, March 16, 2016

Film Blue Bird, Film Yang Mengilhami Nama Taksi Blue Bird

Blue Bird, The)_03
diambil dari Google.com



Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Beberapa waktu yang ketika  mengikuti Gathering Pengenalan Aplikasi My Blue Bird untuk Taksi Blue Bird, saya terpesona dengan salah satu slide yang memunculkan film Blue Bird. Film itulah yang menginspirasi pendiri Blue Bird Group yaitu Ibu Djoko Sutono memberi nama taksinya, taksi Blue Bird. Kemudian sepulangnya, saya iseng-iseng googling di internet. Ternyata, film tersebut dibintangi oleh bintang film anak Amerika Serikat yang terkenal di masanya yaitu Shirley Temple juga  merupakan idola saya. Bagi Anda yang lahir di tahun 1978-1980an pasti mengenal tokoh ini.  Wajahnya sangat menggemaskan, cantik, lucu, dan imut. Sering kali muncul di TVRI biasanya pada hari Minggu, atau pas liburan sekolah. Saya tak pernah absen menonton film-filmnya. 

Shirley Jane Temple lahir di California, Amerika Serikat  pada tanggal 23 April 1928, dan meninggal pada 10 Februari 2014. Shirley Temple membintangi film tak kurang dari 40 judul film sepanjang 1930-1961an.  Setelah mengundurkan diri dari dunia layak perak, Shirley Temple mengabdikan dirinya sebagai seorang diplomat.

Foto Shirley Temple ketika kecil ~ Google.com



Baca juga : My Blue Bird ~ Inovasi Baru dari Blue Bird

Review film : The Blue Bird 

Blue Bird adalah film fiksi yang penuh khayalan anak kecil yang mencari Burung biru untuk kebahagiaan. Film ini dirilis pada tahun 1940 dan didasarkan dari sebuah buku yang dikarang  oleh Maurice Maeterlinck. Shirley memerankan tokoh sebagai Mythyl, seorang anak kecil yang nakal dan egois.  Tidak biasanya Shirley memerankan tokoh anak nakal.  Karenanya, film ini tidak menduduki box office kala itu.  Shirley memerankan tokoh Mytyl, dan adiknya Tyltyl (diperankan oleh Johny Russel)


Plot film :

Film ini bersetting di Jerman di abad ke 18 pada masa Perang Dunia I. Di malam hari ketika mereka sedang tidur, kakak dan adik yang dikunjungi oleh Peri Berylune dimainkan oleh Jessie Ralph yang memberi mereka  tugas mencari Blue Bird of Happiness di sebuah hutan yang bernama Royal Forest.  Untuk perlindungan dan persahabatan, sang peri mengubah  keluarga anjing Tylo (diperankan oleh Eddie Collins) dan kucing Tylette (diperankan oleh Gale Sondergaard) berubah menjadi manusia, yang terus berlaku sebagai hewan di keseharian mereka. Juga lentera keluarga berubah menjadi semacam karakter Tinkerbell Light, dimainkan oleh Helen Erickson. 

Setelah menemukan Burung Biru, Mytyl tidak mau memberikan burung birunya itu kepada temannya yang sedang sakit.  Karena perilakunya itu Mytyl mendapat amarah dari sang ibu. Di malam yang bersamaan Ayahnya mendapat tugas untuk mengikuti perang.


bluebird3
Google.com
Collins berperan sebagai  anjing keluarga yang baik, setia, taat, bersemangat untuk menyenangkan, seperti yang Anda harapkan. Sedangkan,  Gale Sondergaard ini berakting baik mirip seperti kucing rumah yang sesungguhnya sampai film ini selesai. Dimanapun mereka berlima pergi semua yang dia ingin lakukan adalah makan dan tidur di sofa persis seperti binatang.


bluebird2
Eddy Collins dan Gale Sondergaard berperan sebagai Anjing dan Kucing Rumah
 ~ Google.com

Sondergaard berakting begitu baik dan karenanya dia berhak mendapatkan nominasi Oscar karena perannya sebagai  kucing rumah lucu, menjengkelkan, agak seksi serta  sedikit mengancam. Cerita yang  menjadikan Tylette sebagi tokoh jahat porsinya hanya sedikit dan berdurasi tidak lama. Ini bukan film yang akan menakut-nakuti anak-anak kecil seperti halnya Wizard of Oz, film yang di masa itu sangat melejit.

bluebird6
Google.com

Dalam perjalanan petualangan mereka mereka mendapatkan kesempatan mengunjungi kakek-nenek almarhum mereka, sebuah kerajaan di mana segala sesuatu yang mewah, dan semacam surga terbalik di mana anak-anak menunggu untuk dilahirkan, dikumpulkan dan mereka belajar  akan memiliki adik bayi segera.  


bluebird4
Google.com



Film ini  berakhir dengan "semua hanya mimpi"  meski film ini tidak secemerlang Wizard of Oz namun masih layak untuk  menjadi favorit keluarga.  
Semoga bermanfaat.
































Sunday, March 13, 2016

Jeli Melihat Peluang Google

Assalamu'alaikum wr. wb...

Dear my readers,

Beberapa waktu yang lalu saya sempat melihat  di TV yaitu tentang seorang pengusaha muda yang membuat lampion dari balon dibalut benang konon omzetnya bisa 20 jutaan perbulannya . Jika Anda penasaran tentang gambarnya, Anda bisa melihat gambar di bawah ini.  Kece banget deh.  

Sekilas membuatnya gampang ya.  Balon ditiup terus dililitkan benang sampai menutupi balon.  Tapi ternyata butuh ketelitian juga loh.  Kata mbak reporter TVnya.



kecenya lampion dari balon- google image

Ketika diwawancarai, kata masnya usahanya itu terinspirasi melihat You tube. Dari You Tube iseng-iseng bikin terus jadi, tentunya sudah harus melewati trial dan error beberapa kali.  Kalau ditelisik, ini merupakan sebuah usaha yang cerdas dari seorang pemuda. Alih-alih merepotkan orang tuanya untuk biaya kuliah, pengusaha muda tadi malah berhasil menciptakan peluang kerja untuk banyak orang, padahal dia masih berstatus mahasiswa lo.

Selain itu, jika diperhatikan di Google ada ratusan, bahkan ribuan tutorial yang berkaitan dengan berbagai macam hobi yang bisa mendatangkan uang seperti tutorial menjahit, tutorial membuat kue, tutorial membuat masakan-masakan.  Karena saya suka menjahit, saya menyukai beberapa tutorial dari Indonesia yaitu design by vitarlenology, creativity tutorial, polaku, dan kalau dari luar negeri saya menyukai tutorialnya Craftiness is not optional. Yang terakhir ini, saya sering mempraktikkan cara membuat baju dengan cara yang sangat simpel tanpa menggunakan pola. Jika kebetulan Anda menyukai jahit menjahit Anda bisa mencobanya.  Sangat mudah. 

Cerita sedikit yah, saya mempunyai 5 bersaudara dan 3 diantaranya cewek.  Ketiga-tiganya mempunyai hobi yang sama yaitu menjahit.  Kakak saya, meski dia berstatus PNS terkadang masih menyempatkan waktunya untuk membuat seprei sendiri. Bukan untuk dijual tentunya tetapi untuk dipakai sendiri. Dengan menjahit sendiri, selain mendapat kain yang kualitasnya bagus, adem yaitu seprei katun (yang per meternya 32 ribu permeter) juga menghemat uang.  Sedang adik saya juga piawai membuat baju, boneka, pernak-pernik dompet dll.  Ketrampilan menjahit sebenarnya diturunkan dari ayah saya.  Ayah saya (alm) seorang pensiunan PNS yang senang menjahit baju-bajunya secara otodidak.  Malah ibu saya yang tidak bisa menjahit memakai mesin, jadi kalau ada baju-baju yang sobek Ayah saya yang menjahitnya he..he..


Sebenarnya peluang bisa kita ciptakan bila kita jeli.  Entah itu dari melihat televisi, melihat internet atau dari membaca buku.  Ide-ide cemerlang kita jangan hanya dipendam begitu saja.  Ide kita harus dibarengi keberanian kita untuk merealisasikannya.  Tanpa realisasi, ide kita hanya akan menjadi impian saja. 

Berkaca dari pengusaha muda yang piawai membuat lampion cantik tadi, mari kita menggunakan teknologi sesuai porsinya.  Jangan kita menggunakan internet melulu hanya untuk melihat gosip-gosip, atau hal-hal  yang negatif.  Teknologi bila tidak digunakan sesuai porsinya bisa menjadi bumerang.  Seperti misalnya kasus bullying karena melihat tontonan di internet tanpa pengawasan orang tua.  Tetapi, bila kita menggunakannya sebaik-baiknya peluang akan selalu didepan mata dan kita tinggal menangkapnya.


Salam hangat,










#Inspirasi
Back to Top