Saturday, April 18, 2020

Things To Do After Covid-19

Assalamualaikum....
Dear pembaca,
Kalau dihitung-hitung sudah hampir 2 bulan ini pandemi Corona mulai menyebar ke Indonesia. Ada yang bilang bencana semacam Corona pernah terjadi per 100 tahun. Saya menganggap pandemi Corona itu sebagai "hukuman" Allah SWT kepada kita. Mungkin Allah SWT sudah terlanjur marah besar kepada umat manusia karena telah berbuat kerusakan yang melampaui batas. Maka bersabarlah dan "nikmatilah" masa kita selama Stay At Home. Jangan pernah mengeluh bosan, karena sebenarnya kita yang Stay At Home itu sangat beruntung sekali, dibandingkan dengan pengorbanan paramedis kita yang banyak mengorbankan jiwa dan raga. Sudah kita lihat di tayangan-tayangan televisi betapa banyak perawat dan dokter yang berguguran karena tugas mulianya kala pandemi Covid-19. We should appreciate them!



Waktu itu saya berdoa semoga Corona tidak sampai masuk ke komplek perumahan saya. Eh.. ternyata ada juga yang terpapar Corona hiks..sempat syok juga. Sebelumnya saya mendapat wa dari teman saya apa benar ada tetangga saya yang PDP Corona, lengkap dengan nama dan alamat komplit plit. Terus saya jawab :iya memang ada warga yang masuk rumah sakit, tapi kalau sekarang statusnya menjadi PDP saya tidak tahu. Saya lebih memilih untuk tidak menanggapi kabar tersebut karena saya takut kalau salah ngomong. Baru nanti kalau sudah ada info dari RT, saya baru mau konfirmasi.Saya sempat kaget juga ketika tahu nama dan alamat tetangga saya tersebut diposting ke berbagai grup. Menurut saya itu tidak etis ya, kan kasihan juga beliaunya yang pekerjaannya sehari-hari sebagai perawat. Seharusnya data pasien dilindungi dan tidak disebarluaskan. Seandainya itu kita, apa yang kita rasakan? Pasti sakit hati ya. Sebenarnya dibuat inisial saja kan juga ga pa pa kan. Saya juga lumayan dekat dengan istri tetangga saya yang PDP tersebut, kalau menjenguk orang sakit beliaunya suka menghampiri saya. Jadinya, saya juga agak sungkan untuk terlalu mengeksposnya.

Taman kompleks saya yang tadinya selalu ramai sekarang lengang

Hanya ini pengunjungnya he he...Lisa anak saya 



Taman kompleks saya yang sangat asri, banyak pepohonan saya suka berlama-lama disini

Benarlah keesokan harinya saya  mendengar berita itu dari grup RT kalau ada warga yang terpapar Corona tapi tidak disebutkan siapa. Karena masing-masing sudah tahu dan berempati yang tinggi kepada tetangga saya tersebut. Suami saya langsung beli handsanitizer sebotol besar (sebelumnya sudah beli 100 ml) kemudian menambah pembelian masker-masker kain. Kemudian Takmir masjid saya mengumumkan agar jamaah tidak diperbolehkan solat di masjid, untuk sementara solat di rumah masing-masing.


Sehari paska pengumuman ada warga yang terpapar, suasana kompleks saya sangat sepi. Tidak ada seorangpun yang lewat di depan rumah saya. Tidak ada anak-anak yang bermain. Biasanya taman dekat rumah saya selalu ramai orang, sampai sekarangpun jadi sepi. Saya membatasi diri saya untuk tidak membaca-baca berita tentang Corona, khawatir jadi stress. Apalagi banyak sekali berita-berita hoax yang beredar.  Anak-anak saya jaga supaya tidak banyak tahu tentang Corona. Mereka wajib paham yang pokoknya saja, karena berada di rumah sudah cukup membosankan bagi mereka kasihan kalau masih melihat tayangan Corona. Untuk mengalihkan perhatian mereka dari Corona untungnya ada banyak tugas-tugas online, jadi mereka belajar di rumah dan sesekali guru mereka mengadakan tatap muka online lewat aplikasi Zoom.  Selain itu setiap hari anak-anak berjemur di depan rumah, mengaji tiap Subuh dan Magrib dan kadang-kadang kita masak bareng dan berolahraga ringan seperti main bulutangkis misalnya.

Sebenarnya anak saya yang nomer satu seharusnya Ujian Nasional menuju SMA di bulan-bulan ini, namun ujian selanjutnya dibatalkan oleh Diknas karena kondisi yang tidak memungkinkan setelah adanya pandemi Covid-19. Antara sedih dan bahagia karena semua tidak berjalan semestinya. Mungkin kala mendaftar sekolah baru, Covid-19 juga belum sepenuhnya "pergi" dari Indonesia. Tapi, semua ini sudah kehendak yang Diatas, maka saya harus menerimanya dengan lapang dada. Tidak tahu apakah nanti ada acara pisah-sambut sekolah. Saya cuman berharap mereka "Angkatan Covid-19" akan tumbuh menjadi generasi yang kuat dan bermental baja.

Alhamdulilah, kondisi kompleks perumahan saya sudah kondusif  tidak sepanik dulu dan meski belum stabil benar namun warga sudah terkondisikan dengan masuknya Corona semisal memakai masker kalau keluar rumah, jaga jarak dan tidak keluar rumah jika tidak perlu. Oia, tetangga saya tersebut alhamdulillah tes Coronanya negatif.

Harapan dan things to do saya after Covid-19 ini selesai adalah :
1. Ingin berenang bareng keluarga.
2. Ingin anak-anak sekolah seperti biasanya.
3. Roda perekonomian semakin membaik, para supir ojol dan taksi bisa bekerja seperti biasanya. Mereka sangat terdampak sekali dengan Covid ini. Saya pernah bertemu sopir Grab yang mengeluh sepi pendapatannya. Sehari cuman dapat 1 orang penumpang. Akhirnya, dia lebih memilih ngetem di depan rumah sakit karena pasti ada orderannya.
4. Mempertahankan pola hidup sehat seperti cuci tangan, pakai masker kalau keluar, berjemur, banyak makan buah-buahan dan pola hidup sehat lainnya.
5. Memperbanyak solat-solat Sunnah dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Inilah harapan-harapan saya setelah Covid-19. Bagaimana dengan kamu?Share di kolom komentar yaaa...

17 comments :

  1. Semoga corona segera berlalu ya. Aamiin

    ReplyDelete
  2. Saya hanya ingin segera bisa potong rambut mba. Mau ke barber takuuut.

    Smg wabah ini segera berlalu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kmrn misuaku jg takut bgt mo potong rambut..trus tak suruh pk masker soalnya rambutnya dah gondrong bgt.udh tukang potong rambutnya g ush diajak ngobrol pesen saya. Soalnya aku suka sepet lihat dia gondrong haha

      Delete
  3. Mempertahankan pola hidup sehat dan harus selalu semangat ya mbak. Eh anakku juga gada UN SMP nih mbak... Seneng banget dia hehe

    ReplyDelete
  4. Semoga wabah corona ini cepat berlalu ya, apalagi bentar lagi puasa, sedih kalau terus di rumah aja

    ReplyDelete
  5. Betul mbak sebaiknya korban corona tidak disebarluaskan karena takutnya malah dijauhi ya. Saat ini saja orang batuk dikit udah dicurigai kena covid-19. Ada orang meninggal dikira karena corona padahal kan belum tentu yaa. Duhh, semoga pandemi ini segera berlalu. Saya ingin bersosialisasi lagi bersama ibu-ibu tetangga, melakukan kegiatan bersama seperti dulu.

    ReplyDelete
  6. Semoga Corona segera berlalu ya mba.. dan 'hukuman' ini semoga bisa kita jalani dg sebaik-baiknya.. aamiin..

    ReplyDelete
  7. taman di meteseh walaupun sudah jauh berkurang tapi tetap masih aja ada yang datang ngajak anak2. Iya sih mereka mungkin bosan ya. Semoga cepet selesainya pandemi ini

    ReplyDelete
  8. Sedih ya mba kalo melihat situasi sekarang. Tapi harus semangat juga, yang penting udah ikhtiar, terus berdoa agar diberikan kesehatan

    ReplyDelete
  9. Anakku juga gagal UN ni mbak. Seneng banget dia tapi sedihnya ga akan ada perpisahan sama temen2 padahal nanti masuk kan udh SMP. Moga segera berlalu ujian ini ya mbak

    ReplyDelete
  10. Sedih ya Mba, privasi ssorg skrg gampang banget disebardisebar2 kayak gitu.. Semoga tetangga yg pdp segera pulih, dan overall badai Corona ini segera berlalu

    ReplyDelete
  11. Harapanku after covid-19 ini berakhir adalah bisa segera berjumpa dengan suami, sebab pekerjaan suami diluar kota semarang menjadi alasan untuk kami bersabar dan menjaga satu sama lain dengan cara menunda perjumpaan ... (hikss.. auto mbrebess mili ni air mata)

    ReplyDelete
    Replies
    1. I feel you mb Fitra..temenku jg blm ktm suaminya yg luar kota. Smoga badai ini cepat berlalu ya

      Delete
  12. Semoga wabah cepat usai, ya Mbak..

    Di sini tho masih ramai aja sliwar-sliwer apalagi anak2 main di luar :(

    ReplyDelete
  13. Aamiin. Semoga Corona lekas berlalu, ya mbak. Kalau saya pengen nonton dan ngemall. hehe

    ReplyDelete
  14. Nah, roda perekonomian nih yang bakalan susah mbaliknya ya mba. Harus benar-benar kerja keras nih pemerintah untuk mengembalikan ke kondisi semula. Sudah mulai banyak yang terpuruk ya.
    Mari kita tak putus-putus berdoa dan mohon ampun pada Allah. Berharap pada Ramadhan ini turun mukjizat, Corona bisa hilang dari muka bumi.

    ReplyDelete

Mana komentar HOREnya?..agar kita semakin akrab. Insya Allah pasti saya komen balik. Mohon maaf, karena banyaknya komentar spam, maka komentar yang masuk saya moderasi.
Terimakasih telah berkunjung^^



Back to Top