Friday, June 30, 2017

Home Sweet Home, Rumah Adalah Tempat Yang Paling Indah Untuk Kembali



Assalamu'alaikum wr. wb. 
Setelah 10 hari lamanya vakum menulis karena mudik kekampung halaman, berkeliling silaturahmi ke saudara-saudara saatnya kita untuk kembali ke real life kembali ke kehidupan kita yang nyata. Berjibaku dengan pekerjaan rumah tangga bagi ibu-ibu rumah tangga, berjibaku dengan kehidupan kantor untuk yang ngantor.

Mudik menjadi semacam obat yang manjur untuk melupakan sejenak semua masalah hidup kita dan memberikan kesempatan bertemu dengan saudara-saudara  Anda yang rumahnya di luar pulau seperti saya. Bagi saya lebaran tahun ini terasa sepi karena adik saya yang di Papua tidak pulang tahun ini karena perusahaan suaminya sedang ada masalah. Biasanya setahun sekali dia pulang. Selain itu juga Om saya yang rumahnya di Jakarta dan Malang juga tidak pulang lantaran tidak kebagian tiket kereta api. Biasanya seminggu sebelum lebaran rumah ibu saya ramai dengan anak-anak dari adik saya, namun sekarang terlihat sepi. Tapi, tak apalah yang penting semuanya sehat dan semoga tahun berikutnya masih bisa bertemu kembali. 

Lebaran ini saya sama sekali tidak berwisata kemanapun dikarenakan tahun kemaren pas pergi ke tempat wisata Chimory dan ketika pergi ke pemancingan Tlatar terjebak kemacetan, sehingga saya dan suami memutuskan untuk tidak kemana-mana hanya berdiam diri di rumah ibu saya di Salatiga. 
Memiliki rumah di Salatiga membuat saya nyaman untuk berlama-lama disana lantaran suasananya sejuk dan airnya dingin segar. Beda sekali dengan tempat tinggal saya di Klipang yang super panas dan airnya tidak sesegar di Salatiga. Makanya, anak-anak biasanya enggan pulang ketika berada di Salatiga. 

Apa saja sih kegiatan saya selama di Salatiga ?
1.  Jalan-jalan di pagi hari
Jalan-jalan pagi di Salatiga dengan latar belakang hawa pegunungan yang sejuk sangat menyenangkan bagi saya dan anak-anak. Biasanya hari pertama di Salatiga saya ke makam ayah saya.  Sayang tidak ada foto hadeh, maaf ya.

2.  Membeli bubur kacang ijo, leker, dan bubur candil
Anda pastinya sudah awam dengan bubur kacang ijo dan leker. Mungkin ada yang belum mengenal bubur candil. Nah, bubur candil adalah bubur kesukaan saya pas kecil dan kesukaan tersebut menurun ke anak saya. Si kakak yang suka sekali dengan bubur candil. Makanya kalau pulang ke Salatiga, saya selalu membeli bubur candil yang kebetulan dekat dengan rumah ibu saya. Berikut gambarnya :


Cara Membuat Bubur Candil Ketan Enak dan Kenyal
Bubur Candil --->diambil dari ResepHarian.com


3.  Naik Delman 
Anak-anak sangat suka naik delman. Biasanya kalau pulang ke Salatiga saya suka naik delman dengan keluarga saya berkeliling alun-alun Pancasila. 

4.  Beli bakso 
Beli bakso menjadi agenda rutin kami ketika pulang ke Salatiga. Salatiga adalah sentranya para pembuat bakso. Dari ujung ke ujung banyak sekali orang yang berjualan bakso di Salatiga. Bakso di Salatiga terkenal enak lho.

Meskipun kegiatan diatas terlihat sederhana tetapi sangat menyenangkan kok, meskipun kita tidak berwisata kali ini. Lebaran kemaren benar-benar saya nikmati tanpa harus bercapek-capek antri di tempat wisata. Tetap bisa berhaha hihi dengan saudara-saudara. 

Sebagai gantinya anak-anak saya ajak ke bulek saya yang rumahnya di desa Boyolali. Letaknya cukup jauh dari kota. Itupun pas berangkat sempat macet di jalan. Anak-anak sudah mulai merengek minta pulang. Tetapi hal itu terbayar dengan perjalanan yang seru melihat sawah-sawah yang hijau, bukit-bukit, melihat para petani membajak sawah dan melihat beberapa binatang seperti sapi dan kerbau berlalu lalang. Anak-anak jadi belajar banyak tentang susahnya para petani memproses padi menjadi beras. Suami saya bahkan berandai-andai ingin tinggal di desa. 


Pemandangan sawah di desa yang sedang panen
Saya sangat  menikmati semua suasana lebaran baik itu di rumah mertua, dirumah ibu saya ataupun di rumah sanak saudara saya yang lainnya. Waktu lebaran saya paling lama saya habiskan di rumah ibu saya. Saya sih sebenarnya masih ingin berlama-lama tetapi memang lebih enak berada di rumah kita sendiri. Rumah adalah tempat yang paling indah untuk kembali. Setuju kan? 


******************************************





Tuesday, June 20, 2017

Yuk Gunakan Aplikasi Zakat Online Untuk Membayar Zakat Fitrah


Haiiiii......
Assalamu'alaikum temans ....Tidak terasa sebentar lagi Ramadhan akan usai setelah satu bulan lamanya kita berpuasa. Tentunya, kita tidak ingin momen Ramadhan lewat begitu saja kan? 
Jika kita telah membeli hal-hal yang tidak wajib seperti baju baru, sepatu baru, snack dan kue-kue masak sih kita meninggalkan hal yang wajib seperti zakat. Karena sebenarnya dalam harta kita ada hak untuk anak-anak yatim piatu dan orang-orang yang berhak untuk mendapatkan zakat yaitu para mustahik. 
Nah, sudahkah Anda menyisihkan sebagian rezeki untuk kewajiban zakat?
Membayar zakat merupakan salah satu kewajiban bagi umat muslim yang mampu. Zakat tak hanya bermanfaat untuk membantu sesama yang membutuhkan, melainkan juga dapat menyucikan harta yang kita miliki. Di antara sekian jenis zakat, tentu saja zakat fitrah adalah salah satu yang paling dikenal.
Jika ingin tahu lebih banyak seputar zakat fitrah, yuk simak dulu ulasan lengkapnya berikut ini!
Awalnya Dibayar dengan 1 sha gandum atau 2.5 kilogram beras
Zakat fitrah awalnya harus dibayarkan dengan jumlah minimal 1 sha atau sekitar 2.5 kilogram bahan kebutuhan pokok. Hal ini didasarkan pada aturan yang diwajibkan Rasulullah SWT untuk membayar zakat berupa 1 sha kurma atau 1 sha gandum bagi mereka yang mampu. Itulah sebabnya di Indonesia, zakat fitrah identik dengan 2.5 kg beras.
Kini Zakat Fitrah Bisa Dibayar dengan Uang Tunai
Kebutuhan hidup kini semakin beragam, bukan hanya berupa bahan makanan pokok saja. Oleh sebab itu, kini para ulama memperbolehkan pembayaran zakat fitrah dengan uang tunai sebagai pengganti beras. Karena uang tunai dianggap lebih fleksibel bagi orang-orang yang dibutuhkan. Penggunaannya tak hanya terbatas untuk kebutuhan konsumsi, melainkan juga dapat membantu mencukupi kebutuhan hidup lainnya.
Bahkan kini zakat fitrah juga bisa dibayarkan melalui aplikasi zakat online. Seperti MatahariMall yang bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk menghadirkan aplikasi zakat online. Kita bisa membayar kewajiban zakat fitrah dengan cara yang praktis dan cepat. Hanya perlu mengandalkan koneksi internet dan metode pembayaran yang variatif.
Masjid Istiqlal Menjadi Salah Satu Penerima Zakat
Salah satu masjid yang menjadi wadah penerima zakat terbesar di tanah air adalah Masjid Istiqlal. Selain melalui cara tunai, umat muslim juga bisa memilih metode transfer untuk membayar zakat fitrah. Jumlah zakat fitrah yang biasa diterima Masjid Istiqlal mencapai ratusan juta rupiah setiap tahun. Zakat fitrah tersebut kemudian dibagi-bagi ke masjid dan musala di sekitar Masjid Istiqlal atau langsung diberikan pada fakir miskin yang datang ke Masjid Istiqlal di hari terakhir bulan Ramadan.

Ramadan, Eid, Muslim, Islamic, Mubarak
Diambil dari pixabay
Ulasan tentang zakat fitrah ini tentu menambah pengetahuan kita mengenai kewajiban zakat. Mari sisihkan zakat fitrah dari sebagian rezeki kita untuk sesama yang membutuhkan. Semoga tulisan ini bermanfaat dan mari berzakat.


Back to Top