Friday, January 22, 2016

Permainan Masa Kecil Yang Mulai Tergeser

Anda suka film Up ? Tentunya Anda sudah tak asing dengan tokoh cewek tomboy bernama Ellie dan cowok  pendiam bernama Carl.  Saya terkesan sekali dengan film tersebut sampai menontonnya berkali-kali. Mengingat Ellie saya jadi teringat masa kecil saya yang super tomboy.Ellie digambarkan tidak takut apapun, bahkan Ellie selalu mendorong Carl untuk tidak menjadi penakut.  Keduanya sama-sama mengagumi Charles Muntz seorang penjelajah yang terkenal dan memiliki obsesi yang sama untuk bertemu Charles Muntz.  Ups..saya tidak akan bercerita banyak tentang film ini namun saya akan share permainan-permainan yang saya sukai di masa kecil yang keberadaannya mulai tergeser, juga mengukuhkan saya sebagai anak yang tomboy di masanya ha..ha..Permainan-permainan apa sajakah itu ?




Ellie and Carl

 Panjat Pohon


Masa kecil saya dihabiskan di sebuah kota kecil di Salatiga. Di masa itu tanah untuk bermain sangatlah lapang. Tapi tidak untuk rumah saya.  Rumah saya tidak ada halamannya hik..hiks..jadilah saya suka sekali bermain di tanah lapang tetangga yang kebetulan ada pohonnya.  Di masa itu bermain tidak membeda-bedakan gender (namanya saja anak kecil he..he..).  Saya masih ingat benar di masa itu bersama geng saya Leli, Ida, Ipung (cowok), Iwan, Heru, Yeni, adik saya Chandra.  Kebetulan tetanggaku punya pohon rambutan yang ranum.  Awalnya anak-anak cowok yang nyaranin untuk ngambil rambutan soalnya tetanggaku itu terkenal pelit.  Jadilah kita anak-anak cewek ngikut aja.  Nah, cowok-cowok udah selesai mengambil rambutan, giliran aku dan temen-temen cewekku. Tiba-tiba tetanggaku si empunya pohon rambutan keluar.  Serta merta aku dan teman-teman cewekku langsung kabur.  Untung, tidak dibilangin ke ibuku pasti dijewer.  

Egrang
Saya suka mencoba hal-hal yang baru sampai sekarang.  Jadi hampir semua permainan di masa kecil saya kuasai termasuk egrang.  Di tempatku egrang lebih sering dimainkan anak cowok.  Butuh keseimbangan ekstra untuk bisa memainkan egrang.  Rasanya senang bukan main kalo bisa mengalahkan anak cowok di masa itu.



egrang



Betengan 
Permainan betengan biasanya dimainkan oleh anak laki-laki tapi tidak menutup kemungkinan permainan ini diikuti anak-anak cewek.  Beteng-beteng bisa berupa tembok atau pohon-pohonan. Biasanya jarak antar beteng 10-15 meter sehingga membuat permainan menjadi seru karena untuk mempersulit lawan untuk mendapat "tahanan". 
Butuh energi ekstra untuk memainkannya karena masing-masing anak harus berlari kencang.  Saya dan teman-teman main saya biasanya main betengan kalau di malam minggu atau hari-hari biasa di siang atau malam hari.  Malam hari biasanya lebih seru.

main betengan 

Bekelan 
Saya sangat suka sekali bekelan.  Permainan yang terdiri dari bola bekel dan biji bekel yang terbuat dari kuningan atau plastik (sekarang), didominasi anak perempuan juga disukai anak-anak lelaki di kampung saya.  Cara bermainnya adalah dengan mengumpulkan biji-bji bekel tersebut di tangan pemain. Jeleknya anak-anak laki kalo bermain bekel sukanya dibuat melambung tinggi-tinggi. Bahkan selebihnya suka mengganggu anak-anak perempuan. Saya jago sekali di bidang per"bekelan" ini.  Saya bisa tahan lama main bekel dan jarang mati bola (bola tidak bisa ditangkap). Kadang-kadang teman-teman saya suka mengeluh "kok ra mati-mati to? 


Image result for main bekel
bola dan biji bekel

Tong Muk
Permainan ini yang paling saya sukai.  Mungkin permainan ini tidak ada di tempat lain. Permainan ini bisa dimainkan 2, 3 dan banyak pemain.  Biasanya para pemain mengumpulkan kreweng/pecahan genting dan muk (kaleng bekas).  Kemudian kaleng bekas ditaruh di depan para pemain berjarak sekitar 5 meter atau lebih.  Pemain yang berhasil memukul kaleng bekas dengan krewengnya berarti tidak mendapat hukuman. Sebaliknya pemain yang gagal memukul kaleng bekas dihukum dengan ditinggal mumpet/sembunyi.  Terkadang ada yang usil, yang "jadi" ditinggal pulang ke rumah masing-masing kasian banget he..he

Benthik
Benthik dalam bahasa Jawa artinya bertengkar.  Tetapi tidak dalam permainan ini. Permainan ini sangat mengasyikkan. Biasanya kami mencari 2 buah ranting pohon dengan diameter sekitar 3 cm satu panjang dan satunya lagi pendek.   Kemudian satu ranting ditata di atas 2 buah batu dan satu ranting lainnya dipergunakan untuk melambungkan ranting yang diatas batu tersebut.  Permainan ini diawali dengan hompimpa siapa yang menang bermain lebih dulu. Pemain kemudian melambungkan ranting sekuat tenaga selanjutnya tempat jatuhnya ranting diukur oleh pemain dengan ranting.  Yang paling jauh adalah pemenangnya.  



Bermain Benthik

Sebenarnya masih banyak permainan-permainan yang lainnya yang tak kalah seru. Mungkin lain waktu akan saya bahas lagi karena mengejar deadline he..he...
Sayangnya, permainan-permainan ini sekarang mulai tergeser dengan kemajuan teknologi yaitu dengan kehadiran gadget seperti permainan-permainan di hp dan internet, ditunjang lagi dengan berkurangnya lahan untuk bermain anak-anak.  Akibatnya anak jadi malas bergerak dan lebih suka berdiam diri di depan laptop atau hp.  Oleh karena itu kita sebagai orang tua harus bijak dalam memberikan gadget kepada anak-anak. Tak dipungkiri, kemajuan teknologi seperti gadget memang tak bisa dihindari.  Bahkan sekarang hampir semua kalangan baik menengah ataupun atas memiliki handphone.  Ada baiknya kita memberi batasan waktu kepada anak-anak dalam menggunakan gadget serta mengawasi penggunaannya.    Smoga bermanfaat.




"Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Permainan Masa Kecil yang diselenggarakan oleh  
Mama Calvin dan Bunda Salfa"


#Lomba dan Kuis 

Sunday, January 17, 2016

Ayo Ke TWK !

Hai teman-teman, weekend ini kemana ya?Semuanya sudah (sombong ya? he..he)


Bingung mau kemana di weekend ini?
Semoga artikel ini bisa menolong kebingungan Anda untuk menghabiskan weekend Anda.  
Bagi Anda yang berdomisili di kota Salatiga atau Semarang tentu sudah tidak asing dengan nama Kopeng.  Kopeng adalah sebuah kota  kecil di bawah lereng gunung Merbabu dan Telomoyo yang sejuk dan dingin.  Apalagi buat saya yang rumahnya daerah panas seperti Klipang, biasanya di weekend suami mengajak saya berkunjung ke tempat-tempat yang dingin mencari udara segar. 

Di Kopeng ada sebuah wahana wisata yang sangat sayang untuk Anda lewatkan yaitu Taman Wisata Kopeng (TWK). Jaraknya dari Semarang-Kopeng 54 km atau 14 km dari Salatiga. Mudah dijangkau dari arah Yogya dan Solo dilengkapi dengan Waterpark Outbound Centre, Gardening 4.17 hektar, playground, ATV, Family Resort, Hall, VIP family karaoke, Fun Bilyard.  Kaos Corner, Resto dan Coffee Shop dengan harga kaki Lima.  Pasar buah dan sayuran segar. Jadi bagi Anda yang memakai kendaraan bermotor juga tidak terlalu jauh. Jika Anda berencana menginap di tempat ini, terdapat penginapan-penginapan baik di TWK ataupun di luar TWK yang relatif murah.  


Berikut Tarif  Sewa Kamarnya :


TARIF SEWA KAMAR

NAMA
JUMLAH
KAPASITAS
TARIF
PER   FLAT
FLAT
KAMAR



WISMA ANDONG
1
2
4 ORANG
 Rp   500,000.00
WISMA TELOMOYO
6
2
4 ORANG
 Rp   300,000.00
WISMA MERBABU
6
2
4 ORANG
 Rp   300,000.00
WISMA SINDORO
1
3
6 ORANG
 Rp   600,000.00
WISMA TIDAR
1
4
8 ORANG
 Rp   600,000.00
SEMERU
     2
      1
   2  ORANG
Rp      400.000,00
WISMA  A
1
1
2 ORANG
 Rp   200,000.00
WISMA  B
1
1
2 ORANG
 Rp   200,000.00
WISMA  C
1
1
2 ORANG
 Rp   200,000.00
WISMA  RINJANI
menyusulbelum
launching

Tarif tersebut sudah termasuk pajak dan service/ Pelayanan
Tarif tersebut dapat berubah sewaktu waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya
Fasilitas : Ruang Tamu - Air panas – TV – Taman Rekreasi

KETENTUAN
Check   In         : Pukul 13.00 WIB
Check  Out       : Pukul 12.00 WIB

KELEBIHAN WAKTU CHECK OUT SAMPAI DENGAN :

Pukul 15.00 WIB dikenakan tambahan pembayaran 25 % dari tarif kamar
Pukul 18.00 WIB dikenakan tambahan pembayaran 50 % dari tarif kamar
Selebihnya dari pukul 18.00 WIB dikenakan 100%


Masuk lokasi  TWK dikenakan tarif  Rp 10.000,00 tiap orang dan untuk parkir mobil             Rp. 5.000,00 sedang motor Rp. 2.000,00.  Murah kan? 

Karena kami menginap di lokasi TWK, kami sepakat memilih kamar Wisma Merbabu untuk 4 orang dengan tarif Rp. 300.000,00. Fasilitasnya : Air panas dingin, TV Flat, dan ruang tamu yang cukup elegan. Sedikit tips dari saya jika berkunjung ke TWK :


* Jangan lupa membawa jaket, baju renang. 


* Tidak usah membawa baju ganti terlalu banyak, karena pengalaman kemaren membawa baju banyak ternyata tidak dipakai karena bbrrrr..... dingin guys.

* Jika Anda berencana untuk berenang lebih baik di sore hari saja, karena suhu air kolam dipagi hari sangat dingin, tak cuma saya para pengunjung lain juga sependapat air kolam renang di pagi hari sekitar pukul 9.00 sangat dingin seperti es. Sehingga baru 1 jam masuk kolam anak-anak sudah kedinginan.  Sebaliknya bila di sore hari air kolam sudah agak hangat karena terkena sinar matahari di siang hari.



Jepretan-jepretan saya di TWK :



kolam renang yang besar ~ Blog Mama Lala 


Cofee Shop ~ Blog Mama Lala





Kamar Rinjani ~ Blog Mama Lala 











Kolam bermain anak ~ Blog Mama Lala




Patung apa ya ini? Ada yang tahu? ~ Blog Mama Lala 



Ruang bersantai-santai ~ Blog Mama Lala 



Buat yang suka tenis, ada tennis court nya loh ~ Blog Mama Lala



Serunya masa kanak-kanak, 1-2-3 ayo meluncur ! ~ Blog Mama Lala

Duduk-duduk lesehan sambil menikmati cemilan, asyik ~ Blog Mama Lala 



Toko Kaos dengan Nuansa TWK





Menginap di lokasi TWK sangat berkesan buat saya dan keluarga terutama anak-anak. Mereka sangat excited sekali menjelajahi wahana wisata TWK yang sangat luas.  Buat sekolah-sekolah yang ingin menyelenggarakan outbound dan rekreasi di tempat ini sangatlah cocok.  Tempatnya aman,  fasilitasnya lengkap dan tidak membosankan.  Bahkan baru nyampe di rumah anak-anak sudah nagih.  Mah,, kapan kesana lagi ??

Taman Wisata Kopeng 
Alamat :  Jl.  Raya Salatiga-Magelang KM 15 Kopeng 
Phone (0298)318344



Wednesday, January 6, 2016

Bisnis Apa Yang Paling Bagus ?




Banyak orang yang bertanya-tanya bisnis apa yang paling bagus ?

Image result for gambar orang yang ragu-ragu
google.com

Bisnis yang paling bagus adalah bisnis yang secepatnya dimulai.  
Daripada bingung, yuk mulai bisnis Anda.  Jangan takut gagal.


Smoga Menginspirasi

Tuesday, December 29, 2015

Ternyata Ada Lho Hari Ayah Di Indonesia

Dear temans,


Tanggal 22 Desember kemarin  kita baru saja merayakan hari ibu.  Kakak jauh-jauh hari sudah mengingatkan tentang hari itu.  Mah, tanggal 22 Desember hari ibu lo.  Iya, mama tahu jawab saya.  Mama mau dikasih hadiah  apa ? Mama enggak mau hadiah apa-apa cukup ciuman saja dari kakak dan adik.  Oke lah kalo begitu jawab si kakak.  Terus si kakak bisik-bisik sama ayahnya.  Ayahnya tersenyum.  

Tibalah tanggal 22 Desember.  Hari itu saya lupa sama sekali tentang hari itu, karena  kesibukan rumah tangga.  Jadinya surprise sekali ketika ayah pulang kerja membawakan 2 batang coklat silver queen kesukaan saya.  Tak lupa si Ayah mengucapkan selamat hari ibu ya sayang...begitu juga dengan anak-anak.  Bikin terharu. 


Image result for gambar coklat silver queen
Google.com


Hari itu sudah lewat, tapi terkadang dalam hati saya berpikir kenapa ya tidak ada hari Ayah? padahal jasa Ayah juga banyak.  Setidaknya pengorbanan seorang Ayah juga besar seperti halnya ibu.  Jika saya melihat almarhum Ayah saya  (yang seorang PNS)  bagaimana dia bisa menghidupi 5 orang anak yang gajinya pada waktu itu bisa dibilang kecil.  

Kalo diurut-urut apa saja jasa Ayah kita :
  • Sebagai imam keluarga 
  • Mencari nafkah dari pagi hingga sore hari 
  • Menemani kita belajar
  • Pemberi rasa aman
  • Saya ingat ketika masih kecil berada di rumah jika Ayah sedang bekerja di luar           kota, rasanya rumah kurang aman bila tidak ada Ayah.  Meski ada ibu dan saudara-saudara yang banyak tapi kalo tidak ada Ayah rasanya ada yang kurang.  Sampai sekarang kalo suami belum pulang kantor, rasanya hati juga tidak tenang. 
  • Membetulkan genteng bocor he..he..

Sudah selayaknya kita tak hanya menghargai jasa mulia seorang ibu, tetapi juga Ayah kita. Sayangi Ayah Ibu kita selagi mereka masih hidup.  Ketika Ayah saya meninggal 2 tahun yang lalu terus terang saya merasa kehilangan.  Apalagi saya berumah tangga jauh dari Ayah dan Ibu tidak bisa menemani Ayah saya detik-detik ketika beliau sakaratul maut.  Juga ketika beliau sakit di rumah sakit, tidak bisa menemani di rumah sakit.  Apalagi waktu itu anak-anak masih kecil-kecil. Kehilangan Ayah itu rasanya seperti kehilangan satu kaki.

SSSttt...kawan ada info terbaru ternyata ada juga hari Ayah di Indonesia yaitu tanggal 12 November tapi memang gaungnya tidak semeriah Hari Ibu..tapi ini menjadi kabar baik buat kita semua. Mungkin sudah saatnya kita memberi Ayah kita hadiah dan kecupan kecil. Tentunya beliau akan senang sekali dengan penghargaan kita. 




#cerita inspirasi

Saturday, December 19, 2015

Hiks....Gara-gara Tas Kresek

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dear my readers, 
Aku percaya bahwa semua hari adalah hari baik.  Tak ada hari yang buruk. Semua hari membawa berkah.  Tapi enggak tahu nih kok hari ini apes banget he...he..
Mau tahu ?Atau mau banget?


Image result for mangga
google image 

Begini ceritanya...
Keluarga kecilku sangat suka buah.  Setiap hari wajib ada buah. Buah adalah makanan yang menyehatkan, tentu semuanya sudah tahu itu.  Karena bulan ini lagi musim mangga (apalagi Lala suka banget ma buah yang satu ini) nah belilah saya ke pasar tradisional yang jaraknya 1 km dari rumah.  Namanya pasar kethek (bhs ind : Pasar Kera).  Saya juga ga tahu dan kenapa pasarnya dikasih nama pasar kethek.  Sepertinya ini jadi misteri yang belum terpecahkan.

Biasanya penjual sayur langgananku bawa (sudah pesen tapi lupa, duh).  Banyak lo positifnya belanja di pasar tradisional..meski tempatnya enggak sebersih kalo kita ke mall tapi harganya lebih murah dan mangganya manis (mateng di pohon).  Ceritanya mirip iritologi gitu deh.  Biasalah tanggal tua, jadi harus pinter-pinter memenej uang.  Aku sudah punya langganan di pasar tradisional.  Penjualnya sudah sepuh mungkin usianya sudah sekitar 70 tahun tapi masih menyala-nyala semangatnya.  saya tanya sekilo berapa mbah ? Mbahe jawab 13 ribu, nduk.  Mau berapa ?  Ya udah mbah 2 kilo.  Terus saya keluarin uang 26 ribu rupiah.


Image result for gambar tas kresek
google image 
Setelah mendapatkan yang kuinginkan terus pulang ke rumah.  Sudah terbayang wajah anak-anak pasti mereka senang sekali.  Keluar dari pasar ternyata sudah gerimis.  Terus buru-buru deh tancap gas.  Tak dinyana ketika hampir sampai di rumah kok tinggal plastiknya doang dan mangganya sudah tidak ada.  Usut punya usut ternyata plastiknya jebol.  Rasanya sediiih banget dan bete.  Mau balik ke pasar lagi hujannya udah deres.  Yah, mungkin belum rejeki ya.  

Keesokan harinya ketika belanja ke sayur langganan ketemu dengan tetanggaku.  Ternyata tak cuma aku yang punya kasus  sepertiku.  Tetanggaku cerita waktu itu dia beli bawang 2 kilo juga tas kreseknya jebol di jalan, trus ada cerita lagi ada yang beli ayam 2 kilo juga tas kreseknya jebol juga, last but not least suamiku cerita kalo dia juga pernah beli es juga tas kreseknya jebol.  Makanya sekarang kalo belanja aku lebih suka bawa tas kresek sendiri dari rumah atau kalo lupa bawa tas kresek, aku minta si penjual untuk mendobel tas kresek.  Dari pengalamanku tas kresek yang bagus itu yang seperti gambar di bawah ini, tas ini meskipun kelihatan belanjaannya (kadang orang ada yang tidak suka belanjaannya kelihatan) namun kuat dan anti jebol.  Semoga bermanfaat dan selamat berlibur ya :)

Related image
google image





Salam hangat,






Saturday, December 12, 2015

Harus Suka Dulu



Assalamu'alaikum wr.wb.

Dear my readers,

Hai teman-teman gimana kabarnya? Sudah lama nih tidak nulis blog.  Pasti kalian sudah kangen ma aku nih.....
Kali ini saya akan bercerita tentang kakak Lala, namanya Lia.  Kakak Lia September kemaren berulang tahun yang ke-10, kelas 5. Tingginya hampir sama dengan saya.  Saya dan anak-anak sangat akrab.  Memang sedari kecil saya amat suka sekali anak-anak.  Seringkali saya dititipin anak-anak tetangga ketika ibu mereka mandi atau ada urusan tertentu. Kepikiran juga untuk bisnis penitipan anak.  Kayaknya prospek nih.He...he... 

Kakak Lia ( yang paling kanan pakai kacamata)



Sebelum ngelantur kemana-mana yuk kita lanjut.  Kakak  Lia sudah seperti sahabat saya, kami berdua sangat terbuka.   Dia adalah sahabat yang paling jujur lho. Apa yang dia tidak suka dari saya, dia selalu utarakan. Kakak Lala sekolah di SD Islam swasta di dekat rumah. Dia suka sekali menasihati saya untuk sholat dhuha, kalo sholat jangan ditunda-tunda, seringkali nasihatnya membuat saya terharu dan instropeksi diri. Bangga sekali punya anak seperti kakak.

Kalo Lala suka pelajaran matematika, si Kakak ini agak kurang di pelajaran matematika.   Tapi dia unggul di pelajaran Bahasa Inggris.  Memang kecerdasan anak berbeda-beda ya.   Sebenarnya nilainya masih diatas KKM tapi persaingan di kelasnya ketat.  Ya, maklumlah sekolahnya termasuk sekolah islam favorit di Semarang. Selisihnya di koma-koma saja. Sebenarnya saya dan suami bukan tipikal orang yang ambisius soal nilai.  Tetapi karena masalahnya matematika itu dipakai terus sampai kuliah, kami kira perlu untuk "menggenjot" nilainya dengan banyak latihan. Beruntunglah saya punya suami yang jago di bidang matematika, sementara saya jago di bidang bahasa Inggris.  Jadi kami berdua berbagi tugas, untuk pelajaran matematika si Ayah yang mengajari, sementara untuk pelajaran bahasa giliran saya. 

Suatu hari si Kakak bilang ingin les matematika karena teman-temannya sudah pada les dan nilainya bagus-bagus.  Trus saya jawab :  Kakak kalo rajin belajar dan rajin berlatih pasti nilainya juga bagus. Tapi dia bersikukuh ingin les ya sudah. Jadi keinginan les itu muncul dari keinginannya sendiri.  

Selanjutnya saya mulai cari informasi tentang guru les matematika ke teman-teman. Setelah cari-cari informasi akhirnya dapatlah guru Matematika yang cocok.  Tarifnya pun tidak terlalu mahal, 25 ribu perjam, sementara guru-guru yang lain diatas 25 ribu.  Saya dan suami sepakat untuk privat saja, gurunya yang datang ke rumah karena hari Senin-Kamis kakak pulangnya sudah siang, jadinya les kami buat jumat-sabtu sehabis Maghrib.  

Kakak cepat sekali menyesuaikan diri dengan guru lesnya. Agaknya dia sangat cocok dengan guru lesnya.  Lesnya berlangsung 1.5 jam dari jam 6-7.30.  Usianya pun masih 20 an, namanya mbak Dee, beliau mengajar di SD Negri. 
Biasanya kalau sudah hari Jumat si Kakak sudah semangat, sehabis sholat maghrib, dia sudah nyiap-nyiapin buku les matematikanya di atas meja sambil menunggu mbak Dee datang.  

Suatu hari sehabis les Kakak bercerita (dari Mbak Dee) untuk mendapat nilai yang bagus selain banyak berlatih juga harus suka dulu dengan pelajarannya.  Saya lantas mengiyakan apa yang diceritakan si Kakak. Ibarat  seperti pepatah "Tak Kenal Maka Tak Sayang".  Alhamdulilah kakak jadi semangat dan suka dengan pelajaran berhitung yang seringkali menjadi momok banyak anak ini. Berdasarkan pengalaman saya juga jangan lantas sudah les kita lupa untuk tetap memberikan latihan-latihan kepada anak kita.  Tak dipungkiri dengan les memang banyak membantu, tetapi latihan yang terus menerus tetap diperlukan seperti menghafal perkalian, menghapal pengkuadratan.  Smoga menginspirasi.

Salam hangat,


Back to Top