Monday, August 24, 2015

Jangan Spam Dong

Saya adalah newbie blogger. Baru satu tahun ini belajar menulis.  Ternyata menjadi blogger itu ternyata asyik juga ya  buat mengisi waktu luang saya sebagai seorang ibu rumah tangga sejati. Selain kegiatan lain saya seperti menjahit seprai, mukena anak, korden anak-anak. Ketika kedua anak saya sekolah, di rumah menjadi sepi, daripada mengisi waktu dengan melamun mending menulis saja kalo pas menjahit sepi.
Sudah sejak SMP saya suka menulis apa saja seperti puisi, cerpen sesekali dikirimkan ke sebuah majalah remaja waktu itu tapi tidak pernah dimuat.  He..he..
Ada sebuah kenangan yang tak terlupakan berkaitan dengan menulis yaitu pas SMP iseng ikut lomba menulis yang diadakan oleh kantor kakak saya dan mendapat hadiah jam dinding warna kuning.  Jam dindingnya masih ada lo sampai sekarang.  Walau cuman dapat jam tapi hepi banget. 


Image result for spam
Sumber : google image

Banyak cerita yang bisa dirajut dengan menjadi blogger, diantaranya bertemu dengan banyak teman, mendapat banyak ilmu, juga nilai yang lainnya menjadi blogger kita jangan putus asa.  Dulu pas awal-awal nulis blog kalo tidak ada yang komen dan baca trus males nulis lagi.  Kalo sekarang sih tetapi berpikir optimis dan tetap saja blog walking siapa tahu next time ada yang komen dan berusaha untuk membuat postingan yang berkualitas.

Blogwalking itu juga  menyenangkan, kita bisa tahu karakter blogger-blogger lain, terus kita semakin terpacu untuk menulis lebih baik lagi serta memperbaiki tampilan blog kita.  Tapi adakalanya ada batu sandungan juga ketika blog walking.  Eh, sudah komen baik-baik dan sesuai dengan isi masih juga kena spam.  Apa itu spam? Kata spam merupakan istilah atau kosakata di dunia internet.  Tahun 1998, Kamus Oxford menambah definisi spam yaitu "pesan tanpa arti atau tidak pantas dikirim ke internet pada sejumlan news group atau pengguna."  Dalam bahasa Indonesia belum ada terjemahan yang pasti tentang kata spam dan tidak termasuk kosakata bahasa Indonesia.
Contoh kecilnya  adalah pengalaman saya beberapa waktu yang lalu ketika blog walking ke sebuah blog yang tak perlu saya sebutkan.  Ketika blog walking saya selalu menekankan diri saya untuk berkomentar sesuai konten kalaupun tidak lebih baik tidak komen.  Seperti waktu itu saya sudah berkomentar baik-baik dan sesuai konten dan apa jawab pemilik blog sungguh di luar dugaan :  Trims gan.

Setelah itu saya jadi males untuk blog walking ke blog itu.  Kapok.  Sudah jelas kan? Kalo kita melakukan spam, kita jadi rugi sendiri.  So, jangan pernah coba-coba untuk melakukan spam ya.  Berkomentarlah yang berkualitas yang sesuai konten blog atau kalo tidak lebih baik tidak usah komen.  


#cerita Tips Blogging

Tuesday, August 18, 2015

Di Sudut Jendela Itu

Dua minggu lalu saya sakit di rumah sakit untuk waktu yang lama. Tepatnya operasi kelenjar Tiroid, dibagian leher. Makanya baru sempat nulis.  Duh, rasanya benar-benar tidak enak. Siapa sih yang mau sakit? Rasanya tidak ada orang di dunia ini yang mau sakit. Semuanya inginnya sehat.  Kalopun sakit janganlah terlalu lama.Berpisah dengan anak-anak untuk sementara waktu 5 hari adalah waktu yang sangat lama untuk saya. Untuk sementara mereka dititipkan di mertua saya.

Meskipun berada di ruang kelas 1 di sebuah rumah sakit islam swasta di Semarang. Fasilitasnya bagus:bed, ac, tv flat, kamar mandi (ada fasilias panas dingin).  Semua pelayanan bagus mulai dari cleaning servis, perawat yang ramah, dokter yang baik tapi memang lebih enak di rumah.  INGINNYA CEPAT PULANG.  Home sweet home!




Di Sudut Jendela Itu


Oia, kamar perawatanku terletak persis di dekat jendela yang di sampingnya mengalir kolam ikan yang ada air terjunnya.  Cukup menenangkan dan menghibur hati.  Selain itu juga  yang cukup membuatku terhibur adalah bbm dan pesan singkat dari teman-teman soulmateku yang tiada henti.  Mereka memberiku pesan agar tidak terlalu banyak pikiran, tenang, dan banyak-banyak bersolawat.  Mereka adalah teman terbaikku.  Selain itu tentunya dukungan suami dan keluarga besar yang selalu menentramkanku. Di jendela itu juga saya suka melihat orang lalu lalang, melihat pak tukang cleaning servis membersihkan kaca, kalo dipikir-pikir seperti ikan dalam akuarium.  Pompaan semangat teman-teman memberikanku keyakinan untuk segera sembuh, dan juga memikirkan anak-anak takut pelajarannya ketinggalan.  Untunglah masih awal-awal ajaran baru jadi pelajarannya belum begitu banyak.  Maklum dua-duanya sudah SD sekarang.


Di sudut jendela itu saya menjadi banyak merenung bahwa kekayaan itu bukanlah semata-mata materi.  Kesehatan itu juga adalah kekayaan.  Dan tidak bisa dinilai dengan uang. Jika salah satu tubuh kita sakit, tubuh yang lainpun akan merasakan sakit.  


Kita adalah makhluk sosial.  Kita akan selalu membutuhkan orang lain apalagi di waktu sakit.  Saya sangat bersyukur karena mempunyai teman-teman yang sangat menyayangi saya, tetangga2 yang mencintai saya.  Menjenguk saya di rumah maupun di rumah sakit. Terima kasih teman-teman dan tetangga  saya. Saya akan selalu mengingat kebaikan kalian selamanya.



#Ceritaku

Monday, August 10, 2015

Belajar Dari Mak Irits

Saya sangat mengagumi dengan negara Jepang. Meskipun negara tersebut telah menjajah Indonesia selama 3.5 tahun tapi saya tidak mendendam lo. Saya hobi banget baca. Sedari kecil saya sangat menyukai komik-komik buatan Jepang seperti Miss Modern, Hagemaru, Candy-Candy, Doraemon dll. Dulu sih seringnya pinjem ke persewaan buku . Waktu itu saya masih SMP masih culun banget. Kalo berangkat sekolah dikucir dua.  Jerawatan. Biasalah puber  hi..hi..


Yang kusuka dari komik Jepang itu pasti ceritanya bagus-bagus dan lucu.  Lucunya itu bener-bener natural.  Matanya gedhe. Baju-bajunya yang chic dan modis. Komik Indonesia masih jarang waktu itu.  Kalopun ada ya yang ceritanya tentang silat-silat. Saking cintanya dengan komik Jepang, saya punya obsesi ingin sekali pergi ke negara Jepang.  Karena kabarnya negara tersebut dengan pemandangan pegunungannya yang cantik, tingkat kebersihan lingkungannya yang tinggi, disiplin dan orang-orangnya pekerja keras.  Semoga suatu saat nanti impian tersebut bisa jadi kenyataan. Amien...





Bagaimana dengan komik-komik Indonesia? 

Komik Indonesia juga tak kalah bagus.
Banyak animator-animator muda berbakat yang bermunculan di Indonesia.  Salah satu komik Indonesia yang baru-baru ini saya kenal adalah Mak Irits. Mak Irits diilustrasikan sebagai seorang ibu rumah tangga yang mempunyai moto "Cinta gratisan, Potongan Harga dan Beli Satu Dapat 5.  Siapa sih yang tidak suka gratisan? Saya juga suka lo. Komik ini mewakili kisah nyata emak-emak seluruh Indonesia yang berjibaku mengatur roda perekonomian biar tidak defisit. Komik ini bisa dibaca untuk semua kalangan lo, tak hanya emak-emak, buktinya anak saya yang berumur 10 tahun aja bisa terkekeh-kekeh ketika membaca komik ini.  Penulis komik ini adalah seorang ibu muda yang aktif menulis di blog yaitu Mbak Rahmi Aziza.  Sempet ketemu lo di bukber KEB 2015 kemaren tapi lupa minta tanda tangan he..he..








Komik Mak Irits 
Mak Irits yang ngirits

Belajar dari Mak Irits

Banyak pelajaran yang bisa dipetik dengan membaca komik Mak Irits. Mak Irits digambarkan sebagai seorang emak-emak yang suka ngirit sana sini, demi memutar roda ekonomi keluarga.  Mengirit atau menghemat itu adalah sikap yang baik di tengah kehidupan  sekarang lebih hedonis dan konsumtif. Bahkan dalam kehidupan nyata, baik kita sebagai ibu rumah tangga atau bekerja bila  tidak pandai mengatur ekonomi seperti menghambur-hamburkan uang atau membeli barang-barang yang  tidak perlu, itu bisa mengganggu kestabilan ekonomi keluarga.  Pernah suatu ketika, ibu saya bercerita tentang teman ayah yang sampai detik ini belum memiliki rumah mengontrak sana-sini, kemana-mana ditagih debt collector  dikarenakan beliau memiliki gaya hidup yang bermewah-mewahan tidak mengukur kemampuan.  Dalam peribahasa dikatakan "Besar Pasak Daripada Tiang".  Hal ini patut disayangkan  karena biasanya ketika usia kita sudah tidak lagi muda seharusnya kita sudah matang dalam hal finansial seperti memiliki rumah, mobil (kalo bisa) atau investasi-investasi lainnya.  

Saya rasa penting juga sebagai ibu rumah tangga untuk tidak sepenuhnya mengandalkan keuangan kita kepada suami.  Apalagi bila kita sebelumnya adalah wanita pekerja.  Menjadi ibu rumah tangga tak hanya harus piawai di dapur, kasur dll......tapi amat bagus apabila kita juga bisa membantu ekonomi keluarga.  Misalnya bila kita memiliki ketrampilan di bidang menjahit kita bisa mengoptimalkannya dengan menjahit baju orang lain, membuat seprei atau membuat mukena anak dll.  Atau kita pintar menulis, kita bisa menjual kemampuan menulis kita orang lain. Hasilnya, selain mendapat uang kita juga mempunyai kepuasan pribadi karena bisa membantu suami.  Minimal bisa buat tambah-tambah jajan he3.

Komik Mak Irits adalah salah satu dari karya anak bangsa yang patut untuk diapresiasi. Komik ini bisa menjadi sentilan kepada kita dalam kehidupan sehari-hari untuk lebih pandai mengatur keuangan sehari-hari. Lebih baik mengirit daripada mengutang.               Iya kan ? Salut untuk Mbak Rahmi Aziza, semoga selalu berkarya.
   


#Review Produk
Back to Top