Thursday, April 19, 2018

Salatiga Makin Panasss


Diambil dari Google Image



Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Haiii....semua

Seminggu yang lalu saya pulang ke kota kelahiran saya yaitu Salatiga. Salatiga dulunya adalah kota yang asri banyak pepohonan yang rindang, adem dan bikin betah berlama-lama untuk tinggal. Namun, sekarang jangan tanya....ampun panasnya. Beda sekali dengan sebulan yang lalu ketika saya pulang, masih ada adem-ademnya. Nah, kemaren waktu saya pulang itu sampai-sampai pakai kipas angin. Pemandangan yang sangat jarang sekali saya lihat. Eh, baru kali ini tidur di Salatiga pakai kipas angin celetuk saya. Itupun kipas angin hanya satu. Milik kakak ipar saya. Malam hari ketika saya sudah lumayan pulas, kakak ipar saya membangunkan saya, kipas anginnya mau dia pakai karena tidak tahan panas. Ya, udahlah saya pasrah aja. Sayapun mengambil kipas tangan yang saya bawa dari rumah, dan sampai terlelap dengan sendirinya.

Sedikit flash back ke tahun 2004, sekitar 14 tahun yang lalu. Tahun itu adalah tahun pernikahan saya dengan suami. Suasana Salatiga waktu itu masih dingin banget. Pagi berkabut. Rerumputan dimana-mana. Daun-daunan berembun di waktu pagi. Depan rumah saya masih ada rumah tetangga saya yang di belakangnya adalah kebun yang luas. Sewaktu saya kecil saya suka sekali bermain-main di kebun tersebut. Bermain jual-jualan, bermain petak umpet, bermain benthik dan permainan lainnya dengan teman sekampung saya. Waktu itu masih banyak tanah lapang. Namun, sekarang tanah lapang tersebut sudah banyak dibangun rumah. Pepohonan sudah jarang ditemui, dan rumah juga berdempet-dempetan. Selain itu, jalan utama di depan rumah saya sekarang diaspal. Dulunya merupakan jalan diplester dan di pinggir-pinggirnya tetap dibiarkan berupa tanah. Jadi, masih ada resapan di kala hujan.

Dulu, kalau saya pulang ke Salatiga saya akui sorenya saya jarang mandi he..he...karena dingin sekali airnya seperti air es. Kalau sekarang, sore tidak mandi malamnya pasti tidak bisa tidur karena kegerahan. Ibu saya masih menggunakan air sumur waktu itu, menimba air sampai tangan jadi "methekol".  Namun, Bapak saya kasihan kalau ibu dan anak-anaknya menimba terus, kemudian sumur tersebut ditutup dan diberi pompa sehingga tidak usah repot-repot menimba. Saya dari SD kelas 4 sudah mulai menimba air, mengisi bak-bak mandi bergantian dengan saudara-saudara saya. Bagi-bagi tugas.  Capek banget lho. Tapi, air sumur itu jernih banget dan sampai sekarang masih dipakai. 
Suami saya dulu tiap kali pulang ke Salatiga, mesti bawaannya jadi pilek karena kedinginan. Makanya, dia suka tidak tahan kalau di Salatiga. Katanya, mendingan kepanasan dari pada kedinginan. 


Hasil gambar untuk menanam pohon
Yuk, tanam pohon untuk anak cucu kita 

Tapi, beda sekali dengan keadaan sekarang ...sudah sumuk banyak nyamuknya lagi. Kemaren kita sampai kebingungan, tidur di dalam kamar sumuk...tidur di ruang dekat TV juga sumuk. Sampai-sampai jendela kami buka. Pokoke, kemaren itu heboh banget. Malam-malam, anak-anak minta ganti baju saking sumuknya. Duh, lama-lama orang Salatiga pada beli kipas angin/AC semua nih. 

Selain itu, di sekitar tempat tinggal saya ada banyak sekali rumah-rumah penduduk yang letaknya berdekatan dengan jalan raya yang dijual untuk dijadikan ruko-ruko. Sangat berbeda sekali pemandangan 10-14 tahun yang lalu. Jadi, rumah saya itu masuk gang dan depan gang tersebut adalah jalan raya besar. Di belakang jalan raya tersebut ada beberapa rumah besar milik penduduk yang dijual untuk dibuat ruko-ruko. Padahal, dari sekian banyak ruko yang dibangun, banyak juga ruko yang terbengkalai dan dibiarkan tidak terawat. Suka kasihan melihatnya. Dulunya, disitu rumah-rumahnya rindang-rindang semua dengan banyak pepohonan. Rumah-rumahnya juga sangat khas dan elegan dengan arsitektur yang mengagumkan. Saya dulu suka mengagumi rumah-rumah tersebut. Rumah-rumah itu pemiliknya adalah seorang dokter. Sayangnya, tidak ada satupun anaknya yang menuruni jadi dokter. Sehingga ketika dokter tersebut meninggal, rumah tersebut lantas dijual dan dibagi waris.

Kita suka sekali mengeluh tentang bumi yang semakin panas dan gerah padahal semua itu ulah manusia sendiri juga. Sekarang ini sudah sangat sedikit sekali resapan untuk lingkungan tempat hidup kita. Juga semakin bertambahnya jumlah penduduk, namun lahan semakin berkurang. Mungkin, kita harus berpikir-pikir untuk pindah ke planet Mars mungkin he he. Nah, menurut saya sekarang kita harus lebih galakkan lagi menanam pohon di pekarangan rumah kita. Atau kalau lahan kita terbatas, kita bisa menanam tanaman di pot-pot atau dengan cara digantung. 


Hasil gambar untuk menanam pohon di tempat terbatas
Untuk lahan yang terbatas, kita bisa menanamnya dengan cara seperti ini 


Semoga bermanfaat ^^.






Friday, April 13, 2018

3 Tips Membeli Mainan Online


Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulilah hari ini sudah hari Jumat. Hari yang penuh barokah. Hari ini anak-anak pulangnya gasik setelah Senin-Kamis mereka pulang sore karena full day school. Makanya, kalau hari Jumat anak-anak selalu lebih sumringah dibanding hari-hari sebelumnya. Sabtu dan Minggu mereka bisa refreshing. Biasanya hari Minggu kita jalan-jalan ke tempat-tempat wisata atau pergi ke mall. Sayangnya, mereka kini sudah agak susah diajak keluar, apalagi si kakak yang sudah SMP. Merayunyapun harus setengah mati. Biasanya, adiknya terus ikut-ikutan si kakak. Kalau kakak tidak mau pergi, si adik juga tidak mau pergi. Hadeh.....

Beberapa hari ini si Lala lagi suka main sepatu roda, banyak teman-teman sekompleknya juga pada lagi suka main sepatu roda. Si Lala ngedrel minta dibelikan sepatu roda sudah sejak sebulan yang lalu. Apalah daya, bulan kemaren itu lagi banyak pengeluaran seperti membuat kartu SIM baru untuk si ayah, yang ternyata mahal bok sampai 800 ribu, membelikan baju untuk si kakak yang sudah mulai modis dan pengeluaran rumah tangga yang cukup menyita.
Karena bulan ini  lumayan longgar, makanya sayapun membelikan si Lala sepatu roda, karena hampir setiap hari tanya : Mah, kapan dibelikan sepatu roda...capek juga dengernya dan kasihan juga karena teman-teman dekatnya udah pada punya semua.

Awalnya saya ingin membeli sepatu roda secara online, namun niat tersebut saya urungkan dengan berbagai alasan. Ternyata, sepatu roda offline lebih mahal ketimbang membeli di online. Hiks..hiks....
Ada beberapa tips yang perlu Anda simak dalam membeli mainan anak-anak  di toko online. Diantaranya adalah :

1. Memilih toko online yang terpercaya
Dalam berbelanja online, pilihlah toko online yang bisa dipercaya seperti Tokopedia misalnya. Saya sudah beberapa kali juga membeli produk seperti baju renang dan tas sekolah untuk anak-anak  di Tokopedia. Dan hasilnya sangat memuaskan. Produknya sesuai gambar, selain itu  pengiriman dan respon penjualnya juga cepat.

2.Perhatikan Detail Mainan
Biasanya kalau kita berbelanja online, pasti deskripsi produknya mulai terbuat dari bahan apa, untuk usia anak  berapa dan seperti apa kualitasnya. Semuanya harus kita baca dengan teliti, karena barang online itu kita tidak bisa melihat langsung makanya kita harus jeli.

3. Untuk produk sepatu kita harus tahu benar ukuran sepatu anak-anak kita dan ada baiknya melebihkan ukuran. Seperti misalnya ukuran sepatu anak kita 34-35. Menurut pengalaman saya dulu ketika berbelanja online untuk produk sepatu, saya terlebih dahulu browsing-browsing tentang membeli sepatu online. Ada baiknya memang ukuran dilebihi 1 cm. Alhamdulilah, sepatu yang saya beli online bisa pas dikaki.

Baca Juga : Sagitarius dan Leo, Cocok Ga Sih? 

Beraneka mainan anak-anak yang bisa Anda beli di Tokopedia mulai dari boneka, squishy, sepatu roda dll
Baca Juga : From Zero To Beauty....Yuk Daur Ulang Sampahmu!

Selain itu bagi penggemar permainan olah raga air soft gun, Tokopedia juga menjual  airsoft gun mulai dari kaca mata pengaman, peluru, sarung tangan dan lain-lain. Seperti kita ketahui permainan airsoft gun beberapa tahun ini sedang hits di masyarakat. Permainan airsoft gun ini dibuat mirip dengan pistol asli yang sebenarnya dengan perbandingan 1:1. Pelurunya sebenarnya juga aman karena terbuat dari plastik. Beda dengan pistol sebenarnya yang terbuat dari gotri. Permainan ini menurut saya tetap lebih aman apabila dilakukan oleh orang dewasa. Karena, aman tidaknya untuk anak-anak, sedang menjadi perdebatan.
Telitilah dalam membeli produk AirSoft Gun, terutama bagi Anda yang masih dalam taraf pemula. Permainan ini memang sangat mengasyikkan karena melibatkan sejumlah tantangan menarik disertai koleksi senjata keren. Jangan lupa memperhatikan hal-hal berikut seperti merek, suku cadang, dan kualitas bahan airsoft gun.




Nah, selamat berbelanja online ya....Smoga bermanfaat ^^


Monday, April 9, 2018

Benar Ga Sih Kalau Wanita Itu Suka Nawar Kebangetan?

Assalamu'alaikum teman-teman,
Selamat hari Selasa, semoga hari ini membawa berkah bagi kita semua dan buat kalian yang lagi bekerja, selamat bekerja dan beraktivitas. Nah, hari ini adikku perempuan dari Papua mau pulang ke Jawa nih. Saya juga ikut senang tentunya. Bakalan bertemu 3 ponakan kecilku dengan logat Papuanya yang kental yang kadang bikin ketawa. Udah hampir 2 tahun kita tidak bertemu. Pastinya kangen banget. Dan hari ini juga bertepatan dengan ulang tahun adikku tanggal 9 April. Hbd my little sist.....

Saya mau bercerita tentang pengalaman saya beberapa minggu yang lalu. Ceritanya, saya itu lagi butuh banget pisau dapur. Eh, pas ke swalayan entah mengapa alat dapur itu selalu lupa beli. Singkat kata, sehari kemudian ada pedagang keliling lewat depan rumah menjajakan pisau. Langsung deh, saya panggil Bapak Penjual Pisau tersebut. Ternyata, dia tidak hanya berjualan pisau saja, dia juga menjual alat dapur yang lain seperti sendok sayur, susruk (alat penggorengan). Kebetulan saya juga lagi butuh alat penggorengan. Kualitasnya juga kelihatannya bagus dan awet. Kemudian, setelah itu saya tanya-tanya harga. Harganya murah juga untuk pisau dapur dengan gagang kayu Rp. 10.000,00 kalau gagang alumunium Rp. 15.000. Untuk alat penggorengannya Rp. 10.000,00 juga. Kemudian, saya memilih pisau dapur dengan gagang kayu sajalah.
Namanya wanita selalu tidak afdol bila tidak menawar. Padahal mampu lho beli segitu. Tetapi, selalu saja ditawar. Pak, aku beli pisau dapur 1, susruk 1 Rp. 15.000 ya? Bapaknya diam sebentar, lalu mengiyakan. Iya bu tidak apa-apa, buat penglaris. Alhamdulilah, berhasil juga tawar menawarnya.
Karena waktu itu saya habis menyapu halaman rumah, jadinya saya belum membawa uang sama sekali. Lantas, sayapun masuk ke dalam rumah untuk ambil uang.
Nah, kebetulan hari itu suami saya ada di rumah. Dia tanya berapa harganya? Rp. 15.000 mas, dua. Haruse Rp.20.000,00, tadi tak tawar.
Jawab suamiku : Kasihan, tidak usah ditawar dia kan butuh uang juga to. Udah Rp. 20.000,00 aja gpp. Iya ya, benar juga kata suami, aku jadi tidak tega juga.
Kemudian, Rp. 20.000,00 saya berikan kepada bapak penjual tersebut.

Diambil dari kaskus.co.id

Pernah tidak sih kalian seperti itu?
Kadang tanpa sadar kita menawar penjual keliling dengan harga yang kecil. Kasihan juga ya. Padahal, dia kan jalan kaki juga capek keliling kompleks. Terkadang, ada yang saya lihat pernah tidur di pos kompleks karena kecapaian. Habis itu saya jadi tidak tega kalau nawar penjual keliling. Anggap saja bersodaqoh saja.

Beda wanita beda pula dengan lelaki. Lelaki itu kan jarang banget menawar. Kayak suami saya, kalau belanja sendiri tidak tegaan dan jarang menawar. Makanya, pernah pas acara kantor di luar kota, kebetulan di acara itu sekalian jalan-jalan ke Marlboro. Saya berpesan anak-anak beliin baju ya yang murah-murah aja gpp. Pulangnya, saya dibelikan juga dompet dan anak-anak juga dibelikan baju, tapi kalau wanita kan biasanya menawar separo harga, seperti Rp. 50.000 jadi Rp. 25.000. Kalau tidak boleh, ya dinaikin sedikit. Kalau suamiku enggak pakai nawar-nawar. Katanya, sudah murah. Tapi, saya seneng juga sih dibeliin. Berarti dia juga perhatian sama istri.


Monday, April 2, 2018

Masak Sendiri Lebih Aman Dan Sehat

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Hai semua....pa kabarnya? Selamat Hari Senin dan selamat beraktivitas kembali setelah libur panjang Hari Paskah. Beberapa bulan ini selama trisemester pertama kehamilan saya tiba-tiba jadi males dengan kegiatan rumah tangga. Terutama memasak. Padahal, biasanya saya cukup rajin memasak sendiri, itupun lebih karena alasan memasak sendiri lebih sehat dan lebih hemat tentunya. Karena, saya ibu rumah tangga yang lebih banyak waktu di rumah, tentunya pilihan memasak sendiri adalah pilihan yang sangat tepat bagi saya. Meskipun, saya tidak bisa masak berbagai masakan dalam satu waktu. Biasanya, saya masak sayur dan bikin lauk, udah. Seandainya, anak-anak tidak terlalu suka masakan saya hari itu, misalnya pedas maka saya tetap beli sayur tambahan untuk anak-anak.
Kadang, kan bosen juga kalau kita bikin sayur yang terus menerus mengikuti selera anak-anak. Pinginnya kan juga bervariasi juga, jadi suami juga tidak bosan dengan sayur yang itu-itu saja.

Masak sendiri yuk
Saya kadang heran juga dengan anak-anak. Mereka itu tidak suka masanan laut seperti cumi dan udang (kalau ikan laut suka sih). Padahal, sudah saya paksa-paksa masih saja mereka berdua tidak mau. Kalau, si kakak masih mending kalau cumi dibumbu crispy dia masih mau, sementara adiknya sama sekali tidak mau. Bahkan, mulutnya selalu tertutup rapat bila saya cobain cumi. Mereka hanya suka ikan laut seperti kakap dibumbu tepung crispy, nila dan lele goreng. Menu lainnya ayam diopor dan digoreng, nugget itu saja.
Di masa hamil seperti sekarang ini saya tiba-tiba kok semakin suka dengan masakan ikan-ikan laut seperti cumi, udang  dan juga daging sapi. Apalagi, selera makan saya sudah kembali seperti semula. Hmmm...pingin nambah-nambah nih. Tapi, pesan bu dokter, pertambahan berat badan bumil, tidak boleh berlebihan. Minimal 1/2 hingga 1 kilo sebulan. Ya bu, siapp.

Beberapa hari ini ada kabar yang kurang mengenakkan dari dunia kesehatan yaitu mengenai temuan BPOM dimana terdapat 27 merek ikan kalengan makarel dan sarden positif mengandung parasit cacing Anikasis Sp. Produk-produk ini biasanya terdapat di swalayan-swalayan, pasar dan warung. BPOM telah memerintahkan importir dan produsen ikan kaleng untuk segera menarik produk dari peredaran dan segera melakukan pemusnahan.
Makanan ikan kalengan yang diduga terdapat cacing

Temuan tersebut tentunya membuat kita was-was dalam mengkonsumsi produk-produk kalengan. Kita sebagai konsumen harus selalu jeli dalam membeli sebuah produk, jangan lupa untuk selalu mengecek kadaluarsa sebuah produk. Untunglah, saya sama sekali belum pernah membeli produk-produk ikan kalengan tersebut. Meskipun, pernah terbetik pingin mencoba, namun sama sekali belum terlaksana he he. Soalnya, saya lebih suka masak sendiri sih untuk produk-produk ikan. Karena, menurut saya kalau ikan kalengan tentunya lebih banyak pengawetnya. Jadi, cari amannya saja.

Alasan-alasan lainnya mengapa saya lebih suka memasak sendiri :

  • Kita bisa memperoleh sayur dan lauk yang segar setiap hari
          Pernah lho saya membeli lauk di luar eh ternyata lauknya itu sepertinya lauk yang kemaren dan digoreng lagi. Wah, tentunya kurang segar ya. Jadi kurang selera makan. Selain itu kadang-kadang sayur yang kita beli diluar itu udah diangetin beberapa kali jadinya tambah asin
  • Kita bisa menularkan hobi memasak ke anak-anak
Terkadang anak-anak saya ikutkan kegiatan memasak di dapur, meskipun cuma memotong wortel dengan pisau yang bergerigi. Tentunya,  sambil saya awasi. Mereka, jadi suka aktivitas memasak. Selain itu, di sekolahnya kadang-kadang ada cooking class seperti membuat dan menghias donat, mengoles mentega dan menabur meses di roti dll. Jadi, setidaknya mereka sudah terbiasa dengan aktivitas di dapur. Ooh..ternyata mama juga bekerja keras di dapur untuk menyajikan makanan sehari-hari untuk mereka.
  • Kita bisa berhemat belanja bulanan
Menjadi seorang ibu menuntut kita untuk bisa multitasking. Pintar mengasuh anak-anak, suami, serta pandai juga mengelola keuangan. Seorang istri bisa diidentikkan sebagai sekretaris suami. Memang, ada kalanya bolehlah kita sesekali jajan di luar, ke pemancingan atau ke restoran-restoran. Tetapi, jangan keseringan. Nanti tahu-tahu di akhir bulan kita ngutang he he. Pokoknya kita harus memastikan jangan sampai besar pasak daripada tiang.  


Nah, itu saja tips-tips dari saya. Semoga bermanfaat ya.....










Monday, March 26, 2018

From Zero To Beauty...Yuk Daur Ulang Sampah Bekasmu!

Haiii....
Assalamu'alaikum teman-teman ❤❤❤
Lama tak posting tulisan, karena si empunya blog lagi sok sibuk. Hi..hi..
Nah, mumpung hari ini ada waktu, maka saya akan berbagi cerita tentang kegiatan  saya beberapa hari yang lalu yaitu hari Kamis tanggal 22 Maret 2018. Acara tersebut merupakan acara workshop diselenggarakan oleh Titik Tengah Partnership Woman Blogger Movement, Alfamart, dan Laquina Creative Handmade,  bertempat di AllStay Hotel yang beralamat di Jalan Pemuda, Semarang di lantai 8.
Acara ini juga untuk memperingati Hari Perempuan Internasional, Hari Bumi dan Hari Air.

Workshopnya mau dimulai  
Selfie-selfie dulu he he 

Saya berangkat bersama 2 blogger cantik yaitu mbak Martha Melliana yang merupakan blogger pendatang baru :) dan blogger yang sedang hamil 7 bulan tapi tetap aktif yaitu mbak Rahmi Aziza. Btw, ternyata mbak Martha itu tetangga saya lho, makanya saya tidak menyia-nyiakan kesempatan waktu beliau menawari nebeng di mobilnya untuk berangkat ke All Stay he..he..(just kidding mbak).
Rasanya sudah lama sekali tidak mengikuti event-even blogger karena merasa masih kurang fit untuk ikut event, maklumlah bumil. Kangen dengan teman-teman sehobi a.k.a. teman-teman ngeblog.
 Workshop kali ini sangat menarik karena bertemakan tentang daur ulang sampah. Kita kan sukanya memandang sebelah mata sampah-sampah seperti bekas dus susu bekas, plastik-plastik, kaleng-kaleng bekas dll. Padahal, kalau kita jeli dan kreatif seperti Owner Laquina yaitu mbak Alfa Yuniar kita bisa lho menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Dari dus-dus susu bekas ini mbak Alfa bisa menyulapnya menjadi dompet koin yang cantik, tempat-tempat kado dan lain-lainnya. Kreatif banget ya ?
Mbak Alfa ini memulai usaha daur ulang sampah ini dari mulai tahun 2015.
Nah, di workshop ini mbak Alfa ingin mengajak semua orang untuk peduli sampah, selain itu kami para blogger juga diajari bagaimana cara membuat dompet koin yang cantik dan imut. Duh, tak sabar untuk bikin ya.

Perwakilan dari Alfamart Mas Heru Suprianto juga mengatakan bahwa workshop ini merupakan bentuk kampanye pengurangan sampah rumah tangga dan diharapkan masyarakat nantinya bisa memelihara lingkungan dan mengolah sampah dengan benar.


Perwakilan dari Alfamart Mas Heru Suprianto
Kemudian kami mulai mendapat pengarahan dari Mbak Alfa tentang cara membuat dompet koinnya. Masing-masing blogger mendapat bahan membuat dompet koin yang berupa potongan dus susu, kain perca, kancing dan lem yang dipakai bersama-sama. Semuanya nampak antusias untuk membuat dompet koin begitu dengan saya.
Karena saya terlalu fokus ke bikin dompet koin, jadinya fotonya tidak bisa komplit. Jadi, maaf bila saya hanya bisa menampilkan sebagian saja ya.

MC Mbak Isul dan Mbak Alfa Kurnia dari Laquinna Creative Handmade
Semua antusias sekali membuat dompet koin 
Saya agak kesulitan di bagian memasang kancingnya. Padahal, gampang ternyata. Serta ada insiden kancing kebalik. Sebenarnya udah jadi,
terpaksa saya bongkar lagi. Namun, akhirnya dengan sedikit kerja keras, dompet sayapun jadi. Kata teman-teman saya punya saya rapi sih. He..he..Alhamdulilah.


Ini bahan-bahan untuk membuat dompet koin : dus susu, kain perca, kancing, lem kain 

Dompet koin buatan saya ....lumayan cakep kan? Pingin buat lagi nanti di rumah

Tiba di ujung acara teman-teman yang hasil karya dompet koinnya tercepat dan rapi mendapat hadiah dari Mbak Alfa. Sayangnya, saya tidak terpilih. Hu..hu...
Tetapi, saya merasa senang dengan mengikuti workshop ini karena menambah ilmu saya tentang memanfaatkan barang-barang bekas. Padahal, saya selama ini selalu membuang dus susu bekas. Wah, sayang ya...
Ini juga membangkitkan ide saya untuk mengajari anak-anak cara membuat dompet koin kala mereka liburan nanti.
Ketika saya pulang ke rumah anak-anak juga suka dengan dompet koin saya dan jadi bahan rebutan.







Back to Top