Wednesday, May 31, 2017

Aku Kangen Umroh Bareng Ibu

Hai semua.....😙

Tidak terasa hari ini sudah hari kelima puasa. Bagaimana puasa Anda? Semoga lancar dan sehat selalu ya. Tema arisan link Blogger Gandjelrel kali ini cukup menantang yaitu tentang sesuatu yang dikangeni. Ini adalah ide dari Mbak-mbak yang namanya muncul di arisan blog tahap ke 3 yaitu Mbak Rizka Alina dan Mbak Alley. Aku kapan ya dapetnya ? Hu hu. Dengan adanya arisan ini cukup membantu terutama buat blogger kayak aku ini yang nulisnya masih datnyeng. Jujur kalau yang aku dan suami kangeni adalah THR he he...kalau kamu?.


Image result for umroh
Ibadah Umroh dan Haji di Mekah 


Ibuku, usia 70 tahun 
Nah, beberapa waktu yang lalu ibuku cerita kalau beliau ingin sekali pergi umroh karena tabungannya sudah cukup. Sebenarnya beliau kepingin berhaji, tetapi daftar tunggunya itu lama banget. Apalagi ibuku usianya sudah 70 tahun. Mumpung masih sehat katanya. Ibuku itu meski sudah 70 tahun tetapi semangat hidupnya tinggi. Pagi setelah sholat subuh biasanya beliau jalan-jalan berkeliling alun-alun di dekat rumah. Selain itu beliau juga rajin mengaji kemana-mana, meskipun tempatnya jauh. Terkadang, anak-anaknya yang was-was. Makanya, aku seringkali berpesan kalau tidak ada barengan yang menyebrangkan tidak usah berangkat. Maklum, tinggal di kampung itu sepertinya hampir setiap 3 hari sekali itu pasti ada pengajian/hajatan.

Menurut beliau, sebenarnya ada rombongan teman pengajiannya yang berangkat umroh dan beliau ingin bareng.  Namun, tentunya kami sebagai anak tidak tega melepasnya begitu saja. Sebelumnya saya bertanya-tanya dan cari informasi ke teman-teman yang sebelumnya sudah berangkat umroh. Mereka rata-rata berpesan jangan berangkat sendiri meski ada rombongan yang sama-sama pergi umroh. Karena, pernah ada kejadian ibu temanku itu waktu umroh sandalnya terlempar sampai jauh untunglah ada yang menemukannya. Seseorang yang berwajah Arab dan baik hati. Parasnya itu terlihat bukan seperti orang pada umumnya tampak bersinar dan bersih katanya. Meskipun teman saya tidak mengalami hal-hal yang merugikan bagi dirinya namun kejadian itu cukup membekas. Makanya, dia menyarankan agar ibu ada yang mendampingi.

Melihat ibu yang ngebet kepingin umroh tersebut aku jadi terharu, dan ingin juga berangkat umroh bersama ibu. Anak manapun pastinya ingin sekali membahagiakan orang tuanya. Apalagi, orang tuaku tinggal ibuku. Namun, tahun ini aku dan suami berencana untuk membangun rumah. Karena rumahku ukurannya lumayan besar jadi otomatis butuh uang yang banyak. Belum lagi kalau membangun rumah itu biasanya kan "mremen-mremen" kemana-mana.  Pingin perbaiki ini, pingin perbaiki itu. Sebenarnya, aku juga sudah punya tabungan khusus untuk umroh tetapi masih kurang  hiks..hiks...kok jadi curcol. Karena, kemaren-kemaren uang tabungan kita berdua untuk melunasi rumah. Mumpung, anak-anak masih belum terlalu butuh biaya besar. Sebenarnya ibuku punya tanah yang lumayan besar dan ibu sudah menyarankan untuk  dijual. Tetapi, kami keluarga masih eman-eman. Soalnya tanah tersebut juga lumayan menghasilkan, dan rencananya sih dijual kalau pas kepepet saja. 

Aku ingin sekali membuat ibuku bahagia dan menggandengnya tatkala mengitari Ka'bah. Semoga Allah SWT mendengar doaku dan mengabulkannya.  Amiiiin.

Friday, May 26, 2017

Sambal Tumpang Masakan Favorit Kala Puasa

Hai semua....😎
Sebentar lagi kita akan kedatangan tamu istimewa yaitu Bulan Ramadhan yang telah lama kita nanti-nantikan kehadirannya. Sebelumnya saya minta maaf apabila selama ini dalam tulisan saya ada kata-kata yang mungkin menyinggung para pembaca blog saya. 

Image result for gambar maaf saat ramadhan

Maaf  Lahir Bathin ya ..... 
Anda pastinya punya masakan favorit kala puasa kan? Mungkin sebenarnya tak hanya pas bulan puasa saja sih he..he..Ini karena untuk memenuhi tema #Arisan Blogger GandjelRel, maka saya mencoba untuk menuliskan resep favorit saya yang mungkin bisa jadi inspirasi Anda di saat bulan puasa nanti. 

Bagi Anda yang memiliki lahir dan besar di kota Salatiga seperti saya pastinya mengenal masakan satu ini. Di kota Salatiga banyak lho warung-warung yang menyajikan menu sambal Tumpang. Namun, sebenarnya belum jelas benar juga darimana sebenarnya masakan ini berasal. Ada yang mengatakan sebenarnya masakan sambal Tumpang ini berasal dari Kediri, Jawa Timur. Kurang tahu juga mengapa dinamakan Sambal Tumpang. Pokoknya saya suka deh dengan rasanya. Rasanya gurih dan pedas-pedas gitu serta yang agak berbeda dengan masakan lainnya adalah adanya aroma tempe semangit/tempe kemaren. Kalau orang Salatiga mengatakannya tempe busuk. Sebenarnya bukan tempe yang benar-benar busuk tapi lebih tepatnya tempe kemaren. Jadi aman dikonsumsi. 

Sambal tumpang biasanya disajikan dengan tahu, daging sapi, bumbu-bumbu yang dikukus serta dengan kuah santan yang lezat. Si kakak juga sudah mulai suka masakan pedas apalagi sambal tumpang buatan ibu saya. Ibu saya kalau membuat sambal tumpang itu enak banget. Makanya sepulang dari Salatiga, kakak biasanya minta dibuatin sambal tumpang. 




Nah mungkin Anda sudah penasaran dengan resep Sambal Tumpang ala saya. Inilah resepnya :

Bahan :
  • 1/4 atau 1/2 kg daging sapi/thethelan
  • tahu kulit
  • 1/2 butir kelapa untuk santan 
Bumbu :
  • 4 siung bawang putih
  • 4 siung bawang merah
  • Lombok merah 4/5 biji 
  • kencur 
  • daun jeruk 
  • lengkuas
  • salam 
  • tempe semangit (tempe kemaren)
  • garam dan gula pasir secukupnya
Cara membuat :

1. Semua bumbu  kecuali daun jeruk, kencur, lengkuas, dikukus terlebih dahulu.
2. Daging direbus terlebih dahulu sampai empuk.
3. Lebih bagus lagi apabila tahunya juga dikukus. Namun, apabila Anda repot tidak usah dikukus juga tidak apa-apa.
3. Setelah dikukus bumbu yang dikukus tadi diuleng sampai halus dan diberi daun jeruk, kencur, dan lengkuasnya.
4. Masukkan bumbu dan tahu ke dalam rebusan daging yang sudah empuk tadi dan tunggu sampai bumbu meresap sekitar 20 menit.
5. Masukkan santan. 
6. Kalau Anda suka Anda bisa menambahkan krecek. 

Nah, sambal tumpangnya siap untuk dinikmati. Mungkin bisa jadi alternatif Anda kala bulan puasa ini. Selamat ya untuk pemenang arisan blogger Gandjelrel putaran kedua ini yaitu mbak Wati dan Mbak Ika Hardiyan Aksari, keduanya adalah blogger yang produktif dan ciamik. Selamat menjalankan puasa untuk semuanya. Semoga bermanfaat ^_^






Friday, May 19, 2017

Aku dan Lely

Hai....temans
Gimana kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja ya. Nah, memenuhi tema #Arisan Blog Gandjelrel, yang pemenangnya adalah mbak Andjar Sundari dan mbak Nia Nurdiansyah, maka saya akan menuliskan kisah masa kecil saya yang tidak bisa terlupakan. 
Btw saya juga sering bertandang ke blognya mbak Andjar lho yang mostly cerita-ceritanya tentang parenting yang inspiratif serta beliau ini juga pinter bikin cerpen lho. 
Sedangkan mbak Nia yang juga seorang psikolog serta sedang merintis bisnis kuliner, juga termasuk penulis yang produktif lho (*ehem*)--> (mbak, boleh dong dilemparin bukunya ha ha). Tulisan Mbak Nia ini  sangat mengalir dan mudah dicerna.

Kayaknya pembukaannya sudah cukup ya, nah selanjutnya adalah kisah masa kecil saya bersama teman kecil saya Lely. Nama panjangnya adalah Lelyana Chandra Krisnawati. Nama yang bagus dan saya ingat sampai sekarang. 
Dia adalah teman SD saya yang paling akrab. So pasti akrab soalnya sehari-hari dia dititipin ke neneknya yang letaknya berdekatan dengan rumah saya. Ayah ibunya bekerja. Rumahnya hanya berjarak 2 rumah dari rumah saya. Setiap hari saya dan teman-teman sekampung saya termasuk Lely berjalan kaki menuju sekolah SDN 5 Salatiga. Salah satu SD Negeri favorit di kota Salatiga. SD tersebut berjarak 1 KM dari rumah. Lumayan jauh kan. Namun, itu tidak terasa jauh karena berangkatnya bersama-sama dengan teman-teman sekampung yang kebetulan SDnya juga sama. Waktu itu juga jarang ada anak yang diantar jemput orang tuanya, karena orangtua jaman saya itu anaknya banyak. Minimal mereka memiliki 4 saudara. Jadi, bisa dimaklumi mengapa anak-anak dibiarkan berangkat sekolah sendiri lantaran si ibu biasanya sudah repot dengan adik-adik yang masih kecil-kecil. Biasanya ada kakak-kakak kelas sih yang ikut menyebrangkan. Kakak-kakak kelas itu juga tetangga-tetangga saya juga. 


Image result for berjalan kaki ke sekolah
Berjalan kaki ke sekolah (Google Image)

Setiap hari kami berjalan kaki melewati sungat kecil yang arusnya tidak terlalu deras, melewati jalan-jalan setapak berumput. Terkadang, sampai di sekolah baju saya terkena bulir rumput yang lengket-lengket itu. Serunya lagi kalau pulang sekolah kadang lepas sepatu dan masuk ke sungai kecil tersebut. Biasanya kami bersama teman-teman mencari ikan dan dimasukkan ke dalam plastik. Setelah itu pulang sekolah pasti deh dimarahi sama ibu karena tak jarang sepatu/bajunya basah.
Waktu itu kami malah jarang belajar lho, he he belajar kalau tes saja. Selebihnya hanya bermain dan bermain. Bahkan, kalau belum dibawain sapu oleh ibu saya belum pulang ke rumah. Ha ha ha.....


Image result for sungai kecil
Sungainya hampir mirip seperti ini, tidak dalam hanya 5 -20 cm (diambil dari google image)

Kembali ke cerita awal tentang Lely. Lely teman saya itu salah satu cewek idola di kelas selain saya he he. Asli ini memang ditambah-tambahi. Wajah Lely cantik, rambutnya panjang, kulitnya putih dan memiliki gigi gingsul. Kulit putihnya sepertinya menurun dari Ayahnya yang orang Menado. Sementara ibunya orang Jawa. Ayahnya adalah seorang joki kuda. Lely adalah seorang non muslim. Namun, kita saling menghormati.  
Ketika saya belum sholat dia akan mengingatkan saya. Bahkan, terkadang dia menunggui saya tatkala saya sedang sholat sampai selesai. Dia duduk persis di belakang saya. Begitu juga ketika dia saatnya ke gereja saya suka mengingatkan ke dia. Kami menganggap bahwa perbedaan itu bukanlah sesuatu yang harus dipersoalkan, bahkan itulah yang memberi warna di Indonesia. 

Suatu kebiasaan lucu kami saat SD adalah kami sukanya menginap ke rumah masing-masing. Bergantian. Selain itu kami sukanya tukar menukar baju. Saya memakai baju Lely dan Lely memakai baju saya. Dia juga yang mengajari saya untuk memanjat pohon, dia juga jago berlari. Larinya sangat kencang. Dia seringkali menang lomba lari. Karena dia suka berlari, saya juga jadi suka lari. Selain itu dialah yang mengajari saya bisa bersepeda roda dua. Dialah yang selalu memompa semangat saya untuk bisa belajar sepeda roda dua. Kamu pasti bisa. Saya masih mengingat saat ketika saya berlatih sepeda tua saya yang tidak ada remnya di depan rumah neneknya. Padahal, bahaya lho kalau tidak ada remnya. Tapi namanya aja anak kampung ndelul...

Lulus SD kami sudah berbeda SMP. Setelah itu dia pindah rumah dan kita berpisah. Dan kita tidak bertemu lagi setelah itu. Oia dia sekarang kabarnya telah bekerja sebagai teller di sebuah Bank. Kenangan tentang Lely akan selalu saya kenang selamanya. Semoga dia masih mengingat saya ya.......












Saturday, May 13, 2017

Hey, Ada Menu Dessert Baru Lho di Hokben !

Hai ......moms

Weekend time! Waktu weekend biasanya ibu-ibu suka males masak kan? Pinginnya yang praktis-praktis dan siap saji. Kayaknya tempat yang satu ini bisa jadi tempat pilihan Anda dalam menghabiskan akhir pekan bersama keluarga. Tempatnya nyaman dan pastinya anak-anak Anda bakalan senang dan suka dengan menunya. Tempat ini  bernama Hokben kepanjangan dari Hoka Hoka Bento yang kalau dalam bahasa Indonesia berarti makanan bekal. Sesuai kebiasaan orang  Jepang yang suka membawa bekal. Bento itu sendiri artinya nasi beserta lauk pauknya.  Konsep penyajian Hokben itu sendiri juga menyerupai tempat bekal. Warnanya identik dengan warna merah. Sesuai logo Hokben itu sendiri.


Image result for logo hokben
Logo Hokben 
Konsep penyajian Bento.

Hokben Cabang Semarang, Paragon

Sejarah Singkat Berdirinya Hokben 
Pada tanggal 18 April 1985, HokBen pertama kali didirikan dibawah naungan PT. Eka Bogainti. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1985 di Jakarta oleh Hendra Arifin dengan restoran pertama berlokasi di Kebon Kacang, Jakarta Pusat. HokBen menyajikan makanan bergaya Jepang yang variatif, higienis, cepat saji dengan harga relatif terjangkau serta suasana yang nyaman. Hal ini menjadikan HokBen sebagai restoran dengan konsep “Japanese Fast Food” terbesar di Indonesia.

Hendra sebagai pemilik PT Eka Bogainti tertarik mengembangkan restoran cepat saji ala Jepang karena pada 1985 konsep itu belum ada di Indonesia. Ia pun melakukan studi banding ke Jepang dan kemudian membeli izin untuk menggunakan merek dan asistensi teknis Hoka Hoka Bento di Indonesia. Awalnya, HokBen di Jepang berbisnis makanan take away (pesan ambil/bawa pulang). Kini, Eka Bogainti memiliki penuh hak cipta atas merek merek HokBen. Sementara itu, usaha serupa dengan merek sama yang ada di Jepang sudah tidak ada lagi. Meski menawarkan masakan Jepang, kepemilikan merek HokBen adalah 100% dimiliki warga negara Indonesia. Wikipedia.

Launching Menu Baru Hokben

Beberapa waktu yang lalu tepatnya  tanggal 01 Mei 2017 Hokben resmi melaunching menu baru Hokben yaitu snack dan dessert terbaru dari Hokben. Ada sakana sticks, ocha lychee tea dan soft pudding.  Dari ketiga snack tersebut hanya soft pudding yang belum tersedia di Hokben Semarang. Untuk sementara soft pudding baru tersedia di gerai Hokben Jakarta saja karena soft pudding tersebut dibuat dari bahan tanpa pengawet. Jadi tidak bisa tahan lama.



Deskripsi Produk Baru/New Rising Star Menu

1. Sakana Sticks 
adalah menu snack yang dihasilkan dari produk olahan ikan dengan tepung khas Hokben dengan 2 pilihan rasa yaitu Sakana Sticks dan Sakana Stiks Nori (Seawed Seasoning/Rumput Laut).

2.  Shoft Pudding 
Pudding yang memiliki cita rasa lembut dalam dua varian rasa yaitu soft pudding mangga dan soft pudding taro (berwarna ungu). Semoga dalam waktu dekat produk ini akan segera hadir di Semarang ya moms.


3.  Ocha Lychee Tea 
Ocha Lychee Tea adalah teh dengan rasa leci yang sangat segar dan mengandung vitamin yang bagus untuk mencegah kanker, menambah metabolisme tubuh, meningkatkan imunitas dan menyehatkan jantung.


Dessert lainnya dari Hokben :


1.  Jus Melon 

2.  Jus Jeruk 

3.  Es Ogura 
Es Ogura terbuat dari serutan es dan kacang merah. Dessert ini bagus untuk pencernaan, mengontrol gula darah dan meningkatkan energi tubuh.

4.  Edamame 
Edamame khas Jepang ini diolah dengan menggunakan air mendidih, dan dibekukan dalam kondisi pabrik yang higienis. Edamame banyak khasiatnya untuk kesehatan diantaranya untuk mengurangi resiko terkena kanker prostat pada pria dan kanker payudara pada wanita.

Prestasi Hokben :
  • Tahun 2008, Hokben mendapatkan Sertifikat Halal dari MUI
  • Tahun 2007, Hokben Meluncurkan Call Center untuk Layanan Hokben Delivery dengan nomer telepon bebas pulsa 1-500-505
Oia beberapa waktu yang lalu saya ajak anak-anak ke Hokben. Saya pesan menu yang Kidzu Bento anak-anak pada suka dan mereka lebih excited lagi karena dapat mainan dari paket Kidzu Bento ini. Saya pilih yang mainan yang meteran dan kerokan pinsil, keduanya berguna buat anak-anak. Meteran biar mereka bisa belajar mengukur sesuatu. Kerokan pinsil tentunya Anda tahu kan fungsinya. Kerokan pinsil nih paling sering hilang.




Anak-anak tampak khusyuk menikmati Kidzu Bentonya 
Menu pilihan saya, bento spesial 4 (best seller)

Anda ingin informasi lebih lengkap tentang Hokben? Anda bisa mengunjungi situsnya di Hokben.co.id

Yuk, cicipan dessert baru dari Hokben.....


Thursday, May 11, 2017

Jennie Pegouskie, Cantik Itu Tak Melulu Putih



Hai.............😍
Anda pasti suka dengan lagu Barat satu ini yang tengah hits di antero dunia, Shape Of  You. Background musiknya yang rancak dan ceria serta easy listening menjadi menu wajib saya sehari-hari dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Ditambah lagi dengan lagu-lagunya  Abang Bruno Mars tentunya he he.

Dalam video Shape Of You diceritakan Ed Sheeran itu memerankan dirinya sebagai seorang petinju dan dia jatuh cinta dengan cewek berkulit hitam dengan "mata kucing" yang juga berprofesi sebagai petinju. Keduanya saling mencintai, namun harus berpisah. Diakhir videonya ada kejutan kecil tatkala si cewek bergaya ala jagoan membantu Ed Sheeren mengalahkan si pesumo. Ciaaaatttt. 

Jennie Pegouskie
Diambil dari KingsMedia

Siapa sih cewek yang di video klipnya Ed Sheeren? Publik di Amerika rupa-rupanya sangat terpesona dengan wajah eksotis cewek berkulit hitam yang satu ini. Sayapun jadi penasaran dengan profilnya. Ohh ternyata cewek tersebut bernama Jennie Pegouskie. Dia lahir dan besar di Seattle, Washington. Jennie nama panggilannya sehari-hari berprofesi sebagai seorang model dan penari. Sebelum terkenal Jennie berkuliah di Fakultas Komunikasi dan Marketing di University of Washington. 

Baca Juga : Anak Memakai Kacamata Bukan Akhir Segalanya

Bagaimana sih ceritanya sampai dia bisa menjadi model video klipnya Ed Sheeran?
Sebelumnya ada audisi untuk video klipnya Ed Sheeren. Tampaknya Jennie jauh lebih menonjol karakternya, dibandingkan 2 orang gadis yang saat itu direkomendasikan juga untuk klipnya Ed Sheeren ini.


Image result for warna kulit
Gambar diambil dari Google.Image 
Jennie tampaknya bukanlah orang yang terlalu suka diekspos. Data-data tentang dirinya sangat sedikit. Menurut Jenny apabila dia sedang tidak mengikuti tour modelling, dia lebih banyak menghabiskan waktunya bersama teman-teman dan keluarganya. Diam-diam keluarganya juga mempunyai peternakan. 

Baca Juga : Yuk, Cegah Suami Berbuat Korupsi !!

Kulit hitam tak lantas membuat seseorang jadi tidak cantik lho. Tidak pula identik dengan warna putih. Kalau jaman dulu para budak belian selalu identik dengan kulit hitam, seringkali direndahkan maka di era sekarang orang kulit hitam mulai unjuk gigi. Dari mulai penyanyi terkenal, pemain basket, presiden Amerika Serikat Barack Obama juga berkulit hitam. Sepertinya publik Amerika mulai terbuka terhadap kehadiran orang-orang yang berkulit hitam. Juga, banyak orang-orang Amerika Serikat yang memiliki pasangan berbeda jenis kulit. Sekarang tidak jamannya lagi SARA. Baik warna hitam, putih, coklat semuanya berhak untuk berkarya dan mendapat fasilitas hidup yang layak.
Semoga bermanfaat ^_^.










Saturday, May 6, 2017

Anak Memakai Kacamata Bukan Akhir Segalanya


Haiiiii........
Lama sekali tak update blog. Maafkan saya ya. Hari ini saya sibuk banget. Pagi jam 7 saya mendapat undangan dari sekolah untuk sholat istighosah. Si kakak nih bentar lagi mau masuk SMP. Betapa terharunya saya ketika tadi pagi secara bersama-sama mereka melantunkan Asmaul Husna dan bersalaman berkeliling ke semua wali-wali murid untuk mendapat restu agar diberi kelancaran untuk UN 2017 yang akan dilaksanakan tanggal 15-17 Mei 2017. Dan tak berapa lama lagi akan meninggalkan sekolah tercinta. Acara selesai jam 8.30 setelah itu jam 9 saya menjemput si kecil di sekolah yang sama dan berangkat arisan di tempat teman. Jam 12 baru pulang. 

Siang ini saya akan berbagi pengalaman tentang topik seputar anak berkacamata. Yap, si kakak sejak kelas  3 SD memakai kacamata minus. Kiri minus 2 sebelah kanan minus 1.75. 

Tanda-tanda anak harus memakai kacamata :

1. Tatkala dia duduk di bangku belakang, dia tidak bisa melihat tulisan (agak buram), 
2. Dia juga senang melihat televisi terlalu dekat. Sudah disuruh jangan dekat-dekat masih saja maju ke depan. 
3. Membaca buku jarak dekat. 

Saya dan suamipun langsung tanggap dengan kejadian itu. Suami lalu mengetes si kakak untuk membaca tulisan di kalender yang berjarak sekitar 1.5 meter. Benar, si kakak bilang kalau dia tidak bisa melihat tulisan itu. 
Saya dan kakak Lia 
Seperti biasanya saya selalu panik terlebih dulu dan menyalahkan diri sendiri karena mungkin sikap salah saya pada waktu dulu. Saya suka membacakan buku-buku cerita sambil tiduran. Waktu itu saya tidak tahu kalau membaca buku sambil tiduran itu tidak bagus untuk mata. Saya baru tahu setelah saya membaca sebuah artikel di internet dan baca-baca buku.


Baca juga :Pilih Mana Durian Atau Teman ?

Suami dan saya pun segera memeriksakan kakak ke dokter spesialis mata di RS Roemani. Sayang, saya lupa nama dokternya. Dokternya itu baik dan ramah banget. Waktu itu adiknya juga diperiksa matanya, masih normal apa tidak. Padahal, saya cuman memeriksakan kakaknya lho. Alhamdulilah, si adik baik-baik saja.
Setelah diperiksa si kakak ternyata harus memakai kacamata minus : Kiri minus 2 kanan minus 1.75. Awalnya, saya kasihan banget masak si baru kelas 3 SD sudah harus memakai kacamata. Apalagi, kalau bertemu teman-teman selalu komentarnya juga sama. Terkadang, itu membuat mental saya down. Tetapi, lambat laun saya berusaha meyakinkan diri bahwa itu yang terbaik untuknya.Dan lagi kalau lebih telat, lebih kasihan lagi karena minusnya semakin bertambah.

Untunglah, si kakak tidak sedih dengan kejadian itu. Dia malah senang memakai kacamata. He he. Padahal ortunya mikirnya luar biasa. 
Saya belikan kacamata sesuai requestnya dia, warna kesukaannya adalah pink. Untunglah, ada kacamata warna pink dan motif bunga-bunga. Sampai-sampai guru-guru yang di sekolah mengiranya itu kacamata fantasi (kacamata mainan) padahal kacamata beneran. Setelah saya ceritain, baru mereka paham. 

Dari pembicaraan saya dengan dokter mata di RS Roemani tersebut, bisa saya peroleh kesimpulan beberapa sebab mengapa anak memakai kacamata :

1. Kebiasaan yang salah 
Misalnya membaca sambil tiduran, menatap gadget (hp, laptop) terlalu lama, menonton televisi terlalu dekat.

2. Faktor Keturunan
Misalnya anak dari keturunan suami/istri memakai kacamata, karena faktor genetika jadi pasti ada anak yang memakai kacamata.

3.  Kurang sayuran dan buah-buahan
Anak yang kurang terpenuhi gizinya bisa menyebabkan anak tersebut harus memakai kacamata. Jika ada anak yang tidak suka wortel jangan lantas tidak diberikan wortel, tetapi bisa dicarikan alternatif lainnya seperti pepaya, buah naga, atau buah-buahan lain mengandung vitamin A yang bagus sekali untuk mata.

Ternyata, si kakak ini memakai kacamata dikarenakan alasan nomer 1 dan juga nomer 2. Alhamdulilah, kalau sayur dan buah-buahan dianya suka.

Setelah memakai si kakak kacamata, saya jadi lebih berhati-hati dengan adiknya. Saya selalu memantaunya dalam memakai gadget. Saya hanya membolehkannya memakai gadget selama 30 menit. 
Untuk Anda yang memiliki anak memakai kacamata jangan lantas down. Ambil segi positifnya dan saya sarankan untuk memakainya rutin setiap hari sesuai anjuran dokter. Alhamdulilah, minus si kakak yang mata kanan bisa turun yang tadinya 1.75 menjadi 1.5. Anak memakai kacamata bukan akhir segalanya. 

Semoga bermanfaat ^_^.




Friday, April 28, 2017

Apakah Mengemis Itu Sebuah Pilihan?


Hai semua......😎
Selamat beraktivitas semua. Semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin. 

Saya akan menceritakan pengalaman saya sehari yang lalu. Ceritanya saya habis belanja kain seprei di toko langganan saya di daerah Mataram, Semarang. Saya suka agak panik berkendara di jalan-jalan yang padat, makanya saya minta dianter suami naik motor. 
Di perjalanan pulang saya  melewati lampu merah dan saya melihat sosok anak lelaki kecil dengan punggung agak bongkok dan tubuh  yang kurang proporsional (pendek) untuk seusianya. Saya perkirakan mungkin dia sekitar kelas 4-5 SD. Anak tersebut mengarahkan topinya kepada saya dan pengendara-pengendara yang sedang berhenti di lampu merah tersebut untuk sekedar meminta uang. Melihat pemandangan tersebut, saya menjadi trenyuh dan terharu dan sayapun segera mengeluarkan uang Rp. 5.000 ke anak tersebut. Seharusnya jam segitu adalah jam sekolah, dan berkumpul dengan teman-temannya mencari ilmu. Sayang, tidak semua anak Indonesia mendapatkan keberuntungan untuk menggapai pendidikan. Padahal teorinya pendidikan gratis di Indonesia selama 9 tahun.


Money, Dollar, Cents, Euro, Euro Cent
Gambar diambil dari Pixabay

Ingatan saya melayang beberapa bulan yang lalu, saya juga melihat anak yang sama tersebut sebelumnya adalah penjual koran. Untuk koran Jawa Tengah yang dibanderol Rp 1.000,00. Dan tiap kali saya melewati jalan tersebut saya juga membeli korannya. Namun, perasaan saya benar-benar berbeda dengan sebelumnya. Saya menaruh rasa iba, namun juga salut karena dia mau bekerja keras, membantu ayah ibunya. Mungkin, penghasilannya tidak seberapa karena terkadang tidak semua orang yang melewati lampu merah tersebut mau membeli korannya. Sehingga, dia memutuskan untuk mengemis di tengah kebutuhan-kebutuhan hidup yang terus melambung tinggi.

Baca juga : Sakit Punggung Sembuh Dengan Berenang 

Saya juga tidak tahu harus berkata apa karena saya juga tidak di posisi mereka. Benar-benar speechless. Sayang sekali, dia sekarang memutuskan untuk menjadi pengemis dengan mengandalkan iba orang-orang terhadapnya. Mengemis mungkin menjadi alternatif yang paling gampang dalam mengais rejeki. Hanya pura-pura cacat, pura-pura buta uangpun mengalir ke kantong pengemis. Bahkan, ada seorang pengemis yang waktu tertangkap Dinas Sosial di tasnya ada uang Rp 25 juta. Namun, tentunya tidak semuanya seperti itu. 

Apapun yang terjadi jangan sampai kita menurunkan mental mengemis kepada anak cucu kita karena bagaimanapun bekerja keras itu lebih baik. Seperti kata pepatah "Tangan Diatas Lebih Baik Dari Tangan Di Bawah" dan seseorang yang menjual kayu bakar yang dia ambil dari hutan adalah lebih baik daripada ia harus meminta-minta kepada orang lain (dari hadist riwayat az Zubair bin Al Awwamm Radliyallahu'anhu dari Nabi Muhammad SAW). Mari kita semua berdoa agar Indonesia semakin maju dan tidak ada lagi orang yang peminta-minta (mengemis) di jalanan. Semoga kedepannya  pemerintah juga lebih peka terhadap permasalahan sosial di sekitar kita. 




***********************************






Back to Top